Managing And Configuret Test
Monday, August 31, 2020
Edit
managing and configuret test
Dalam Visual Studio, solusinya memakai lingkungan default dan konfigurasi umum untuk semua tes di bawah solusi. Konfigurasi ini dipakai untuk mengendalikan pelaksanaan tes menurut pada beberapa faktor. Sepanjang waktu, sangat kecil kemungkinan bahwa tes akan dilaksanakan menurut file konfigurasi tunggal. Sebagai contoh, tes otomatis berjalan di mesin yang berbeda mungkin harus memakai adaptor data untuk mengumpulkan data yang berbeda. Konfigurasi jaringan bervariasi berdasarkan konfigurasi sistem dan kecepatan jaringan. Selama masa ini, pengaturan sanggup disesuaikan dan dikonfigurasi memakai file dengan ekstensi menyerupai testsettings dalam Visual Studio 2012.
Dalam Visual Studio, solusinya memakai lingkungan default dan konfigurasi umum untuk semua tes di bawah solusi. Konfigurasi ini dipakai untuk mengendalikan pelaksanaan tes menurut pada beberapa faktor. Sepanjang waktu, sangat kecil kemungkinan bahwa tes akan dilaksanakan menurut file konfigurasi tunggal. Sebagai contoh, tes otomatis berjalan di mesin yang berbeda mungkin harus memakai adaptor data untuk mengumpulkan data yang berbeda. Konfigurasi jaringan bervariasi berdasarkan konfigurasi sistem dan kecepatan jaringan. Selama masa ini, pengaturan sanggup disesuaikan dan dikonfigurasi memakai file dengan ekstensi menyerupai testsettings dalam Visual Studio 2012.
File testsettings ini dipakai untuk menentukan tugas yang akan dipakai untuk Test Run, mengkonfigurasi untuk mengumpulkan data diagnostik selama TestRun, dan untuk mengontrol Uji Berjalan pada beberapa mesin.Dalam Visual Studio 2012, file testsettings, tidak lagi dipakai untuk unit test; runsettings digunakan untuk konfigurasi kustom. runsettings dipakai untuk Test Runs untuk mengkonfigurasi pengaturan menyerupai direktori penyebaran dan analisis cakupan kode.
File testsettings harus dipakai untuk web performance tests, load tests, and coded UI test. Penggunaan runsettings untuk unit test untuk mengkonfigurasi penyebaran dan kode cakupan. Bab ini meliputi bab berikut di bawah pengaturan tes file untuk jenis tes yang berbeda:
Using Test Settings
Konfigurasi tes ini memerlukan file testsettings yang akan ditambahkan ke dalam solution sebagai prasyarat. Lebih dari satu file testsettings sanggup ditambahkan, tetapi hanya satu yang sanggup aktif setiap saat. Untuk menambahkan file testsettings, pilih solution dan klik kanan dan pilih Add dan lalu New Item dari sajian konteks. Pilih Test Settings dari jendela Add New Item. Setelah menambahkan pengaturan, klik kanan pada pengaturan dan pilih Active Load and Web Test Settings untuk mengaktifkan pengaturan untuk beban dan web tes kinerja. Gunakan sajian TEST dan pilih Test Settings dan lalu Select Test Settings File untuk menentukan file yang sudah dibuat.
The General Options
Ini yakni halaman umum untuk menentukan Name dan memperlihatkan Description untuk pengaturan. Bagian ini juga menyediakan fitur untuk mengubah denah penamaan file Test
Results. Secara default, dibutuhkan nama pengguna ketika ini dan nama mesin dengan menjalankan tanggal dan waktu yang ditambahkan ke nama file. Skema kustom yang ditentukan pengguna juga sanggup ditetapkan untuk nama Test Results. Timestamp tanggal kini dapat ditambahkan ke nama file dengan menentukan opsi untuk menambahkan nilai seperti yang ditunjukkan pada
gambar berikut.
