Penulisan Karya Ilmiah Sebagai Media Pengembangan Profesi Guru
Friday, December 10, 2021
Edit
PENULISAN KARYA ILMIAH SEBAGAI MEDIA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
1. Pendahuluan Pentingnya karya ilmiah
Guru SD sebagai salah satu komponen pendidik di Indonesia memegang peranan penting dalam mengemban kiprah nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan dasar seharusnya memperlihatkan fondasi yang amat kokoh baik yang menyangkut aspek fisik, mental, dan kepribadian anak. Tugas tersebut merupakan kiprah yang tidak gampang alasannya ialah guru SD memiliki kiprah yang penting dalam menumbuh kembangkan anak di masa yang akan datang. Oleh alasannya ialah itu para guru SD dituntut sanggup bekerja secara professional di semua aspek baik aspek kompetensi professional maupun aspek kompetensi penguasaan akademik.
Searah dengan pengembangan kompetensi guru tersebut, Menpan telah menerbitkan suatu hukum khusus bagi guru (termasuk guru SD) dengan SK MENPAN No 26 Th 1989 wacana Angka kredit bagi guru. Angka kredit ialah symbol dari prestasi kerja guru.
Di lingkungan Dinas P dan K Kabupaten Bantul, di SD-SD banyak dijumpai duduk masalah dan salah satunya ialah kenaikan pangkat untuk ke golongan IV/a dan i IV/b relative sedikit. Hal ini alasannya ialah guru menghadapi hambatan pengumpulan angka kredit pada komponen penulisan karya ilmiah. Menurut SK MENPAN No 84 Th 1993 telah dirinci bahwa penulisan karya ilmiah mencakup :
- Karya ilmiah hasil penelitian yang dipublikasikan
- Karya ilmiah hasil penelitian yang tidak dipublikasikan
- Karya ilmiah hasil gagasan sendiri berbentuk buku atau makalah yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasi oleh penulis
- Tulisan ilmiah populer
Setiap guru hendaknya mau dan bisa menghasilkan karya tulis ilmiah ibarat artikel, makalah, buku teks, modul, penelitian dan lain-lain. Karya tulis ilmiah ini sangat bermanfaat bagi pengembangan profesi guru dan juga proses pendidikan.
2. Kelompok Karya Tulis Ilmiah
Macam karya tulis ilmiah di bidang pendidikan berdasarkan Suharsimi Arikunto dalam makalah yang disampaikan sebagai materi penyerta pelatihan/ penyegaran bagi guru dan Kepala sekolah dalam rangka penigkatan pangkat/jabatan IV/a hingga dengan IV/c dibedakan sebagai berikut :
- Karya tulkis/karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan atau evaluasi
- Karya tulis/makalah yang berisi tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri.
- Tulisan ilmiah popular yang dimuat dalam media massa atau media lain yang menerima ijin terbit.
- Prasaran yang berupa tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah
- Buku pelajaran atau modul
- Diktat pelajaran
- Tulisan hasil alih bahasa absurd ke bahasa Indonesia atau sebaliknya selama berfungsi untuk pembelajaran
Dalam Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru (2001; 5-6) macam karya tulis ilmiah sebagai berikut:
- Karya tulkis ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan atau penilaian di bidang pendidikan
- Karya tulis/makalah yang berisi tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri
- Tulisan ilmiah popular di bidang pendidikan dan kebudayaan yang disebarluaskan melalui media massa
- Prasaran yang berupa tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah
- Buku pelajaran atau modul
- Diktat pelajaran
- Karya penerjemahan buku pelajaran/karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan.
Dari ketujuh macam karya tulis ilmiah sanggup dikelompokkan menjadi tiga yaitu
- laporan hasil penelitian yaitu karya ilmiah yang berupa hasil, kajian penelitian
- Tulisan ilmiah yang berujud artikel, makalah, naskah yang penyajiannya memakai format atau hukum tertentu
- Buku karya ilmiah yang berisi materi pelajaran yang berkhasiat meningkatkan kualitas pembelajaran yang sanggup berujud buku pelajaran, modul, diktat dan karya terjemahan.
Kelompok karya tulis ilmiah di atas secara terang sanggup dilihat pada table di bawah sebagai berikut;
Tulisan Ilmiah
Karya tulis atau makalah yang berisi gagasan sendiri; karya ilmiaj popular di bidang pendidikan yang dipublikasikan; prasaran yang berupa tinjauan, gagasan, atau ulasan yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah
3. Kerangka Karya Tulis Ilmiah
Menurut Petunjuk Mudah Pengembangan Profesi bagi Jabatan Fungsional Guru (Depdinas, 2001) kerangka karya tulis ilmiah sebagai berikut :
1). Karya tulis ilmiah hasil penelitian survey, kajian atau penilaian di bidang pendidikan
- judul penelitian
- latar belakang penelitian
- tujuan penelitian
- landasan teori atau pustaka
- metode atau mekanisme penelitian
- hasil-hasil/ penyajian data
- analisis atau pembahasan
- simpulan dan saran
2). Kerangka karya tulis atau makalah yang berisi gagasan sendiri; karya ilmiaj popular di bidang pendidikan yang dipublikasikan; prasaran yang berupa tinjauan, gagasan, atau ulasan di bidang pendidikan.
- judul
- latar belakang masalah
- kerajinan teori/tinjaunan pustaka
- metodologi yang dipakai
- penyajian data
- analisis data
- simpulan dan saran
3).kerangka buku pelajaran
- tujuan pembelajaran umum
- tujuan pembelajaran khusus
- judul/sub judul
- uraian singkat isi pokok bahasan
- .uraian isi pelajaran
- .ringkasan isi/rangkuman
- latihan/tugas/soal
4).kerangka penulisan modul
- tujuan pembelajaan umum
- tujuan pembelajaran khusus
- rincian acara belajar
- petunjuk belajar
- materi pokok
- uraian materi
- contoh
- latihan dan kunci
- rangkuman
- tugas/tes
- tes simpulan modol
- kunci tes/tugas
- rangkuman seluruh modul
5).kerangka penulisan diktat pelajaran
- judul/sub judul
- tujuan pembelajaran umum
- tujuan pembelajaran khusus
- uraian materi
4. Bahasa Karya Tulis Ilmiah
Bahasa yang digunakan dalam menulis ilmiah ialah bahasa Indonesia ilmiah, atau bahasa tulis ilmiah. Cirri bahasa ilmiah adalah:
- Lugas. Bahasa yang lugas akan menghindari kesalah pahaman, kesalahan menafsirkan isi kalimat. Contoh siswa banyak menerima kiprah yang tidak sanggup dikatakan ringan
- Jelas.
- Baku, formal, contoh
- obyektif. Sifat obyektif tidak cukup sebagai pokok gagasan. Kata yang ekstrim sanggup memperlihatkan kesan subyektif referensi , harus, wajib, pasti, selalu, dan tidak mungkin.
- Ringkas, padat. Ringkas menciptakan kalimat tidak panjang dan padat artinya kandungan dalam gagasan padat
Proses menulis pada suatu karya ilmiah menuntut cara berpikir sistematis; pemikiran bahasa harus secara sempurna menyatakan buah pikiran.. penuangan-penuangan pikiran dituliskan dalam satu paragraph. Di dalam goresan pena merupakan kesatuan terkecil. Satu pragraf terdiri dari beberapa kaliamat. Kalimat –kalimat dalam satu paragraph saling berafiliasi secara structural tatabahasa dan struktur cara berpikir.
5. Jabatan Profesional Guru
Profesi guru sarat dengan banyak sekali kegiatan-kegiatan yang mendukung penciptaan dan pengembangan pengetahuan ilmiah ibarat membaca, mendidik, meneliti, mengobservasi, menganalisis, dan lain-lain. Guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan di sekolah dituntut harus professional. Dalam melaksanakan kiprah pengajarannya, guru harus menguasi ilmu pengetahuan, menguasai metode pembelajaran, dan mengenal baik anak didiknya. Guru harus menguasai latar belakang kehidupan anak didik, lingkungan masyarakat sekitarnya. Dengan demikian seorang guru dalam menjalankan tugasnya harus bisa a). berkomunikasi dengan baik, b). menganalisis anak didik dan lingkungan masyarakat sekitar, c). menulis hasil analisis tersebut, d) menyajikan proses pemebeljaran dengan tepat, e) melaksanakan penilaian hasil belajar.
Dalam SK MENPAN No 26 Th 1989 menegaskan bahwa jabatan fungsional guru sanggup dicapai melalui kenaikan pangkat pilihan yang terdiri dari bidang a). pendidikan, b). proses mencar ilmu mengajar, c). pengembangan profesi, d) acara penunjang PBM. Sebagaimana telah ditetapkan bahwa kenaikan pangkat pilihan ialah kenaikan pangkat berdasarkan prestasi kerja, bukan berdasar pada masa kerja.
Penetapan angka kredit bagi guru sanggup memberi makna baik dan tetap berkompitisi secara sehat dalam menyebarkan karier mencapai pangkat setinggi-tingginya. Penetapan angka kredit sanggup menyeleksi guru yang betul-betul berprestasi. Dan terciptanya pola pembinaan prestasi dan karir guru secara obyektif, terkoordinasi, terpadu dan konseptual ( Wahjosumidjo, 2001; 304)
Kemauan guru menulis karya ilmiah juga sangat bermanfaat bagi guru itu sendiri. Kemauan guru menulis akan meningkatkan pengetahuan dan wawasan guru, alasannya ialah guru akan senantiasa terdorong untuk mengumpulkan bahan-bahan goresan pena dari banyak sekali sumber sesuai dengan karya yang ditulisnya, kemudian mempelajarinya.. Karir guru pun sanggup meningkat seiring meningkatnya keterampilan guru dalam menghasilkan karya tulis yang banyak dan berkualitas. Ini berarti akan ada peningkatan dari aspek kesejahteraan yaitu peningkatan penghasilan (gaji dan tunjangan). Lebih dari itu semua, hasil dan efek positif dari kemauan dan kemampuan menulis karya ilmiah guru akan menjadi pintu masuk ’dunia prestasi’ sehingga guru lebih termotivasi untuk berprestasi.
Penetapan angka kredit bagi jabatan guru, apabila diperhatikan sanggup sebagai alat untuk memotivasi para guru dalam mencapai prestasi setinggi-tingginya. Berikut disajikan table rincian acara guru dan angka kreditnya (dikutip dari sebagian lampiran1) pada SK MENPAN No 84 Th 1993.
DAFTAR PUSTAKA;
- Consuelo G Sevilla, 1993, Pengantar Metode Penelitian, UI Press Jakarta
- Cristina P Carel, 1973, Sampling Desain and Prosedure Paper of Survey Research Methodology, trial edition PSSC Social Servey series I
- Suharsimi Arikunto, 1993, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta
- Sutrisno Hadi, 1991, Pokok-Pokok metodelodi Penelitian Ilmiah, makalah penataran Metode penelitian Tenaga Pengajar ISI Yogyakarta
- -------------- , 1988 Statistik jilid 2 Andi Offset, Yogyakarta
- Winarno Suracmad, 1978, Pengantar Metodologi Ilmiah, Tarsito , Bandung