Pengertian, Tujuan Sosialisasi Dan Promosi

PENGERTIAN DAN TUJUAN
a. Pengertian Strategi 
Menurut kamus Wikipedia, startegi diartikan sebagai suatu perencanaan jangka panjang suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu. Hutabarat dan Huseini (2008) menyatakan bahawa definisi taktik dari aspek administrasi adalah: arah dan cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi cita-cita pihak yang berkepentingan (stakeholder).

Pengembangan sebuah taktik terdiri atas 5 tahap, meliputi: analisis ekspresi dominan (kecenderungan), analisis SWOT (atau TOWS), penyusunan alternatif, menentukan satu alternatif yang paling jitu, dan pelaksanaan strategi. Pada tahap melaksanakan analisis kecenderungan, sesuatu disebut sebagai kecenderungan apabila mempunyai sifat dinamis — mengandung unsur perubahan. perubahan tersebut relatif permanen — tidak bersifat sementara — dan perubahan tersebut relatif bisa diukur.

Selanjutnya, pada tahap kedua yakni melaksanakan analisis SWOT. SW merupakan analisis internal organisasi, sedangkan OT merupakan analisis eksternal. Strategi yang disusun, pertama-tama, menurut analisis internal organisasi disebut taktik “inside-out”. Sedangkan yang disusun pertama-tama sebagai hasil analisis eksternal disebut “outside-in”. Strategi “inside-out” biasanya melihat keterbatasan sumber daya sebagai kendala, sedangkan taktik “outside-in” melihat peluang sebagai daya tarik utama. Dalam praktek sehari-hari, keduanya digabungkan sehingga disebut analisis SWOT atau TOWS.

Berdasarkan analisis SWOT (TOWS), disusun aneka macam alternatif taktik yang bisa dipilih. Dengan menghubungkan empat dimensi tersebut, akan diperoleh empat kuadran, yaitu: alternatif taktik SO (Strenghts and Opportunities), alternatif taktik ST (Strenghts and Threats), alternatif taktik WO (Weaknesses and Opportunities) dan alternatif taktik WT (Weaknesses and Threats).

Tahap keempat yakni menentukan taktik yang dinilai paling sempurna bagi organisasi. Pemilihan taktik tentu dengan memperhitungkan misi organisasi, nilai-nilai yang diyakini oleh pemimpin puncak organisasi, harapan-harapan yang berkembang di masyarakat, dan kemungkinan berhasil-tidaknya taktik yang dipilih tersebut dalam implementasinya. Pertimbangan-pertimbangan riil pelaksanaan taktik perlu dipikirkan secara masak, alasannya organisasi tidak bisa diubah hanya dengan menciptakan pernyataan-pernyataan di atas kertas.

Strategi yang telah dirumuskan harus diterjemahkan ke dalam acara kerja yang terang pada tahap pelaksanaan strategi. Salah satu yang harus dibangun yakni arsitektur organisasi. Arsitektur organisasi berkaitan dengan balasan terhadap tiga hal dasar, yaitu: siapa yang mempunyai kewenangan untuk memutuskan wacana hal apa, siapa memberi bantuan apa dan bagaimana mengukurnya, dan siapa memperoleh apa dan berapa banyak.

Banyak faktor menghipnotis pelaksanaan strategi, menyerupai faktor kepemimpinan, faktor komunikasi dalam organisasi, faktor konflik, sistem imbalan, sisntem kontrol, dan faktor sumber daya manusia. yang penting, organisasi harus mempunyai janji yang tinggi terhadap proses pembelajaran terus-menerus.

b. Pengertian Promosi dan Sosialisasi
Promosi dan Sosialisasi merupakan pengertian yang meliputi proses memahami dalam dua arah, yaitu: 1) masyarakat memahami siapa pengelola UPIPK dan keberadaan UPIPK dan 2) pengelola UPIPK memahami masyarakat. Menurut pengertian pertama, definisi sosialisasi adalah: kegiatan yang dilakukan UPIPK untuk memperkenalkan diri dan mendiskusikan manfaat-manfaat yang diperoleh dari UPIPK bagi pengembangan komunitas. Pada pengertian ke dua, sosialisasi yakni proses pengelola UPIPK melebur dan memahami masyarakat. Proses sosialisasi sanggup dimaknai sebagai membuka pintu gerbang komunitas semoga UPIPK dan programnya diterima dan menerima sambutan dengan baik. Hal ini akan menentukan sumbangan dan keterlibatan masyarakat. Keadaan demikian menjadi dasar yang berpengaruh bagi terjalinnya korelasi kemitraan dengan masyarakat. 

Walaupun promosi sering dihubungkan dengan penjualan, tetapi kenyataannya promosi mempunyai arti yang luas. Promosi sanggup diartikan sebagai setiap kegiatan yang ditujukan untuk memberitahukan, membujuk atau menghipnotis masyarakat untuk tetap memakai produk dan jasa yang dihasilkan. Dalam kaitannya dengan UIPK, kegiatan promosi yang dimaksud yakni suatu proses memberitahukan dan memperngaruhi masayarakat untuk selalu memanfaatkan jasa-jasa yang ditawarkan oleh pengelola UPIPK. 

Menurut pengertian di atas, sosialisasi dilakukan pada tahap awal pendirian suatu UPIPK untuk membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap keberadaan dan jasa layanan UPIPK. Setelah masyarakat memahami dan mendapatkan program-program UPIPK, kegiatan promosi secara terus menerus dilakukan untuk mempertahankan keberadaan UPIPK.

c. Tujuan Promosi dan Sosialisasi
Pada dasarnya tujuan promosi dan sosialisasi UPIPK yakni membangun korelasi kolaborasi dengan aneka macam komponen masyarakat dan lembaga yang ada di tingkat kabupaten. Melalui kolaborasi yang erat, diharapkan masyarakat merasa mempunyai sehingga masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat saja. Diharapkan masyarakat difasilitasi untuk terlibat secara lebih berarti. 

Namun, pada umumnya suatu kegiatan promosi dan sosialisasi mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Memperkenalkan UPIPK dan layanannya
Promosi diharapkan sanggup memberikan pesan pada masyarakat yang dituju atau ditargetkan. Dengan demikian perlu dipilih cara yang sesuai dengan masyrakat yang ditargetkan. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan yakni sebagai berikut:
  • Menentukan sasaran audiens
  • Menentukan jumlah sasaran audiens
  • Memilih media yang paling sesuai
2. Menarik perhatian
Aktivitas promosi harus dikemas dalam bentuk yang menarik perhatian, semoga masyarakat tertarik dan menyimpan pesan yang disampaikan dalam memori pikiran mereka. Cara yang dilakukan pada umumnya menawarkan sponsor pada suatu acara tertentu, memakai tokoh masyarakat setempat, menonjolkan keunggulan dari program-program yang diperkenalkan.

3. Pemahaman
Promosi yang direncanakan dengan baik akan memudahkan masyarakat memahami pesan yang disampaikan kepadanya. Pesan yang terang dan penggunaan media yang sempurna dan kemasan dongeng yang menarik bisa memberikan pesan kepada pengguna secara cepat dan tepat. 

4. Perubahan sikap
Setelah promosi sanggup dipahami, organisasi mengharapkan suatu tanggapan dari calon pembeli terhadap promosi tersebut. 

5. Tindakan
Tujuan tamat promosi yakni mempertahankan keberadaan organisasi melalui peningkatan hasil yang dicapai akhir meningkatkan pengguna yang memanfaatkan barang dan jasa yang ditawarkan organisasinya. Oleh alasannya itu, tujuan tamat promosi yakni menimbulkan tindakan calon pengguna yang dituju untuk memanfaatkan barang dan jasa yang dipromosikan. 

SOSIALISASI 
Sosialisasi atau pemasyarakatan acara yakni tahapan penting dalam acara pengembangan masyarakat pedesaan. Kegiatan sosialisasi tidak hanya memberikan informasi wacana UPIPK dan jasa layanannya, tetapi juga mencari sumbangan dari aneka macam kelompok masyarakat. Agar layanan UPIPK sesuai dengan kebutuhan masyarakat, obrolan mengenai kebutuhan dan kepentingan masyarakat yang sanggup dilayani oleh UPIPK. Makara proses sosialisasi merupakan proses untuk menyusun ganjal berdiri yang sama. 

Setiap personalia pengelola UPIPK berkewajiban melaksanakan sosialisasi. Untuk itu, semua anggota pengelola UPIPK yang ada dalam struktur organisasi perlu duduk bersama merencanakan dan membagi kiprah sosialisasi. Setiap orang sanggup mempunyai kiprah yang berbeda. Adanya pembagian kiprah yang jelas, membantu masyarakat memahami keberadaan masing-masing personalia dan manfaat keberadaannya bagi kepentingan masyarakat. Apabila setiap personalia berhasil membangun korelasi yang lebur diharapkan masyarakat akan mendukung UPIPK dan jasa layanan yang ditawarkan. 

Proses sosialisasi sanggup dibagi dalam beberapa tahapan sebagai berikut: 1) pengenalan UPIPK dan masyarakat pengguna, 2) kunjungan-kunjungan, 3) melaksanakan kegiatan khusus, 4) mendiskusikan temuan, dan 5) menyusun laporan. Urutan setiap langkah sanggup dilakukan secara simultan. 

a. Pengenalan 
Pengelola UPIPK berasal dari wilayah itu sendiri dan mengenal wilayahnya dengan baik. Walaupun sudah dikenal oleh banyak pengguna, tetap harus memperkenalkan kiprahnya sebagai pengelola UPIPK. Langkah yang perlu dilakukan yakni mempertanyakan diri sendiri: 
  1. Apakah kiprahnya sebagai pengelola UPIPK bermanfaat bagi masyarakat? 
  2. Apakah manfaat UPIPK bagi masyarakat? 
  3. Layanan apa saja yang disediakan UPIPK? 
Pengenalan sikap dan budaya masyarakat di wilayah kerja UPIPK dilakukan dengan mempelajari dan mengkaji dokumen/data sekunder, observasi, dan wawancara. Hal-hal yang perlu dipelajari dan diamati adalah: 
  • Kondisi geografis dan kependudukan, mata pencaharian, budaya, sistem sosial, sumber daya alam, serta contoh komunikasi dan informasi. Selain itu, diamati pula perubahan-perubahan sosial yang sudah dan sedang terjadi. Data – data tersebut sanggup diperoleh dengan mengkaji dokumen yang ada di lembaga pemerintahan tingkat desa, kecamatan dan kabupaten. 
  • Telaah data sekunder diperdalam dengan pengamatan secara langsung. Apakah informasi yang ada dalam dokumen sesuai dengan keadaan di lapang. Selain kegiatan kemasyarakatan, diamati pula keadaan, suasana, peristiwa, dan atau tingkah laris masyarakat. Pengamatan tidak hanya dilakukan di wilayah yang gampang dikunjungi, tapi juga juga di wilayah terpencil. 
  • Keberadaan kelompok-kelompok miskin dan marjinal, kaum perempuan, dan organisasi masyarakat yang ada. 
  • Melalui wawancara yang dipandu dengan kuesioner, diamati sikap komunikasi dan pencarian informasi, sumber informasi yang digunakan, tempat-tempat yang menjadi sumber belajar, bagaimana membangun suatu proses peningkatan kemampuan masyarakat dengan memakai sumber-sumber pembelajaran yang ada. 
b. Melaksanakan Kunjungan 
Setelah mempelajari tokoh kunci di wilayah kerja UPIPK, disusun acara kunjungan kunjungan: nama orang yang dikunjungi, apa yang akan disampaikan, sumbangan yang diharapkan, tempat bertemu ddan waktu yang sempurna untuk berkunjung. Kunjungan sanggup dilakukan, baik secara formal maupun informal serta memanfaatkan kegiatan dan lembaga yang sudah ada. 

Kunjungan dalam pertemuan formal dan informal 
Pada pertemuan secara personal maupun di dalam forum, diperkenalkan UPIPK dan layanannya. Pada kesempatan tersebut diluangkan pula waktu diskusi bagi masyarakat untuk mengenal lebih dalam UPIPK. Bagi pengelola UPIPK, diskusi juga dimanfaatkan untuk menyelami harapan, keinginan, dan sumbangan masyarakat. Pada pertemuan tersebut, disebarkan pula leaflet, booklet, dan cindera mata. 

Pertemuan formal merupakan lembaga diskusi yang diselenggarakan secara resmi, terjadwal, dengan jumlah peserta sesuai undangan. Pada umumnya, pertemuan ini diadakan oleh instansi pemerintah di kawasan atau lembaga masyarakat setempat, termasuk lembaga investasi desa (NSC, FAD, dan KID). Sementara, pertemuan informal diselenggarakan tidak resmi dimana pemberitahuan disampaikan kepada peserta dari lisan ke lisan atau melalui papan pengumuman. Pertemuan informal secra tidak sengaja juga terjadwal, menyerupai majelis pengajian, pertemuan balai desa, dan lain-lain. 

Kunjungan ke lembaga formal dan nonformal 
Waktu kunjungan yang dinilai sempurna yakni pada dikala ada pertemuan dimana pengelola diberi waktu untuk memperkenalkan diri, UPIPK, dan Jasa layanannya. Lembaga formal yang sanggup dikunjungi yakni dinas-dinas dan pemda di kabupaten, BIPP, BPP, kantor kecamatan, dan kantor desa. Pengelola UPIPK juga sanggup meminta tokoh kunci, untuk sanggup mengunjungi kelembagaan nonformal, menyerupai kelompok kesenian, kelompok arisan, kelompok tani, karang taruna, perempuan tani, dan kelompok keagamaan (kelompok gereja, pengajian, dan cukup umur islam masjid). 

Kunjungan dan pelatihan 
Selain pengelola UPIPK mendatangi masyarakat pengguna, sosialisasi sanggup pula dilakukan dengan mengundang individu atau kelompok masyarakat untuk tiba ke UPIPK. Setiap pengunjung yang tiba diperkenalkan pengelolanya, UPIPK, dan jasa layanannya dalam bentuk pelatihan, terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi informasi untuk mencari informasi dan manfaat UPIPK bagi pengembangan kegiatan agribisnis petani. 

Selain masyarakat, penyuluh formal dan informal juga diundang ke UPIPK. Penyuluh formal yakni pegawai negri sipil yang bertugas sebagai penyuluh pertanian, menyerupai Petugas Penyuluh Lapangan, Petugas Penyuluh Spesialis, penyuluh dari BPTP, dan Kepala Cabang Dinas (KCD). Penyuluh informal diantaranya yakni penyuluh swakarsa, LSM, maupun biro sarana produksi. Diharapkan sesudah mengetahui dan memahami keberadaan UPIPK dan manfaatnya, penyuluh sanggup mennyebarkan informawsi yang diterima kepada petani. Bagi penyuluh, keberadaan UPIPK akan mempermudah kiprah mereka dalam menyiapkan materi penyuluhan. Lebih lanjut, layanan pemberian informasi akan meningkatkan pengetahuan penyuluh yang pada karenanya akan meningkatkan dapat dipercaya penyuluh. 

Aktivitas perkenalan sangat menghipnotis penerimaan masyarakat dan tingkat keterlibatan mereka pada dikala acara berjalan. Penjelasan disampaikan dengan lugas dan santun wacana seluk beluk UPIPK dan layanannya. Penjelasan yang kongkrit wacana manfaat UPIPK sangat diperlukan. Selanjutnya, tanggapan dan pendapat masyarakat wacana hal-hal yang sanggup dilakukan UPIPK semoga sanggup gotong royong memanfaatkan UPIPK. 

c. Membuat Kegiatan Khusus 
Kegiatan khusus untuk memperkenalkan UPIPK dikemas dengan menarik dan sederhana tapi sanggup memperkenalkan keberadaan UPIPK dan layananya sekaligus menjaring sumbangan masyarakat. Acara yang sanggup digelar yakni lomba menulis untuk anak sekolah, lomba mewarnai, atau acara pengenalan komputer bagi pelajar. Pemutaran film pendidikan wacana kiprah informasi pertanian untuk mendukung pembangunan masyarakat dan sesi diskusi wacana cita-cita masyarakat mengenai kiprah UPIPK bagi masyarakat diharapkan menjadi cara yang jitu untuk menjadikan UPIPK terkenal di kalangan petani dan masyarakat umum. Sebelum sesi diskusi, masyarakat diperkenalkan UPIPK melalui visualisasi yang dibentuk sendiri dan klarifikasi aktivitas-aktivitas UPIPK yang bermanfaat bagi masyarakat. Acara sanggup dilaksanakan di sekolah atau balai desa. 

d. Mendiskusikan Temuan 
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan oleh tim dan setiap anggota tim mencatat temuan-temuan di lapang. Temuan-emuan tersebut kemudian didiskusikan secara berkala. Hasilnya sanggup menjadi masukan bagi perbaikan acara yang akan dilaksanakan UPIPK. 

e. Menyusun Laporan Sosialisasi 
Pekerjaan yang paling sulit dilaksanakan yakni menyusun laporan tertulis hasil pengamatan, kajian, dan wawancara. Proses sosialisasi merupakan upaya mengetahui keadaan masyarakat pada awal pengembangan UPIPK dan mengusahakan semoga keberadaan UPIPK dan layanannya sanggup diterima masyarakat. Dokumentasi ini sanggup dijadikan materi untuk menyusun kelemahan, kekuatan dan tantangan yang dihadapi. Perubahan sikap

Setelah promosi sanggup dipahami, organisasi mengharapkan suatu tanggapan dari calon pembeli terhadap promosi tersebut. 

5. Tindakan 
Tujuan tamat promosi yakni mempertahankan keberadaan organisasi melalui peningkatan hasil yang dicapai akhir meningkatkan pengguna yang memanfaatkan barang dan jasa yang ditawarkan organisasinya. Oleh alasannya itu, tujuan tamat promosi yakni menimbulkan tindakan calon pengguna yang dituju untuk memanfaatkan barang dan jasa yang dipromosikan.

PROMOSI 
Proses sosialisasi perlu dilanjutkan dengan promosi untuk meningkatkan pemanfaatan layanan yang disediakan UPIPK. Aktivitas promosi juga sanggup dilaksanakan secara simultan dengan proses sosialisasi. Banyak cara yang sanggup dilakukan oleh pengelola UPIPK untuk melaksanakan promosi. 

a. Pemasangan Iklan 
Pemasangan iklan bersifat non personal, artinya pesan yang disampaikan ditujukan kepada masyarakat dengan memakai media, sehingga pengelola UPIPK dan masyarakat tidak sanggup berdialog langsung. Mengingat iklan ditujukan kepada masyarakat umum secara luas, maka informasi harus dikemas sedemikian rupa sehingga gampang dimengerti masyarakat luas dan menarik. Frekuensi iklan yang sering diudarakan melalui radio dan televisi akan menimbulkan kesan bagi pendengar dan pemirsa, yang kemudian akan disampaikan kepada orang lain. Tujuan memasang iklan adalah: 1) pengenalan dan penerimaan UPIPK dan layanannya, 2) pembelian percobaan, 3) menggapai petani dan masyarakat umum yang jauh, 4) mempengaruhi/membujuk masyarakat untuk memanfaatkan UPIPK dan layananya, dan 5) meningkatkan nilai pada UPIPK dan layanannya. 

Pemasangan iklan sanggup dilakukan dalam aneka macam cara, antara lain sebagai berikut: 
  1. Iklan utama, yaitu memasang iklan dengan pesan yang menonjolkan pada manfaat dan kualitas layanan UPIPK tanpa menanpilkan nama organisasi. 
  2. Iklan lokal, mengingat wilayah kerja UPIPK di tingkat kabupaten maka pemasangan iklan dilaksanakan pada media berskala lokal. 
  3. Iklan pribadi dan institusional, yang dilakukan secara bersama-sama. Iklan lebih menampilkan layanan UPIPK yang disampaikan oleh pengelola, sedangkan iklan institusional menonjolkan organisasinya untuk meningkatkan image. 
  4. Iklan cetakan, elektronik, diluar, khusus, dan pengiriman langsung. Iklan cetakan biasanya dimuat dalam majalah dan surat kabar. Sesuai dengan jenis media yang digunakan, iklan elektronis disiarkan melalui radio dan televisi. Iklan di laur yakni pemasangan spanduk, banner, poster, umbul-umbul dan papan nama. Iklan khusus dilaksanakan dengan memberi benda-benda promosi, menyerupai korek api, ballpoint, gantungan kunci dan sebagainya. Pengiriman pribadi dilakukan dengan mengirim leaflet kepada pengguna secara langsung. 
Kombinasi iklan yang sempurna akan menghipnotis keberhasilan promosi. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemasangan iklan adalah: 
  1. Isi pesan harus singkat dan gampang difahami serta tidak menimbulkan salah pengertian. 
  2. Dapat menghipnotis dan mendorong untuk melaksanakan tindakan memanfaatkan UPIPK. 
  3. Media yang dipakai diadaptasi dengan kelompok pengguna, luas wilayah dan letak geografis, efektivitas, anggaran dan kemungkinan-kemungkinan untuk melaksanakan kombinasi. 
  4. Menyusun skala penggunaan media, contohnya ukuran spanduk, waktu dan tempat pemasangan spanduk, banner dan lain-lain, waktu dan durasi pemasangan iklan di radio untuk menghitung biaya. 
Efektivitas iklan sanggup dievaluasi dengan memakai beberapa cara, antara lain: 
Mengadakan survey mengenai reaksi calon pengguna terhadap iklan tersebut. 
Mengadakan iklan pendahuluan dengan mengujicoba kepada sekelompok kecil masyarakat pengguna. 

b. Kunjungan 
Promosi sanggup pula dilakukan dengan mengunjungi pribadi calon pengguna dengan memberikan pesan yang mengajak calon pengguna untuk memanfaatkan layanan UPIPK. Pada kesempatan tersebut calon pembeli diberikan cindera mata dan leaflet semoga sanggup dipelajari lebih lanjut. Agar efektif, perlu dilakukan: 
  1. persiapan yang cukup (menguasai secara detail UPIPK dan layanannya, memantapkan layanan kepada pengguna yang sudah memanfaatkan UPIPK, menguasai kebiasaan pengguna yang tiba untuk memanfaatkan UPIPK dan layanannya). 
  2. Menentukan prospek calon pengguna 
  3. Pengembangan jasa baik. Jasa ini dimaksudkan menawarkan layanan dengan baik bagi pengguna yang tiba dengan demikian, calon pengguna lain akan tertarik memanfaatkan jasa yang kita berikan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel