Pengantar Metabolisme

PENGANTAR METABOLISME 
Sel hidup yaitu miniatur industri kimiawi, di mana ribuan reaksi terjadi di dalam suatu ruangan mikroskopik. 
1. Metabolisme, Energi dan Kehidupan 
Keseluruhan proses kimiawi suatu organisme disebut metabolism (dari bahasa Yunani metabole yang artinya “berubah”). 

Kimia kehidupan diorganisasikan ke dalam jalur-jalue metabolisme 
Secara keseluruhan, metabolism dikaitkan dengan pengaturan sumberdaya materi dan energy dari sel itu. 
1. Jalur Katabolitik 
Jalur yang membebaskan energy dengan cara merombak molekul-molekul kompleks menjadi senyawa yang lebh sederhana. Contoh: Respirasi seluler, gula glukosa dan materi organic lain dirombak menjad karbon dioksida dan air. Energi yang tersimpan dipakai untuk melaksanakan kerja sel. 

2. Jalur Anabolik 
Memakai energi untuk membangun molekul kompleks dari molekul-molekul yang lebih sederhana. Contoh: Sintesis protein dari asam amino. 

Transfer energi dari katabolisme ke anabolisme disebut pengkopelan energi. 

Organisme mentransformasi energi 
Energi yaitu kapasitas/kemampuan untuk melaksanakan kerja yaitu untuk memindahkan materi melawan gaya yang melawannya menyerupai gravitasi dan gesekan. Dengan kata lain energi yaitu kemampuan untuk suatu kumpulan materi. Contoh: Energi potensial → energi kinetik dan juga sebaliknya. Misal: mesin kendaraan beroda empat dikala hidrokarbon pada bensin melaksanakan reaksi pembakaran dengan oksigen, membebaskan energi yang mendorong piston. Proses tersebut sama menyerupai proses respirasi seluler dan jalur katabolitik lain, sehingga organisme yaitu pentransformasi energi. 

Transformasi energi kehidupan berlangsung berdasarkan dua aturan termodinamika 
Hukum pertama termodinamika, kekekalan energi, menyatakan bahwa energi tidak sanggup diciptakan atau dimusnahkan. Hukum kedua menyatakan bahwa dikala energi berubah bentuk , maka entropi (S), atau ketidakteraturan jagat raya, akan meningkat. Materi sanggup menjadi lebih teratur hanya jika sekelilingnya menjadi lebih tidak teratur. Contoh peningkatan entrofi: pelapukan secara perlahan gedung yang tidak dipelihara atau dirawat. Dalam sebagian besar transformasi energi, paling tidak sebagian dari bentuk teratur suatu energi diubah menjadi panas. Hanya sekitar 25% dari energi kimiawi yang tersimpan dalam tangki materi bakar kendaraan beroda empat yang ditransformasikan untuk menggerakan mobil; sisanya yang 75% hilang dari mesin sebagai panas, yang tersebar secara cepat ke sekelilingnya. Dengan menggabungkan aturan termodinamika pertama dan kedua, kita sanggup menyimpulkan bahwa kuantitas dan jumlah energi dalam jagat raya ini yaitu konstan, namun kualitasnya tidak. 

Organisme hidup dengan memanfaatkan energi bebas 
Kita mengetahui dari pengalaman bahwa insiden terterntu sanggup terjadi secara impulsif sedangkan yang lain tidak dapat. Suatu perubahan impulsif sanggup dimanfaatkan untuk melaksanakan kerja. Aliran air menuruni bukit misalnya, sanggup dipakai untuk memutar turbin pada pembangkit tenaga listrik. Suatu proses sanggup terjadi secara impulsif hanya jika proses tersebut meningkatkan ketidakteraturan (entropi) jagat raya. Prinsip ini memerlukan beberapa standar untuk spontanitas yang didasarkan pada sistem itu sendiri. Kriteria itu disebut energi bebas. 

Energi bebas suatu sistem kehidupan yaitu energi yang sanggup melaksanakan kerja pada kondisi seluler. Disebut energi bebas alasannya bisa dipakai untuk melaksanakan kerja, bukan alasannya sanggup dipakai bebas tanpa menawarkan sesuatu kepada jagat raya. Pada kenyataannya, organisme sanggup hidup hanya dengan memakai energi bebas yang diperoleh dari sekelilingnya. Energi bebas (G) dihubungkan pribadi dengan total energi (H) dan dengan entropi (S): ∆G = ∆H – T∆S. Perubahan impulsif melibatkan penurunan energi bebas (-deltaG). Dalam reaksi kimiawi eksergonik (spontan), produk yang dihasilkan mempunyai energi bebas yang lebih kecil dibandingkan dengan energi bebas reaktan (-deltaG). Reaksi endergonik (nonspontan) memerlukan masukan energy (+deltaG). Dalam metabolisme seluler, reaksi eksergonik akan menggerakkan reaksi endergonik (pengkopelan energi). Penambahan materi-materi awal dan pengeluaran produk air akan mencegah metabolisme untuk mencapai kesetimbangan. 

2. Enzim 
Enzim mempercepat reaksi metabolisme dengan cara menurunkan rintangan energi 
Enzim, yang merupakan protein, yaitu katalis biologis. Katalis yaitu suatu distributor kimiawi yang mengubah laju reaksi tanpa harus dipergunakan oleh reaksi itu. Enzim mempercepat reaksi dengan cara menurunkan energy aktivasi (EA). 

Enzim mempunyai substrat yang spesifik 
Reaktan di mana enzim akan bekerja disebut sebagai substrat enzim. Enzim berikatan dengan substratnya, kerja katalitik enzim akan mengubah substrat 

menjadi produk. Setiap enzim sanggup membedakan substratnya dari senyawa yang sangat bersahabat sekalipun hubungannya, menyerupai isomer, sedemikian rupa sehingga setiap jenis enzim mengkatalisis reaksi tertentu. Misal, sukrase hanya akan bekerja pada sukrosa dan akan menolak disakarida lainnya menyerupai maltosa. Hanya kawasan tertentu dari molekul enzim yang berikatan dengan substrat. Daerah ini disebut tempat aktif. Kekhususan suatu enzim berafiliasi dengan adanya kesesuaian antara bentuk tempat aktifnya dengan bentuk substratnya. 

Tempat aktif yaitu sentra katalitik enzim 
Dalam suatu reaksi enzimatik, substrat berikatan dengan tempat aktif untuk membentuk suatu kompleks enzim-substrat. Tempat aktif sanggup menurunkan energi aktivasi dengan cara mengorientasikan substrat secara tepat, meregangkan ikatannya, dan menyediakan lingkungan mikro yang sesuai. 

Lingkungan fisik dan kimiawi sel akan mensugesti kegiatan enzim 
Sebagai protein, enzim sangat sensitif terhadap kondisi yang mensugesti struktur tiga dimensinya. Masing-masing enzim mempunyai suhu dan pH optimal. Kofaktor yaitu ion atau molekul yang dperlukan oleh beberapa enzim untuk sanggup berfungsi. Koenzim yaitu kofaktor organic. Inhibitor akan menurunkan fungsi enzim. Inhibtor kompetitif berikatan dengan tempat aktif, sementara suatu inhibitor yang nonkompetitif berikatan dengan suatu tempat yang berbeda. 

3. Kontrol Metabolisme 
Kontrol metabolisme seringkali bergantung pada pengaturan alosterik 
Beberapa enzim berubah bentuk dikala molekul pengatur, baik sebagai aktivator atau inhibitor, berikatan dengan tempat alosterik spesifik. Dalam inhibisi umpan balik, produk final suatu jalur metaboli secara alosterik menghambat enzim pada tahapan awal jalur. Dalam kooperativitas, molekul substrat yang berikatan dengan satu tempat aktif enzim yang mempunyai banyak subunit akan mengaktifkan subunit yang lain. 

Lokalisasi enzim di dalam suatu sel akan membantu mengatur metabolism 
Beberapa enzim dikelompokkan menajdi suatu kompleks, beberapa yang lain terikat dengan membran, dan beberapa yang lain lagi terkandung dalam organel. 

Tema wacana sifat-sifat gres dimanifestasikan dalam kima kehidupan: tinjauan 
Tingkatan organisasi yang semakin tinggi akan menjadikan munculnya ciri atau sifat baru. Pengorganisasian merupakan kunci kimia kehidupan. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel