Metode Dan Instrumen Pengumpulan Data Dalam Penelitian

METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA 
A. Kerangka Teoritik dan Pengukuran Construct (Variabel) 
Bagaimana variabel diukur ?? 
Berbagai obyek sanggup diukur dengan gampang : 
Misalnya : 
  • Berapa tinggi tubuh saudara? 
  • Berapa usang saudara telah bekerja? 
  • Apa jabatan saudara ? 
  • Berapa usia saudara ? 
Jawaban pertanyaan diatas : mempunyai alat pengukuran yang sesuai dan obyektif. 

Bagaiman apabila pertanyaan : 
  • Bagaimana perasaan (feelings) anda sesudah mengikuti acara ini ? 
  • Bagaimana sikap (attitudes) mahasiswa gunadarma terhadap perubahan proses pembelajaran? 
  • Bagaimana persepsi (perceptions) mahasiswa terhadap pengajarnya? 
Pertanyaan diatas sukar untuk dijawab dan diukur lantaran bersifat abstrak. 
Salah satu cara yang dilakukan yaitu mengurangi karakteristik yang abnormal dari konsep-konsep menyerupai motivasi, keterlibatan (involvement), kepuasan (Satisfactions), sikap konsumen (consumer behavior) dll. 

Misalnya : 
Konsep kecenderungan sikap konsumen dalam pembelian bersifat abstrak. Tetapi kita sanggup mengira kecenderungan sikap tersebut dari apa yang akan dilakukan konsumen. 

Misalnya : 
  • Apakah konsumen tersebut menyampaikan hal-hal positif mengenai produk atau brand kepada orang lain ? 
  • Apakah konsumen merekomendasikan produk/merk tersebut kepada orang yang meminta pendapatnya? 
  • Apakah mendorong teman-temannya atau kenalannya untuk membeli produk tersebut? 
  • Apakah akan tetap menentukan produk tersebut apabila harganya dinaikkan? 
Dengan demikian kita sanggup mengukur kecenderungan pembelian konsumen melalui indikator-indikator tersebut walaupun contruct kecenderungan sikap konsumen tersebut bersifat abstrak. 

Pengertian Pengukuran variabel 
Pengukuran variabel (jika dipahami dari sisi variabel) yaitu proses menghubungkan konsep dengan fakta empirik (realitas). Jika dipahami dari sisi fakta, pengukuran variabel yaitu pinjaman bilangan atau simbol pada bencana empirik berdasarkan hukum yang ditetapkan. 
Misalnya 
Aturan : ‘P’ untuk laki-laki dan ‘W’ untuk Wanita 
Aturan : Beri ’5’ untuk sangat setuju 
Beri ‘4’ untuk setuju 
Beri ‘3’ untuk netral 
Beri ‘4’ untuk tidak setuju 
Beri ‘4’ untuk sangat tidak setuju 

Pengukuran variabel lebih mempunyai kegunaan untuk variabel yang bersifat abnormal menyerupai sikap, motivasi, kinerja dll. 

Untuk variabel menyerupai ini pengukuran tidak sanggup secara eksklusif terhadap variabelnya, melainkan secara tidak eksklusif melalui indikan atau proksi-nya yang bisa diamati. Indikan atau proksi inilah yang dinamakan sebagai ‘fakta atau realitas’. 
Contoh : 
  • Untuk membedakan perusahaan yang melaksanakan perataan keuntungan dan yang tidak melaksanakan perataan laba, digunakan proksi ”Indeks Eckel (1981)”, dikutip assih dan Gudono. 
  • Kalau ingin mengetahui partisipasi penyusunan anggaran oleh manajer diperlakukan pengukuran secara tidak langasung melalui indikan-indikan: 
  1. Seberapa banyak keterlibatan manajer dalam penyusunan unsur-unsur anggaran 
  2. Kepuasan terhadap finalisasi anggaran 
  3. Seberapa penting pendapat manajer dalam penyusunan anggaran (Kren, 1992) 
Pengukuran yang baik yaitu pengukuran yang bisa menghasilkan isomorphism yaitu terjadi kesamaan antara realitas atau fakta yang diteliti dengan nilai yang diperoleh dari hasil pengukuran. 

Sebagai contoh: 
Pengukuran variabel partisipasi penyusunan anggaran di atas terhadap 4 orang manajer digunakan instrumen berskala 7 (1,2,...7). Sedangkan nilai partisipasi sesungguhnya yaitu 1, 3, 6 dan 8. Pengukuran ini tidak menghasilkan isomorphism, lantaran terdapat nilai 8 yang tidak ada dalam instrumen pengukur. 

Proses pengukuran di atas yaitu melalui tahap-tahap mendefinisikan konsep secara konstitutif dan operasional. 

Definisi konsep terutama diharapkan untuk pengukuran variabel yang abnormal atau yang tidak gampang terhubung dengan fakta. 

Definisi konsep mencakup definisi konstitutif dan operasional (Kerlinger, 1975). 
  • Definisi konstitutif yaitu mendefinisikan konsep dengan konstruk lain. 
  • Definisi operasional yaitu memperlihatkan pengertian terhadap konstruk atau variabel dengan memspesifikasikan acara atau tindakan yang dperlukan peneliti untuk mengukur atau memanipulasinya. 
à terdapat dua definisi operasional sanggup diketahui adanya dua macam definisi yakni : definisi operasional pengukuran dan definisi opersional eksperimental.

Contoh : 
Definisi konstitutif partisipaisi: 
Partisipasi dalam penyusunan anggaran yaitu seberapa jauh keterlibatan manajer di dalam menyusun aanggarannya sendiri (Milani, 1975). 

Definisi operasional partisipasi: 
Partisipasi penyusunan anggaran diukur dengan pemeringkatan diri (self-rating) manajer pada skala pengukur tujuh point terhadap 6 unsur partisipasi manajer dalam penyusunan anggaran, revisi anggaran, diskusi dengan atasan atas inisiatif manajer, diskusi dengan atasan atas inisiatif atasan manajer, penyusunan anggaran final dan bantuan manajer (Milani , 1975) 

Definisi Operasional Eksperimental: 
Definisi information asymetry oleh fisher et al (2002) 
Fisher et al mendefinisikan variabel tersebut sebagai tahu tidaknya subyek eksperimen (bertindak sebagai bawahan) atas tawaran dan tanggapan tawaran anggaran bawahan lain, tanggapan anggaran supervisor (subyek ekspermen lain) kepada bawahan lain, dan jumlah anggaran final bawahan lain dan kinerja selama sesi negosiasi. 

Fisher et al menguraikan rincian tindakan dalam memanipulasi variabel tersebut dengan membagi subyek eksperimen ke dalam subyek yang mempunyai information asymetry rendah dan subyek yang mempunyai information asymetry tinggi. 

Tingkat ukuran variabel 
Terdapat 4 tingkat ukuran yaitu: 
  • Ukuran Nominal 
  • Ukuran Ordinal 
  • Ukuran Interval 
  • Ukuran Ratio 
B. Instrumen Pengukur Variabel 
Apakah instrumen pengukur variabel ? 
Sebagian besar langkah dalam proses penelitian dilakukan dengan mengumpulkan informasi baik secara eksklusif (data primer) maupun tidak eksklusif (sekunder, tertier). 

Mekanisme pengumpulan informasi dalam penelitian sosial dilakukan secara eksklusif dengan banyak sekali cara yang antara lain melalui teknik wawancara (baik secara eksklusif maupun telepon), survey pengamatan dan angket. 

Teknik wawancara dilakukan dengan mendatangi secara eksklusif para responden untuk dimintai keterangan mengenai sesuatu yang diketahuinya (bisa mengenai suatu kejadian, fakta, maupun pendapat si responden). 

Teknik survey dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden. Kemudian responden didatangi oleh pencacah untuk menanyakan informasi yang diminta serta dicatat dalam daftar kuesioner yang telah disiapkan. 

Teknik angket dilakukan dengan meminta informasi dari responden mengenai sesuatu dilema dengan sukarela. (Perbedaan antara teknik angket dan survey terletak pada penentuan responden yang memang tidak akan sama). 

Apapun teknik pengumpulan informasi yang dipilih, penelitian sosial yang melibatkan banyak orang membutuhkan instrumen penelitian yang akan digunakan dalam pengumpulan informasi dari responden. 

Instrumen penelitian yaitu segala peralatan yang dipergunakan untuk memperoleh, mengolah dan mengintepretasikan informasi dari para responden yang dilakukan dengan pola pengukuran yang sama. 

Instrumen penelitian dirancang untuk satu tujuan penelitian dan tidak akan bisa digunakan pada penelitian yang lain, lantaran setiap penelitian mempunyai ke-khas-an penelitian tersendiri. 

Kegunaan instrumen penelitian: 

  • Sebagai alat pencatat informasi yang disampaikan oleh responden, 2). Sebagai alat untuk mengorganisasi proses wawancara 
  • Sebagai alat penilaian performance pekerjaan staff peneliti. 
Instrumen pengukur variabel (instrumen) biasanya digunakan dalam banyak sekali desain penelitian, kecuali dalam event studi, content analysis dan sosiometri, lantaran ukuran variabel sudah berfungsi sebagai instrumen. 

Instrumen secara garis besar bisa dibedakan ke dalam test dan skala (kerlinger, 1973). 
  • Test yaitu suatu mekanisme sistematis pengujian individu dengan pinjaman seperangkat rancangan stimuli dan pinjaman bilangan atau seperangkat bilangan terhadap respon yang timbul dari stimuli tersebut. (contoh: projective test, intelegence test, aptitude test dll). 
  • Skala yaitu seperangkat simbol atau bilangan yan dirancang sedemikian sehingga dengan simbol atau bilangan tersebut dapa diberikan berdasarkan suatu hukum kepada individu atau perilakunya yang sedang diukur. 
à dilihat dari sisi cara subyek penelitian atau responden menjawab, skala sanggup digolongkan ke dalam skala penilaian, skala pemeringkatan 

C. Kriteria Instrumen yang baik
Kekuatan penelitian bisa diketahui dari validitas baik internal maupun eksternalnya. 

Validitas internal yaitu keyakinan terhadap kekerabatan alasannya akhir atau efek dalam desain penelitian yang dilakukan. 

Validitas Eksternal yaitu berkenaan dengan kemampuan digeneralisasinya hasil penelitian pada lingkungan, orang, atau bencana lain. 

Ancaman yang menghipnotis validitas internal yaitu history effects, maturity effect, testing effect, instrumentation effects, selection effects, statistical regression, dan mortality. Ancaman yang menghipnotis validitas eksternal yaitu perbedaan situasi lingkungan penelitian, dan perbedaan subyek penelitian.

1. Kriteria instrumen yang baik (Sevilla 1988), 
Reliabilitas 
yaitu derajat ketepatan, ketelitian atau akurasi yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Reliabilitas memperlihatkan konsistensi dan stabilitas suatu skor dari suatu instrumen pengukur. 

Validitas 
Adalah ketepatan alat ukur penelitian perihal isi atau arti bahu-membahu yang diukur. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mempunyai kemampuan mengukur apa yang seharusnya diukur.

Adalah sebagai kemampuan suatu instrumen untuk melaksanakan diskriminasi yang diharapkan untuk dilema penelitian. (biasanya terpenuhi bila derajat validitas dan reliabilitas instrumen tinggi)

Obyektivitas
Adalah derajat pengukuran instrumen bebas dari pendapat penilaian subyektif, bebas dari bias, dan perasaan orang-orang yang memakai tes.

Fisibilitas
Berkaitan dengan aspek-aspek ketrampilan, penggunaan sumberdaya, dan waktu. 
1. Langkah penyusunan instrumen (Suharsimi, 1993)
  • Tentukan variabel yang terpakai dalam penelitian (terlihat dari judul).
  • Variabel tersebut dicarikan jabarannya dalam bentuk sub variabel yang diketahui dari teori atau penelitian terdahulu.
Misalnya : variabel kepuasan kerja. Menurut teori atau pendapat para mahir kepuasan kerja seorang karyawan ditentukan oleh lima sub variabel yaitu: kepuasan terhadap mutu pekerjaan, promosi, kepenyeliaan, kekerabatan dengan rekan sekerja dan gaji.
  • Sub variael dicarikan jabarannya dalam bentuk indikator-indikator jika ada.
  • Misalnya : sub variabel gaji. Indikatornya yaitu honor pokok, tunjangan dan insentif
  • Indikator dicarikan jabarannya dalam bentuk sub indikator jika ada.
  • Misalnya : untuk indikator insentif sub indikator: insentif finansial dan non finansial.
  • Apabila jika sub indikator masih sanggup dibagi lagi menjadi komponen terkecil, maka komponen ini dijadikan sebagai butir-butir pertanyaan dan sebaiknya tersusun berdasarkan hierarki biar gampang digunakan dalam analisis berikutnya
  • Seluruh butir pertanyaan yang telah selesai ditentukan, pada gilirannya akan ditempatkan pada lembaran instrumen menyerupai angket (kuesioner).
2. Metode /Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan jembatan yang menghubungkan peneliti dengan dunia sosial yang ditelitinya. Melalui metode yang dipilih, peneliti sanggup mengumpulkan banyak sekali data yang diharapkan guna menjawab research questions yang ada. 

Jenis data dilihat dari cara memperolehnya:

A. Data Primer 
Merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan menyerupai hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan peneliti.
  • Data primer umumnya berupa : 
  • Karakteristik demografi atau sosioekonomi
  • Sikap atau pendapat
  • Kesadaran atau pengetahuan 
  • Minat 
  • Motivasi 
  • Perilaku
B. Data Sekunder 
Merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain contohnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. 

Data sekunder terdiri dari;
  1. Data sekunder internal suatu organisasi (terutama untuk penelitian terapan atau studi kasus).
  2. Data sekunder eksternal yang dipublikasikan
Metode pengumpulan data yang sanggup dilakukan peneliti:( Efferin, 2004)
  • Wawancara (interview)
  • Kuesioner (questionnaire)
  • Dokumentasi (documentations)
  • Observasi (observation)

3.1. Wawancara (interview)
Wawancara sanggup dilakukan dengan seorang atau sekelompok orang dan pastikan bahwa mereka yaitu orang atau sekelompok orang yang kompeten, 

Jenis wawancara : 
- Structured interview 
Peneliti telah menyiapkan daftar pertanyaan sehingga balasan object telah terstruktur dan diatur sistematis. 

Cocok untuk wawancara terhadap responden yan banyak jumlahnya serta peneliti dan responden mempunyai waktu sangat terbatas. 

Yang menjadi pertanyaan (yang ingin diketahui peneliti) bersifat teknis semata, sehingga tidak diharapkan adanya pemeriksaan secara lebih mendalam. 

- Unstructured interview
Wawancara dilakukan peneliti tanpa mempersiapkan daftar pertanyaan terlebih dahulu. 

Cocok apabila responden jumlahnya tidak banyak. 
Materi yang ingin diketahui peneliti yaitu materi yang memerlukan pendapat pribadi, atau sesuatu yang memelukan penjelasan dan pemeriksaan lebih jauh, sehingga peneliti memerlukan banyak sekali pertanyaan pendahuluan (preliminary questions) terhadap setiap responden yang bentuknya antara satu responden dengan yang lainnya berbeda. 

Fungsi preliminary questions yaitu untuk membuka komunikasi (ice breaking) serta mempersiapkan responden terhadap pertanyaan utama yang akan dilakukan sesudah peneliti mendapatkan respon dari preliminary questions.

Meskipun tidak mempersiapkan terlebih dahulu daftar pertanyaan, peneliti harus tetap mempersiapkan kerangka tujuan interview yang hendak dicapai. 

-- Semi-structured interview
Teknik ini merupakan adonan dari dua teknik di atas. Peneliti mempersiapkan daftar pertanyaan sebelumnya, namun dalam pelaksanaan wawancara peneliti memperlihatkan kebebasan kepada responden untuk memperlihatkan opini atau pendapat di luar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. 

Cocok bagi peneliti yang respondennya merupakan seorang atau sekelompok orang yang mempunyai keahlian disuatu bidang tertentu. Atau peneliti juga mempunyai cita-cita untuk menggali atau melaksanakan pemeriksaan legih jauh mengenai topik penelitian dari hasil balasan responden. 

3.2 Questionaire
Merupakan teknik yang paling sederhana. Peneliti perlu memperhatikan hal -hal : berupaya sedapat mungkin mempersingkat questionnaire (menanyakan hal yang penting), kmenggunakan kalimat yang sesuai dengan situasi dan kondisi responden.

3.3 Documentation
Dokumentation yaitu salah satu metode pengumpulan data dengan cara melaksanakan analisis terhadap semua catatan dan dokumen yang dimiliki oleh organisasi terpilih sebagai objek penelititan, atau data dari individu sebagai objek penelititan. 

Perlu diperhatikan kemampuan peneliti untuk memilah data yang relevan, biar terhindar dari dilema informations overload, yaitu akhir terlalu banyaknya informasi yang terkumpul sehingga tidak menimbulkan nilai tambah, bahkan menjadi beban, atau sebaliknya mengakibatkan lack of onformation kondisi dimana ketercukupan data tidak sanggup diraih. 

3.4 Observation
Adalah metode pengumpulan data dengan cara melaksanakan pengamatan terhadap objek penelitian. Teknik ini mengharuskan peneliti melaksanakan pengamatan secara eksklusif terhadap object penelitian, tanpa berusaha melaksanakan intervensi terhadap keadaan dan bencana yang sedang berlaku pada objek. 

Metode pengumpulan data (Umar, 2001):
  • Metode pengamatan
  • Metode Metode test
  • Metode Pertanyaan 
Kriteria pertanyaan yang efektif berdasarkan fox yang dikutip Sevilla (1988) terdiri atas:
  • Kejelasan bahasa yang digunakan
  • Ketegasan isi dan periode waktu
  • Bertujuan tunggal
  • Bebas dari asumsi
  • Bebas dari saran
  • Kesempurnaan dan konsistensi tata bahasa
4. Teknik menciptakan skala 
Skala likert
Skala likert bekerjasama dengan pernyataan perihal sikap seseorang terhadap sesuatu, contohnya baiklah - tidak setuju, bahagia - tidak senang, dan baik - tidak baik. Responden diminta mengisi pernyataan dalam skala ordinal berbentuk mulut dalam jumlah kategori tertentu bisa 3,5,7 (agar sanggup menampung kategori yang netral) atau memasukkan kategori “tidak tahu”. 

Langkah-langkah penyusunan skala likert:
  • Kumpulkan sejumlah pernyataan yang sesuai dengan sikap yang akan diukur dan sanggup diidentifikasikan dengan terang (positif atau tidak positif).
  • Berikan pernyataan-pernyataan di atas kepada sekelompok responden untuk diisi dengan benar.
  • Respons dari tiap pernyataan dihitung dengan cara menjumlahkan angka-angka dari setiap pernyataan sedemikian rupa sehingga respon yang berada pada posisi yang sama akan mendapatkan secara konsisiten nilai angka yang selalu sama
  • Selanjutnya, mencari pernyataan-pernyataan yang tidak sanggup digunakan dalam penelitian, patokannya yaitu : Pernyataan yang tidak diisi lengkap oleh responden dan pernyataan responden yang secara total tidak memperlihatkan kekerabatan yang substansial dengan nilai totalnya.
  • Pernyataan – pernyataan hasil saringan tamat akan membentuk skala likert yang sanggup digunakan untuk mengukur skala sikap serta menjadi kuesioner gres untuk pengumpulan data berikutnya. 
Skala Guttman
Skala Guttman hanya mengukur satu dimensi dari suatu variabel yang mempunyai beberapa dimensi, selain itu skala inipun merupakan bentuk skala yang kumulatif.

SUMBER;

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel