Konteks Kimiawi Kehidupan
Thursday, November 5, 2020
Edit
KONTEKS KIMIAWI KEHIDUPAN
Unsur dan senyawa kimiawi
Organisme tersusun dari materi yaitu segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi terdapat dalam aneka macam bentuk yang mempunyai ciri-ciri dan karakternya masing-masing. Contoh: kayu, kaca, batu, insan dan lain-lain. Beberapa filsuf Yunani kuno percaya bahwa materi yang begitu bermacam-macam tersebut tersusun atas empat unsur yaitu air, udara, tanah dan api. Mereka menganggap bila zat tersebut tidak sanggup diuraikan lagi. Namun sekalipun gagasan filsuf dulu itu menyebut unsur-unsur yang salah tetapi gagasan mereka benar.
Unsur merupakan materi yang tidak sanggup dipecah lagi menjadi materi lain dengan reaksi kimiawi, kini ini kita sudah mengenal 92 unsur yang terdapat di alam ibarat emas, tembaga, karbon dan oksigen
Senyawa yaitu zat yang terdiri atas dua unsur atau lebih yang dikombinasikan dengan rasio yang tetap. Misalkan NaCl (garam dapur), senyawa tersusun atas Na (Natrium) dan Cl (Klorida) dengan rasio 1:1. Dalam badan insan pun tersusun atas aneka macam macam unsur ibarat H (Hidrogen), N (Nitrogen), P (Posfor), S (Sulfur), Ca (Calsium), K (Kalium) dan aneka macam unsur lainnya.
Atom dan Molekul
Setiap unsur terdiri atas suatu jenis atom tertentu yang berbeda dari atom unsur lainnya.
Atom ialah belahan terkecil materi yang masih tetap mempertahankan sifat-sifat suatu unsur, atom dilambangkan sama dengan yang dipakai untuk unsur yang tersusun dari atom itu. Misalkan C ialah lambang yang diberikan baik untuk karbon unsur dan atom karbon tunggal.
Partikel sub atom
Sub atom yang menyusun atom tersebut ialah proton bermuatan positif, neutron bermuatan netral dan elektron bermuatan negatif.
Nomor atom dan berat atom
Semua atom dalam suatu unsur tertentu mempunyai jumlah proton yang sama dalam nukleusnya, jumlah proton tersebut dinamakan nomor atom dan ditulis sebagai sub skrip di kiri lambang unsur bersangkutan.
Hampir semua massa atom terkonsentrasi di dalam nukleusnya sebab tunjangan massa elektron terhadap massa atom sanggup diabaikan sebab neutron dan proton mempunyai massa yang sama yaitu 1 dalton, massa merupakan penghampiran dari massa keseluruhan yang biasa disebut berat atom.
Isotop
Suatu atom dari unsur mempunyai jumlah proton yang sama namun ada atom yang mempunyai lebih banyak neutronnya sehingga beratnya lebih besar dari bentuk-bentuk atom yang berbeda tersebut sanggup disebut juga isotop dari unsur tersebut.
Tingkat energi elektron
Elektron-elektron satu atom juga mempunyai energi potensial sebab kedudukannya dalam kekerabatan nukleusnya. Semakin jauh elektron dari nukleusnya akan semakin besar pula energi potensialnya. Keadaan energi potensial yang berbeda-beda untuk elektron di dalam suatu atom disebut tingkat energi atau kulit elektron. Kulit pertama yang berdekatan dengan nukleus mempunyai energi yang paling rendah. Elektron dalam kulit kedua mempunyai lebih banyak energi dan seterusnya.
Orbital elektron
Orbital yaitu ruang tiga dimensi daerah dimana elektron menghabiskan 90% waktunya. Kulit pertama mempunyai orbital tunggal sehingga sanggup menampung maksimum dua elektron. Kulit elektron kedua sanggup menampung delapan elektron, dua elektron di setiap orbital yang jumlahnya empat. Elektron di keempat orbital yang berbeda mempunyai energi yang sama.
Konfigurasi elektron dan sifat-sifat kimiawi
Perilaku kimiawi suatu atom ditentukan oleh konfigurasi elektronnya. Hal yang paling penting ialah sifat-sifat kimiawi suatu atom sebagian besar bergantung pada elektron pada kulit terluarnya.
Atom-atom bergabung melalui ikatan kimia untuk membentuk molekul.
Atom-atom dengan kulit valensi yang belum penuh berinteraksi dengan atom-atom yang lain sehingga saling melengkapi kulit valensinya. Interaksi ini biasanya menimbulkan atom-atom tetap berdekatan satu sama lain ditahan oleh gaya tarik menarik yang disebut ikatan kimiawi.
Ikatan kovalen
Yaitu pemakaian bersama sepasang elektron valensi oleh dua atom contohnya dalam atom hidrogen, hidrogen mempunyai satu elektron valensi pada kulit pertama tetapi kapasitas pada kulit tersebut ialah dua elektron. Ketika kedua elektron itu cukup erat kedua atom ini saling mengembangkan elektron dan membuat kulit valensinya menjadi penuh.
Ikatan kovalen dibagi menjadi ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen non polar; ikatan kovalen non polar ialah ikatan kovalen antara dua atom dari unsur yang sama, hasil tarik menarik ini menghasilkan keadaan saling menjauh, kedua atom tersebut sama-sama negatif. Ikatan kovalen polar ialah jika satu atom lebih elektronegatif dari atom lainnya. Elektron dari ikatannya tidak akan dipakai bersama dengan setara.
Ikatan ionik
Dua atom mempunyai kemampuan menarik elektron valensinya yang sedemikian berbeda sehingga atom yang lebih elektronegatif akan merebut satu elektron dari pasangannya misalkan saja atom Natrium 11Na bertemu atom 17Cl. Na mempunyai elektron valensi 1 dan Cl mempunyai elektron valensi 7, elektron Na yang sendirian tadi akan berpindah ke Klorin sehingga Natrium bermuatan (+) sebab kekurangan elektron negatif dan klorin bermuatan (-) sebab kelebihan elektron negatif sebab kedua atom tersebut mempunyai muatan yang berlawanan sehingga akan saling tarik menarik dalam suatu ikatan ionik.
Ikatan kimiawi yang lemah berperan penting dalam kimia kehidupan
Beberapa jenis ikatan lemah sangat diharapkan dalam organisme salah satunya ikatan hidrogen dan interaksi van der waals.
Ikatan hidrogen terjadi apabila atom hidrogen yang secara kovalen terikat pada satu atom elektron negatif juga tertarik ke arah atom negatif lainnya.
Interaksi van der waals ini lemah dan hanya terjadi dikala atom dan molekul sangat berdekatan.
Fungsi biologis suatu molekul terkait dengan bentuknya
Bentuk molekul sangat penting dalam biologis sebab bentuk tersebut memilih bagaimana sebagian besar molekul kehidupan mengenali dan merespon satu sama lain. Misalkan pada pensinyalan sel otak molekul sinyal yang dilepas oleh sel pentransmisi (penghantar) mempunyai bentuk unik yang ternyata cocok dengan molekul reseptor pada permukaan sel penerima. Molekul yang mempunyai bentuk yang serupa dengan molekul sinyal otak tersebut sanggup menghipnotis persepsi terhadap suasana hati dan rasa sakit.
Reaksi kimiawi membentuk dan memutuskan ikatan kimiawi
Pembentukan dan pemutusan ikatan kimiawi, yang menimbulkan perubahan komposisi materi disebut reaksi kimiawi. Reaksi tidak sanggup membuat atau menghancurkan tetapi hanya merubah susunan materinya. Contoh: Dalam fotosintesis. Pada fotosintesis materi mentahnya yaitu CO2 dan H2O dan tenaga untuk pengubahnya ialah cahaya matahari sehingga menghasilkan zat gula atau glukosa (C6H12O6) dan oksigen (O2). Itu ialah reaksi kimiawi yang tidak ada pengurangan atau penambahan suatu atom, jumlah dan jenis atom akan tetap sama.
AIR DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN
Air ialah substansi yang memungkinkan terjadinya kehidupan ibarat yang ada di bumi. Air merupakan salah satu substansi umum yang ditemukan di alam sekitar kita dalam tiga wujud materi, yaitu padat, cair, dan gas.
PENGARUH POLARITAS AIR
Polaritas molekul air menghasilkan ikatan hidrogen.
Ikatan hidrogen akan terbentuk jika ada gaya tarik menarik antara molekul-molekul polarnya. Gaya tarik menarik tersebut bersifat listrik. Satu atom hidrogen dari sebuah molekul air yang sedikit positif ditarik oleh atom oksigen terdekat yang sedikit negatif.
Organisme bergantung pada kohesi molekul-molekul air.
Kohesi terjadi sebab adanya ikatan hidrogen yang berperan dalam pengangkutan (transpor) air yang melawan gravitasi di dalam pembuluh-pembuluh mikroskopik tumbuhan. Ikatan hidrogen juga menimbulkan terjadinya tegangan permukaan air.
Air mengatur suhu di bumi.
Air sanggup menstabilkan suhu udara dengan menyerap panas dari udara yang lebih hangat dan kemudian melepaskannya ke udara yang lebih dingin.
Air ialah pelarut kehidupan.
Air ialah pelarut yang sangat sebaguna, suatu cirri yang sanggup kita telusuri melalui polaritas molekul air.
Larutan ialah adonan homogen dari dua atau lebih zat. Bahan yang bersifat melarutkan dari larutan disebut zat pelarut. Senyawa ionik dan senyawa polar merupakan senyawa yang sanggup larut dalam air. Semua zat yang mempunyai afinitas terhadap air, baik yang bersifat ionik ataupun polar, disebut hidrofilik, contohnya kapas. Sebaliknya, zat hidrofobik tampak menolak air.
PENGURAIAN MOLEKUL AIR
Satu atom hidrogen yang dipakai bersama oleh dua molekul air dalam suatu ikatan hidrogen bergeser dari satu molekul ke molekul lain. Ketika hal ini terjadi, atom hidrogen meninggalkan elektronnya, dan terjadi transfer ion hidrogen. Air sanggup terurai menjadi H+ dan OH-.
Konsentrasi H+ dinyatakan sebagai pH, dimana Asam akan menambah jumlah H+ di dalam larutan aqueos, basa menyumbangkan OH- atau mendapatkan H+. Perlu diperhatikan bahwa pH berkurang dikala konsentrasi H+ meningkat.
Pengendapan asam mengancam kelestarian lingkungan.
Keasaman yang besar lengan berkuasa sanggup mengubah struktur molekul biologis dan menghambat molekul-molekul tersebut untuk melaksanakan proses kimiawi yang penting bagi kehidupan. Riset terakhir mengindikasikan bahwa hujan dan salju asam sanggup menjadikan suatu perubahan besar di tanah sebab pengaruhnya terhadap kelarutan mineral-mineral tanah. Asam yang jatuh di tanah dapatn mengikis sejumlah ion mineral, ibarat ion kalsium dan magnesium yang umumnya membantu menyangga larutan tanah dan merupakan nutrien yang penting bagi pertumbuhan tanaman.
KARBON DAN KERAGAMAN MOLEKULER KEHIDUPAN
PERAN PENTING KARBON
Meskipun suatu sel 70%-95% nya terdiri dari air, sebagian besar sisanya terdiri atas senyawa berbasis karbon. Atom C (karbon) berperan penting dalam keragaman molekul biologis.
Kimia organik ialah kajian mengenai senyawa karbon.
Senyawa yang mengandung karbon disebut senyawa organik. Senyawa organic berkisar mulai dari molekul-molekul sederhana ibarat metana (CH4).
Ahli kimia dari Swedia, Jons Jakob Berzelius pertama kali membedakan senyawa organic, yaitu senyawa-senyawa yang kelihatannya hanya sanggup dihasilkan di dalam organisme hidup. Kimia organic pertama kali dibangun diatas suatu landasan vitalisme, yaitu keyakinan terhadap adanya suatu kekuatan atau gaya kehidupan diluar juris diksi aturan kimia dan fisika. Landasan dari teori vitalisme ini hasilnya runtuh sesudah beberapa dasawarsa kemudian di laboratorium terus berlangsung sintesis senyawa organic yang semakin kompleks. Pada tahun 1953, Stanley Miller, seorang mahasiswa membantu menghubungkan proses sintesis senyawa organic dari materi abiotik ini dengan konteks evolusi.
Kimia organic telah didefinisikan ulang sebagai kajian perihal senyawa karbon, tanpa mempedulikan sumber atau asal senyawa itu. Sebagian besar senyawa organic yang ada di alam dihasilkan oleh organisme, dan molekul-molekul ini mewakili suatu keragaman dan kisaran kerumitan. Landasan dari kimia organic bukanlah suatu kekuatan kehidupan yang tidak sanggup dibayangkan, namun merupakan sifat kimiawi unsur karbon yang unik.
Atom karbon ialah blok penyusun molekul yang paling banyak digunakan
Konfigurasi electron memilih jenis dan jumlah ikatan yang akan dibuat oleh suatu atom dengan atom lain. Karbon mempunyai total enam electron, dua pada kulit electron pertama, dan empat pada kulit electron kedua. Atom karbon mempunyai sedikit kecenderungan untuk menambah atau melepas electron dan membentuk ikatan ionic. Atom karbon harus memperlihatkan atau mendapatkan empat electron untuk sanggup melaksanakan itu. Tetravalensi merupakan salah satu keserbagunaan karbon yang memungkinkannya untuk bisa membentuk molekul kompleks yang besar.
Pada molekul yang mengandung lebih banyak karbon, setiap kelompok karbon yang terikat dengan empat atom lainnya mempunyai bentuk tetrahedral. Konfigurasi electron karbon yang sedemikian rupa membuatnya cocok untuk membentuk ikatan kovalen dengan banyak unsure lain yang berbeda. Contoh, pada molekul urea CO(NH2)2. Urea ialah senyawa organic yang ditemukan dalam urin yang berhasil disentis oleh Wohler pada masa ke-19. Rumus struktur urea adalah:
Kedua butana mempunyai rumus molekul C4H10, akan tetapi mempunyai perbedaan dalam pengaturan kovalen kerangka karbonnya. Kita akan mempelajari 3 isomer:
- Isomer structural
- Isomer geometric
- Enantiomer
a. Isomer structural
Berbeda pada pengaturan kovalen atom-atomnya, jumlahnya kemungkinan isomer akan bertambah sangat besar seiring dengan meningkatnya ukuran kerangka karbon.
b. Isomer Geometrik
Suatu molekul mempunyai semua pasangan kovalen yang sama, namun berbeda dalam pengaturan ruangnya. Isomer geometric muncul dari ketidakfleksibelan ikatan ganda, yang tidak memungkinkan atom yang terikat dengannya untuk berputar secara bebas disekitar sumbu ikatan itu, tidak ibarat ikatan tunggal.
c. Enantiomer
Molekul-molekul yang merupakan bayangan cermin satu sama lain. Konsep enantiomer sangat penting dalam industry farmasi, sebab kedua enantiomer suatu obat mungkin tidak sama efektifitasnya.
GUGUS FUNGSIONAL
Gugus fungsional = komponen molekul organic yang paling banyak terlibat dalam reaksi kimiawi.
Gugus fungsional yang paling penting dalam kimia kehidupan:
Ø Gugus Hidroksil
Senyawa organic yang mengandung gugus hidroksil disebut alcohol, dengan tata cara penamaannya diakhiri dengan –ol. Contohnya etanol. Gugus hidroksil bersifat polar akhir atom oksigen elektronegatif yang menarik electron kearah dirinya sendiri.
Ø Gugus Karboksil
Jika suatu atom oksigen berikatan ganda dengan sebuah atom karbon yang juga terikat dengan gugus hidroksil, keseluruhan rakitan atom itu disebut gugus karboksil (-COOH). Senyawa yang mengandung gugus karboksil disebut dengan asam karboksilat atau asam organic. Gugus karboksil merupakan sumber ion hidrogen.
Ø Gugus Karbonil
Gugus karbonil (-CHO) terdiri atas sebuah atom karbon yang dihubungkan dengan sebuah atom oksigen dengan ikatan ganda. Jika gugus karbonil itu berada pada ujung kerangka karbon, senyawa organic itu disebut aldehida, atau keton.
Ø Gugus Amino
Gugus amino (-NH2) terdiri atas suatu atom nitrogen yang terikat dengan dua atom hidrogen dan dengan kerangka karbon senyawa karbon dengan gugus fungsional ini disebut amina.
Ø Gugus Sulfhidril
Gugus sulfhidril (-SH) terdiri atas sebuah atom belerang yang terikat dengan sebuah atom hidrogen yang ibarat dengan bentuk gugus hidroksil. Senyawa organic yang mengandung sulfhidril disebut thiol.
Ø Gugus fosfat
Fosfat ialah suatu anion yang terbentuk akhir penguraian asam anorganik yang disebut asam fosfat (H3PO4). Senyawa yang mengandung gugus fosfat mempunyai ion fosfat yang berikatan secara kovalen melalui salah satu atom oksigennya ke kerangka karbon. Salah satu fungsi gugus fosfat ialah dalam transfer energy diantara molekul organic.
STRUKTUR DAN FUNGSI MAKROMOLEKULER
PRINSIP POLIMER
Polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu “polys” yang berarti “banyak” dan “meris” yang berarti “bagian”. Polimer ialah suatu molekul panjang yang terdiri atas unit penyusun (monomer) yang dihubungkan dengan ikatan-ikatan kovalen. Monomer dihubungkan melalui suatu reaksi dimana dua molekul berikatan secara kovalen satu sama lain melalui pelepasan satu molekul air. Reaksi pelepasan molekul air tersebut dinamakan reaksi kondensasi atau secara khusus dinamakan reaksi dehidrasi.
Berikut ini merupakan tumpuan polimer:
1. Polisakarida
Polisakarida merupakan produk polimerisasi monosakarida membentuk amilum, selulosa, glikogen/polisakarida kompleks.
2. Protein dan polipeptida
Protein merupakan susunan 20 macam asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida.
3. Asam nukleat
Asam nukleat merupakan sumber primer informasi genetik
Polimer akan diuraikan menjadi monomer-monomernya dengan melalui reaksi yang disebut reaksi hidrolisis yang berasal dari “hydro” artinya air dan “lysis” artinya memutus. Jadi, reaksi hidrolisis merupakan reaksi pemutusan molekul air.
KARBOHIDRAT-BAHAN BAKAR DAN MATERI PEMBANGUN
Karbohidrat sanggup diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Ø Monosakarida
Monosakarida berasal dari kata “monos” yang artinya tunggal, dan “sacchar” yang artinya gula. Monosakarida mempunyai rumus empiris CnH2nOn. monosakarida dpat disebut juga “simple sugars” atau gula sederhana sebab monosakarida ialah tipe karbohidrat yang tidak sanggup dihidrolisis lebih lanjut.
Berdasarkan kandungan gugusnya:
Aldosa (Mengandung gugus aldehid)
Ketosa (Mengandung gugus keton)
Berikut ialah yang termasuk dalam monosakarida
- Ribosa (Aldopentosa)
- Glukosa (Aldoheksosa)
- Galaktosa (Aldoheksosa)
- Fruktosa (Ketoheksosa)
Ø Disakarida
Disakarida mempunyai rumus empiris Cn(H2O)n-1. Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan oleh suatu ikatan glikosidik (ikatan kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida melalui reaksi dehidrasi).
Disakarida:
- Sukrosa (terdiri atas glukosa dan fruktosa)
- Maltosa (terdiri atas dua molekul glukosa)
- Laktosa (terdiri atas glukosa dan galaktosa)
Contoh-contoh disakarida dalam kehidupan sehari-hari:
- Sukrosa: gula yang setiap hari kita konsumsi
- Maltosa: sebagai materi pembuatan bir
- Laktosa: gula yang ditemukan dalam susu
Ø Polisakarida
Polisakarida mempunyai rumus empiris (C6H10O5)n. Polisakarida ialah makromolekul, polimer dengan beberapa ratus hingga beberapa ribu monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Polisakarida mempunyai 2 fungsi utama yaitu berfungsi sebagai materi simpanan/cadangan sebab jika diharapkan akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel, dan berfungsi sebagai materi pembangun (penyusun) untuk struktur yang melindungi sel atau keseluruhan organisme.
a. Polisakarida Simpanan
Pati
Pati merupakan suatu polimer yang secara keseluruhan terdiri atas monomer-monomer glukosa. Bentuk pati yang paling sederhana ialah amilosa, sedangkan bentuk kompleksnya yaitu amilopektin.
Glikogen
Glikogen ialah suatu polimer glukosa yang ibarat dengan amilopektin namun percabangannya lebih banyak.
b. Polisakarida Struktural
Selulosa
Selulosa merupakan komponen utama dinding keras yang menyelubungi sel-sel tumbuhan. Pati dan selulosa sama-sama merupakan polimer glukosa, tetapi ikatan glikosidiknya berbeda.
Molekul pati berbentuk heliks, molekul selulosa berbentuk lurus (tidak pernah bercabang) dan gugus hidroksilnya bebas membentuk ikatan hydrogen dengan gugus hidroksil molekul selulosa lainnya yang terletak sejajar (paralel) dengannya.
Fungsi selulosa: Dalam sistem pencernaan, di sepanjang jalan masuk pencernaan, serat-serat selulosa mengikis dinding jalan masuk pencernaan mengeluarkan lendir yang membantu makanan melewati jalan masuk pencernaan.
Kitin
Kitin ialah karbohidrat yang dipakai oleh antropoda (serangga,laba-laba, krustase) untuk membangun eksoskeleton (kerangka luarnya). Kitin murni ibarat mirip kulit, kitin juga ditemukan pada banyak fungi. Monomer kitin ialah molekul glukosa dengan cabang yang mengandung nitrogen.
Inulin
Zat ini terdapat dalam akar tumbuh-tumbuhan tertentu. Polisakarida ini termasuk fruktosan (dapat terhidrolisis menghasilkan fruktosa.
Pengujian Karbohidrat
1. Test Mollisch
Test Mollisch ialah suatu cara untuk menguji adanya karbohidrat dengan memakai larutan alfanaftanol. Keberadaan karbohidrat dalam pengujian ini ditandai dengan adanya dua lapisan berwarna merah-ungu.
2. Test Benedict
Test Benedict merupakan salah satu cara mengetahui adanya karbohidrat dengan adanya endapan berwarna merah bata.
3. Test Seliwanoff
Test Selliwanoff dipakai untuk mengidentifikasi adanya karbohidrat yang bersifat ketosa, dan dibuktikan dengan adanya warna merah pada suatu materi yang diuji.
4. Modifikasi test Barfoed
Test ini dipakai untuk membedakan antar monosakarida yang satu dan yang lain.
5. Test Iodium
Test Iodium ialah cara mengetahui adanya karbohidrat dengan memakai larutan iodin, dipakai untuk mengidentifikasi keberadaan polisakarida.
Hasil sanggup dibuktikan dengan beberapa tanda sebagai berikut:
- Jika berwarna biru-ungu berarti mengandung amilum
- Jika berwarna cokelat kemerahan berarti mengandung glikogen
- Jika berwarna cokelat berarti mengandung selulosa.
LIPID-MOLEKUL HIDROFOBIK YANG BERAGAM
Lemak merupakan suatu senyawa organik yang heterogen yang mengandung asam lemak yang bersifat relative tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik yang non polar ibarat eter, kloroform, benzene, dan lain lain.
Lemak tersusun atas gliserol dan asam lemak. Gliserol ialah sejenis alkohol yang mempunyai tiga karbon yang masing-masing mengandung sebuah gugus.
Asam lemak mempunyai rantai karbon yang panjang, antara 16 hingga 18 atom karbon panjangnya. Ikatan antara atom C dan H yang terdapat pada asam lemak sifatnya non polar (sukar larut dalam air) sehingga sebab itulah mengapa lemak dikatakan bersifat hidrofobik.
Asam lemak terbagi menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
Asam Lemak Jenuh
Berikut ini ialah contoh-contoh asam lemak jenuh:
- Asam kaprilat yang berasal dari lemak mentega dan minyak kelapa
- Asam Kaprat yang berasal dari minyak kelapa
- Asam Laurat yang berasal dari minyak kelapa
- Asam Miristat yang berasal dari minyak sayur
- Asam Palmitat yang berasal dari lemak hewan
- Asam Stearat yang berasal dari lemak binatang dan minyak sayur
- Asam Arakidat yang berasal dari minyak kacang
Asam Lemak Tak Jenuh
Berikut ini ialah contoh-contoh asam lemak tak jenuh:
- Asam palmitoleat yang berasal dari lemak mentega
- Asam Oleat yang berasal dari semua lemak
- Asam Arakidonat yang berasal dari minyak ikan
Klasifikasi Lemak
1. Lemak sederhana (senyawa yang mengandung asam lemak dan gliserol)
- Lemak (fat)
- Lilin (Waxer)
2. Lemak kompleks (senyawa yang mengandung asam lemak dan senyawa lainnya)
Fosfolipid
Fosfolipid merupakan komponen utama membran sel. Pada permukaan sel, fosfolipid tersusun dalam suatu bilayer atau lapisan ganda.