Pengertian Kewirausahaan Dan Wirausaha
Wednesday, April 15, 2020
Edit
KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN DAN WIRAUSAHA
A. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan ialah proses kemanusiaan (human process) yang berkaitan dengan kreativitas dan penemuan dalam memahami peluang, mengorganisasi sumber-sumber, mengelola sehingga peluang itu terwujud menjadi suatu perjuangan yang bisa menghasilkan keuntungan atau nilai untuk jangka waktu yang lama. Definisi tersebut menitikberatkan kepada aspek kreativitas dan inovasi, lantaran dengan sifat kreativitas dan inovatip seseorang sanggup menemukan peluang.
Kreativitas ialah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi gres atau hubungan-hubungan gres antar unsur, data, variabel yang sudah ada sebelumnya.
Ciri-ciri orang kreatif ialah :
- Mandiri.
- Terbuka terhadap yang baru.
- Percaya diri.
- Berani mengambil resiko.
- Melihat sesuatu dengan tidak biasa.
- Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
- Dapat mendapatkan perbedaan.
- Objektif dalam berpikir dan bertindak.
Terdapat beberapa contoh-contoh kreativitas, yaitu :
- Kreativitas ide
- Kreativitas material
- Kreativitas spontan
- Kreativitas kejadian
- Kreativitas organisasi
- Kreativitas hubungan
- Kreativitas dari hati.
Kegiatan yang bersifat kewirausahaan contohnya :
- Menghasilkan produk gres dengan cara gres pula.
- Menemukan peluang pasar gres dengan menghasilkan produk gres pula.
- Mengkombinasikan faktor-faktor produksi dengan cara baru.
- Mendukung budaya yang mendorong eksperimen yang kreatif.
- Mendorong sikap eksperimen dll.
Terdapat beberapa karakteristik dalam pola dasar kewirausahaan, diantaranya :
- Sikap mental.
- Kepemimpinan.
- Tata laksana.
- Keterampilan.
B Pengertian Wirausaha
Wirausaha merupakan pelaku dari kewirausahaan, yaitu orang yang mempunyai kreativitas dan inovatif sehingga bisa menggali dan menemukan peluang dan mewujudkan menjadi perjuangan yang menghasilkan nilai/laba. Kegiatan menemukan hingga mewujudkan peluang menjadi perjuangan yang menghasilkan disebut proses kewirausahaan. Kegiatan wirausaha ialah membuat barang jasa baru, proses produksi baru, organisasi (manajemen) baru, materi baku baru, pasar baru. Hasil-hasil dari kegiatan-kegiatan wirausaha tersebut membuat nilai atau kemampu labaan bagi perusahaan. Kemampulabaan membuat nilai tersebut lantaran seorang wirausaha mempunyai sifat-sifat kretaif dan inovatif.
Peranan Wirausaha :
- Meningkatkan standar / kualitas hidup manusia.
- Sebagai motor penggerak dalam pembangunan nasional.
- Menciptakan lapangan kerja gres yang sanggup mengatasi pengangguran.
Karakteristik Wirausaha :
- Pekerja keras.
- Disiplin.
- Mandiri
- Realitas
- Prestatif (selalu ingin maju)
- Komitmen tinggi
- Tajam naluri bisnisnya.
- Cepat melihat peluang usaha
- Kretaif
- Ulet dan siap pada tantangan
- Ingin mencapai sesuatu.
Karakteristik yang khas dari wirausaha thetos enterprenerial berdasarkan Moeljanto Tjokrowinoto (1996) adalah:
- Kejelian melihat peluang untuk memperoleh keuntungan.
- Selalu mencari perubahan
- Kemampuan untuk mendefinisikan resiko
- Kemampuan untuk mengalihkan sunber dari kegiatan prodiktifitas.
Kegiatan menemukan hingga mewujudkan peluang menjadi perjuangan yang menghasilkan disebut proses kewirausahaan. Dalam kegiatan mewujudkan peluang tersebut seorang wirausaha diharuskan mempunyai :
- Memiliki kokepada target dan peluang.
- Mengambil inisiatif dan pertanggung tanggapan personal.
- Tidak kenal mengalah dalam memecahkan masalah.
- Realistis dan mempunyai gaya humor.
- Memanfaatkan dan selalu mencari umpan balik.
- Dapat mengendalikan permasalahan-permasalahan di dalam perusahaan.
- Mampu mengelola dan menghitung resiko.
- Tidak berorientasi mitmen dan determinasi serta ketekunan.
- Mengarah kepada pencapaian dan pertumbuhan.
- Berorientasi kepada status.
- Memilki integritas dan sanggup dipercaya
Arti Penting Wirausaha Dalam Pembangunan.
Wirausaha ialah seorang yang mandiri, yaitu orang yang memilki perusahaan sebagai sumber penghasilannya. Dengan perkataan lain ia tidak menggantungkan diri untuk penghasilannya kepada orang lain. Untuk mendirikan perusahaannya ia menghimpun sumber-sumber atau faktorproduksi dan menyusun organisasi perusahaan. Karena tindakan-tindakan itu mempunyai dampak pertama kepada dirinya sendiri, yaitu membuat lapangan kerja bagi diri dan penghasilan, kepada masyarakat dan pemerintah, yaitu membuat lapangan kerja bagi tenaga kerja yang lain serta penghasilan, mengerjakan sumber-sumber materi baku yang belum digunakan sehingga menjadi bermanfaat bagi masyarakat, menciptakaan teknologi sehingga menambah akumulasi untuk untuk teknologiyang sudah ada dalam masyarakat, mendorong investasi di bidang-bidang lain, memperluas dasar oajak bagi pemerintah dan meningkatkan gambaran bagi suatu bangsa, sehingga secara keseluruhan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
C. Pemikiran kewirausahaan, kreativitas, penemuan dan kewirausahaan
Kreativitas ialah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi gres atau hubungan-hubungan gres antar unsur, data, variabel yang sudah ada sebelumnya Kemampuan untuk memecahkan suatu persoalan dan memanfaatkan suatu peluang didasari oleh sifat kreativitas dari para pengelolanya, yaitu kemampuan untuk membuat gagasan gres dan menemukan cara gres dalam menyikapi persoalan dan memanfaatkan peluang. Sedangkan penemuan ialah kemampuan untuk menerapkan gagasan-gagasan gres atau pemecahan kreatif terhadapberbagai persoalan dan dalam memanfaatkan peluang. Pengertian kreativitas dan penemuan secara singkat sering dianalaogkan : creativity – thinking new things, innovations = doing new things.
Kreativitas tidak selalu dihasilkan dari sesuatu yang tidak ada sering sekali merupakan perbaikan dari sesuatu yang telah ada. Sering juga gagasan gres timbul secara kebetulan yang penting untuk dipahami mengapa kreativitas dan penemuan tersebut merupakan cirri-ciri yang menempel kepada wirausaha.
Seperti kita ketahui wirausaha merupakan sumber pemikiran kreatif dan inovasi. Bagaimana alam pikiran seseorang wirausaha sehingga menjadi sumber kreativitas dan inovasi?
- Seorang wirausaha selalu mengimpikan gagasan baru.
- Selalu mencari peluang gres atau mencari cara gres membuat peluang baru.
- Selalu berorientasi kepada tindakan.
- Seorang pemimpi besar, meskipun mimpinya tidak selalu cepat direalisasikan.
- Tidak aib untuk memulai sesuatu, walau dari skala kecil.
- Tidak pernah memikirkan untuk menyerah, selalu mencoba lagi.
- Tidak pernah takut gagal.
Ditinjau dari aspek kreativitas dan inovatif seorang wirausaha sering diidentifikasikan sebagai orang yang secara sistematis menerapkan kreativitas / gagasan baru. Ada yang beropini bahwa sifat kreativitas ialah sifat “bawaan” sehingga tidak sanggup diajarkan kepada orang lain yang tidak mempunyai sifat bawaan tersebut. Akan tetapi, kebanyakan para hebat beropini bahwa intinya setiap orang ialah kreatif artinya setiap orang dilahirkan membawa potensi sifat-sifat kreativitas, akan tetapi orang menjadi tidak kreatif lantaran factor lingkungan dan kesalahan-kesalahan cara berpikir. Kesalahan cara berpikir yang merupakan belenggu mental untuk berpikir secara kreatif, antara lain :
- Selalu mempunyai tanggapan yang benar, sehingga tidak pernah menganggap bahwa ada kemungkinan beberapa tanggapan yang benar.
- Memfokuskan berpikir secara logis, tetapi jika terlalu memfokuskan kepada berpikir logis akan menghambat berpikir kreatif.
- Mentaati peraturan secara menyeluruh, sehingga mematikan prakarsa-prakarsa.
- Spesialisasi berlebihan, sehingga tidak mengetahui aspek lasin/bidang lain selain yang ditekuni.
- Takut dikatakan tidak kreatif atau bodoh, sehingga tidak berani mengemukakan pendapat.
- Takut berbuat salah dan gagal.
- Rasa rendah diri.
Kiat-Kiat Untuk Menjadi Kreatif
- Beberapa kiat / kebajikan untuk medorong kreativitas bagi seluruh sumber daya manuasia dalam organisasi, antara lain :
- Kreativitas harus dipandang sebagai suatu kebutuhan perusahaan.
- Mempunyai sikap toleransi terhadap keberhasilan atau kegagalan.
- Mendorong sikap keingintahuan.
- Menyikapi persoalan sebagai tantangan.
- Mengadakan pelatihan-pelatihan kreativitas secara teratur.
- Menyediakan kemudahan yang diharapkan untuk terlaksananya kegiatan yang kretaif.
- Memberikan penghargaan bagi kreativitas yang berhasil.
- Membuat model-model teknik berbagi kreativitas untuk dipelajari untuk perorangan maupun kelompok.
Kiat-kiat untuk mendorong kreativitas disosialisasikan kepada sumberdaya insan dalam perusahaan sehingga semua memahaminya. Perlu dipahami bahwa kebiasaan sehari-hari pada umumnya cara berpikir kita dalam memecahkan persoalan mempergunakan pikiran yang logis dengan pendekatan yang bersifat bertahap. Menurut hebat cara berpikir demikian mempergunakan otak sebelah kiri yang fungsinya untuk berpikir secara logis. Otak sebelah kanan fungsinya berpikir secara lateral atau berpikir secara intuitif, tidak terstruktur.
Proses mempersiapkan kreativitas
Masih banyak metode untuk berbagi kreativitas, akan tetapi ada satu hal yang dipahami bahwa gagasan gres biasanya tidak timbul begitu saja memerlukan suatu proses atau akhir sutu proses kreatif, sehingga perlu dipahami bagaimana proses suatu kreativitas sanggup terjadi. Akan tetapi yang sering dianjurkan melalui proses ialah :
- Persiapan.
- Penelitian / Investigasi
- Transpormasi
- Inkubasi
- Iluminasi
- Verifikasi
- Implementasi
Di Indonesia, di awal periode ke 20 ini, kewiraswastaan/kewirausahaan gres diterima oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif dalam meniti karier dan penghidupan. Seperti diketahui , umumnya rakyat Indonesia mempunyai latar belakang pekerja pertanian yang baik. Dengan hidup dalam penjajahan selama 3,5 periode lamanya, nyaris tidak ada figur panutan dalam dunia kewirausahaan. Yang ada hanya pola pemikiran feodalisme, priyayiisme serta elitisme, yang satu di antara sekian banyak ciri-cirinya ialah mengagungkan status sosial sebagai pegawai, terutama pegawai negeri (kontras dengan status leluhur sebagai petani)
Pada era Orde Baru, tugas serta masyarakat swasta dilibatkan secara serius. Pengusaha kecil dibina, dengan harapan bisa bermetamorfosis tonggak referensi ekonomi di masa depan. Pengusaha besar diberi kemudahan, lantaran merekalah yang diharapkan mendukung pemerintah.
Sebagai negara berkembang, bisa dimengerti kalau terjadi banyak sekali penyimpangan. Dengan masyarakat yang berlatar belakang non-entrepreneur serta cenderung feodalis, masyarakat Indonesia tampak kurang siap di banyak sekali aspek. Wirausaha/wiraswasta yang serba cepat menimbulkan pengusaha Indonesia “kedodoran” pada segi-segi yang amat penting, diantaranya faktor sikap mental (attitude), motivasi, etos kerja serta kesadaran wacana pengabdian bangsan dan negara.
Pola Dasar Wirausaha
Sosok wirausahawan yang ideal , menuntut nilai-nilai ke arah kualitas insan yang semapan mungkin. Kaitannya dengan perpolitikan, mungkin selaras dengan dambaan hadirnya Manusia Indonesia Seutuhnya. Maka sanggup dikatakan bahwa ilmu kewirausahaan/ kewiraswastaan ialah ilmu wacana penghidupan. Ilmu yang akan membukakan pengertian wacana bagaimana seharusnya insan meniti penghidupannya dan nilai-nilai apa yang diharapkan untuk mencapai keinginan hidup yang hakiki.
Untuk membina insan menjadi makluk yang berguna, tidak cukup hanya memperlihatkan kecerdasan, ketrampilan atau kepiawaian teknis saja. Prioritas fundamental ialah dengan membangun sikap mental yang baik terlebih dahulu. Sebab, menyerupai pepatah mengatakan, ilmu tanpa sikap mental menghasilkan kezaliman, sedangkan sikap mental tanpa ilmu ialah kelemahan. Dua aspek ini harus hadir salling isi mengisi, lantaran jika terjadi mangkir pada salah satunya, maka akan berdampak buruk.
Struktur prioritas kewiraswastaan terdiri dari 4 (empat) lapisan. Lapisan terdalam merupakan inti (core), sedangkan 3 lapisan berikutnya merupakan pendukung yang ideal untuk mencapai kesempurnaan prestasi. Struktur ini berlaku universal, tidak hanya bagi mereka yang berkarir dijalur wiraswasta. Para pejabat, karyawan, buruh, kaum-kaum profesional, dan siapapun seyogyanya mempunyai pola dasar ini.
Struktur nilai kewiraswastaan dimaksud terdiri dari elemen-elemen :
- Sikap Mental (attitude)
- Kepemimpinan atau kepeloporan (leadership)
- Ketatalaksanaan (management)
- Keterampilan (skill)
Sikap mental
Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin untuk selalu dalam keadaan baik. Unsur ini yang memilih apakah seseorang menjadi sosok yang tinggi kebijaksanaan ataukah seblikinya menjadi orang yang jahat dan culas. Itu sebabnya pembinaan sikap mental menjadi unsur terpenting dalam dunia kewirawastaan. Selain menghadirkan sifat-sifat baik alamiah menyerupai kejujuran dan ketulusan, sikap mental meliputi juga segi-segi positif dalam hal motivasi dan proaktivitas.
Orang yang bersikap mental baik akan selalu bekerja rajin tanpa harus diperintah, dan konsisten tanpa harus diawasi. Mereka juga selalu berinisiatif melaksanakan hal-hal positif dan selalu mempunyai motivasi berpengaruh serta semangat yang mengebu-gebu dalam mencapai cita-cita.
Sikap mental juga amat memilih keberhasilan seseorang. Harvard, sebuah intitusi di Amerika menyatakan bahwa keberhasilan orang-orang sukses di dunia ini, ternyata lebih banyak ditentukan oleh sikap mentalnya dibandingkan dengan peranan kemampuan teknis yang dimiliki. Dengan angka perbandingan ialah 85% sikap mental, 15 % kemampuan teknis.
Akan tetapi ironisnya, komposisi materi pendidikan yang diterapkan disekolah-sekolah membuktikan perbandingan yang sebaliknya yaitu 90 % pelajaran teknis dan 10% sikap mental. Sehingga pantaslah kalau banyak didapati insan yang berpikir negatif dibanding orang yang berpikir positif, antusias dan percaya diri.
Kepemimpinan
Kepemimpinan yang dimaksud disini ialah kepemimpinan sebagai nilai atau kualitas, bukan pengetahuan wacana administrasi sumber daya manusia. Mungkin akn lebih tepat kalau disebut sebagai “kepeloporan” sedangkan pemimpin ialah orang yang membuktikan arah. Seseorang yang mempunyai jiwa kepemimpinan akan selalu tahu arah yang harus dimbil. Keputusan-keputusanya mantap dan didasari oleh keyakinan diri disertai data-data dan informasi yang akurat.
Dalam dunia usaha, jiwa kepemimpinan dan kepeloporan ini mutlak diharapkan lantaran secara sadar atau tidak seseorang yang berwiraswasta telah menempatkan dirinya pada posisi pemimpin. Kedudukan tersebut mengharuskannya untuk selalu bisa mengambil keputusan yang berdasarkan perhitungannya paling baik dan bijaksana. Tidak boleh ada keraguan atau kebimbangan lantaran jika itu terjadi maka keputusan yang diambil akan terlambat dan tidak efektif lagi. Dilain pihak, pengusaha yang tidak mempunyai jiwa kepemimpinan akan condong mengikuti pendapat dari figur yang lebih banyak didominasi terhadap dirinya, sehingga pengusaha tersebut biasanya sulit membawa perusahaannya kearah kemajuan yang berarti.
Pengusaha yang berpeluang maju secara mantap ialah pengusaha yang mempunyai jiwa kepemimpinan secara menonjol. Ciri-cirinya biasanya keputusan dan sepak terjangnya sering dianggap tidak lazim/tampil beda..
Tata Laksana
Tata laksana merupakan terjemahan dari kata management, artinya pengelolaan. Manajemen bukan semata-mata konsumsi para manager di perusahaan-perusahaan tetapi diharapkan semua orang. Tata laksana merupakan metode atau serangkaian cara dan mekanisme yang berkhasiat untuk menghasilkan efektivitas dan efisiensi setiap pekerjaan semoga menerima hasil yang baik dalam mutu serta tepat waktu dalam penyerahannya.
Berbeda dengan sikap mental dan kepemimpinan yang termasuk dalam penjabaran nilai atau kualitas, maka administrasi merupakan pengetahuan bersifat praktis. Kalau sikap mental berada di dalam (jiwa), administrasi terdapat di luar, menyerupai keterampilan teknis atau keprigelan
Manajemen kegunaannya juga sangat universal, dan semua orang atau organisasi memerlukan manajemen. Bila administrasi terabaikan, maka sebuah organisasi akan menjadi kacau dan morat-marit. Perusahaan tanpa administrasi yang baik, bias dipastikan akan mengalami hambatan besar dalam perkembangannya. Oleh alasannya itu, setiap orang yang ingin memulai perjuangan harus meragukan aspek tata laksana sedini mungkin. Mulailah kegiatan administrasi seketika pada ketika perusahaan gres saja dimulai, sekecil apapun ukurannya.
Keterampilan
Lapisan terluar dari struktur prioritas ialah keterampilan. Keterampilan teknis yang meliputi keterampilan perorangan yang melibatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memproduksi sesuatu, baik secara fisik dan non fisik termasuk keterampilan manajerial dan keterampilan pemasaran terperinci merupakan faktor yang amat penting, lantaran disinilah nantinya kualitas produk ditentukan tinggi rendahnya.
Banyak pihak beropini bahwa dengan berbekal penguasaan keterampilan, seseorang niscaya bisa menjdi enterpreuneur (wiraswastawan) yang berhasil. Namun demikian, kalau kita mau meneliti lebih jauh ternyata keberhasilan-keberhasilan itu bahwasanya bukan disebabkan oleh keterampilan semata melainkan lebih oleh jiwa kepemimpinan yang dimiliki si pengusaha. Keterampilan hanyalan sarana, sehingga tidak cukup untuk mengantar orang ke jenjang kehidupan yang sukses, terutama kehidupan dalam dunia usaha.
Ada tiga hal yang memungkinkan seseorang baik terampil maupun tidak, untuk bisa tampil sebagai tokoh yang sukses atau orang berkecukupan, yaitu :
- Memanfaatkan Leadership yang berasal dari diri sendiri
- Memanfaatkan Leadership orang lain
- Faktor keberuntungan (luck and hoki)
Semua disiplin ilmu tidak memperhitungkan adanya factor keberuntungan, demikian juga dengan ilmu kewiraswastaan. Rata-rata orang besar dan tokoh wiraswastaan sejati mengandalkan sepenuhnya pada jiwa kepeloporan yang dimiliki oleh diri sendiri sehingga mencapai tingkat kemapanan.
Naluri Kewirausahaan
Setiap kegiatan yang mempunyai bobot persaingan, memerlukan ketajaman naluri. Demikian juga dengan wiraswastaanpengusaha bersaing bukan hanya dengan perusahaan-perusahaan pesaing, tetapi juga dengan keadaan dan situasi-situasi tertentu menyerupai moneter, ekonomi, politik perubahan kebijakan pemerintah, dan lain-lain. Untuk sanggup mengantisipasi setiap perkembangan jyang mungkin terjadi, seorang wiraswastaan perlu melatih naluri kewirausahaannya, semoga selalu siap menghadapi hal apapun dan tetap bertahan hidup.
Inti Wiraswasta
Fungsi insan akan tumbuh tepat bila pembinaan dilaksanakan menuruti 4 tahap prioritas yaitu sikap mental, kepemimpinan, tata laksana serta keterampilan. Sebaliknya, ketidaksempurnaan dan kerusakan atau kehilangan dari salah satu unsure tersebut, akan menjadikan hal-hal negative pada insan yang bersangkutan, bahkan bias fatal.
Empat lapis prioritas diatas bahwasanya sanggup disederhanakan menjadi hanya 2 (dua) kelompok, lantaran pada dasaranya dua yang pertama dan dua yang terakhir berasal dari rumpun yang sama. Pengelompokan itu terdiri dari :
- Kelompok Sikap Mental yang meliputi lapisan sikap mental itu sendiri dan unsure kepemimpinan atau Leadership dan
- Kelompok Ilmu Pengetahuan, yang terdiri dari lapisan administrasi dan keterampilan.
DEFINISI SUKSES
Sukses sering diidentikan dengan uang. Makin banyak jumlah uang yang dikumpulkan, maka makin sukses seseorang dalam hidup. Demikian anggapan sementara orang. Dan tidak sedikit mereka yang hidup berlimpah denganuang, malah putus asa dalam hiduppnya?
Banyak fakta yang mengindikasikan bahwa kemakmuran secara materi ataubanyaknya uang yang dimiliki bukanjaminan seseorang sukses dalam hidupnya. Banyak factor-faktor lain yang harusadaguna menunjang sukses dan kebahagiaan hidup.
David Chia, seorang pakar kehidupan dari Dynamic Life, Singapura, menjelaskan bahwa untuk bias mencapai sukses yang benar-benar sempurna, diharapkan keseimbangan dalam sedikitnya 6 unsur dalam kehidupan ini.
Ke-6 unsur tersebut meliputi sisi-sisi : karier, fisik, mental, keluarga, social serta spiritual yang digambarkan dalam bentuk sebuah lingkaran yang dinamakan “Roda Penghidupan” atau “ Wheell Of Life”. Di dalam lingkaran itu terdapat 6 buah jari-jari yang membuktikan tingkat kesempurnaan dari masing-masing aspek kehidupan. Hakikat dari roda penghidupan ialah diperlukannya pembinaan yang seimbang dan proporsional atas ke-6 sisi penghidupan, sehingga keenam-enamnya akan berperan sebagai satu kesatuan saka guru yang tolong-menolong menunjang kokohnya kebahagiaan hidup seseorang.
Kesimpulan ke-1 bahwasannya antara masing-masing aspek kehidupan terdapat interaksi yang saling imbas mempengaruhi satu sama lain, dengan demikian untuk sanggup membina semua aspek kehidupan dengan baik yang berlangsung selaras dan serasi dengan aturan alam, diharapkan niat, sikap dan tanggung jawab yang baik yaitu sikap mental dan attitude.
Dalam jari-jari wheel of life terdapat hal-hal yang bersifat khusus dan khas, yang berkaitan dengan mutu tingkat pembinaan yang diperlukan. Misalnya :
- Untuk menjaga kesehatan badan, kita perlu menjaga pola makan, keteraturan hidup serta berolahraga, mempunyai pengetahuan yang cukup wacana gizi, pola hidup sehat serta pengetahuan kesehatan jasmani.
- Untuk membina mental termasuk intelegensia dan intelektualitas, kita perlu mencar ilmu wacana mentalitas serta ilmu-ilmu lain yang terkait
- Untuk membina kekerabatan social yang baik maka perlu mempelajari cara-cara berkomunikasi yang benar, etika, adapt istidat, respek, dan lain-lain.
- Untuk membina aspek spiritual kita perlu tahu dan mendalami ilmu-ilmu agama, kepercayaan maupun kebatinan serta hakikat hidup.
- Untuk membina kelurga diharapkan pengethauan wacana seluk beluk keluarga menyerupai merawat anak, psikologi keluarga, kesehatan keluarga, adat suami istri dn lain sebagainya.
Karier ialah aspek yang paling gamblang. Jelas diharapkan tindakan aktual bahwa untuk bias meniti karier hingga puncak perlu didukung ilmu pengetahuan yang berafiliasi dengan profesi masing-masing. Dapat diambil kesimpulan ke-2 bahwa untuk sanggup membina semua aspek kehidupan kita sebagai manusia, diharapkan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan masing-masing aspek terkait.
Bila kesimpulan ke 1 dan ke 2 digabungkan maka diharapkan dua kelompok kualitas bagi insan yang ingin mencapai kesempurnaan hidup yaitu :
- Sikap mental dengan elemen-elemen attitude dan leadership, dan
- Ilmu pengetahuan dengan komponen tata laksana dan ilmu pengetahuan.
Dengan demikian terdapat kesesuaian antara pola prioritas ilmu kewiraswastaan dengan pengertian pandangan hidup seorang wiraswastawan sejati melalui pola 6 aspek penghidupan sebagaimana yang dijelaskan oleh David Chia.
MENGENAL PELUANG USAHA
A. Peluang dan Resiko Usaha
Untuk menggali dan memanfaatkan peluang perjuangan atau bisnis, seorang wirausahawan berpikir secara positif dan kreatif, diantaranya :
- Harus percaya diri dan yakin bahwa perjuangan ini sanggup dilaksanakan
- Harus mendapatkan gagasan baru
- Harus bertanya kepada diri sendiri
- Harus mendengarkan saran-saran orang lain.
- Harus mempunyai etos kerja yang baik
- Pandai berkomunikasi.
Dengan tersedianyainformasi intern dan ekstern, maka wirausahawan sanggup mengetahui :
- Di mana ada peluang (opportunity)
- Apa saja yang akan mengancam dunia (threat)
- Adakah kekuatan (sterngth) yang mendukung usaha
- Adakah kelemahan (weakness) yang membatasi atau menghambat kemampuan.
Ada beberapa resiko yang mungkin terjadi dalam usaha, diantaranya :
- Perubahan permintaan
- Perubahan konjungtor
- Persaingan
- Akibat lain
B. Faktor-Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Usaha
1. Keberhasilan Usaha
Keberhasilan perjuangan yang dipengaruhi oleh beberapa hal :
- Percaya dan yakin bahwa perjuangan sanggup dilaksanakan
- Menerima gagasan gres di dalam dunia usaha
- Instropeksi diri
- Mendengarkan sran-saran orang lain
- Bersemangat dan bergaul.
Tingkat energi tinggi
- Mengendalikan tingkat percaya dirinya tinggi dalam mencapai sukses
- Cepat mengenali dan memecahkan persoalan yang sanggup menghalangi kemampuan tujuannya
- Bekerja keras dan bekerja sama dengan para hebat untuk meperoleh prestasi
- Tidak takut mengambil resiko, tetapi akan menghindari resiko tinggi jika dimungkinkan
- Tidak akan memperbolehkan kekerabatan emosional yang menggangu suksesnya usaha
- Tidak akan memperboilehkan kekerabatan emosional yang mengganggu misi suksesnya usahanya
- Berdedikasi tinggi dan bekerja tanpa berhitung waktu untuk membangun usahanya
2. Kegagalan Usaha
- Pengendalian perjuangan atau bisnis
- Pengamatan manajemen
- Pengelolaan piutang
- Memperluas perjuangan berlebihan
- Perencanaan keuangan
- Lokasi usaha
- Pembelanjaan besar
- Meremehkan waktu dan pengabdian dalam memulai usaha
- Gagal mengendalikan aspek utama perjuangan atau bisnis
- Pemahaman umum terhadap disiplin administrasi rata-rata kurang
- Menimbulkan persoalan arus kas jelek mereka dengan kurangnya perhatian akan piutang
- Memulai ekspansi perjuangan yang belum siap
- Meremehkan kebutuhan usaha
- Lokasi yang buruk
- Menimbulkan pengeluaran awal yang tinggi
C. Pemanfaatan Peluang Secara Kreatif dan Inovatif
Terdapat beberapa peluang perjuangan yang bisa dimanfaatkan secara kreatif dan bisa menghasilkan nilai tambah, antara lain sebagai berikut :
- Memanfaatkan barang bekas
- Memanfaatkan barang yang tersedia atau disediakan oleh alam
- Memanfaatkan kejadian atau kejadian yang ada disekitar
Dalam proses penerapan kemampuan berinovasi, berdasarkan Kuratko (1995) ada empat jenis penemuan yang bisa dikembangkan, yaitu sebagai berikut :
- Invensi (penemuan)
- Ekstensi (pengembangan)
- Duplikasi (penggandaan)
- Sintetis
D. Pengembangan Ide Kreatif dan Inovatif
Kreatif merupakan cara berpikir yang mwnghasilkan metode baru, konsep baru, pengertian baru, perencanaan gres dan seni baru. Ciri orang kreatif diantaranya :
- Fleksibel dan tidak kaku
- Tidak konvensional
- Eksentrik
- Bersemangat
- Bebas dari aturan tertentu
- Berpusat pada diri sendiri
- Bekerja keras
- Berdedikasi tinggi
- Intelegen
Mempelajari Medan Usaha
Jika Seorang pengusaha tetapkan untuk terjun ke salah satu bidang usaha, maka terlebih dahulu ia perlu melaksanakan penjajakan dari yang mulai makro menyerupai situasi ekonomi, pembagian sector dan segmen pasar , budaya bisnis dikalangan pengusaha hingga pada yang mikro menyerupai sikap calom konsumen, tata cara dan mekanisme kerja mereka bahkan kebiasan yang sudah baku yang dipatuhi oleh semua pelaku bisnis.
· Komitmen
Komitmen merupakan satu hal dasar yang penting dalam kewiraswastaan. Setiap kandidat wirausahawan, harus mempunyai kesepakatan penuh atau kebulatan tekad yang mantap pada bidang pilihannya. jika tidak mempunyai kebulatan tekad maka hal demikian akan membawa dampak tidak efektifnya misi kewiraswastaan itu sendiri. Selain itu kesungguhan mutlak diperlukan, kalau tidak, kewiraswastaan itu akan menjadi symbol dari suatu kegiatan yang tidak menghasilkan apa-apa.
Hasil berwiraswasta yang maksimal hanya bias diperoleh bila sipengusaha benar-benar serius menjalankan perusahaan, dan teguh dalam pendiriannya. Selain berkonsentrasi penuh pada acara usaha, sedapat mungkin ia juga harus sanggup mematikan mata dan pendengaran dari godaan-godaan berupa provokasi atau terror. Pada hakikatnya hanya orang dengan sikap mental yang baik maka akan bisa membuktikan kesepakatan yang baik pula.
Komitmen merupakan factor yang amat diharapkan untuk bias menjadikan seseorang menjadi tokoh sukses. Bersama-sama dengan leadership, kesepakatan membentuk figure insan berkemauan keras, yang juga tidak akan terpengaruh oleh kondisi yummy yang diperlihatkan oleh orang lain. Namun demikian, kesepakatan dihentikan diartikan secara kaku. Seseorang yang sudah berikrar untuk menjadi pengusaha, tidak berarti ia dihentikan mengawali prestasi kewiraswastaannya itu dengan jalan bekerja terlebih dahulu. Sebab, dengan bekerja ia bias mengumpulkan uang guna digunakan sebagai modal.
· Kesenjangan
Pada masa permulaan orde baru, prioritas pembenahan Negara ialah menata kembali kondisi ekonomi dengan cara mengundang modal abnormal untuk masuk di Indonesia. Usaha ini ternyata tidak mudah, untuk beberapa waktu lamanya, kebimbangan investor luar negeri menjadi hambatan serius dikarenakan tidak ada jaminan bahwa investasi mereka itu akan aman. Namun lantaran kegigihan Pemerintah mempromosikan wacana jaminan kestabilitasan poitik dalam negeri, maka investorpun mulai meningkat.
Seiring dengan perkembangan ekonomi Negara, para pelaku bisnis yang merupakan kelompok bermodal dan sudah terbiasa bertindak cepat, tanggap terhadap segala tanda-tanda dan keadaan, bekerja keras serta sadar terhadap perkembangan zaman dan teknologi. Mendapat angin segar dari pemerintah, tapi tidak untuk semua lapisan masyarakat siap dan menyadari perubahan, sehingga membawa dampak dikemudian hari yaitu kesenjangan baik ekonomi dan social.
· Pribumi dan Non Pribumi
Dalam ilmu kewiraswastaan topic pribumi dan non-pribumi tidak disoroti dari segi politiknya melainkan dari ilmu pengetahuan kewiraswastaan. Isu pri dan non-pri juga akan disoroti dari segi sosio-kultural, yaitu mempelajari segala cirri budaya (terutama budaya kerja), pandangan hidup, falsafah, tradisi kemasyarakatan serta segi-segi spriritual dari suatu kelompok etnis tertentu.
PEMBAGIAN PASAR
Pasar merupakan lingkungan jual beli yang terbentuk dari kelompok-kelompok konsumen tertentu. Secara umum, simpel ada tiga jenis pasar yang bias kita pilih untuk berbisnis :
· Pasar Pemerintahan
Pasar pemerintah ialah suatu lingkungan jual beli yang prosfeknya terdiri dari instansi-instansi pemerintah, antara lain departemen-departemen, lembaga-lembaga dan non-departemen, forum penelitian, pemerintah daerahserta angkatan bersenjata. Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tidak kita kelompokan disini, lantaran melihat dari cara kerjanya BUMN lebih menyerupai dengan perusahaan swasta.
Hampir semua prospek pada pasar pemerintah yang berupa lembaga-lembaga non-profit, sebagaimana tersebut diatas, sepenuhnya mengandal pada dana yang diberikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN yang disalurkan melalui Departemen Keuangan.
Pengusaha bias menjadi rekanan dari instansi pemerintah untuk mendapatkan order atau pekerjaan. Pada beberapa instansi yang dianggap mempunyai posisi strategis secara politis, pengusaha bahkan diharuskan mengikuti semacam saringan yang disebut Litsus ( Penelitian Khusus), sebelum sanggup dimasukan sebagai rekanan yang terdaftar. Status bidang perjuangan yang umum untuk menjadi rekanan instansi pemerintah antara lain pemborong (kontraktor utama), pemasok (supplier, leveransir), konsultan, agen teknik (untuk pekerjaan pemeliharaan peralatan), dan beberapa jenis lainnya.
Untuk berusaha dalam dasar pemerintah, sebagaimana terjadi di pasar mana pun, keunggulan mutu produk akan sangat menentukan, di samping teknik pendekatan yang benar. Setiap masa, cara pendekatan pasar selalu berubah tergantung dari banyak hal yang mempengaruhi, menyerupai situasi politik, pergeseran nilai-nilai moral masyarakat, dan lain sebagainya.
· Pasar Swasta
Pasar swasta ialah sebuah lingkungan jual beli yang prospeknya terdiri dari badan-badan perjuangan milik swasta, tubuh perjuangan milik Negara yang mekanisme kerjanya menyerupai tubuh swasta, serta organisasi-organisasi lain yang bekerja secara independen, di luar tata cara dan mekanisme yang dikendalikan eksklusif oleh pemerintah.
Berbeda dengan pasar pemerintah, pasar swasta kebanyakan terdiri dari organisasi-organisasi yang mencari keuntungan (Profit Centre), perusahaan-perusahaan biaanya bekerja seefisien mungkin, tata cara dan mekanisme transaksi bisnis diatur sedemikian, sehingga praktis, tidak bertele-tele atau birokratis, dan menghemat waktu.
Seperti pasar pemerintah, pasar swasta bias menyerap kegiatan wiraswastaan yang berstatus sebagai pemasok, konsultan, pemborong, kontraktor, dan lain-lain. Selain itu untuk bias unggul berusaha di pasar swasta, factor utama yang memilih ialah tingginya mutu produk yang ditawarkan serta teknik pendekatan yang baik.
· Pasar Masyarakat Umum
Pasar masyarakat umum, atau pasar konsumen, merupakan pasar yang paling luas jangkauannya, baik secara geografis maupun secara penjabaran segmen paar. Hamper semua komoditi kebutuhan insan dari segala tingkat status social tertampung pada pasar ini. Pendekatan bisnis yang lebih menetukan disini ialah soal selera dan daya beli setiap lapisan masyarakat. Pasar jenis ini lebih menggantungkan diri pada persaingan bebas. Kiat promosi yang bias membuat merek (brand image) memastikan produk bersangkutan menjadi popular dan digemari.
Karena pada pasar ini lebih lebih banyak didominasi factor persaingan bebasnya, maka relative factor-faktor mafia-isme, “surat sakti” dan sebagainya, akan lebih kecil pengaruhnya dibanding pada pasar pemerintahan ataupun swasta. Peluang yang tersedia juga boleh dikata tidak terbatas, sehingga para wiraswastawan akan mempunyai kesempatan sebebas-bebasnya dalam mencari terobosan-terobosan dan inovasi-inovasi baru.
MENDIRIKAN PERUSAHAAN
1. Perizinan Usaha
Pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1458/KP/XII/1984, tanggal 19 Desember 1984, dalam rangka memperlancar dan mempermudah perizinan sebagai berikut :
- Izin Prinsip
- Izin pembangunan tanah
- Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
- Izin gangguan/Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
- Suirat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
- Wajib daftar perusahaan
2. Akta Pendirian
Dalam sertifikat pendirian perusahaan yang dibentuk di depan notaris, antara lain tercantum dalam hal-hal sebagai berikut :
- Tanggal pendirian perusahaan
- Bentuk dan nama perusahaan
- Nama para pendiri
- Alamat tempat usaha
- Tujuan pendirian usaha
- Besarnya modal usaha
- Kepengurusan
- Tahun buku dsb.
3. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Syarat-syarat permohonan SITU ialah :
- Fotokopi sertifikat pendirian perusahaan
- Denah tempat kedudukan usaha
- Surat persetujuan dari tetangga yang diketahui oleh RT,.RW, lurah dan camat.
- Fotokopi KTP
- Surat bukti pelunasan PBB