Metode Ceramah Dalam Pembelajaran Pai (Pendidikan Agama Islam)
Monday, July 27, 2020
Edit
Metode Ceramah dalam Pembelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam)
Ceramah yaitu penuturan materi pelajaran secara lisan. Metode ini tidak selalu buruk bila penggunaannya betul-betul disiapkan dengan baik didukung dengan alat dan media serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunaannya.[1]
Metode ceramah yaitu metode yang paling banyak disukai oleh kebanyakan guru, lantaran paling gampang mengatur kelas maupun mengorganisirnya. Bila guru dalam memberikan pesan (dalam hal ini materi pelajaran) dilakukan secara verbal kepada siswa, maka guru tersebut telah sanggup dikatakan memberi ceramah.[2]
Metode konvensional yang digunakan pada umumnya yaitu metode ceramah, siswa hanya mencatat dan menghafalkan konsep-konsep yang dijelaskan guru. Dalam metode ini siswa tidak diberi kesempatan untuk menemukan sendiri konsep-konsep tersebut.[3]
Menurut Sumantri dan Permana yang dikutip oleh Baso Intang Sappaile, menyatakan bahwa metode ceramah yaitu metode yang paling terkenal dan banyak dilakukan guru, selain gampang penyajiannya, juga tidak banyak memerlukan media. Metode ceramah merupakan suatu metode penyampaian informasi, dimana guru berbicara memberi materi bimbing secara aktif dan peserta didik mendengarkan atau menerimanya.[4]
Metode ceramah atau kuliah (lecture) merupakan suatu cara mencar ilmu mengajar dimana materi disajikan oleh guru secara monologue (sologuy) sehingga pembicaraan lebih besifat satu arah (one way communication). Adapun siswa yang mempunyai keterbatasan dalam memperhatikan, mendengar, mencamkan, mencatat, diberi kesempatan menjawab dan atau mengemukakan pertanyaan.[5]
Menurut Muhibbin Syah, metode ceramah ialah sebuah metode mengajar dengan memberikan informasi dan pengetahuan secara verbal kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Dalam hal ini guru biasanya memperlihatkan uraian mengenai topik (pokok bahasan) tertentu ditempat tertentu dan dengna alokasi waktu tertentu. Metode ceramah atau kuliah (lecture method) yaitu sebuah cara melaksanakan pengajaran yang dilakukan guru secara monolog dan hubungan satu arah (one way communication). Aktifitas siswa dalam pengajaran yang memakai metode ini hanya menyimak sambil sesekali mencatat. Meskipun begitu, para guru yang terbuka terkadang memberi peluang bertanya kepada sebagian kecil siswanya. Metode ceramah sanggup dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling hemat untuk memberikan informasi. Disamping itu, metode ini juga paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literature atau referensi yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan daya paham siswa.[6]
Yang dimaksud dengan metode ceramah ialah cara memberikan sebuah materi pelajaran dengan cara penuturan verbal kepada siswa atau khalayak ramai. Ini relevan dengan definisi yang dikemukakan oleh Ramayulis, bahwa metode ceramah ialah “penerangan dan penuturan secara verbal guru terhadap murid-murid diruangan kelas”. Zuhairini dkk., mendefinisikan bahwa metode ceramah “adalah suatu metode di dalam pendidikan dimana cara penyampaian materi-materi pelajaran kepada anak didik dilakukan dengan cara penerangan dan penuturan secara lisan”. [7]
Metode ceramah ialah suatu nmetode di dalam pendidikan dimana cara memberikan pengertian-pengertian materi kepada anak didik dengan jalan penerangan dan penuturan secara lisan. Untuk klarifikasi uraiannya, guru sanggup mempergunakan alat-alat Bantu mengajar yang lain, misalnya: gambar-gambar, peta, denah, dan alat peraga lainnya.[8]
Metode ceramah sanggup diartikan sebagai suatu metode di dalam proses mencar ilmu mengajar, dimana cara memberikan materi pelajaran kepada anak didik yaitu dengan penuturan/lisan.[9]
Metode ceramah yaitu teknik penyampaian pesan pengajaran yang sudah lazim digunakan oleh para guru di sekolah. Ceramah diartikan sebagai suatu cara penyampaian materi secara verbal oleh guru dimuka kelas. Para murid sebagai peserta pesan, mendengarkan, memeprhatikan, dan mencatat keterangan-keterangan guru bilamana diperlukan.[10]
Ceramah
Pengertian metode ceramah yang dimaksud disini yaitu ceramah dengan kombinasi metode yang bervariasi. Mengapa disebut demikian, lantaran ceramah dilakukan dengan ditujukan sebagai pemicu terjadinya acara yang partisipatif. Selain itu, ceramah yang dimaksud disini yaitu ceramah yang cenderung interaktif, yaitu melibatkan peserta melalui adanya balasan balik atau perbandingan dengan pendapat dan pengalaman peserta. Media pendukung yang digunakan, menyerupai materi serahan (handouts), transparansi yang ditayangkan dengan OHP, materi presentasi yang ditayangkan dengan LCD, tulisan-tulisan di kartu metaplan dan/kertas pleno, dll.
1. Pengajaran Dengan Metode Ceramah
Seperti yang tercantum dalam pembatasan masalahnya bahwa cara mengajar dengan metode ceramah yaitu melalui penerangan dan penuturan secara verbal oleh guru kepada siswa. Metode ceramah ini gampang dijalankan lantaran penceramah lantaran hanya memberikan informasi sehingga siswa tidak mempunyai kesempatan banyak untuk memberi tanggapan.
Memang kita tidak menutup diri, bahwa teknik ceramah yaitu teknik mengajar tradisional, yang digunakan oleh setiap guru sudah usang sekali, namun kita masih mengakui teknik ceramah ini mempunyai keunggulan menyerupai yang kita lihat bahwa guru akan lebih gampang mengawasi ketertiban siswa dalam mendengarkan pelajaran, disebabkan mereka melaksanakan acara yang sama. Kaprikornus bila murid tidak mendengarkan atau mempunyai kesibukan segera akan diketahui, kemudian diberikan teguran/peringatan sehingga mereka kembali memperhatikan pelajaran dari guru. Bagi guru juga ringan, lantaran perhatiannya tidak terbagi-bagi atau terpecah-pecah. Kegiatan siswa yang sejenis itu, guru tidak perlu membagi-bagi perhatian bawah umur serempak, mendengarkan guru dan sepenuh perhatian sanggup memusatkan kelas yang sedang bahu-membahu mendengarkan pelajarannya.
Guru memperlihatkan uraian atau klarifikasi kepada sejumlah murid pada waktu tertentu (waktunya terbatas) dan daerah tertentu pula. Dilaksanakan dengan bahasa verbal untuk memperlihatkan pengertian terhadap suatu masalah, lantaran itu cara tersebut sering juga disebut dengan metode kuliah, lantaran ada persamaan guru mengajar dengan seorang dosen memperlihatkan kuliah kepada mahasiswa-mahasiswanya.
Dalam metode ceramah ini murid duduk, melihat, dan mendengarkan serta percaya bahwa apa yang diceramahkan guru itu yaitu benar, murid mengutip ikhtisar ceramah semampu murid itu sendiri dan menghafalnya tanpa ada penyelidikan lebih lanjut oleh guru yang bersangkutan.[11]
Pelaksanaan ceramah yang masuk akal terletak dalam donasi fakta atau pendapat dalam waktu yang singkat kepada jumlah pendengar yang besar dan apabila cara lain mustahil ditempuh, misalnya: lantaran tidak adanya materi bacaan dan untuk menyimpulkan dan memperkenalkan sesuatu yang baru.
Pengajaran dengan metode ceramah yaitu memulai suatu pembicaraan dengan suatu ikhtisar ringkas perihal pokok-pokok yang akan diuraikan kemudian menyusul penguraian dan klarifikasi pokok-pokok yang penting dalam pembicaraan.
Penggunaan metode ceramah dalam Pendidikan Agama, hampir semua bahan/materi Pendidikan Agama sanggup mempergunakan metode ini, baik yang menyangkut kasus Aqidah, Syari’ah maupun Akhlak. Hanya saja pelaksanaannya/penerapannya harus dilengkapi dengan metode-metode lain yang sesuai.[12]
Dalam penggunaan metode ceramah harus memperhatikan 2 hal yaitu:
1. Menetapkan apakah metode ceramah masuk akal digunakan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
- Tujuan yang hendak dicapai
- Bahan yang akan diajarkan
- Alat,fasilitas, serta waktu
- Jumlah murid dan taraf kemampuannya
- Penguasaan materi
- Pemilihan metode lain sebagai metode bantu
- Situasi dan waktu
2. Langkah-langkah metode ceramah
- Persiapan/perencanaan
- Pelaksanaan
- Kesimpulan
2. Kelemahan Metode Ceramah
Adapun kelemahan metode ceramah yaitu sebagai berikut:
- Membuat siswa pasif
- Mengandung unsur paksaan kepada siswa
- Mengandung daya kritis siswa
- Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini sukar sekali di terima
- Anak didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tangap auditifnya sanggup lebih besar menerimanya
- Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan mencar ilmu anak didik
- Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)
- Bila terlalu usang membosankan
Kelemahan berdasarkan Hisyam yaitu sebagai berikut:
- Membosankan
- Siswa tidak aktif
- Informasi hanya satu arah
- Feed back relatif rendah
- Menggurui dan melelahkan
- Kurang menempel pada ingatan siswa
- Kurang tekendali, baik waktu maupun materi
- Monoton
- Tidak menyebarkan kreatifitas siswa
- Menjadikan siswa hanya sebagai objek didik
- Tidak merangsang siswa untuk membaca.[13]
Kelemahan lainnya adalah:
- Metode ini yaitu “one way communication” atau komunikasi satu arah, sehingga siswa kurang aktif (bahkan sering tidak aktif sama sekali).
- Siswa cenderung bosan jika guru memakai metode ini dalam jangka waktu yang terlalu lama.
- Kreativitas siswa cenderung tak terasah.
- Mengandung unsur paksaan kepada siswa.
- Menghalangi daya kritis siswa.
- Anak didik yang lebih tanggap daya visualnya dirugikan dengan metode ini.
- Kontrol terhadap kemajuan siswa sangat sulit dilakukan.
- Kegiatan pengajaran hanya berbentuk verbalisme dari guru.
Kelemahan metode ceramah berdasarkan Armai Arief antara lain yaitu interaksi cenderung bersifat teacher centred, verbalisme, guru lebih aktif, sedangkan murid lebih pasif.[14]
Kelemahan metode ceramah berdasarkan Basyiruddin Usman yaitu sebagai berikut:
- Guru sering kali mengalami kesulitan dalam mengukur pemahaman siswa hingga sejauhmana pemahaman mereka perihal materi yang diceramahkan.
- Siswa cenderung bersifat pasif dan sering keliru dalam menyimpulkan klarifikasi guru.
- Bilamana guru memberikan materi sebanyak-banyaknya dalam tempo yang terbatas, menimbulkan kesan pemaksaan terhadap kemampuan siswa.
- Cenderung membosankan dan perhatian siswa berkurang, lantaran guru kurang memperhatikan factor-faktor psikologis siswa, sehingga materi yang dijelaskan menjadi kabur.[15]
Beberapa kelemahan yang lain diantaranya adalah:
- Dalam pengajaran yang dilakukan dengan metode ceramah, perhatian siswa terpusat pada guru dan guru dianggap murid selalu benar.
- Pada metode ceramah ada unsur paksaan, lantaran guru berbicara (aktif) sedangkan murid hanya mendengar, melihat, dan mengutip apa yang dibicarakan guru. [16]
Setiap teknik tidak lepas dari kelemahan. Begitu juga ceramah ini mempunyai kelemahan pula, sehingga bagaimana solusi penggunaan teknik ceramah sehingga lebih berdaya guna dan berhasil guna.
Kemungkinan perjuangan mengatasi kelemahan itu bisa dirumuskan demikian:
“Selama guru melaksanakan ceramah, guru perlu mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Tujuannya untuk meneliti apakah siswa telah bisa dan menguasai pengretian dari setiap pokok problem yang telah diuraikan oleh guru, dan untuk meneliti apakah perhatian siswa masih pada uraian pelajarannya, atau sanggup membangkitkan perhatian siswa kembali pada pelajaran itu”.
3. Kelebihan Metode Ceramah
Adapun keunggulan metode ceramah adalah:
- Praktis dari sisi persiapan dan media yang digunakan
- Efisien dari sisi waktu dan biaya
- Dapat memberikan materi yang banyak
- Mendorong dosen menguasai materi
- Lebih gampang mengontrol kelas
- Siswa tidak perlu persiapan
- Siswa sanggup eksklusif mendapatkan ilmu pengetahuan[17]
Salah satu kelebihan metode ceramah ialah suasana kelas berjalan dengan tenang.[18]
Keunggulan metode ceramah berdasarkan Basyiruddin Usman ialah sebagi berikut:
- Penggunaan waktu yang efisien dan pesan yang disampaikan sanggup sebanyak-banyaknya.
- Pengorganisasian kelas lebih sederhana, dan tidak diharapkan pengelompokan siswa secara khusus.
- Dapat memperlihatkan motivasi dan dorongan terhadap siswa dalam belajar
- Fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan, jika materi banyak sedangkan waktu terbatas sanggup dibicarakan pokok-pokok permasalahannya saja, sedangkan bila materi sedikit sedangkan waktu masih panjang, sanggup dijelaskan lebih mendetail.