√ Keanekaragaman Stratifikasi Sosial Suku Bangsa Indonesia




Versi materi oleh Bondet Wrahatnala


Berikut ini mari kita sebetulnya mempelajari aneka macam stratifikasi sosial dalam masyarakat dilihat dari beberapa suku bangsa yang ada di Indonesia sebagai gambaran untuk memudahkanmu dalam memahami aneka macam kelompok sosial dalam masyarakat multikultural.



a. Stratifikasi Sosial Masyarakat Aceh

Ada dua sistem penggolongan masyarakat Aceh yang dianut, yaitu sebelum dan sesudah Indonesia merdeka.
1) Sebelum Indonesia merdeka, masyarakat Aceh dikelompok- kan sebagai berikut.
a) Golongan raja atau datuk.
b) Golongan uleebalang atau hulubalang.
c) Golongan ulama, termasuk kadhi dan imam.
d) Golongan rakyat biasa.
2) Setelah Indonesia merdeka, masyarakat Aceh dikelompokkan sebagai berikut.
a) Golongan penguasa dan pegawai negeri.
b) Golongan ulama (imam dan kadhi).
c) Golongan hartawan (pedagang besar, pemiliki kebun atau sawah yang luas, dan peternak kaya).
d) Golongan rakyat biasa (nelayan, buruh, petani, dan pegawai rendahan).



b. Stratifikasi Sosial Masyarakat Minangkabau

Stratifikasi sosial pada masyarakat Minangkabau dikelompokkan secara vertikal dan keaslian.

1) Secara Vertikal
Secara vertikal, masyarakat Minangkabau mampu kita kelompokkan atas golongan ninik mamak dan kemenakan.

a) Golongan ninik mamak yaitu semua mamak-mamak rumah yang bergelar datuk dan bertugas sebagai penghulu. Mereka memegang kekuasaan untuk mengatur anak kemenakannya. Golongan yang setingkat dengan golongan ini yaitu golongan berakal pandai dan alim ulama.

b) Golongan kemenakan yaitu golongan yang harus patuh kepada mamak-mamak mereka di dalam pengaturan negari. Semua anggota keluarga yang tidak menjabat sebagai penghulu atau mamak kepala waris dalam kaum, dan mamak tunganai di rumah tangga disebut sebagai kemenakan.

2) Secara Keaslian
Menurut sifat keasliannya, masyarakat Minangkabau dikelompokkan atas urang asa, kemenakan tali periuk, kemenakan tali budi, kemenakan tali ameh, dan kemenakan bawah lutuik.

a) Urang asa (orang asal) yaitu keluarga yang mulamula tiba ke daerah tertentu. Keluarga tersebut kemudian dianggap sebagai darah biru dan menduduki stratifikasi tertinggi.
b) Kemenakan tali periuk yaitu orang-orang yang merupakan keturunan eksklusif dari urang asa.
c) Kemenakan tali kebijaksanaan yaitu keluarga-keluarga yang tiba ke wilayah urang asa. Tetapi lantaran kedudukan dari daerah asal cukup tinggi dan mampu membeli tanah yang cukup luas dari urang asa, kedudukan mereka sederajat dengan keluarga urang asa.
d) Kemenakan tali ameh yaitu para pendatang gres yang kemudian mencari kekerabatan dengan urang asa melalui perkawinan. Namun demikian, mereka kemudian tidak bergantung lagi kepada urang asa.
e) Kemenakan bawah lutuik yaitu orang-orang yang hidupnya menghamba kepada urang asa dan tergantung kepadanya.



c. Stratifikasi Sosial Masyarakat Sunda

Masyarakat Sunda dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu menak dan cacah atau somah.
1) Golongan menak yaitu golongan keturunan raden dan
 golongan yang lantaran sesuatu hal menjadi pegawai negeri yang kemudian disebut priyayi dan dianggap mempunyai tingkatan tertinggi di mata masyarakat.
2) Golongan cacah atau somah yaitu golongan yang terdiri dari pedagang, buruh, petani, dan rakyat jelata.



d. Stratifikasi Sosial Masyarakat Manggarai

Masyarakat Manggarai dikelompokkan ke dalam golongan kraeng, ataleke, dan aziana.
1) Kraeng, yaitu golongan atas yang terdiri dari para bangsawan.
2) Ataleke, yaitu golongan menengah yang terdiri dari petani, pedagang dan tukang.
3) Azi ana (budak), yaitu golongan bawah yang terdiri dari orang-orang yang tertangkap di waktu perang, orangorang berutang dan tidak mampu membayar, serta orangorang yang dijatuhi sanksi lantaran melanggar adat.


Sumber http://www.ssbelajar.net/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel