Dampak Menyalahgunakan Kebebasan Media Massa

Dampak Menyalahgunakan Kebebasan Media Massa 
Awal kurun ke-19 di tandai dengan terbitan media yang semakin menjauh wangsit wal pers, yaitu kebebasan berpendapat. Pada ketika itu mulai berkembang fenomena yellow journalism (jurnalisme kuning), istilas yellow journalism semula di tunjukan bagi pertempuran headline antara dua koran besar di kota new york yang dimiliki oleh joseph pulitaer dan william randolp hearst.

Menurut straubhaar, ciri khusus jurnalisme kuning yaitu bentuk pemberitaannya yang bombastis, sensasional, dan memuat judul utama yang menarik perhatian publik tanpa mengindahkan ketepatan isi berita. Tujuan utamanya yaitu meningkatkan sirkulasi penjualan. Contoh dari jurnalisme kuning yaitu kejadian meledaknya kapal perang amerika serikat berjulukan maine yang menewaskan ratusan awak kapalnya. Maine meledak di pelabuhan di havana, cuba, penyebab ledakan tidak di ketahui persis namun media yang di kendalikan oleh hears dan pulizer melaporkan bahwa spanyol berada di balik ledakan itu, belakangan para andal sejarah beropini bahwa ledakan tersebut murni kecelakaan.

Jurnalisme kuning tidak sanggup bertahan lama, kesadaran jurnalisme sebagai profesi lalu muncul kembali. Sebagai contoh, surat kabar generasi pertama di amerika serikat awalnya bersifat partisan. Surat kabar dengan gampang menyerang politisi dan presiden. Tanpa pemberitaan yang objektif dan berimbang. Akan tetapi, para wartawannya lalu mempunyai kesadaran bahwa isu yang mereka tulis untuk publik haruslah mempunyai pertanggungjawaban sosial.

Akan tetapi, tidak selamanya fungsi kebebasan pers memperlihatkan fasilitas bagi masyarakat untuk mengakses informasi. Seringkali fungsi kebebasan dari pers justru meresahkan masyarakat. Sebagai ilustrasi yaitu kasus pemuatan karikatur Nabi muhamad di surat kabar jyllands-posten pada edisi 30 september 2005 di denmark.

Dampak negatif lainnya dalam kebebasan pers.adalah merebaknya fenomena pornografi di masyarakt indonesia. Hal tersebut di tandai dengan maraknya tabloid-tabloid dan tayangan televisi yang mengangkat seks sebagai tema utama. Bahkan, tabloid-tabloid tersebut sanggup kita temukan di jual bebas di pinggir jalan.

Banyaknya tabloid semacam ini terjadi semenjak tahun 1998, yaitu semenjak dihapuskannya surat izin perjuangan penerbit an (SIUPP). Penerbit yang memproduksi tabloid-tabloid ini sanggup bertahan alasannya yaitu pada kenyataannya tabloid ini banyak di beli oleh masyarakat.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah berencana memberlakukan undang-undang antipornografi dan pornoaksi. Saat ini, RUU tersebut sedang di bahas di DPR. Akan tetapi, RUU antipornografi ini mengalami polemik dalam masyarakat barkaitan dengan beberapa pasal yang terkandung dalam RUU itu.

Bab VII Menulis Suatu Berita Aktual Untuk Dipubllikasikan 
Berdasarkan masalahnya, isu ada beberapa macam yaitu:

  1. Berita program yaitu catatan laporan yang dibentuk polisi mengenai terjadinya peristiwa
  2. Berita criminal yaitu isu atau laporan mengenai kejahatan
  3. Berita ekonomi yaitu isu yang membahas perihal ekonomi 
  4. Berita politik yaitu isu yang melaporkan pristiwa/ acara politik
  5. Berita Negara yaitu isu resmi Negara yang biasanya dikeluarkan pemerintah dan berisi pengumuman yang ditunjukkan kepada warga Negara berkenaan dengan kebijakan atau perundangan. 
  6. Berita olahraga yaitu isu perihal olah raga.
  7. Berita singkat yaitu isu singkat yang sedang terjadi (Breaking News).
A. Ciri-ciri berita 
Ciri-ciri isu yaitu sebagai berikut:

  1. Kejadian Fakta (Fact)
  2. Kejadian gres saja terjadi (Time)
  3. Kejadian luar biasa (Amazing)
  4. Kejadian penting dan populer (Important)
  5. Kejadian skandal atau persengketaan
  6. Kejadian dalam dilingkungan sendiri (Nearness)
  7. Kejadian sesuai minat konsument isu (Human Interest)
Menurut Marvein Mancher, goresan pena yang baik mempunyai ciri-ciri

  • Akurat artinya kata dan kalmiat yang dipakai harus sesuai dengan situasi.
  • Jelas artinya kalimat yang ditulis tidak menjadikan tafsiran yang berbeda-beda.
  • Meyakinkan artinya apa yang ditulis sanggup mendapatkan amanah kebenarannya
  • Wajar artinya gaya penulisan yang wajar, lancer, logis dan masuk akal
Berita merupakan salah-satu daripada cara penulisan naratif. Oleh alasannya yaitu itu, cirri-ciri penulisan naratif juga terdapat dalam penulisan berita, yaitu: 

  • Lengkap dan memperlihatkan kesatuan, hal ini berarti penulisan itu mestilah mempunyai permulaan, pertengahan dan penutup. 
  • Memperlihatkan pertautan, yaitu dipersembahkan secara sistematik dari segi sudut pandang , suasana, latar dan masa. 
  • Mempunyai penekanan, yaitu memperlihatkan jalan dongeng yang mengandung bagian-bagian yang mendatar dan memuncak. 
  • Mempunyai nada dan gaya yang baik, yaitu memperlihatkna pemilihan kata(diksi) yang harmoni atau sejajar dengan kejadian atau kejadian yang diceritakan.
B. Sumber daerah mencari berita 
Untuk mendapatkan sebuah berita, biasanya kita akan mencari isu tersebut kesumbernya. Adapun sebagian sumber yang dimaksud yaitu sebagai berikut: 

  • Kantor Polisi 
  • Kantor pemerintahan 
  • Rumah Sakit 
  • Kantor pengadilan 
  • Humas kantor atau perusahaan 
  • Tokoh masyarakat 
  • Olahragawan atau artis 
  • Sekolah 
  • Sumber lain yagn sedang diminati pembaca 
C. Menyusun atau menulis berita 
Yang perlu diingat yaitu syarat menuis berita, yaitu harus menurut fakta, objektif, berimbang, elngkap, akurat dan jelas. Dalam penulisan isu diharapkan standar rumus penulisan yaitu sebagai berikut :
       5 W + 1 H 

  • Where : Unsur tempat 
  • When : Unsur waktu 
  • Who : Siapa yang terlibat 
  • Why : Mengapa kejadian itu terjadi 
  • What : Unsur kejadian atau sendiri 
  • How : Bagaimana proses kejadiannya 
D. Teknik mencari berita
Metode atau cara-cara mencari isu antara lain sebagai berikut:

  1. System Beat yaitu seorang waratawan mencari isu baik sekedar untuk informasi atau sebagai fakta. 
  2. System meneruskan (Follow UP) yaitu menyelidiki kembali isu sebelumnya untuk mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya.
  3. System penugasan (Assigment) yaitu teknik mencari isu yang dianggap penting.
  4. System wawancara (Interview) 
  5. System menulis sendiri (Inventing) yaitu teknik mencari isu dengan mencatat informasi yang didapatkan dan resikonya akan ditanggung sendiri.
SUMBER;

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel