Kegunaan Sosiologi
Monday, December 6, 2021
Edit
Kegunaan Sosiologi
Telah ditemukan sebelumnya bahwa dalam kajian sosiologi banyak menelaah fenomena-fenomena yang ada di masyarakat, menyerupai norma-norma,kelompok-kelompok sosial, stratifikasi dalam masyarakat,,lembaga-lembaga kemasyarakatan, proses-proses sosial,perubahan sosial, kebudyaan dan lain sebagainya. Dalam relita kondisi ideal yang dibutuhkan masyarakat itu tidak lah sepenuhnya berjalan normal, dalam arti banyak fenomena absurd terjadi secara patologis yang sanggup disebabkan oleh tidak berfungsinya unsur-unsur yang ada pada masyarakat tersebut.
Telah ditemukan sebelumnya bahwa dalam kajian sosiologi banyak menelaah fenomena-fenomena yang ada di masyarakat, menyerupai norma-norma,kelompok-kelompok sosial, stratifikasi dalam masyarakat,,lembaga-lembaga kemasyarakatan, proses-proses sosial,perubahan sosial, kebudyaan dan lain sebagainya. Dalam relita kondisi ideal yang dibutuhkan masyarakat itu tidak lah sepenuhnya berjalan normal, dalam arti banyak fenomena absurd terjadi secara patologis yang sanggup disebabkan oleh tidak berfungsinya unsur-unsur yang ada pada masyarakat tersebut.
Fenomena-fenomena kekecewaan dan penderitaan masyarakat tersebut dinamakan problema-problema sosial yang berafiliasi bersahabat dengan nilai-nilai sosial Dengan demikian kegunaan sosiologi secara simpel sanggup berfungsi untuk mengetahui, mengidentifikasi, dan mengatasi problema-problema sosial (Soekanto, 1986: 339-340). Adapun beberapa problema sosial tersebut, dilihat fokus kajiannya secara makro sanggup dibedakan menurut bidang-bidang keilmuannya. Sebagai rujukan problemaproblema yang berasal dari faktor ekonomi seperti; kemiskinan dan pengangguran. Problema sosial yang disebabkan oleh faktor kesehatan, misalnya; terjangkitnya penyakit menular, rendahnya angka impian hidup, serta tingginya angka kematian.
Problema sosial yang disebabkan oleh faktor psikologis contohnya meningkatnya fenomena neurosis (sakit syaraf), tingginya penderita stress, dan sebagainya. Lain lagi dengan problema sosial yang disebabkan oleh faktor politik, misalnya; tersumbatnya aspirasi politik massa, meningkatnya sistem pemerintahan yang otoriter, ataupun tidak berfungsinya lembaga-lembaga tinggi negara (legislatif, eksekutif, maupun yudikatif). Sedangkan problema sosial yang disebabkan oleh faktor aturan misalnya; meningkatnya angka kejahatan, korupsi, perkelahian, perkosaan, delinkuensi remaja, dan bentuk-kriminalitas lainnya termasuk “white-collar crime” yang sedang marak belakangan ini. Dari sisi fokus kajian mikro, sosiologi juga berfungsi dalam menawarkan informasi untuk mengatasi masalah-masalah keluarga, menyerupai disorganisasi keluarga.
Pengertian disorganisasi keluarga menyerupai yang dikatakan Goode (1964; 391), ialah sebagai perpecahan dalam keluarga sebagai suatu unit. Perpecahan tersebut disebabkan oleh adanya kegagalan anggota-anggota keluarganya dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya yang sesuai dengan tugas sosialnya. Adapun bentuk-bentuk disorganisasi keluarga tersebut sanggup berupa; unit keluarga yang tidak lengkap, perceraian atau putusnya perkawinan, adanya empty shell family, krisis keluarga, dan sebagainya.