Ketel Uap (Boiler)
Saturday, August 8, 2020
Edit
Ketel Uap (Boiler)
Uap atau steam merupakan gas yang dihasilkan dari proses yang disebut penguapan. Bahan baku yang dipakai untuk menghasilkan steam ialah air bersih.
Proses untuk menghasilkan uap yang sederhana sanggup kalian temui pada dikala orang renta kalian memasak air atau pada dikala menanak nasi. Pada proses tersebut sanggup kalian amati, uap akan keluar dari kawasan memasak air atau memasak nasi tadi. Pada dikala uap sudah keluar berarti telah terjadi proes perubahan wujud dari zat cair menjadi uap air akhir pemanasan.
Uap yang dihasilkan pada proses tersebut jika kita simpan dalam suatu wadah/tabung, maka akan dihasilkan tenaga yang cukup besar. Sehingga sanggup dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk lebih jelasnya ihwal pemanfaatan tenaga uap ini. Dapat kalian pelajari pada uraian ihwal boiler.
A. Pengertian Boiler / Ketel Uap
Boiler merupakan baskom tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air hingga terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air ialah media yang mempunyai kegunaan dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai energi yang kemudian dipakai untuk mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air di didihkan hingga menjadi steam, maka volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang ibarat bubuk mesiu yang gampang meledak, sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik pada komponen-komponennya.
B. Sistem pada Boiler
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem materi bakar.
- Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air umpan diharapkan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan dari sistem steam.
- Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler, steamdialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur memakai kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan.
- Sistem materi bakar ialah semua peralatan yang dipakai untuk menyediakan materi bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diharapkan pada sistem materi bakar tergantung pada jenis materi bakar yang dipakai pada sistem.
Cara kerja boiler ialah sebagai berikut:
- Air yang disuplay dari feed water tank ke dalam boiler dengan memakai pompa sehingga air mencapai level yang telah ditentukan,maka feed pump ini star atau stop secara automatis selama level air didalam boiler masih bergeser turun mencapai batas yang telah ditentukan.
- Selanjutnya untuk proses pembakaran dimana fuel pump burner akan bekerja menekan materi kedalam ruang chamber, sehingga mengubah bentuk mirip kabut dan menyala untuk proses pemanasan air.
C. Pengolahan Air Umpan Boiler
Memproduksi steam yang berkualitas tergantung pada pengolahan air yang benar untuk mengendalikan kemurnian steam, endapan dan korosi. Sebuah boiler merupakan kepingan dari sistem boiler, yang mendapatkan semua materi pencemar dari sistem di depannya. Kinerja boiler, efisiensi dan umur layanan merupakan hasil pribadi dari pemilihan dan pengendalian air umpan yang dipakai dalam boiler.
Jika air umpan masuk boiler, kenaikan suhu dan tekanan menyebabkan komponen air mempunyai sifat yang berbeda. Hampir semua komponen dalam air umpan dalam keadaan terlarut. Walau demikian dibawah kondisi panas dan tekanan hampir seluruh komponen terlarut keluar dari larutan sebagai padatan partikuat, kadang kala dalam bentuk Kristal dan pada waktu yang lain dalam bentuk amorph. Jika kelarutan komponen spesifik dalam air terlewati, maka akan terjadi pembentukan kerak dan endapan. Air boiler harus cukup bebas dari pembentukan endapan padat biar terjadi perpindahan panas yang cepat dan efisien dan harus tidak korosif terhadap logam boiler.
Jenis-jenis pengolahan air boiler :
1) Pengolahan Air Internal
Pengolahan air internal ialah penambahan materi kimia ke boiler untuk mencegah pembentukan kerak. Senyawa pembentuk kerak diubah menjadi lumpur yang mengalir bebas, yang sanggup dibuang dengan blowdown. Metode ini terbatas pada boiler dimana air umpan mengandung garam sadah yang rendah, dengan tekanan rendah, kandungan TDS tinggi dalam boiler sanggup ditoleransi, dan jika jumlah airnya sedikit. Jika kondisi tersebut tidak terpenuhi, maka laju blowdown yang tinggi diharapkan untuk membuang lumpur. Hal tersebut menjadi tidak irit sehubungan dengan kehilangan air dan panas. Jenis sumber air yang berbeda memerlukan materi kimia yang berbeda pula. Senyawa mirip sodium karbonat, sodium aluminat, sodium fosfat, sodium sulfit, dan senyawa organic dan anorganik seluruhnya sanggup dipakai untuk maksud ini. Untuk setiap kondisi air diharapkan materi kimia tertentu. Harus dikonsultasikan dengan seorang seorang andal dalam memilih materi kimia yang paling cocok untuk dipakai pada setiap kasus. Pengolahan air hanya dengan pengolahan internal tidak direkomendasikan.
2) Pengolahan Air Eksternal
Pengolahan eksternal dipakai untuk membuang padatan tersuspensi,padatan terlarut (terutama ion kalsium dan magnesium yang merupakan penyebab utama pembentukan kerak) dan gas-gas terlarut (oksigen dan karbondioksida). Proses perlakuan eksternal yang ada adalah:
- Pertukaran ion
- Penghilangan mineral/demineralisasi.
- De-aerasi
Sebelum dipakai cara diatas, perlu untuk membuang padatan dan warna dari materi baku air, lantaran materi tersebut sanggup mengotori resin yang dipakai pada kepingan pengolahan selanjutnya.Metode pengolahan awal ialah sedimentasi dalam tangki pengendapan atau pengendapan dalam clarifiers dengan sumbangan koagulan dan flokulan. Penyaring pasir bertekanan, dengan aerasi untuk menghilangkan karbondioksida dan besi, sanggup dipakai untuk menghilangkan garam-garam logam dari air sumur. Tahap pertama pengolaha ialah menghilangkan garam sadah garam non sadah. Penghilangan hanya garam sadah disebut pelunakan, sedangkan penghilangan total garam dari larutan disebut penghilangan mineral atau demineralisasi.
Proses pengolahan air eksternal antara lain:
a) Proses Pertukaran Ion (Plant Pelunakan).
Pada proses pertukaran ion, kesadahan dihilangkan dengan melewatkan air pada bed zeolit alam atau resin sintetik dan tanpa pembentukan endapan. Jenis paling sederhana ialah “pertukaran basa” dimana ion kalsium dan magnesium ditukar dengan ion sodium. Setelah jenuh, dilakukan regenerasi dengan sodium klorida. Garam sodium gampang larut, tidak membentuk kerak dalam boiler. Dikarenakan penukar basa hanya menggantikan kalsium dan magnesium dengan sodium, maka Teknik Pengukuran Besaran Proses clvii tidak mengurangi kandungan TDS, dan besarnya blowdown. Penukar basa ini juga tidak menurunkan alkalinya.
b) Demineralisasi (Penghilangan mineral).
Demineralisasi merupakan penghilangan lengkap seluruh garam. Hal ini dicapai dengan memakai resin “kation”, yang menukar kation dalam air baku dengan ion hydrogen menghasilkan asam hidroklorida, asam sulfat dan asam karbonat. Asam karbonat dihilangkan dalam menara degassing dimana udara dihembuskan melalui air asam. Berikutnya, air melewati resin “anion”, yang menukar anion dengan asam mineral (misalnya asam sulfat) dan membentuk air. Regenerasi kation dan anion perlu dilakukan pada jangka waktu tertentu dengan memakai asam mineral dan soda kaustik.Penghilangan lengkap silika sanggup dicapai dengan pemilihan resin anion yang benar. Proses pertukaran ion, jika diperlukan, sanggup dipakai untuk demineralisasi yang hampir total, mirip untuk boiler pembangkit tenaga listrik.
Reaksi pelunakan:
- Na2R + Ca(HCO3) → CaR + 2 Na(HCO3)
- Reaksi regenerasi
- CaR + 2 NaCl → Na2R + CaCl2
c) Deaerasi
Dalam de-aerasi, gas terlarut mirip oksigen dan karbondioksida dibuang dengan pemanasan awal air umpan masuk ke boiler. Seluruh air alam mengandung gas terlarut dalam larutannya.Gas-gas tertentu mirip karbon dioksida dan oksigen sangat meningkatkan korosi. Bila dipanaskan dalam sistem boiler, karbondioksida (CO2) dan oksigen (O2) dilepaskan
sebagai gas dan bergabung dengan air (H2O) membentuk asam karbonat (H2CO3). Penghilangan oksigen, karbondioksida dan gas lain yang tidak sanggup terembunkan dari air umpan boiler sangat penting bagi umur peralatan boiler dan juga keamanan operasi. Asam karbonat mengkorosi logam menurunkan umur peralatan dan pemipaan. Asam ini juga melarutkan besi (Fe) yang jika kembali ke boiler akan mengalami pengendapan dan menyebabkan terjadinya pembentukan kerak pada boiler dan pipa. Kerak ini tidak hanya berperan dalam penurunan umur peralatan tapi juga meningkatkan jumlah energi yang diharapkan untuk mencapai perpindahan panas.