Makalah Angkat Besi (Fitness)

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perancangan
Semakin maju peradaban suatu daerah maka semakin maju juga referensi pikir masyarakatnya. Hal ini terbukti dengan adanya fenomena gaya hidup sehat masyarakat dunia yang mengacu pada kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan mendukung gaya hidup sehat. Salah satunya yaitu fitness. Terlepas dari itu, kesehatan merupakan topik pembicaraan yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Terlebih sebagian masyarakat dunia sudah sangat peduli akan arti kesehatan masing-masing individunya. Namun terlepas dari fenomena tersebut, banyak juga yang masih belum mengerti akan arti penting dari kesehatan tersebut. Dengan memanfaatkan hal ini, banyak para pengusaha memanfaatkan peluang dengan membangun banyak sekali sarana dan prasarana olahraga untuk memperlihatkan suatu wadah atau daerah berolahraga sekaligus mengakibatkan ajang promosi untuk menarik para minat masyarakat biar lebih peduli akan arti pentingnya kesehatan dan kebugaran tubuh.

Fitness telah berevolusi dari waktu ke waktunya. Jika kita berbicara wacana fitness sepuluh tahun yang lalu, berarti membicarakan kegiatan olahraga mahal yang hanya sanggup dilakukan oleh sebagian masyrakat tertentu saja atau lebih tepatnya hanya untuk golongan menengah keatas. Fitness hanya diartikan sebagai kegiatan untuk membentuk otot dan angkat-angkat besi. Padahal sebenarnya, definisi dari kata fitness itu sendiri yaitu kebugaran, lebih tepatnya fitness sanggup berarti lebih dari sekedar sehat. Fitness center (pusat kebugaran) identik dengan kemewahan yang sebagian besar lokasinya berada di Hotel-hotel berbintang. Namun sekarang bermacam-macam daerah fitness sanggup ditemukan dengan gampang dan murah diberbagai penjuru dunia, mulai dari sentra perbelanjaan, gedung perkantoran bahkan di bangunan kecil pun terdapat daerah fitness. Hal ini juga lah yang banyak menarik minat masyarakat, mulai dari pekerja kantoran bahkan hingga ke golongan anak muda yang ingin membentuk badan ideal.

Angkat Besi (OLAHRAGA)

Dimasa kini, fitness telah menjadi pecahan penting dari kehidupan. Bahkan tercipta lah istilah “nge-gym” yang mendefinisikan kegiatan olahraga yang spesifik didalam ruangan.

1.1.1 Pengertian Judul
Pengertian judul dari permasalahan yang diangkat adalah:
  • Perancangan yaitu proses pemecahan duduk kasus disertai dengan aliran kreatif untuk mencapai hasil yang optimal, melewati tahap mengidentifikasi masalah, analisis dan mengupayakan beberapa macam alternatif pemecahan duduk kasus yang paling efektif. (sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia).
  • Interior yaitu pecahan dalam suatu gedung yang meliputi tatanan perabot di dalam ruangan gedung tersebut. (sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Pengertian “Perancangan Interior” yaitu ilmu yang mempelajari perencanaan suatu karya seni yang ada di dalam suatu bangunan (ruang) dan dipakai untuk memecahkan duduk kasus insan dalam mengatur tatanan suatu ruang di dalam bangunan dimana didalam proses perencanaan tersebut selalu dipengaruhi oleh unsur-unsur geografi setempat dan kebiasan-kebiasan sosial yang menghasilkan gaya-gaya yang berbeda.

· Celebrity Fitness
Celebrity Fitness yaitu salah satu merk fitness dan kesehatan yang paling cepat berkembang di Indonesia dengan lebih dari 40 klub dan lebih dari 100.000 anggota. (sumber: celebrityfitness.co.id)

· Pacific Place Mall
Pacific Place Mall yaitu sebuah gedung atau mal perbelanjaan di Jakarta yang terletak di Sudirman Central Business District, Jakarta Selatan.

1.2 Ruang Lingkup
1.2.1 Ruang Lingkup Permasalahan
Masalah utama yang muncul pada perancangan sentra kebugaran di Jakarta adalah:
  • Bagaimana membuat desain interior sentra kebugaran yang sanggup memperlihatkan kenyamanan, keamanan serta sirkulasi yang sempurna pada ruangan tersebut pada ketika pengunjung berlatih?
  • Bagaimana penerapan pembagian ruang sentra kebugaran sesuai dengan acara pengguna sentra kebugaran, biar tercipta tata ruang yang sesuai dengan acara dan fasilitas?
  • Bagaimana perancangan interior yang sempurna untuk mendukung kegiatan acara berolahraga didalam sentra kebugaran baik dari segi pemilihan material, pencahayaan dan penghawaan?
1.2.2 Ruang Lingkup Penelitian
Kawansan penelitian berlokasi di Mal Central Park, Jakarta Barat, yaitu Celebrity Fitness sebagai studi kasus. Yang dimana kemudian akan dilakukan pula penelitian terhadap Fitness First yang berada pada gedung Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat dan Gold’s Gym yang berada pada gedung Mal Citra Land, Jakarta Barat sebagai studi banding penelitian terhadap projek Tugas Akhir.

· Batasan penelitian
Batasan-batasan yang dipakai pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Data
Meliputi data-data internal dari Celebrity Fitness.
2. Aktivitas dan kemudahan yang dibutuhkan
Mengetahui acara apa saja yang terjadi selama berada didalam sentra kebugaran tersebut sehingga sanggup memilih kemudahan apa saja yang dibutuhkan untuk menunjang acara tersebut yang telah diubahsuaikan oleh data-data yang telah didapatkan
3. Survey lokasi
Meliputi penelitian, pengamatan dan dokumentasi lokasi sentra kebugaran.
· Batasan Perancangan
Batasan-batasan perancangan dari sentra kebugaran adalah;
  • Pembagian ruang pada sentra kebugaran sesuai dengan acara olahraga.
  • Fasilitas pendukung ditinjau dari acara pengguna.
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
Tujuan utama dari perancangan sentra kebugaran di Jakarta selain mejadi syarat kelulusan mendapat gelar Strata Satu yaitu sebagai berikut:
  1. Memberikan dan membuat sirkulasi ruang gerak biar tercipta kenyamanan para pengguna selama beraktivitas.
  2. Memfasilitasi sentra kebugaran dengan sempurna demi menunjang kegiatan berolahraga biar pengguna tetap nyaman selama berada di area sentra kebugaran.
  3. Merancang interior sentra kebugaran yang sesuai dengan image dari sentra kebugaran yang telah menyesuaikan zaman, baik itu dari penggunaan material maupun pencahayaan dan element-element pendukung lainnya.
1.3.2 Manfaat
Manfaat utama dari perancangan Pusat Kebugaran di Jakarta yaitu sebagai berikut:
  1. Sebagai bentuk balasan dari kebutuhan olahragawan selama acara berolahraga.
  2. Dapat memperlihatkan dampak konkret bagi kesehatan dan kebugaran masyarakat Indonesia khususnya Jakarta.
  3. Memberikan kenyamanan yang lebih untuk pengguna di area sentra kebugaran dengan desain interior yang bagus.
  4. Menambah kemudahan berupa sentra kebugaran yang sanggup dinikmati oleh penduduk kota Jakarta.
  5. Menambah dan menarik minat masyarakat untuk mengapresiasikan gaya hidup sehat.
1.4 Metodologi
1. Survei Lapangan
Melakukan survey ke Celebrity Fitness di Mal Central Park sebagai studi kasus, yang dilanjutkan melaksanakan survey ke Gold’s Gym di Mal Ciputra serta Fitness First di Mal Taman Anggrek. Dokumentasi yaitu tujuan utama dari survey ini, dimana dokumentasi meliputi informasi-informasi serta mendapat data-data yang dibutuhkan dalam perancangan interior sentra kebugaran. Dokumentasi antara lain yaitu foto ruang interior ruang, acara didalam area sentra kebugaran, kemudahan yang terdapat didalam sentra kebugaran serta jadwal-jadwal jadwal kelas yang terdapat pada sentra kebugaran tersebut sehingga sanggup memilih besaran ruang dan jumlah kemudahan yang memadai.

2. Wawancara
Melakukan wawancara kepada para anggota sentra kebugaran, penggemar olahraga dan pihak pengelola sentra kebugaran untuk mendapat informasi lebih banyak mengenai info dan kemudahan dari sentra kebugaran.

3. Observasi Lapangan
Mengamati secara eksklusif wacana acara yang dilakukan oleh pengunjung.

4. Studi Literatur
Studi literatur yang dilakukan yaitu mempelajari wacana sentra kebugaran kemudian melihat permasalahan yang telah terjadi selama ini. Hal ini meliputi mulai dari fungsi, jenis, sistem, kemudahan umum yang berafiliasi dengan sentra kebugaran. Informasi-informasi ini juga sanggup diperolehkan dari sumber-sumber yang ada menyerupai buku, majalah, website yang membahas wacana sentra kebugaran.

5. Analisa Data
Menganalisa data yang sudah didapatkan dan kemudian memahami dan mencari inti dari permasalahan yang terjadi sehingga sanggup dapat menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.

6. Kesimpulan masalah
Setelah menganalisa data-data yang dikumpulkan wacana sentra kebugaran maka dapatlah kesimpulan dari permasalahan yang ada. Pada tahap ini kesimpulan duduk kasus sanggup memperlihatkan solusi pemecahan duduk kasus tersebut.

7. Solusi
Pada tahap ini, kesimpulan-kesimpulan permasalahan wacana sentra kebugaran yang sudah dikumpulan akan ditemukan upaya-upaya sebagai bentuk pemecah dari permasalahan yang ada ketika ini. Bahkan ditahap ini gagasan-gagasan serta penemuan gres dalam perencanaan desain sanggup ditemukan.

8. Perancangan
Pada tahap ini, desainer sudah mempunyai semua data-data yang diharapkan untuk memulai tahap perancangan. Dari data-data yang ada maka kemudahan yang dibutuhkan sanggup ditentukan sesuai pembagian ruangan yang telah disimpulkan.

1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan terdiri dari:

BAB 1 PENDAHULUAN
Menguraikan latar belakang perancangan, ruang likup permasalahan, ruang lingkup penelitian, tujuan utama perancangan, manfaat utama perancangan, metode pengumpulan data yang terdiri dari survey lapangan, wawancara, observasi lapangan, studi literature, analisa data, kesimpulan masalah, solusi dan perancangan.

BAB 2 LANDASAN TEORI
Berisi tinjauan mengenai teori yang dipakai dan keterkaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Bab ini menjabarkan teori yang akan dipakai untuk membantu penelitian yang akan dilakukan dan merupakan uraian mengenai data-data umum dan khusus mengenai sistem kerja sentra kebugaran menyerupai sejarah, visi-misi, jumlah kelas, pembagian area dan kemudahan sentra kebugaran yang ada didalamnya.

BAB 3 METODE PERANCANGAN
Berisi klarifikasi wacana meode yang akan dipakai untuk mendesain interior, berupa studi aktifitas, studi ergonomis, studi sirkulasi, studi material, sistem furniture, bentuk dan studi keamanan.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi wacana elaborasi wacana konsep material, warna, desain dan gambaran interior yang berafiliasi dengan sentra kebugaran.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan saran dari perancangan yang dilakukan. Semua yang telah dijelaskan pada pecahan 1-4 akan diringkas dan dijabarkan di pecahan 5 secara umum untuk mendapat kesimpulan dari semua data yang telah didapatkan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel