Unsur-Unsur Metodologi
Friday, August 2, 2019
Edit
UNSUR-UNSUR METODOLOGI
Unsur – unsur metodologi sebagaimana telah dirumuskan oleh Anton Bakker dan Achmad Zubair dalam buku Metodologi Penelitian Filsafat (1994), antara lain dijelaskan sebagai berikut :
1. Interpretasi
Artinya menafsirkan, menciptakan tafsiran, tetapi yang tidak bersifat subjektif melainkan harus bertumpu pada evidensi objektif untuk mencapai kebenaran yang autentik. Dengan interpretasi ini diperlukan insan sanggup memperoleh pebgertian, pemahaman atau Verstehen. Pada dasarnya interpretasi berarti tercapainya pemahaman yang benar mengenai verbal manusiawi yang dipelajari.
2. Induksi dan Deduksi
Dikatakan oleh Beerling, bahwa setiap ilmu terdapat penggunaan metode induksi dan deduksi, berdasarkan pengertian siklus empiris. Siklus empiris mencakup beberapa tahapan, yakni observasi, induksi, deduksi, kajian ( eksperimentasi ) dan evaluasi.
3. Koherensi Intern
Yaitu perjuangan untuk memahami secara benar guna memperoleh hakikat dengan memperlihatkan semua unsur structural di lihat dalam suatu struktur yang konsisten, sehingga benar-benar merupakan internal structure atau internal relation.
4. Holistis
Yaitu tinjauan secara lebih dalam untuk mencapai kebenaran secara utuh, dimana objek dilihat dari interaksi dengan seluruh kenyataannya. Identitas objek akan terlihat bila ada kekerabatan dan komunikasi dengan lingkungannya.
5. Kesinambungan Historis
Jika ditinjau dari perkembangannya, insan itu yaitu makhluk historis. Manusia disebut demikian alasannya yaitu ia berkembang dalam pengalaman dan fikiran. Dalam perkembangan langsung itu harus sanggup dipahami melalui suatu proses kesinambungan.
6. Idealisasi
Idealisasi merupakan proses untuk menciptakan ideal, artinya upaya dalam penelitian untuk memperoleh hsil yang ideal atau sempurna.
7. Komparasi
Adalah perjuangan memperbandingkan sifat hakiki dalam objek penelitian sehingga sanggup menjadi lebih terperinci dan lebih tajam. Komparasi sanggup diadakan dengan objek lain yang sangat akrab dan serupa dengan objek utama. Komparasi juga sanggup diadakan dengan objek lain yang sangat berbeda dan jauh dri objek utama. Dalam perbandingan itu dimaksimalkan perbedaan-perbedaan yang berlaku untuk dua objek, namun sekaligus sanggup ditemukan beberapa persamaan yang mungkin sangat strategis.
8. Heuristika
Adalah metode untuk menemukan jalan gres secara ilmiah untuk memecahkan masalah. Heuristika benar-benar sanggup mengatur terjadinya pembaharuan ilmiah dan sekurang-kurangnya sanggup mengatakan kaidah yang mengacu.
9. Analogikal
Adalah filsafah meneliti arti, nilai dan maksud yang diekspresikan dalam fakta dan data. Dengan demikian, akan dilihat analogi antara situasi atau kasus yang lebih terbatas dengan yang lebih luas.
10. Deskripsi
Seluruh hasil penelitian harus sanggup dideskripsikan. Data yang dieksplisitkan memungkinkan sanggup dipahami secara mantap.
BEBERAPA PANDANGAN TENTANG PRINSIP METODOLOGI
1. Rene Descartes
Rene Descartes mengusulkan suatu metode umum yang mempunyai kebenaran yang pasti. Dalam karyanya termasyhur Discourse on Method, risalah wacana metode, diajukan enam bab penting (Dalam Rizal Mustansyir, dkk., 2001) sebagai berikut:
a. Membicarakan problem ilmu-ilmu yang diawali dengan menyebutkan penalaran (common sense) yang pada umumnya dimiliki semua orang. Menurut Descartes, penalaran ada yang kurang, ada pula yang lebih banyak memilikinya, namun yang terpenting yaitu penerapannya dalam acara ilmiah. Metode yang ia coba temukan merupakan upaya untuk mengarahkan nalarnya sendiri secara optimal.
b. Menjelaskan kaidah-kaidah pokok wacana metode yang akan dipergunakan dalam acara ilmiah. Descartes mengajukan empat langkah atau hukum yang sanggup mendukung metode yang dimaksud sebagai berikut (dalam Rizal Mustansyir,dkk.,2001).
- Janganlah pernah mendapatkan baik apa saja sebagai benar, jika Anda tidak mempunyai pengetahuan yang terperinci mengenai kebenarannya.
- Pecahkanlah tiap kesulitan Anda menjadi sebanyak mungkin bab dan sebanyak yang sanggup dilakukan untuk mempermudah penyelesaiannya secara lebih baik.
- Arahkan anutan Anda secar tertib, mulai dari objek yang paling sederhana dan paling gampang diketahui, kemudian meningkat sedikit demi sedikit.
- Buatlah penomoran untuk seluruh permasalahan selengkap mungkin, dan tinjauan ulang secara menyeluruh sehingga Anda sanggup merasa niscaya tidak sesuatupun yang ketinggalan.
c. Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode sebagai berikut:
- Mematuhi undang-undang dan susila istiadat negeri, sambil berpegang pada agama yang diajarkan semenjak masa kanak-kanak;
- Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang paling meyakinkan maupun yang paling meragukan;
- Berusaha lebih mengubah diri sendiri daripada merombak tatanan dunia.
d. Menegaskan dedikasi pada kebenaran yang acapkali terkecoh oleh indra.
e. Menegaskan perihal dualisme dalam diri manusia, yang terdiri atas dua substansi, yaitu res cogitans (jiwa bernalar), dan res extensa (jasmani yang meluas).
f. Dua jenis pegetahuan, yaitu pengetahuan spekulatif dan pengetahuan praktis.
2. Alfred Jules Ayer
Ajaran terpenting dari Alfred Jules Ayer yang terkait dengan problem metodologi dalam prinsip verifikasi. Ayer termasuk salah satu penganut Positivisme Logika yang muncul sehabis Moritz Schlik. Positivisme logic berprinsip sesuatu yang tidak sanggup diukur itu tidak mempunyai makna. Dengan demikian makna sebuah proposisi tergantung apakah kita sanggup melaksanakan verifikasi terhadap proposisi yang bersangkutan’. (Rizal Mustansyir, dkk.,2001)
Walaupun tokoh Positivisme Logik secara umum mendapatkan prinsip verifikasi sebagai tolak ukur untuk memilih konsep wacana makna, namun mereka menciptakan rincian yang cukup berbeda mengenai prinsip verifikasi itu sendiri. Prinsip verifikasi itu merupakan pengandaian untuk melengkapi suatu kriteria, sehingga melalui kriteria tersebut sanggup ditentukan apakah suatu kalimat mengandung makna atau tidak.
3. Karl Raimund Popper
Popper seorang filsuf kontemporer yang melihat kelemahan dalam prinsip verifikasi berupa sifat pembenaran (justification) terhadap teori yang telah ada. Popper mengajukan beberapa prinsip sebagai berikut:
- Popper menolak anggapan umum bahwa suatu teori dirumuskan dan sanggup dibuktikan kebenarannya melalui prinsip verifikasi oleh kaum posititivistik.
- Cara kerja metode induksi yang secara sistematis dimulai dari pengamatan (obeservasi) secara teliti tanda-tanda yang sedang diselidiki.
- Popper memperlihatkan pemecahan gres dengan mengajukan prinsip falsi-fiabilitas, yaitu bahwa sebuah pernyataan sanggup dibuktikan kesalahannya
Bagi Popper, ilmu pengetahuan sanggup berkembang maju manakala suatu hipotesis telah dibuktikan salah, sehingga sanggup digantikan dengan hipotesis baru.
4. Michael Polanyi
Menurut Michael Polanyi pengembangan ilmu pengetahuan menuntut kehidupan kreatif masyarakat ilmiah yang pada gilirannya didasarkan pada kepercayaan akan kemungkinan terungkapnya kebenaran-kebenaran yang sampai sekarang masih tersembunyi. Tugas filsafat terutama yaitu membedah penyakit-penyakit pikiran yang hanya sanggup dilakukan dengan mengajukan pertanyaan fundamental terhadap setiap pandangan yang mendasari masyarakat.
Tujuan dari metode maieutika tekhne yaitu untuk menemukan alternative-alternatif gres bagi hidup insan sebagai insan dan sebagai masyarakat. (M. Mukhtasar, 1997, hlm. 24). Kekeliruan tesis Positivisme tidak hanya pada sikapnya yang menolak cita rasa estetis, dan nilai moral serta ikatan social, alasannya yaitu menggangapnya sebagai realitas subjectif, melainkan juga pada pandanganya bahwa sesuatu masyarakat tidak sanggup dibangun atas dasar yang berakar pada prinsip moral abstrak, tetapi berakar pada tradisi masyarakat.
Secara structural, segi ilmu pengetahuan tidak terungkap melibatkan dua hal atau sanggup disebut dua term ilmu pengetahuan tidak terungkap. Polanyi menyebut term pertama dengan term proksimal, yaitu term yang lebih dekat, dan term kedua yaitu term distai, yaitu term yang lebih jauh. Hubungan kedua term tersebut disebut sebagai kekerabatan fungsional yaitu, kita mengetahui term pertama hanya dengan mengandalkan diri pada kesadaran kita tentangnya semoga mengatakan perhatian pada term kedua.
Makara Polanyi telah merintis suatu model perkembangan gres ilmu-ilmu dengan memadukan secara jernih antara nilai dan fakta, sehingga ilmu-ilmu dikembangkan sanggup sejalan dengan perkembangan masyarakat.
SUMBER;