Perkembangan Dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia Dini
Tuesday, December 8, 2020
Edit
“Perkembangan dan kombinasi Gerak Dasar Anak usia dini”
A. Perkembangan Gerak Anak
Perkembangan gerak anak usia dini/TK. dipengaruhi oleh perkembangan gerak yang terjadi pada masa bayi. Pada final masa bayi seorang anak mulai sanggup berjalan memegang suatu objek dan memainkannya secara sederhana. Hingga berkembang seiring dengan bertambahnya usia, merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya. Dengan kemampuan gerak yang sederhana tersebut, telah memungkinkan bagi anak untuk melaksanakan acara fisik yang menuntut kemampuan menjelajahi ruang yang lebih luas. Gerakan anak mirip berpindah daerah satu ketempat yang lain, sanggup menangkap dan memainkan suatu objek serta bermain-main dengan teman sebaya yakni kesempatan melaksanakan acara yang sangat memilih perkembangan pola gerak selanjutnya.
Gerakan-gerakan dasar merupakan gerak pengulangan yang dilakukan terus-menerus dari kebiasaan serta menjadikannya sebagai dasar dari pengalaman dan lingkungan mereka.
Pengembangan gerak dasar yakni merupakan suatu proses untuk memperoleh gerak yang senantiasa berkembang berdasarkan:
- Proses pengembangan syaraf dan otot yang juga dipengaruhi oleh keturunan;
- Akibat dari pengalaman gerak sebelumnya;
- Pengalaman gerak ketika ini;
- Gerak yang digambarkan dalam kaitannya dengan pola gerak tertentu.
Pada anak usia TK, perkembangan gerak yang terjadi yakni berupa peningkatan kualitas pola gerak yang telah dikuasai pada masa bayi, serta peningkatan variasi banyak sekali macam pola gerak dasar. Kemampuan berjalan dan memegang akan semakin baik dan sanggup dilakukan dengan banyak sekali macam variasi gerakan.
Peningkatan kemampuan gerak terjadi seiring dengan meningkatnya kemampuan koordionasi mata, tangan dan kaki, dan akan lebih optiimal apabila anak mempunyai kesempatan cukup besar untuk melaksanakan acara fisik dalam bentuk-bentuk gerakan yang melibatkan keseluruhan bab aaggota-anggota tubuh itu
Sebelum usia sekolah dasar, anak sudah sanggup mengendalikan gerakan yang kasar. Gerakan tersebut melibatkan bab tubuh yang sanggup dipakai untuk berjalan, berlari dan melompat. Setelah pada usia sekolah dasar, terjadi perkembangan signifikan dalam pengendalian koordinasi yang lebih baik dan melibatkan kelompok otot yang lebih kecil yang dipakai untuk menggenggam, melempar, menangkap bola, menulis, dan memakai alat.
Dalam mempelajari motorik dan jasmani, yang perlu diperhatikan yakni sebagai berikut.
1. Kesiapan Belajar
Jika pembelajaran itu dikaitkan dengan kesiapan mencar ilmu maka hal yang dipelajari dalam waktu dan perjuangan tertentu yang sama maka anak yang sudah siap akan lebih unggul dari pada anak yang belum siap untuk belajar.
2. Kesempatan Belajar
Banyak siswa yang tidak mempunyai kesempatan mempelajari motorik alasannya yakni hidup dalam lingkungan yang tidak menyediakan kesempatan mencar ilmu atau alasannya yakni orang renta takut anaknya mengalami kecelakaan ketika mencar ilmu atau bermain.
3. Kesempatan Berpraktik/Latihan
Anak harus diberi waktu melaksanakan praktik atau latihan sebanyak yang diharapkan untuk menguasai suatu gerakan. Meskipun demikian, kualitas praktik atau latihan jauh lebih penting ketimbang kuantitasnya.
4. Model yang Baik
Pada ketika mempelajari motorik, menggandakan suatu model memainkan kiprah yang penting. Oleh alasannya yakni itu, untuk mempelajari suatu gerakan dengan baik maka siswa harus memperoleh teladan yang baik pula.
5. Bimbingan
Untuk sanggup menggandakan suatu model dengan benar, siswa membutuhkan bimbingan yang mengarah kepada perbaikan suatu kesalahan. Gerakan yang salah, namun sudah terlanjur dipelajari dengan baik menyebabkan perbaikan ke arah yang lebih baik akan sulit dilakukan.
6. Motivasi
Sumber motivasi anak yakni kepuasan pribadi yang diperoleh dari kegiatan belajar, kemandirian, gengsi yang diperoleh dari kelompok sebayanya dan kompensasi terhadap perasaan kurang bisa dalam bidang lain khususnya dalam kiprah sekolah. Oleh alasannya yakni itu, motivasi mencar ilmu penting untuk mempertahankan dan meningkatkan minat dan ketertinggalan selama anak belajar.[9]
B. Ragam Gerakan Dasar.
- Berbaring. Anak-anak Taman Kanak-kanak perlu diperkenalkan dengan ragam perilaku berbaring, adapun variasi gerakannya sanggup berupa berbaring telentang, berbaring telungkup, berbaring miring ke kanan/kiri.
- Berjalan, yakni suatu dilakukan gerakan melangkah ke segala arah yang tidak mengenal usia, namun gerakan yang tidak diperhatikan pada masa usia dini dikhawatirkan akan terjadi kalainan dalam berjalan dikemudian hari, oleh hasilnya acara ini perlu disosialisasikan semenjak kecil dengan cara bermain, baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Pada pertumbuhan gerak selanjutnya terjadi perubahan proporsi bagian-bagian tubuh dimana kaki dan tangan semakin seimbang, yang akan memungkinkan anak melaksanakan gerakan yang lebih terampil dan gesit dan lambat laun anak akan bisa melaksanakan gerak berjalan dengan lebih lancer dan bergerak lebih cepat.
Berjalan sanggup diartikan sebagai perpindahan berat tubuh dari satu kaki ke kaki yang lain dengan salah satu kaki tetap kontak dengan daerah bertumpunya sepanjang kegiatan itu berlangsung. Masing-masing tungkai akan bergerak bergantian antara fase bertumpu dan fase mengayun. Tumit akan menyentuh lantai terlebih dahulu pada ketika tungkai belakang mendorong, perpindahan berat tubuh ke tungkai depan. Badan dicondongkan ke depan sesudah kaki depan menyentuh lantai.[10]
Perkembangan kemampuan gerak berjalan bekerjasama dengan peningkatan kekuatan kaki, keseimbangan dan koordinasi bab tubuh yang mendukung mekanisme keseimbangan. Kekuatan kaki diharapkan untuk mendukug beban berat tubuh, dan keseimbangan diharapkan untuk menjaga biar tubuh tidak roboh, untuk menjaga keseimbangan pada ketika memindahkan titik berat tubuh ke kaki depan yang malangkah, maka koordinasi anntara kaki dengan anggota tubuh bab atas, terutama tangan sangat diperlukan. Kesemua aspek tersebut sangat menunjang kemampuan anak dalam melaksanakan banyak sekali variasi gerakan berjalan.
Upaya yang sanggup dilakukan pada anak biar mereka mempunyai tingkat kebugaran yang teinggi yang salah satu yang penting yakni dengan jalan atau gerakan-rmelakukan gerakan-gerakan jalan sebagai berikut;:
a. Jalan cepat, yakni gerak melangkah ke depan sedemikian rupa tanpa terputus kekerabatan dengan tanah, artinya, setiap kali melangkah kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Secara teknis, sanggup memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
- Togok. Pada waktu bergerak maju ada kecenderungan untuk lebih condong badannya ke depan atau ke belakang.oleh hasilnya perlu mempertahankan tubuh seedemikian rupa sehingga tegak. Pundang tidak terangkat pada waktu lengan mengayun alasannya yakni jika ini dilakukan, akan cepat melelahkan anggota tubuh bab atas.
- Kepala, ketika berjalan menatap ke depan dan boleh bergerak tanpa mengganggu lajunya gerak jalan tersebut
- Waktu melangkah, kaki lurus ke depan dan pada ketika bertumpu, tumit harus menyentuh tanah terlebih dahulu dan terus bergerak kearah depan secara teratur.
- Lengan dan bahu, bergerk mengayun dari muka ke belakang dan sikut ditekuk tidak kurang dari 90. Kondisi ini harus dipertahankan dan ditambah dengan mengayunkannya dengan rilek tanpa mengganggu keseimbangan
b. Jalan serempak yakni suatu gerakan jalan berbaris yang dilakukan secara berkelompok/beregu yang sanggup diberi bebeapa variasi gerakan seperti; jalan tegap, langkah silang dll.
c. Jalan ditempat, dipakai untuk memberi rangsangan kepada anak biar ia mau mtelakukan gerakan mengangkat lutut.
d. Jalan mundur, bermanfaat memperlihatkan rangsangan untuk keseimbangan, melatih feeling terhadap suatu kondisi, menjaga kewaspadaan diri terhadap lingkungan sekitar serta menambah rasa percaya diri bagi pertumbuhan mental anak.
e. Jalan menyamping. Dapat dilakukan dengan banyak sekali variasi, dengan maupun tanpa alat, bertujuan untuk memupuk rasa percaya diri serta meningkatkan kematangan bergerak dalam banyak sekali bentuk acara anak.
f. jalan silang; maju ke depan dan jalan silang menyamping. Jalan silang ini memperlihatkan kualitas atau tekanan pada kaki, khususnya pada persendian pinggul, lutut serta persendian pada pergelangan kaki. Kegiatan ini sanggup dilakukan dengan bermain, secara kelompok/individu.
g. Jalan jinjit. Merupakan kontraksi dari otot kaki dengan bertumpu pada ujung kaki/telapak kaki depan didukung dengan keluasan dari persendian pergelangan kaki.
h. Berdasarkan waktu:
- dari lambat ke cepat
- dengan langkah kedu
- Digabung dengan irama musik atau ketukan berirama
- Bergerak dengan lembut
i. Variasi gerak tambahan
- Berjalan berdasarkan kreasi anak
- Berjalan mirip binatang
- Berjalan dalam barisan berdua, beartiga, berempat, (beriring, berdampingan dls)
- Berjalan dengan bangga atau sedih
- Berjalan melalui rintangan ke depan atau belakang
- Berjalan sambil berputar, memutar anggota tubuh, membungkuk dsb.
Masalah-masalah yang timbuh pada ketika berjalan yakni sebagai berikut:
- Mengayun bab sisi yang sama (kaki kiri dengan tangan kiri dan sebaliknya)
- Gagal melaksanakan tekukan pergelangan kaki, lutut maupun persendian pinggul yang sanggup menyebabkan gerakan menjadi memantul atau mirip robot
- Postur tubuh yang tidak benar yang ditandai dengan mengangkat kepala dan tubuh bab atas ke depan, pundak membungkuk (bungkuk udang) serta pinggul yang diangkat (kepala dan tubuh bab atas harus tegak)
- Gerakan tumit tersendat (terdorong ke atas dan ke bawah dari bab ujung jari)
3. Berlari
Berlari merupakan kelanjutan gerak dari berjalan dan mempunyai ciri khusus pada fase melayang di udara (tidak bertumpu) dari salah satu kaki. Pada ketika tanpa tumpuan, gerakan akan menjadi kurang seimbang dibandingkan dengan berjalan maka pada berlari sangat diharapkan upaya control tubuh yang lebih besar. Jogging merupakan istilah yang lebih popular bila dibandingkan dengan berlari, umumnya lebih lambat, lebih memantul, serta langkah lebih pendek.
Pada usia 5 tahun, umumnya anak sudah bisa memperlihatkan gaya berlari yang sudah baik. Mereka juga bisa menampilkan kemampuan berlarinya dengan mengubah arah dari garis lurus atau dengan cara jogging (menggerakkan sebagian anggota tubuh)
Anak usia 4 – 8 tahun berdasarkan Sayuti Sahara (2003) telah bisa memperlihatkan gaya berlari yang sanggup dikelompokkan ke dalam tahap dasar dan tahap matang. 2 tahap dalam penguasaan gaya berlari adalah:
- Tahap dasar atau elementer. Pada tahap ini gaya sudah sanggup diamati, tetapi fase layanan yang masih terbatas. Walaupun demikian, gerakan lengan sudah sanggup mencapai jarak vertical yag mencukupi tetapi gerakan horizontalnya masih terbatas. Pelurusan tungkai tumpu masih belum sempurna pada ketika take off. Bagaimanapun juga kaki belakang sudah mempunyai ketinggian yang cukup sesudah melewati garis tengah sebelum diayun ke posisi kontak dengan lantai depan.
- Tahap matang. Pada tahap ini, kedua lengan sudah dibengkokkan pada sikunya pada sudut yang agak tepat, dan diayun secara vertical pada garis membusur yang cukup lebar berlawanan dengan gerakan kaki. Lutut kaki yang lain diangkat tinggi dan diayun dengan cepat ke depan, sedangkan tungkai tumpu sedikit agak dibengkokkan pada ketika kontak dengan lantai, kemudian diluruskan dengan cepat mulai dari pinggul, Lutut dan pergelangan kaki. Panjang serta lamanya langkah fase melayang sudah maksimum. Akan ada sedikit putaran dari lutut atau kaki belakang pada ketika kecepatan langkahnya ditingkatkan.
Pencapaian perkembangan gerak berlari pada anak kecil yakni sebagai berikut:
- Pada usia 2-3 tahun anak mulai bisa berlari agak lancar, tetapi kemampuan mengontrol untuk berhenti dan berputar dengan cepat masih belum baik
- Pada usia 4-5 tahun, kemampuan control untuk mengawali gerakan, berhenti, berputar dengan cepat semakin meningkat menjadi lebih baik
- Pada usia 5-6 tahun, keterampilan motorik berlari pada umumnya sudah dikuasai oleh anak sehingga ia bisa memakai keterampilan berlari secara efektif di dalam acara bermain.
Variasi gerakan yang bisa dikembangkan diantaranya:
- Berlari mirip menirukan gerak binatang
- Bepura-pura lari di atas pasir atau rawa
- Berlari membentuk angka, abjad ataupun gambar tertentu
- Berlari dengan gejala stop, maju dan lain-lain
- Berlari dengan teman berdampingan
- Berpura-pura berlari melawan angin badai
- Berlari dengan menyentuh lantai
- Kombinasikan berlari dengan bentuk gerakan lokomosi lainnya
- Lari beranting
- Berlari sambil melempar, menangkap objek
Pendapat lain : variasi pengembangan pembelajaran gerak lari sanggup dilakukan sebagai berikut:
- Lari dengan rintangan
- Latihan reaksi dengan berlari dari perilaku awal yang berbeda, misalnya; duduk selonjor, jongkok, telentang dll. Kemudian diperintahkan kepada anak untuk lari 25 meter atau sesuai kemampuan, atau dengan variasi memindahkan balok atau kerikil dari satu daerah ke daerah yang lain.
- Dikejar
- Mengejar
4. Meloncat dan mendarat
yakni suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik lain yang lebih jauh/tinggi dengan ancang-ancang dari cepat atau lambat dengan menumpu dua kaki dan mendarat dengan kaki/anggota tubuh lainnya dengan keseimbangan yang baik. Program pengembangan kemampua jasmani melalui bentuk-bentuk gerakan dasar melompat pada anak usia Taman Kanak-kanak yakni untuk memperlihatkan pengalaman bagaimana cara jatuh atau mendarat dengan benar. Disamping itu juga, untuk menanamkan keberanian pada anak.
Adapun variasi gerakan yang sanggup dilaksanakan untuk anak usia Taman Kanak-kanak adalah:
- Loncatan dengan memakai tali yang diletakkan di atas tanah dengan ibarat abjad tertentu
- Loncatan dengan tali lurus
- Loncatan dengan memakai simpai
- Loncatan melalui/melewati balok-balok
5. Meniti/memanjat. Memanjat merupakan gerakan yang dilakukan ke atas maupun ke bawah dengan memakai tangan dan kaki, dengan tubuh bab atas dan lengan sebagai control paling utama. Gerakan ini merupakan kelanjutan dari merangkak yang umumnya dilakukan sebelum si anak sanggup berjalan, khususnya bila tersedia sarana untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
Setelah si anak mencar ilmu bergerak ke posisi tegak, selanjutnya ia akan mencoba untuk menaiki atau menuruni tangga atau jenjang. Kegiatan penitian banyak tergantung dari kondisi yang tersedia, mirip tangga, jarring, tali yang semuanya sanggup dipakai bagi kegiatan anak-anak.
Diawal tahap meniti jenjang atau tangga, si anak akan bergerak berdasarkan pola yang sama yang dikenal dengan marking time. Perilaku ini banyak terjadi pada anak usia 2 tahunan, dan akan berkembang seiring bertambahnya usia mereka.
6. Melempar. Pengembangan kemampuan jasmani ini dilakukan dengan tujuan untuk membuatkan kemampuan anak dalam melaksanakan suatu bentuk gerakan dengan anggota badannya biar lebih terampil dengan memakai alat-alat sesuai degan tingkat usia dan kemampuannya. Pengembangan kemampuan gerak dasar melempar bagi anak usia Taman Kanak-kanak sanggup dilakukan dengan memakai bola kasti, bola tenis atau jenis bola plastik. Untuk mengajarkan gerakan dasar melempar kepada anak-anak, terlebih dahulu guru perlu memahami dan menguasai mekanisme melaksanakan gerakan melempar tersebut serta cara malakukannya.
Berbagai ragam melempar bola yang sanggup diberikan kepada penerima didik diantaranya:
- Melempar sejauh-jauhnya melalui atas kepal
- Melempar kesasaran yang telah ditentukan
- Melempar dari samping
- Menggelinding di atas tanah
- Melempar dari belakang melalui bawah tubuh dan dsamping badan
- Melempar dengan dua tangan, baik melalui atas maupun melalui bawah badan.
SUMBER;
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4590033009607805970#editor/target=post;postID=2418382362673762335