Pengertian Presentasi Ilmiah
Sunday, May 3, 2020
Edit
PENDAHULUAN
b). Penyaji menyajikan materi dalam waktu yang tersedia.
Penguasaan waktu merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh penyaji. Penyaji perlu merencanakan penggunaan waktu dan menaati panduan yang diberikan oleh moderator. Kepandaian seorang penyaji ialah menempatkan diri dengan waktu yang diberikan. Kemampuan menjelaskan sesuatu dalam waktu singkat dan padat merupakan bukti kepandaian dan penguasaan materi oleh penyaji. Bagi mahasiswa, dalam melaksanakan presentasi skripsi/tesis/karya ilmiah, ada batas waktu yang harus ditaati.
c). Penyaji menaati budbahasa yang berlaku di lembaga ilmiah.
Hal itu lantaran lembaga ilmiah merupakan wahana bagi ilmuwan dan akademisi dari banyak sekali disiplin ilmu saling asah otak dan hati serta bertukar banyak sekali informasi akademik, baik sebagai hasil pemikiran maupun hasil penelitian. Dalam lembaga tersebut ada beberapa kiprah yang dimainkan oleh pemain film yang berbeda, yakni penyaji, pemandu (moderator), notulis, peserta, dan teknisi. Semua pihak wajib melaksanakan tugasnya dan menjaga semoga jalannya presentasi ilmiah sanggup berjalan dengan lancar sesuai dengan hukum main yang telah ditetapkan.
Etika dalam lembaga ilmiah harus dijaga semoga tujuan lembaga sanggup tercapai dengan baik. Etika berkaitan dengan keyakinan dan prinsip mengenai mana yang benar dan mana yang salah serta mana yang patut dan mana yang tidak patut. Satu nilai yang harus dipegang dalammenjaga budbahasa ialah “menjaga sikap semoga tidak merugikan orang lain”. Kerugian meliputi hak atau kesempatan, kehilangan muka, dan tersinggung perasaannya. Hak dalam lembaga ilmiah meliputi hak berbicara, hak membela dan mempertahankan pendapatnya, serta hak untuk mendapat pengakuan.
d). Kejujuran.
Dalam dunia ilmiah, kejujuran merupakan butir etis terpenting. Setiap orang wajib bersikap sangat terbuka dalam segala hal menyangkut informasi yang disajikan.
Penyaji
Jika menyajikan data, penyaji harus secara jujur menyebutkan apakah data itu hasil penelitiannya ataukah diambil dari sumber lain. Jika diambil dari sumber lain, harus disebutkan secara lengkap sesuai dengan kelaziman dunia ilmiah.
Peserta
Etika yang harus dijaga oleh akseptor antara lain ialah sebagai berikut. Pertama, setiap akseptor harus jujur pada diri sendiri. Artinya, beliau akan bertanya jika memang tidak tahu, akan mencari penjelasan apabila masih resah atau belum yakin, akan mengecek apakah pemahamannya sudah benar ataukah belum, dsb. Selain itu, setiap akseptor wajib menghargai pendapat/gagasan orang lain dan hal ini mensyaratkan bahwa beliau wajib menyimak apabila ada orang yang berbicara (atau bertanya). Misalnya, ketika orang lain telah mengusulkan gagasan, beliau tidak akan berbicara seakan-akan dialah pengusul pertama gagasan tersebut. Ketika pertanyaan telah diajukan oleh akseptor lain, beliau tidak akan mengulangi pertanyaan itu. Ketika akseptor lain telah menyatakan sesuatu dan beliau menyetujuinya, beliau sanggup mengungkapkan dukungannya.
Terkait dengan sikap bertanya untuk memperoleh penjelasan atau informasi, satu kewajiban penanya ialah menyimak balasan dari penyaji. Akan lebih manis jika penanya memperlihatkan apresiasi positif terhadap balasan yang telah diberikan. Apabila dengan terpaksa penanya meninggalkan ruangan sebelum balasan diberikan, beliau wajib meminta maaf dan meminta izin untuk meninggalkan ruangan.
Moderator
Jalannya lembaga ilmiah banyak ditentukan oleh moderator sebagai pemandu. Etika yang harus dijaganya ialah bahwa beliau harus adil. Artinya, semua akseptor sedapat-dapatnya memperoleh kesempatan yang relatif sama dalam berpartisipasi aktif selama lembaga berlangsung. juga keseimbangan dalam hal waktu atau jumlah pertanyaan yang boleh diajukan oleh peserta.
Selain adil, seorang moderator juga harus menaati aktivitas atau waktu yang telah ditentukan. Moderator seyogianya tidak terlalu banyak mengambil waktu untuk berkomentar yang tidak fungsional. dan moderator harus mengatur waktu yang dipakai oleh semua pihak, baik penyaji maupun peserta. Oleh alasannya ialah itu, moderator harus punya keberanian untuk menginterupsi dengan santun kepada pembicara semoga taat waktu.
Notulis
Semua hal yang terungkap selama forum, baik inti uraian penyaji, pertanyaan, maupun balasan perlu dicatat secara rapi oleh notulis. Hasil catatan yang telah ditata ringkas sebaiknya dicetak dan dibagikan minimal kepada semua orang yang terlibat dalam lembaga tersebut. Hal ini memberi kesempatan bagi pemilik gagasan/konsep untuk meluruskannya jika ada hal-hal yang kurang tepat.
KIAT PRESENTASI ILMIAH
Presentsi ilmiah yang efektif ialah Penyajian materi ilmiah oleh seseorang di suatu lembaga yang pesertanya secara sukarela terlibat aktif dalam interaksi verbal ilmiah untuk mencapai tujuan dalam waktu yang tersedia.
Agar presentasi sanggup berjalan secara efektif. Ada kiat yang perlu diterapkan. Beberapa kiat tersebut ialah : (Tim Pengajar Bahasa Indonesia Unhas, 2008)
Untuk menarik minat dan perhatian pada apa yang akan dibahas, seorang penyaji sanggup menggunakan media yang menarik, yang sanggup berupa media visual ibarat gambar dengan warna yang menarik, bunyi yang cukup keras bagi akseptor atau ilustrasi, anekdot dan demonstrasi.
Selanjutnya perhatian mereka perlu diarahkan pada fokus pembahasan dengan cara yang menarik pula dengan memanfaatkan informasi latar belakang peserta. Perhatian mereka perlu dijaga atau dipertahankan dengan cara menjaga semoga bunyi tidak monoton dan dengan menggunakan variasi media. Dalam hal ini multimedia sangat membantu. Akan tetapi, apabila perangkat keras sangat terbatas, paling tidak cara berbicara yang peril divariasi. Alur presentasi perlu dijaga semoga tetap focus dengan menyatakan terus terang focus pembahasan dan penyaji memahami materi yang telah dipersiapkan serta memberi penjelasan singkat dan padat mengenai butir-butir tersebut.
Untuk menjaga semoga presentasi tetap fokus pada makalah yang dibahas, penyaji harus menaati materi yang telah disiapkan dan memberi penjelasan singkat, padat, terhadap butir-butir inti. Untuk menjaga budbahasa sanggup dilakukan dengan cara menghindari hal-hal yang sanggup merugikan (menyinggung perasaan) orang lain.
Teknik presentasi ialah kemampuan yang wajib dimiliki oleh setiap orang yang ingin sukses pada masa ini. Cara presentasi inspirasi ternyata punya imbas yang tidak kalah besarnya dibanding isi presentasinya. Bahkan seringkali materi yang sesungguhnya sangat manis namun dibawakan dengan cara presentasi yang biasa-biasa saja atau malah cenderung jelek bisa kehilangan kekuatannya.
Berikut merupakan beberapa teknik dalam presentasi :
9. Jangan lupa simpan materi
Hal ni penting lantaran apabila presenter lupak untuk menyimpan materi, kemungkinan besar presenter sanggup tegang dikala itu juga dan semua materi yang ada di kepala akan hilang. Oleh lantaran itu, simpan materi presentasi di media penyimpanan yang gampang diingat.
Selain itu, dibawah ini terdapat banyak sekali tips menjadi seorang presenter super dalam presentasi ilmiah (Susi Sundiasih, 2009)
Dalam kala teknologi informasi, presentasi ilmiah dengan menggunakan multimedia sudah menjadi kebutuhan lantaran beberapa alasan;
Presentasi merupakan salah satu hal yang perlu dikuasai di kala teknologi dan komunikasi dikala ini. Presentasi ilmiah merupakan kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia ilmiah, dimana presentasi merupakan salah satu serpihan tak terpisahkan dari kegiatan ilmiah di perguruan tinggi, ibarat pengajaran, penelitian, dedikasi pada masyarakat, penulisan karya ilmiah, dan lain-lain.
Secara umum, tujuan presentasi ialah edukasi atau pendidikan, memperlihatkan informasi, dan persuasi atau mempengaruhi. Dalam kegiatan penelitian, presentasi bertujuan untuk memaparkan kepada orang lain mengenai penelitian yang telah dilakukan dan mempertanggungjawabkan hasil penelitian. Oleh lantaran itu, kemampuan memperlihatkan sebuah presentasi yang baik merupakan modal yang sangat penting.
Banyak orang yang pintar dalam menulis suatu artikel ilmiah, namun kurang bisa untuk menyampaikannya dalam lembaga ilmiah. Selain itu sering juga kita menyaksikan suatu karya ilmiah yang sangat manis namun disajikan (dipresentasikan) dengan tidak bagus, sehingga mengurangi target yang ingin dicapai dalam karya ilmiah tersebut tidak sampai, selain itu juga sanggup mengurangi kualitas dari karya ilmiah tersebut. Kaprikornus untuk memperesentasikan suatu karya ilmiah membutuhkan beberapa persyaratan tertentu, lantaran presentasi merupakan cara untuk menjelaskan sesuatu (ide, opini, kasus, solusi, informasi dll) kepada kumpulan orang yang sanggup dilakukan baik dengan proteksi teknologi maupun tidak.
DEFINISI PRESENTASI ILMIAH
Morrisey & Sechrest mendeskripsikan bahwa presentasi melibatkan penyiapan dan penyampaian suatu pokok bahasan kritis dalam bentuk yang logis dan ringkas, sehingga menghasilkan komunikasi yang efektif. Sedangkan Robert M. French menyampaikan bahwa “You are a scientist or you wouldn’t be giving the talk”. Pandangan itu bisa dijadikan dasar untuk mendefinisikan presentasi ilmiah. Dari segi pelaku, yang memperlihatkan presentasi ilmiah ialah seorang ilmuwan. Informasi yang disampaikan tentu ialah yang bersifat ilmiah. Untuk sanggup memahami dengan baik informasi yang disampaikan, yang hadir pun mestinya ialah khalayak ilmiah. (Gafura, 2009)
Berdasarkan uraian diatas maka presentasi sanggup didefinisikan sebagai kegiatan berbicara di hadapan publik untuk mengkomunikasikan secara efektif suatu pokok bahasan yang merupakan informasi mengenai suatu gagasan atau objek. Sedangkan presentasi ilmiah ialah presentasi yang disampaikan oleh seorang ilmuwan mengenai suatu gagasan atau objek ilmiah di hadapan khalayak ilmiah.
ETIKA PRESENTASI ILMIAH
Menurut Susi Sundiasih (2009), dalam melaksanakan presentasi ilmiah ada beberapa budbahasa yang harus diperhatikan yaitu;
a). Penyaji perlu memberi informasi kepada akseptor secara memadai.
Informasi tersebut akan dipahami dengan baik jika akseptor memperoleh materi tertulis, baik materi lengkap maupun bahasan presentasi powerpoint. Jika diperlukan, materi sanggup dilengkapi dengan gambaran yang relevan. Apabila materi ditayangkan, harus dipastikan bahwa semua akseptor sanggup melihat layar dan sanggup membaca goresan pena yang disajikan.
Secara umum, tujuan presentasi ialah edukasi atau pendidikan, memperlihatkan informasi, dan persuasi atau mempengaruhi. Dalam kegiatan penelitian, presentasi bertujuan untuk memaparkan kepada orang lain mengenai penelitian yang telah dilakukan dan mempertanggungjawabkan hasil penelitian. Oleh lantaran itu, kemampuan memperlihatkan sebuah presentasi yang baik merupakan modal yang sangat penting.
Banyak orang yang pintar dalam menulis suatu artikel ilmiah, namun kurang bisa untuk menyampaikannya dalam lembaga ilmiah. Selain itu sering juga kita menyaksikan suatu karya ilmiah yang sangat manis namun disajikan (dipresentasikan) dengan tidak bagus, sehingga mengurangi target yang ingin dicapai dalam karya ilmiah tersebut tidak sampai, selain itu juga sanggup mengurangi kualitas dari karya ilmiah tersebut. Kaprikornus untuk memperesentasikan suatu karya ilmiah membutuhkan beberapa persyaratan tertentu, lantaran presentasi merupakan cara untuk menjelaskan sesuatu (ide, opini, kasus, solusi, informasi dll) kepada kumpulan orang yang sanggup dilakukan baik dengan proteksi teknologi maupun tidak.
DEFINISI PRESENTASI ILMIAH
Morrisey & Sechrest mendeskripsikan bahwa presentasi melibatkan penyiapan dan penyampaian suatu pokok bahasan kritis dalam bentuk yang logis dan ringkas, sehingga menghasilkan komunikasi yang efektif. Sedangkan Robert M. French menyampaikan bahwa “You are a scientist or you wouldn’t be giving the talk”. Pandangan itu bisa dijadikan dasar untuk mendefinisikan presentasi ilmiah. Dari segi pelaku, yang memperlihatkan presentasi ilmiah ialah seorang ilmuwan. Informasi yang disampaikan tentu ialah yang bersifat ilmiah. Untuk sanggup memahami dengan baik informasi yang disampaikan, yang hadir pun mestinya ialah khalayak ilmiah. (Gafura, 2009)
Berdasarkan uraian diatas maka presentasi sanggup didefinisikan sebagai kegiatan berbicara di hadapan publik untuk mengkomunikasikan secara efektif suatu pokok bahasan yang merupakan informasi mengenai suatu gagasan atau objek. Sedangkan presentasi ilmiah ialah presentasi yang disampaikan oleh seorang ilmuwan mengenai suatu gagasan atau objek ilmiah di hadapan khalayak ilmiah.
ETIKA PRESENTASI ILMIAH
Menurut Susi Sundiasih (2009), dalam melaksanakan presentasi ilmiah ada beberapa budbahasa yang harus diperhatikan yaitu;
a). Penyaji perlu memberi informasi kepada akseptor secara memadai.
Informasi tersebut akan dipahami dengan baik jika akseptor memperoleh materi tertulis, baik materi lengkap maupun bahasan presentasi powerpoint. Jika diperlukan, materi sanggup dilengkapi dengan gambaran yang relevan. Apabila materi ditayangkan, harus dipastikan bahwa semua akseptor sanggup melihat layar dan sanggup membaca goresan pena yang disajikan.
b). Penyaji menyajikan materi dalam waktu yang tersedia.
Penguasaan waktu merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh penyaji. Penyaji perlu merencanakan penggunaan waktu dan menaati panduan yang diberikan oleh moderator. Kepandaian seorang penyaji ialah menempatkan diri dengan waktu yang diberikan. Kemampuan menjelaskan sesuatu dalam waktu singkat dan padat merupakan bukti kepandaian dan penguasaan materi oleh penyaji. Bagi mahasiswa, dalam melaksanakan presentasi skripsi/tesis/karya ilmiah, ada batas waktu yang harus ditaati.
c). Penyaji menaati budbahasa yang berlaku di lembaga ilmiah.
Hal itu lantaran lembaga ilmiah merupakan wahana bagi ilmuwan dan akademisi dari banyak sekali disiplin ilmu saling asah otak dan hati serta bertukar banyak sekali informasi akademik, baik sebagai hasil pemikiran maupun hasil penelitian. Dalam lembaga tersebut ada beberapa kiprah yang dimainkan oleh pemain film yang berbeda, yakni penyaji, pemandu (moderator), notulis, peserta, dan teknisi. Semua pihak wajib melaksanakan tugasnya dan menjaga semoga jalannya presentasi ilmiah sanggup berjalan dengan lancar sesuai dengan hukum main yang telah ditetapkan.
Etika dalam lembaga ilmiah harus dijaga semoga tujuan lembaga sanggup tercapai dengan baik. Etika berkaitan dengan keyakinan dan prinsip mengenai mana yang benar dan mana yang salah serta mana yang patut dan mana yang tidak patut. Satu nilai yang harus dipegang dalammenjaga budbahasa ialah “menjaga sikap semoga tidak merugikan orang lain”. Kerugian meliputi hak atau kesempatan, kehilangan muka, dan tersinggung perasaannya. Hak dalam lembaga ilmiah meliputi hak berbicara, hak membela dan mempertahankan pendapatnya, serta hak untuk mendapat pengakuan.
d). Kejujuran.
Dalam dunia ilmiah, kejujuran merupakan butir etis terpenting. Setiap orang wajib bersikap sangat terbuka dalam segala hal menyangkut informasi yang disajikan.
Penyaji
Jika menyajikan data, penyaji harus secara jujur menyebutkan apakah data itu hasil penelitiannya ataukah diambil dari sumber lain. Jika diambil dari sumber lain, harus disebutkan secara lengkap sesuai dengan kelaziman dunia ilmiah.
Peserta
Etika yang harus dijaga oleh akseptor antara lain ialah sebagai berikut. Pertama, setiap akseptor harus jujur pada diri sendiri. Artinya, beliau akan bertanya jika memang tidak tahu, akan mencari penjelasan apabila masih resah atau belum yakin, akan mengecek apakah pemahamannya sudah benar ataukah belum, dsb. Selain itu, setiap akseptor wajib menghargai pendapat/gagasan orang lain dan hal ini mensyaratkan bahwa beliau wajib menyimak apabila ada orang yang berbicara (atau bertanya). Misalnya, ketika orang lain telah mengusulkan gagasan, beliau tidak akan berbicara seakan-akan dialah pengusul pertama gagasan tersebut. Ketika pertanyaan telah diajukan oleh akseptor lain, beliau tidak akan mengulangi pertanyaan itu. Ketika akseptor lain telah menyatakan sesuatu dan beliau menyetujuinya, beliau sanggup mengungkapkan dukungannya.
Terkait dengan sikap bertanya untuk memperoleh penjelasan atau informasi, satu kewajiban penanya ialah menyimak balasan dari penyaji. Akan lebih manis jika penanya memperlihatkan apresiasi positif terhadap balasan yang telah diberikan. Apabila dengan terpaksa penanya meninggalkan ruangan sebelum balasan diberikan, beliau wajib meminta maaf dan meminta izin untuk meninggalkan ruangan.
Moderator
Jalannya lembaga ilmiah banyak ditentukan oleh moderator sebagai pemandu. Etika yang harus dijaganya ialah bahwa beliau harus adil. Artinya, semua akseptor sedapat-dapatnya memperoleh kesempatan yang relatif sama dalam berpartisipasi aktif selama lembaga berlangsung. juga keseimbangan dalam hal waktu atau jumlah pertanyaan yang boleh diajukan oleh peserta.
Selain adil, seorang moderator juga harus menaati aktivitas atau waktu yang telah ditentukan. Moderator seyogianya tidak terlalu banyak mengambil waktu untuk berkomentar yang tidak fungsional. dan moderator harus mengatur waktu yang dipakai oleh semua pihak, baik penyaji maupun peserta. Oleh alasannya ialah itu, moderator harus punya keberanian untuk menginterupsi dengan santun kepada pembicara semoga taat waktu.
Notulis
Semua hal yang terungkap selama forum, baik inti uraian penyaji, pertanyaan, maupun balasan perlu dicatat secara rapi oleh notulis. Hasil catatan yang telah ditata ringkas sebaiknya dicetak dan dibagikan minimal kepada semua orang yang terlibat dalam lembaga tersebut. Hal ini memberi kesempatan bagi pemilik gagasan/konsep untuk meluruskannya jika ada hal-hal yang kurang tepat.
KIAT PRESENTASI ILMIAH
Presentsi ilmiah yang efektif ialah Penyajian materi ilmiah oleh seseorang di suatu lembaga yang pesertanya secara sukarela terlibat aktif dalam interaksi verbal ilmiah untuk mencapai tujuan dalam waktu yang tersedia.
Agar presentasi sanggup berjalan secara efektif. Ada kiat yang perlu diterapkan. Beberapa kiat tersebut ialah : (Tim Pengajar Bahasa Indonesia Unhas, 2008)
- Menarik minat dan perhatian peserta
- Mengarahkan perhatian peserta
- Mempertahankan minat dan perhatian peserta
- Menjaga semoga presentasi tetap fokus pada persoalan yang dibahas
Untuk menarik minat dan perhatian pada apa yang akan dibahas, seorang penyaji sanggup menggunakan media yang menarik, yang sanggup berupa media visual ibarat gambar dengan warna yang menarik, bunyi yang cukup keras bagi akseptor atau ilustrasi, anekdot dan demonstrasi.
Selanjutnya perhatian mereka perlu diarahkan pada fokus pembahasan dengan cara yang menarik pula dengan memanfaatkan informasi latar belakang peserta. Perhatian mereka perlu dijaga atau dipertahankan dengan cara menjaga semoga bunyi tidak monoton dan dengan menggunakan variasi media. Dalam hal ini multimedia sangat membantu. Akan tetapi, apabila perangkat keras sangat terbatas, paling tidak cara berbicara yang peril divariasi. Alur presentasi perlu dijaga semoga tetap focus dengan menyatakan terus terang focus pembahasan dan penyaji memahami materi yang telah dipersiapkan serta memberi penjelasan singkat dan padat mengenai butir-butir tersebut.
Untuk menjaga semoga presentasi tetap fokus pada makalah yang dibahas, penyaji harus menaati materi yang telah disiapkan dan memberi penjelasan singkat, padat, terhadap butir-butir inti. Untuk menjaga budbahasa sanggup dilakukan dengan cara menghindari hal-hal yang sanggup merugikan (menyinggung perasaan) orang lain.
Teknik presentasi ialah kemampuan yang wajib dimiliki oleh setiap orang yang ingin sukses pada masa ini. Cara presentasi inspirasi ternyata punya imbas yang tidak kalah besarnya dibanding isi presentasinya. Bahkan seringkali materi yang sesungguhnya sangat manis namun dibawakan dengan cara presentasi yang biasa-biasa saja atau malah cenderung jelek bisa kehilangan kekuatannya.
Berikut merupakan beberapa teknik dalam presentasi :
- Melakukan persiapan. Antara lain, materi presentasi, materi yang akan dibagikan (jika ada), peralatan ibarat laptop atau infokus dan mempersiapkan mental. Jika semua kondisinya baik dan kondusif maka bisa menciptakan kita akan lebih percaya diri.
- Materi presentasi. Bedakan antara materi yang akan dipresentasikan dengan anjuran yang akan diberikan, lantaran pada dikala presentasi kita menjelaskan point-point nya saja dan tidak perlu secara keseluruhan untuk dibahas lantaran akan menghabiskan waktu dan menciptakan audience merasa bosan.
- Usahakan tiba lebih awal dari waktu yang ditentukan, jangan terlambat.
- Gunakan waktu seefisien mungkin.
- Gunakan pakaian yang sopan tentunya
- Kenali audience atau akseptor yang hadir, sehingga kita bisa lebih dekat dengan menyebut namanya dan tahu jabatannya.
- Bagi pandangan ke kita ke semua audience dan perbanyak komposisi pandangan kita kepada orang yang paling kuat atau pengambil keputusan, ibarat CEO atau salah satu pimpinan dari yang hadir.
- Sebisa mungkin untuk tidak membicarakan hal yang tidak penting dan yang audience tidak mau dengar.
- Berbicaralah dengan lugas dan sopan
- Atur intonasi suara, jangan kebesaran dan juga jangan kekecilan
- Jangan banyak bergerak, lantaran akan mengganggu konsentrasi peserta
- jMunculkan beberapa joke untuk mencairkan suasana yang kaku atau membosankan tapi jangan berlebihan.
- kAnggap saja audience tidak mengerti mengenai materi yang akan disampaikan, jadi bersikaplah dengan mengundang simpati dan rasa kagum para audience lantaran pengetahuan kita, tapi hindari kesan menggurui
l. Pada dikala tanya jawab, catat pertanyaan dan jawablah dengan lugas.
Berikut ini cara-cara melaksanakan presentasi yang baik dan benar
Berikut ini cara-cara melaksanakan presentasi yang baik dan benar
1. Kuasai isi materi
Pada dikala presentasi, sebaiknya diminimalkan melihat kertas lantaran hal tersebut sanggup menciptakan orang lain berpikir presenter tidak terlalu menguasai materi. Salah satu cara menyiasati hal tersebut dengan cara menguasai betul materi.
2. Pakai kalimat sederhana
Aplikasi PowerPoint bukanlah aplikasi pengolah kata layaknya Microsoft Word, untuk itu, pakai kalimat yang terang dan seperlunya saja. Jangan pula menjejalkan terlalu banyak informasi dalam satu slide PowerPoint lantaran audience mungkin akan kebingungan.
3. Gambar bermakna ribuan kata
Pakai gambar atau gambaran yang benar-benar menarik di PowerPoint untuk menjelaskan presentasi, sehingga audiens mau menyimak dan gampang memahaminya. Namun jangan hingga pula resolusi gambar pecah sehingga tampak menganggu
4. Konten alam presentasi sangat penting
Pastikan konten yang diasukkan dalam presentasi memang berkhasiat bagi audience. Jangan pula terlalu banyak menggunakan animasi atau efek-efek khusus lantaran selain bisa membosankan, hal ini bahkan bisa mengakibatkan presentasi dianggap tidak serius.
5. Berlatihlah sebelum melaksanakan presentasi
Semalam atau beberapa hari menjelang hari presentasi, ada baiknya berlatih di depan teman-teman atau berlatih di depan cermin. Cara tersebut sanggup menaikan rasa percaya diri dan juga sanggup menghilangkan rasa canggung berbicara di depan banyak orang.
6. Kuasai peralatan presentasi
Jika terlihat canggung menggunakan peralatan sendiri berarti harus bersiap mendapat pandangan pertama yang jelek dari akseptor presentasi. Kuasai proyektor, laptop, mouse, atau pointer yang akan digunakan.
7. Berceritalah dikala presentasi
Jangan hanya membacakan poin presentasi secara monoton. Berceritalah, ilustrasikan konten di PowerPoint , contohnya dengan pengalaman hidup sehari-hari sehingga audience sanggup mencerna maksudnya dengan baik.
8. Kontak mata
Jangan melupakan hal ini. Sebaiknya tidak terus menerus melihat kearah slide. Dengan terus melihat ke arah penonton, diharapkan presenter ibarat berbicara dua arah. Selingi dengan lelucon, pertanyaan impulsif ke arah penonton. Lakukan hal tersebut semoga akseptor tidak bosan. Selain itu, selingi slide dengan musik, video, atau animasi secukupnya
Pada dikala presentasi, sebaiknya diminimalkan melihat kertas lantaran hal tersebut sanggup menciptakan orang lain berpikir presenter tidak terlalu menguasai materi. Salah satu cara menyiasati hal tersebut dengan cara menguasai betul materi.
2. Pakai kalimat sederhana
Aplikasi PowerPoint bukanlah aplikasi pengolah kata layaknya Microsoft Word, untuk itu, pakai kalimat yang terang dan seperlunya saja. Jangan pula menjejalkan terlalu banyak informasi dalam satu slide PowerPoint lantaran audience mungkin akan kebingungan.
3. Gambar bermakna ribuan kata
Pakai gambar atau gambaran yang benar-benar menarik di PowerPoint untuk menjelaskan presentasi, sehingga audiens mau menyimak dan gampang memahaminya. Namun jangan hingga pula resolusi gambar pecah sehingga tampak menganggu
4. Konten alam presentasi sangat penting
Pastikan konten yang diasukkan dalam presentasi memang berkhasiat bagi audience. Jangan pula terlalu banyak menggunakan animasi atau efek-efek khusus lantaran selain bisa membosankan, hal ini bahkan bisa mengakibatkan presentasi dianggap tidak serius.
5. Berlatihlah sebelum melaksanakan presentasi
Semalam atau beberapa hari menjelang hari presentasi, ada baiknya berlatih di depan teman-teman atau berlatih di depan cermin. Cara tersebut sanggup menaikan rasa percaya diri dan juga sanggup menghilangkan rasa canggung berbicara di depan banyak orang.
6. Kuasai peralatan presentasi
Jika terlihat canggung menggunakan peralatan sendiri berarti harus bersiap mendapat pandangan pertama yang jelek dari akseptor presentasi. Kuasai proyektor, laptop, mouse, atau pointer yang akan digunakan.
7. Berceritalah dikala presentasi
Jangan hanya membacakan poin presentasi secara monoton. Berceritalah, ilustrasikan konten di PowerPoint , contohnya dengan pengalaman hidup sehari-hari sehingga audience sanggup mencerna maksudnya dengan baik.
8. Kontak mata
Jangan melupakan hal ini. Sebaiknya tidak terus menerus melihat kearah slide. Dengan terus melihat ke arah penonton, diharapkan presenter ibarat berbicara dua arah. Selingi dengan lelucon, pertanyaan impulsif ke arah penonton. Lakukan hal tersebut semoga akseptor tidak bosan. Selain itu, selingi slide dengan musik, video, atau animasi secukupnya
9. Jangan lupa simpan materi
Hal ni penting lantaran apabila presenter lupak untuk menyimpan materi, kemungkinan besar presenter sanggup tegang dikala itu juga dan semua materi yang ada di kepala akan hilang. Oleh lantaran itu, simpan materi presentasi di media penyimpanan yang gampang diingat.
Selain itu, dibawah ini terdapat banyak sekali tips menjadi seorang presenter super dalam presentasi ilmiah (Susi Sundiasih, 2009)
- Antusias, menampilkan semangat hidup diri
- Berwibawa, menggerakkan orang untuk melaksanakan sesuatu
- Positif, melihat peluang dalam setiap saat
- Supel, gampang menjalin relasi dengan peserta
- Humoris, berhati lapang, tetap mengikuti irama
- Kreatif, menemukan banyak cara
- Fasih, berkomunikasi dengan jelas, fasih dan benar
- Tulus, mempunyai niat dan motivasi positif
- Interaktif, relasi pembicara akseptor hidup
- Mampu memotivasi, mengairahkan pendengar, membangun cita-cita
Dalam kala teknologi informasi, presentasi ilmiah dengan menggunakan multimedia sudah menjadi kebutuhan lantaran beberapa alasan;
- Presentasi akan menjadi menarik lantaran penyaji sanggup menciptakan manuver dalam memvariasi teknik penyajian bahan, termasuk melalui animasi.
- Penyaji sanggup menghemat waktu lantaran sanggup mengoreksi materi sewaktu-waktu diperlukan.
- Penyaji sanggup memperlihatkan pemfokusan pada butir permasalahan yang dikehendaki secara menarik.
- Penyaji sangat dimudahkan lantaran membawa materi dalam bentuk flashdisc.
- Bahan presentasi sanggup sangat ringkas sehingga membantu akseptor menangkap esensi materi yang dibahas.
- Peserta sanggup eksklusif mengopi file presentasi yang diperlukan.
- Tentukan butir-butir terpenting materi yang dibahas. Penyebutan butir hendaknya dilarang terlalu singkat, tetapi juga dilarang terlalu elabratif lantaran penjelasan terperinci akan dilakukan secara mulut oleh penyaji.
- Atur butri-butir tersebut semoga alur penyajian runtut dan runut (koheren dan kohesif).
- Kerangka pikir perlu diungkapkan/disajikan dalam diagram atau sketsa alir untuk memperlihatkan alur penalarannya.
- Tuliskan semuanya dalam bingkai power point dengan ukuran aksara atau gambar yang memadai. Font jangan terlalu kecil/besar sehingga Materi slide terbaca dari pendengar presentasi paling belakang Penggunaan font yang terlalu besar akan menghabiskan daerah di layar
- Jika waktu terbatas, jangan jelaskan semua materi secara detail Bila ada hal – hal yang harus diuraikan secara panjang, berikan materi dalam bentuk selebaran/makalah
- Pilih rancangan slide yang cocok (ingat, kontras warna dan animasi sangat penting. Penggunaan clip art atau gambar – gambar seperlunya saja dan harus dengan jenis presentasi Jangan hingga terjadi bahwa dekorasi lebih menarik daripada butir bahasan
- Uji coba tayang untuk memastikan bahwa semua materi yang disajikan dalam slide sanggup terbaca oleh akseptor dalam ruangan yang tersedia dan laa presentasi sesuai dengan waktu yang diberikan.
- Cetak materi dalam slide tersebut untuk dipakai sebagai pegangan dalam penyajian.