File testsettings harus dipakai untuk web performance tests, load tests, and coded UI test. Penggunaan runsettings untuk unit test untuk mengkonfigurasi penyebaran dan kode cakupan. Bab ini meliputi bab berikut di bawah pengaturan tes file untuk jenis tes yang berbeda:
Using Test Settings
Konfigurasi tes ini memerlukan file testsettings yang akan ditambahkan ke dalam solution sebagai prasyarat. Lebih dari satu file testsettings sanggup ditambahkan, tetapi hanya satu yang sanggup aktif setiap saat. Untuk menambahkan file testsettings, pilih solution dan klik kanan dan pilih Add dan lalu New Item dari sajian konteks. Pilih Test Settings dari jendela Add New Item. Setelah menambahkan pengaturan, klik kanan pada pengaturan dan pilih Active Load and Web Test Settings untuk mengaktifkan pengaturan untuk beban dan web tes kinerja. Gunakan sajian TEST dan pilih Test Settings dan lalu Select Test Settings File untuk menentukan file yang sudah dibuat.
The General Options
Ini yakni halaman umum untuk menentukan Name dan memperlihatkan Description untuk pengaturan. Bagian ini juga menyediakan fitur untuk mengubah denah penamaan file Test
Results. Secara default, dibutuhkan nama pengguna ketika ini dan nama mesin dengan menjalankan tanggal dan waktu yang ditambahkan ke nama file. Skema kustom yang ditentukan pengguna juga sanggup ditetapkan untuk nama Test Results. Timestamp tanggal kini dapat ditambahkan ke nama file dengan menentukan opsi untuk menambahkan nilai seperti yang ditunjukkan pada
gambar berikut.
The Roles Option
Bagian ini untuk mengusut apakah tes harus dijalankan pada komputer lokal atau pada mesin
remote. Pengaturannya diatur untuk berjalan pada mesin lokal secara default. Untuk dijalankan
pada mesin remote, berikan nama-nama controller dan agent bersama dengan tugas untuk tes.
Mesin remote sanggup menjadi pengontrol atau agent, tapi controller tunggal mengontrol dan
mengumpulkan data dari beberapa agen.
Halaman Role digunakan untuk mengkonfigurasi controller dan agent untuk mengumpulkan
data dan untuk menjalankan pengujian. Rincian mengkonfigurasi controller dan distributor dijelaskan
dalam Bab 7 , Load Test. Pilih Test Execution Method sebagai Remote execution dan kemudian
pilih Controller name dari daftar drop-down Controller, yang akan mengontrol agent dan
mengumpulkan data uji.
data dan untuk menjalankan pengujian. Rincian mengkonfigurasi controller dan distributor dijelaskan
dalam Bab 7 , Load Test. Pilih Test Execution Method sebagai Remote execution dan kemudian
pilih Controller name dari daftar drop-down Controller, yang akan mengontrol agent dan
mengumpulkan data uji.
Klik Roles untuk menambahkan tugas yang berbeda untuk menjalankan tes dan
mengumpulkan data. Peran sanggup menjadi Web Server atau SQL Server . Setiap peran
menggunakan Test Agent yang dikelola oleh controlter. Anda sanggup terus menambahkan peran.
Untuk menentukan tugas yang ingin Anda jalankan dengan pengujian, klik Set as role to run tests .
Peran lain tidak akan menjalankan tes, tetapi akan dipakai untuk pengumpulan data. Untuk membatasi jumlah distributor yang dipakai untuk tes, kita sanggup mengatur atribut dan
menyaring. Klik di Add di bab Agent attributes for selected role dan lalu masukkan
atribut nama dan nilai untuk tugas yang dipilih.
mengumpulkan data. Peran sanggup menjadi Web Server atau SQL Server . Setiap peran
menggunakan Test Agent yang dikelola oleh controlter. Anda sanggup terus menambahkan peran.
Untuk menentukan tugas yang ingin Anda jalankan dengan pengujian, klik Set as role to run tests .
Peran lain tidak akan menjalankan tes, tetapi akan dipakai untuk pengumpulan data. Untuk membatasi jumlah distributor yang dipakai untuk tes, kita sanggup mengatur atribut dan
menyaring. Klik di Add di bab Agent attributes for selected role dan lalu masukkan
atribut nama dan nilai untuk tugas yang dipilih.
Data and Diagnostics
Dari halaman Data and Diagnostics, kita sanggup mendefinisikan adaptor data diagnostik yang
digunakan role untuk mengumpulkan data. Jika ada beberapa data dan diagnosa yang dipilih
untuk role, dan jika ada distributor yang tersedia, controller akan memanfaatkan distributor tersedia untuk
mengumpulkan data. Untuk mengkonfigurasi setiap data dan diagnostik, pilih diagnostik dan klik
Configure untuk membuka obrolan dan mengkonfigurasi diagnostik yang dipilih.
Dari halaman Data and Diagnostics, kita sanggup mendefinisikan adaptor data diagnostik yang
digunakan role untuk mengumpulkan data. Jika ada beberapa data dan diagnosa yang dipilih
untuk role, dan jika ada distributor yang tersedia, controller akan memanfaatkan distributor tersedia untuk
mengumpulkan data. Untuk mengkonfigurasi setiap data dan diagnostik, pilih diagnostik dan klik
Configure untuk membuka obrolan dan mengkonfigurasi diagnostik yang dipilih.
Tetapi dalam kasus role kedua, yaitu SQL Server , data dan diagnostik diaktifkan sebagai
pengendali mempunyai agent yang cocok, menyerupai yang ditunjukkan pada gambar berikut:
Untuk masuk ke konfigurasi lanjutan untuk diagnostic yang dipilih, pilih Configure dari Data and Diagnostics untuk membuka dialog dan mengkonfigurasi rincian. Contoh berikut menunjukkan konfigurasi untuk Event Log Detail :
pengendali mempunyai agent yang cocok, menyerupai yang ditunjukkan pada gambar berikut:
Untuk masuk ke konfigurasi lanjutan untuk diagnostic yang dipilih, pilih Configure dari Data and Diagnostics untuk membuka dialog dan mengkonfigurasi rincian. Contoh berikut menunjukkan konfigurasi untuk Event Log Detail :
Deployment section
Gunakan bab ini untuk mengkonfigurasi file dan folder yang akan dipakai bersama dengan
aplikasi. Apapun yang ditentukan di sini dianggap sebagai file pemanis yang dikerahkan bersama dengan file aplikasi. Ada pilihan checkbox sebagai Enable deployment, digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan penyebaran. Secara default, yakni dicentang.
Gunakan bab ini untuk mengkonfigurasi file dan folder yang akan dipakai bersama dengan
aplikasi. Apapun yang ditentukan di sini dianggap sebagai file pemanis yang dikerahkan bersama dengan file aplikasi. Ada pilihan checkbox sebagai Enable deployment, digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan penyebaran. Secara default, yakni dicentang.
Setup and Cleanup Scripts
Pada bab ini, file script ditentukan untuk dijalankan sebelum dan sehabis menjalankan tes.
Hal ini berkhasiat dalam memutuskan lingkungan untuk menjalankan tes dan juga dalam membersihkan file atau objek lain yang dipakai selama pengujian. Script ini untuk semua tes di bawah solution. Jadi, kita harus berhati-hati ketika menulisnya - script harus ditulis sedemikian
rupa sehingga akan berafiliasi dengan semua jenis tes.
Pada bab ini, file script ditentukan untuk dijalankan sebelum dan sehabis menjalankan tes.
Hal ini berkhasiat dalam memutuskan lingkungan untuk menjalankan tes dan juga dalam membersihkan file atau objek lain yang dipakai selama pengujian. Script ini untuk semua tes di bawah solution. Jadi, kita harus berhati-hati ketika menulisnya - script harus ditulis sedemikian
rupa sehingga akan berafiliasi dengan semua jenis tes.
Hosts option
Ada dua pilihan di sini. Salah satunya yakni untuk menentukan host default dan yang
lainnya tidak jalankan. Halaman ini yakni untuk menentukan host default untuk
dijalankan tes. Untuk menjalankan tes di proses yang sama menyerupai ASP.NET, pilih
ASP.NET dari jenis host. Perhatikan bahwa detail bab yang lain yang diperlukan
diaktifkan sehabis menentukan ASP.NET . Berikan rincian menyerupai URL untuk tes, yang akan
menunjuk ke URL aplikasi.
Ada dua pilihan di sini. Salah satunya yakni untuk menentukan host default dan yang
lainnya tidak jalankan. Halaman ini yakni untuk menentukan host default untuk
dijalankan tes. Untuk menjalankan tes di proses yang sama menyerupai ASP.NET, pilih
ASP.NET dari jenis host. Perhatikan bahwa detail bab yang lain yang diperlukan
diaktifkan sehabis menentukan ASP.NET . Berikan rincian menyerupai URL untuk tes, yang akan
menunjuk ke URL aplikasi.
Langkah selanjutnya yakni mengkonfigurasi jika tes harus dijalankan dengan
menggunakan server pengembangan ASP.NET atau memakai IIS lokal. Jika Anda
memilih opsi untuk menjalankan memakai server pengembangan local, Anda perlu
menyediakan path situs dan root aplikasi web. Dalam kasus IIS, kita tidak harus
memberikan detail menyerupai itu alasannya yakni akan diambil dari sistem itu sendiri.
menggunakan server pengembangan ASP.NET atau memakai IIS lokal. Jika Anda
memilih opsi untuk menjalankan memakai server pengembangan local, Anda perlu
menyediakan path situs dan root aplikasi web. Dalam kasus IIS, kita tidak harus
memberikan detail menyerupai itu alasannya yakni akan diambil dari sistem itu sendiri.
Test Timeouts
Nilai-nilai ini ditentukan untuk memutuskan batas waktu Test Run. Tes sanggup memerlukan
lebih banyak waktu dari biasanya alasannya yakni banyak sekali faktor dalam sistem. Kita tidak bisa
menunggu untuk menuntaskan tes. Ada situasi di mana beberapa tes mungkin memakan waktu lebih dari yang diharapkan alasannya yakni banyak faktor lain menyerupai masalahmasalah lingkungan. Dalam kasus tersebut, menetapkan batas waktu maksimum setelah pengujian yang mana akan berhenti dan pengujian selesai. Jika melebihi batas, proses akan dibatalkan. Ada dua pilihan untuk pengaturan batas waktu:
• Abort a Test Run if its total execution time exceeds : Ini yakni untuk mengatur
total batas runtime pengujian terlepas dari jumlah dan jenis pengujian. Seluruh tes
akan dibatalkan sehabis melebihi batas.
• Mark an individual test as failed if its execution time exceeds : Ini untuk
menentukan batas waktu untuk pengujian individu. Hal ini berlaku untuk semua jenis
pengujian yang dijalankan. Pada ketika pengujian melebihi pengujian individu, pengujian
akan ditandai sebagai gagal dan pengujian berikutnya dalam daftar akan terus berjalan.
Properti Timeout ditetapkan untuk pengujian yang memakai properti pengujian
akan menimpa batas waktu default yang ditetapkan di sini.
Nilai-nilai ini ditentukan untuk memutuskan batas waktu Test Run. Tes sanggup memerlukan
lebih banyak waktu dari biasanya alasannya yakni banyak sekali faktor dalam sistem. Kita tidak bisa
menunggu untuk menuntaskan tes. Ada situasi di mana beberapa tes mungkin memakan waktu lebih dari yang diharapkan alasannya yakni banyak faktor lain menyerupai masalahmasalah lingkungan. Dalam kasus tersebut, menetapkan batas waktu maksimum setelah pengujian yang mana akan berhenti dan pengujian selesai. Jika melebihi batas, proses akan dibatalkan. Ada dua pilihan untuk pengaturan batas waktu:
• Abort a Test Run if its total execution time exceeds : Ini yakni untuk mengatur
total batas runtime pengujian terlepas dari jumlah dan jenis pengujian. Seluruh tes
akan dibatalkan sehabis melebihi batas.
• Mark an individual test as failed if its execution time exceeds : Ini untuk
menentukan batas waktu untuk pengujian individu. Hal ini berlaku untuk semua jenis
pengujian yang dijalankan. Pada ketika pengujian melebihi pengujian individu, pengujian
akan ditandai sebagai gagal dan pengujian berikutnya dalam daftar akan terus berjalan.
Properti Timeout ditetapkan untuk pengujian yang memakai properti pengujian
akan menimpa batas waktu default yang ditetapkan di sini.
Unit Test
Di sinilah Anda mengkonfigurasi folder yang dipakai tes unit dan folder ketika Test Runs. Ada
pilihan lain untuk mengkonfigurasi folder pemanis untuk tes. Dalam bab the Root folder for the assemblies to be loaded, pilih folder di mana variabel lingkungan dan rakitan pemanis lainnya yang diharapkan untuk uji unit yang ada. Ini yakni folder dasar di mana uji unit akan mencari setiap Informasi pemanis yang diharapkan untuk pengujian.
Di sinilah Anda mengkonfigurasi folder yang dipakai tes unit dan folder ketika Test Runs. Ada
pilihan lain untuk mengkonfigurasi folder pemanis untuk tes. Dalam bab the Root folder for the assemblies to be loaded, pilih folder di mana variabel lingkungan dan rakitan pemanis lainnya yang diharapkan untuk uji unit yang ada. Ini yakni folder dasar di mana uji unit akan mencari setiap Informasi pemanis yang diharapkan untuk pengujian.
The Use the Load Context for assemblies in the test directory. Pilihan dicentang secara
default, yang dipakai untuk memuat semua rakitan dalam konteks beban. Pilihan ini sanggup tidak
dicentang jika ada banyak rakitan dan tidak perlun untuk memuat semua rakitan dengan konteks
beban dan tes ini juga tidak tergantung pada ketika memuat mereka dengan konteks beban.
Pilihan Folders to use when the tests are run digunakan untuk menentukan folder tambahan
untuk mencari setiap rakitan selama pelaksanaan tes. Ada dua Pilihan pemanis bersama dengan
path folder. Use Load Context adalah pilihan pertama, yang merupakan checkbox untuk
menentukan apakah direktori harus memakai konteks beban untuk rakitan. Pilihan kedua
adalah untuk memasukkan subfolder untuk menemukan rakitan selama pelaksanaan tes.
default, yang dipakai untuk memuat semua rakitan dalam konteks beban. Pilihan ini sanggup tidak
dicentang jika ada banyak rakitan dan tidak perlun untuk memuat semua rakitan dengan konteks
beban dan tes ini juga tidak tergantung pada ketika memuat mereka dengan konteks beban.
Pilihan Folders to use when the tests are run digunakan untuk menentukan folder tambahan
untuk mencari setiap rakitan selama pelaksanaan tes. Ada dua Pilihan pemanis bersama dengan
path folder. Use Load Context adalah pilihan pertama, yang merupakan checkbox untuk
menentukan apakah direktori harus memakai konteks beban untuk rakitan. Pilihan kedua
adalah untuk memasukkan subfolder untuk menemukan rakitan selama pelaksanaan tes.
The Additional folders to use when discovering tests : Pilihan ini dipakai untuk menyediakan
jalur folder ketika menjalankan tes jarak jauh. Pengujian jarak jauh terjadi jika tes otomatis oleh Test
Manager atau Team Build. Jalur ini dipakai untuk menemukan rakitan ketika pelaksanaan tes,
baik dengan MSTest atau dengan Test Controller.
jalur folder ketika menjalankan tes jarak jauh. Pengujian jarak jauh terjadi jika tes otomatis oleh Test
Manager atau Team Build. Jalur ini dipakai untuk menemukan rakitan ketika pelaksanaan tes,
baik dengan MSTest atau dengan Test Controller.
Editing the Test Run configuration file
File konfigurasi uji menyimpan semua informasi konfigurasi yang ditetapkan dalam
bagian sebelumnya. Editor atau jendela yang kita gunakan pada bab sebelumnya
mengurus menulis informasi ke file. Ini yakni file XML yang normal yang sanggup diedit
secara manual jika informasi yang memadai wacana perubahan yang diperlukan
tersedia. Tambahan perawatan harus dilakukan wacana format dan sintaks teks
sementara ketika diperbarui.
File konfigurasi uji menyimpan semua informasi konfigurasi yang ditetapkan dalam
bagian sebelumnya. Editor atau jendela yang kita gunakan pada bab sebelumnya
mengurus menulis informasi ke file. Ini yakni file XML yang normal yang sanggup diedit
secara manual jika informasi yang memadai wacana perubahan yang diperlukan
tersedia. Tambahan perawatan harus dilakukan wacana format dan sintaks teks
sementara ketika diperbarui.
Untuk membuka file konfigurasi pengujian memakai editor XML, pilih konfigurasi uji
file dari solusi explorer, dan klik kanan dan pilih opsi Open with . Kemudian, pilih editor
file XML atau notepad dari daftar. File XML berisi semua Informasi yang dibangun
menggunakan editor.
file dari solusi explorer, dan klik kanan dan pilih opsi Open with . Kemudian, pilih editor
file XML atau notepad dari daftar. File XML berisi semua Informasi yang dibangun
menggunakan editor.
The Web Test option
Tes web memerlukan beberapa pengaturan khusus untuk dijalankan. Tes web dapat
dijalankan di browser yang berbeda dan dengan set data yang berbeda. Halaman ini
memiliki pilihan untuk menentukan pengaturan yang diperlukan.Menggunakan pilihan pertama Fixed run count , menentukan jumlah iterasi pelaksanaan. Ini akan menjadi pelaksanaan tetap menurut pada hitungan tertentu, atau sanggup One run per data source row .Jika jumlah iterasi pelaksanaan adalah tetap, tes akan berjalan untuk jumlah tertentu. Jika disebutkan sebagai satu baris perbaris sumber data, tes akan berjalan untuk masing-masing baris dalam sumber data yang menempel pada tes.
Tes web memerlukan beberapa pengaturan khusus untuk dijalankan. Tes web dapat
dijalankan di browser yang berbeda dan dengan set data yang berbeda. Halaman ini
memiliki pilihan untuk menentukan pengaturan yang diperlukan.Menggunakan pilihan pertama Fixed run count , menentukan jumlah iterasi pelaksanaan. Ini akan menjadi pelaksanaan tetap menurut pada hitungan tertentu, atau sanggup One run per data source row .Jika jumlah iterasi pelaksanaan adalah tetap, tes akan berjalan untuk jumlah tertentu. Jika disebutkan sebagai satu baris perbaris sumber data, tes akan berjalan untuk masing-masing baris dalam sumber data yang menempel pada tes.
Pilihan kedua yakni untuk menentukan Browser type yang dipakai untuk pengujian.Halaman ini juga mempunyai pilihan untuk mensimulasikan think times. Think times adalah waktu yang dihabiskan di antara dua tindakan tes. Ada pilihan gres yang lain Use request URL's directory as the default path for cookies untuk menyimpan cookie di path yang sama menyerupai URL.
Visual Studio 2012 mempunyai file konfigurasi gres dengan ekstensi runsettings yang terutama
digunakan untuk unit test. File testsettings masih sanggup dipakai untuk unit test, jika tes
dijalankan memakai MSTest adapter yang dibentuk dengan memakai versi Visual Studio
sebelumnya. File runsettings sanggup dipakai dengan adapter yang manapun untuk
diperpanjang, memakai Visual Studio 2012, menyerupai .NUnit dan xUnit yakni beberapa dari
kerangka unit uji extensible yang dipakai dalam Visual Studio 2012. File testsettings di Visual
Studio 2012 ini terutama dipakai untuk beban dan kinerja web tes dan setiap tes dikerahkan
untuk lingkungan laboratorium. Menggunakan runsettings untuk unit test jauh lebih cepat daripada memakai testsettings.
digunakan untuk unit test. File testsettings masih sanggup dipakai untuk unit test, jika tes
dijalankan memakai MSTest adapter yang dibentuk dengan memakai versi Visual Studio
sebelumnya. File runsettings sanggup dipakai dengan adapter yang manapun untuk
diperpanjang, memakai Visual Studio 2012, menyerupai .NUnit dan xUnit yakni beberapa dari
kerangka unit uji extensible yang dipakai dalam Visual Studio 2012. File testsettings di Visual
Studio 2012 ini terutama dipakai untuk beban dan kinerja web tes dan setiap tes dikerahkan
untuk lingkungan laboratorium. Menggunakan runsettings untuk unit test jauh lebih cepat daripada memakai testsettings.