Fungsi Organisasi Dan Pendekatan Struktur Berdasarkan Ahli

A. PENDEKATAN STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANISASI
Teori pertama yang mempunyai keterkaitan dengan pendekatan ini yaitu teori birokrasi yang diperkenalkan oleh Max Weber, seorang teoritisi populer sepanjang zaman. la mendefinisikan organisasi sebagai sistem dari suatu kegiatan tertentu yang bertujuan dan berkesinambungan. Intl dari teori Weber mengenai birokrasi yaitu konsep mengenai kekuasaan, wewenang dan legitimasi. Menurut Weber, kekuasaan yaitu kemampuan seseorang dalam setiap hubungan sosial guna mempengaruhi orang lain. la juga mengemukakan adanya tiga jenis kewenangan (otoritas), yaitu otoritas tradisional, otoritas birokratik (rasional-legal) dan otoritas karismatik. Kewenangan tradisional terjadi dikala perintah atasan dirasakan sebagai sesuatu yang sudah pastas atau sudah benar berdasarkan ukuran tradisi. Sedangkan kewenangan birokratik merupakan bentuk yang paling relevan dalam birokrasi, lantaran kekuasaan diperoleh dari aturan-aturan birokrasi yang disepakati oleh seluruh anggota organisasi. Dan kewenangan karismatik merupakan kekuasaan yang diperoleh lantaran karisma dari kepribadian seseorang. Selain itu, Weber juga mengemukakan pandangannya mengenai enam prinsip birokrasi yang terdiri dari:
  1. birokrasi didasarkan pads aturan-aturan yang memungkinkan diselesaikannya suave persoalan;
  2. birokrasi mengenai pembagian secara sistematis terhadap tenaga kerja. Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kekuasaan yang terdefinisikan secara jelas;
  3. esensi dari birokrasi yaitu adanya penjenjangan (hierarki);
  4. pimpinan diangkat berdasarkan kemampuan dan pendidikan mereka;
  5. birokrasi harus mempunyai kebebasan untuk mengalokasikan sumber­sumber yang ada dalam lingkup pengaruhnya;
  6. birokrasi mensyaratkan pengelolaan arsip yang rapi.
Teori lain yang berafiliasi dengan pendekatan struktur dan fungsi organisasi yaitu teori sistem. Salah satu teoritisinya yaitu Chester Barnard yang merupakan Presiders dari Bell Telephone Company di New Jersey, Amerika Serikat. Barnard mengungkapkan sebuah tesis, bahwa organisasi hanya sanggup berlangsung melalui kolaborasi antar manusia, dan bahwa kolaborasi yaitu sarana di mana kemampuan individu dipadukan guna mencapai tujuan bersama atau tujuan yang lebih tinggi. Selain itu, kita juga sanggup menyimak karya Daniel Katz dan Robert Kahn yang menyampaikan bahwa sebagai suatu sistem sosial, organisasi mempunyai keunikan di dalam kebutuhannya guna memelihara banyak sekali masukan untuk menjaga biar sikap insan di dalam organisasi tersebut tetap dalam keadaan terkendali. Dengan perkataan lain, sistem mempunyai tujuan-tujuan bersama yang mengharuskannya menomor-duakan kebutuhan individu-individu.

B. PENDEKATAN HUBUNGAN MANUSIAWI (HUMAN RELATIONS)
Dalam banyak hal, pendekatan struktural dan fungsional mengenai organisasi hanya menekankan pada produktivitas dan penyelesaian tugas, sedangkan faktor insan dipandang sebagai variabel dalam suatu pengertian yang lebih luas. Menurut Chris Agrys, praktik organisasi yang demikian dipandang tidak manusiawi, lantaran penyelesaian suatu pekerjaan telah mengalahkan perkembangan individu dan keadaan ini berlangsung secara berulang-ulang. Atau dalam bahasa Agrys, dikala kompetensi teknis tinggi, maka kompetensi antarpribadi dikurangi. Oleh lantaran itu, munculnya pendekatan human relations ini merupakan kritik terhadap perspektif struktural fungsional.

Ada beberapa anggapan dasar dari pendekatan human relations, yaitu: 
  • produktivitas ditentukan oleh norma sosial, bukan faktor psikologis; 
  • seluruh imbalan yang bersifat non-ekonomis, sangat penting dalam mernotivasi para karyawan; 
  • karyawan biasanya menunjukkan reaksi terhadap suatu persoalan, lebih sebagai anggota kelompok daripada individu; 
  • kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dan meliputi aspek-aspek formal dan informal; 
  • penganut fatwa human relations menganggap komunikasi sebagai fasilitator penting dalam proses pembuatan keputusan. 
Teori mengenai human relations lebih terperinci, dikemukakan oleh Rensis Likert dan dikenal dengan Hama Empat Sistem Likert, yaitu sistem exploitative authoritative; sistem benevolent-authoritative; sistem consultative dan sistem participative management.

Sistem yang pertama, exploitative authoritative, pimpinan memakai kekuasaan dengan Langan besi. Keputusan yang dibuat oleh pimpinan tidak memanfaatkan atau memperhatikan umpan balik dari para bawahannya. Sedangkan sistem kedua, benevolent authoritative, hampir sama dengan sistem yang pertama. Perbedaannya, pada sistem yang kedua, pimpinan cukup mempunyai kepekaan terhadap kebutuhan para karyawan. Pada sistem yang ketiga, consultative, pimpinan masih memegang kendali, namun mereka juga mencari masukan-masukan dari bawah. Dan sistem yang keempat, participative management, mernberi kesempatan kepada para karyawan untuk berpartisipasi penuh dalam proses pengambilan keputusan. Sistem ini mengarahkan para bawahan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab dan motivasi bekerja yang lebih baik.

C. PENDEKATAN KOMUNIKASI SEBAGAI SUATU PROSES PENGORGANISASIAN
Salah satu gagasan paling penting dalam rujukan ihwal komunikasi organisasi adalah, bahwa komunikasi bukan semata-mata sesuatu yang dilakukan oleh para anggota organisasi, bukan pula merupakan alai untuk menuntaskan suatu persoalan. Namun, komunikasi itu sendiri lebih dipandang sebagai suatu proses pengorganisasian. Dalam bahasan ini, kita akan menyimak dua teori yang dikemukakan oleh Carl Weick dan Marshall Scott Poole mengenai teori pengorganisasian, Berta teori strukturasi dalam organisasi yang merupakan kuman pemikiran Robert D. McPhee.

Teori pengorganisasian memandang organisasi bukan sebagai struktur atau kesatuan, tetapi suatu aktivitas. Oleh lantaran itu, lebih sesuai untuk disebut sebagai 'pengorganisasian' dari organisasi, lantaran organisasi yaitu sesuatu yang akan dicapai oleh sekelompok orang melalui proses yang terus­menerus dilaksanakan. Kaprikornus dikala sekelompok orang melaksanakan apa yang mereka lakukan, dalam arti kegiatan mereka membuat organisasi, maka pengorganisasian dilakukan secara berkesinambungan.

Esensi dari setiap organisasi yaitu bahwa orang bertindak atau beraksi dalam suatu Cara tertentu, sehingga sikap mereka saling terkait. Dalam deskripsi yang konkret, sikap seseorang bergantung pada sikap orang lain. Ukuran dasar dari sikap yang saling terkait tersebut adalah, bahwa komunikasi inernainkan kiprah di antara orang-orang dalam organisasi. Kaprikornus kegiatan pengorganisasian terdiri dari interaksi ganda', yaitu suatu tindakan yang diikuti oleh suatu respons dan kemudian tindakan penyesuaian oleh orang pertama. Contoh: seorang pimpinan meminta sekretarisnya untuk melaksanakan sesuatu (aksi). Ka rena belum paham, sekretaris meminta klarifikasi kepada pimpinann a (interaksi), dan pimpinan tersebut menjelaskan kembali perintahnya tersebut (interaksi ganda). Weick sangat meyakini bahwa seluruh kegiatan pengorganisasian yaitu interaksi ganda, lantaran dari kegiatan menyerupai yang dicontohkan di atas, suatu organisasi dibangun.

Pemikiran strukturasi dalam organisasi yang dikemukakan Poole dan McPhee, dijelaskan bahwa struktur organisasi diciptakan dikala sekelompok orang saling berkomunikasi melalui kanal tertentu. Komunikasi tersebut terjadi dalam tiga daerah atau pusat-ousat dari strukturasi, yaitu konsepsi, implementasi dan penerimaan (reception). Pertania yaitu daerah dari `konsepsi' yang meliputi seluruh bab dari kehidupan organisasi di many orang-orang membuat banyak sekali keputusan dan pilihan. Contoh: dikala sebuah panitia yang dibuat oleh pimpinan universitas tetapkan untuk mendirikan sebuah jurusan gres di lingkungan universitas tersebut, maka alur komunikasi selanjutnya dalam fakultas tersebut akan 'distrukturkan' oleh keputusan yang telah dibuat tersebut.

Tempat yang kedua dari strukturasi organisasi yaitu 'implementasi', yaitu kodifikasi formal dan pemberitahuan mengenai banyak sekali keputusan dan pilihan. Contoh: sekali keputusan telah diambil untuk mendirikan jurusan baru, maka pimpinan universitas akan mengeluarkan memorandum resmi kepada fakultas yang memberitahukan adanya perubahan. Pemberitahuan resmi itu sendiri akan mempunyai kegunaan untuk mempertegas struktur organisasi tersebut di masa mendatang.

Strukturasi yang ketiga terjadi di daerah penerimaan (reception), yaitu dikala para anggota kelompok bertindak dengan beradaptasi kepada keputusan-keputusan organisasi. Dalam uraian yang lebih konkret, sehabis diambil keputusan untuk mendirikan jurusan baru, maka akan diangkat seorang ketua jurusan dan hasilnya alur komunikasi dalam fakultas akan mengalami perubahan.

Meskipun setiap orang dalam suatu organisasi sanggup berpartisipasi pada setiap atau keseluruhan dari ketiga daerah tersebut, namun strukturasi cenderung untuk dikhususkan. Artinya, administrasi tingkat tinggi biasanya terlibat dalam komunikasi konseptual, personal staf melaksanakan pekerjaan implementasi dan karyawan pada umumnya berpartisipasi dalam penerimaan atau reception.

D. PENDEKATAN ORGANISASI SEBAGAI KULTUR
Ketiga pendekatan yang telah diuraikan di atas, memandang organisasi sebagai struktur togas, dalam arti bahwa organisasi selalu berkaitan dengan upaya pencapaian tujuan. Pada bahasan terakhir kita akan melihat suatu pandangan yang agak berbeda, yaitu organisasi sebagai kultur, dalam arti bahwa organisasi jugs merupakan pandangan hidup (way of life) bagi para anggotanya. Secara khusus kita akan mempelajari teori kultur organisasi sebagai suatu penampilan (performance) sebagaimana dikemukakan oleh Michael Pacanowsky dan Nick O'Donnell-Trujillo. Menurut Pacanowsky dan Trujillo, ada lima bentuk penampilan organisasi, yaitu ritual, hasrat (passion), sosialitas, politik organisasi dan enkulturasi.

Ritual merupakan suatu penampilan yang diulang-ulang secara teratur, suatu kegiatan yang dianggap oleh suatu kelompok sebagai sesuatu yang sudah biasa dan rutin. Ritual merupakan bentuk penampilan yang penting, lantaran secara tetap akan memperbarui pemahaman kita mengenai pengalaman bersama dan menunjukkan legitimasi terhadap sesuatu yang kita pikirkan, rasakan dan kita lakukan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel