Pengertian Dasar Kualitas Dan Proses Peningkatan Kualitas

Kualitas
Pengertian Dasar Kualitas 
Kata kualitas mempunyai banyak definisi yang berbeda dan bervariasi dari yang konvesional hingga yang lebih strategik. Definisi konvesional dari kualitas biasanya menggambarkan karateristik eksklusif dari suatu produk seperti: performansi (perfomance), keandalan (reliability), gampang dalam penggunaan (easy of use), estetika (esthetics), dan sebagainya.(Gaspersz, 2002) Dalam ISO 8402 (Quality Vocabulary), kualitas didefinisikan sebagai totalitas dari karateristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan. Kualitas seringkali diartikan sebagai kepuasan pelanggan atau konformansi terhadap kebutuhan atau persyaratan. 

Sedangkan produk berdasarkan ISO 8402 diartikan sebagai hasil dari acara atau proses. Suatu produk sanggup berbentuk, tak berbentuk, atau adonan antara keduanya. Dengan definisi ini produk bisa diidentifikasikan dalam tiga kategori, yaitu: 
1. Barang (goods), seperti: ban, cat, mobil, motor, dll 
2. Perangkat lunak (software), seperti: acara komputer, laporan keuangan, dll 
3. Jasa (service), seperti: konstruksi, pendidikan, pelatihan, dll 

Hanya saja berdasarkan gaspersz (2002), para administrasi dari perusahaan yang berkompetisi dalam pasar global harus menawarkan perhatian yang serius pada definisi strategik, yang menyatakan bahwa kualitas ialah segala sesuatu yang bisa memenuhi harapan atau kebutuhan pelanggan. Dan inipun meliputi para administrasi perusahaan jasa konstruksi. 
Mengacu pada pengertian ihwal kualitas baik yang konvesional maupun yang lebih strategik, bisa disimpulkan bahwa intinya kualitas mengarah pada pengertian pokok berikut: 
  1. Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan eksklusif maupun attraktif yang memenuhi harapan pelanggan dan dengan demikian menawarkan kepuasan atas penggunaan produk tersebut. 
  2. Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan.(Gaspersz, 2002).
Dengan demikian produk-produk didesain, diproduksi, serta pelayanan diberikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Artinya suatu produk dikatakan berkualitas apabila telah memenuhi harapan pelanggan, sanggup dimanfaatkan dengan baik, serta dibentuk dengan cara yang baik dan benar.


Konsep Kualitas Berdasarkan Pandangan Tradisional dan Modern 
Secara tradisional, pengontrolan kualitas biasanya dilakukan para produsen hanya dengan melaksanakan inspeksi terhadap produk dikala produk tersebut telah akibat dibuat. Cara yang dijalankan ialah menyortir produk dengan memisahkan antara yang baik dan yang buruk. Kemudian melaksanakan perbaikan pada produk-produk yang cacat. Pandangan ini lebih berfokus kepada acara inspeksi untuk mencegah produk-produk yang cacat ke pasaran. Kekurangan pandangan tradisional ini ialah tidak menawarkan perhatian penuh pada peningkatan kualitas secara berkesinambungan. Pengertian modern dari konsep kualitas ialah membangun sistem kualitas modern. Pada dasarnya, sistem kualitas modern sanggup dicirikan lima karateristik, yaitu: 
  1. Sistem kualitas modern berorientasi pada pelanggan. 
  2. Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya partisipasi aktif yang dipimpin oleh administrasi puncak dalam proses peningkatan kualitas secara terus menerus. 
  3. Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya pemahaman dari setiap orang terhadap tanggung jawab spesifik untuk kualitas. 
  4. Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya acara yang berorientasi pada tindakan pencegahan kerusakan, bukan berfokus pada upaya untuk mendeteksi kerusakan saja. 
  5. Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya suatu filosofi yang menganggap bahwa kualitas merupakan “jalan hidup” (way of life). 

Proses Peningkatan Kualitas 
Proses peningkatan kualitas memerlukan kesepakatan yang melibatkan secara seimbang antara insan sebagai sumber daya dan teknik 12 perbaikan kualitas. Pada aspek insan yang ditekankan ialah motivasi untuk terus melaksanakan perbaikan kualitas. Setiap orang pada level organisasi mempunyai peranan penting yang sanggup mendukung meningkatnya kualitas administrasi perusahaan. Di Jepang dikenal suatu istilah yang sanggup diartikan sebagai perbaikan terus-menerus. Istilah itu disebut Kaizen. Pada dasarnya Kaizen merupakan suatu pandangan yang komperhensif dan terintergrasi yang bertujuan untuk melaksanakan perbaikan secara terus-menerus. Secara strategis langkah-langkah yang sanggup dilakukan sebagai acara perbaikan atau peningkatan kualitas sanggup dijabarkan sebagai berikut: 
  1. Memilih dan menerapkan metode peningkatan kualitas. 2. Melakukan analisis situasi melalui pengamatan situasional. 
  2. Melakukan pengumpulan data. 
  3. Melakukan analisis data. 
  4. Menetapkan rencana perbaikan melalui penetapan target perbaikan kualitas. 
  5. Melaksanakan acara perbaikan selama kurun waktu tertentu. 
  6. Melakukan studi evaluasi terhadap acara tersebut. 
  7. Mengambil tindakan korektif atas penyimpangan yang terjadi atau standarisasi terhadap acara yang sesuai.


SUMBER;
http://eprints.undip.ac.id/33832/6/1628_chapter_II.pdf

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel