Pengertian Sumber Berguru Pusat

A. Pengertian sumber berguru Pusat 
Sumber Belajar ( PSB) ialah suatu tempat ruangan yang berisi bahan-bahan dan peralatan yang sanggup dijadikan sebagai sumber berguru oleh penerima berguru yaitu, mahasiswa, dosen, karyawan serta peminat lain baik dari dalam fakultas maupun dari luar fakultas. Pengertian lain yang lebih lengkap Pusat Sumber Belajar ialah suatu unit dalam suatu forum (khususnya sekolah universitas perusahaan) yang berperan mendorong efektifitas serta optimalisasi proses pembelajaran melalui penyelenggaraan banyak sekali fungsi yang mencakup fungsi layanan ( menyerupai layanan media, pelatihan, konsultasi, pembelajaran dan lain-lainnya) fungsi pengadaan pengembangan (produksi) media pembelajaran, fungsi penelitian dan pengembangan, dan fungsi lain yang relevan untuk peningkatan efektifitas dan efesiensi pembelajaran . Menurut konsep baru, pembelajaran ialah proses interaksi penerima didik dengan sumber berguru pada suatu lingkungan belajar. Konsepsi demikian menuntut siswa aktif, responsive, aktiv dalam mencari, memilih, menemukan, menganalisa, menyimpulkan dan melaporkan hasil belajarnya. Sistem berguru semacam ini hanya akan sanggup terealisasi dengan baik apabila tersedia sumber-sumber berguru yang memadai dan dikelola oleh suatu lembaga. Lembaga yang mengelola sumber-sumber berguru inilah yang disebut dengan ”Pusat Sumber Belajar”. 

Pusat sumber berguru perlu diorganisir, diatur penempatan dan penggunaannya, dirawat supaya selalu siap digunakan dan ada tenaga yang mengelolanya. Lalu apa yang harus diorganisir, diatur, digunakan, dirawat dan ditata sehingga siap setiap akan digunakan. Menjawab pertanyaan tersebut maka jawabannya ialah sumber belajar, kemudian apa saja sumber berguru itu ? Sumber berguru sanggup dikelompokan menjadi beberapa yaitu, pertama atas dasar wujudnya dibagi menjadi: pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan atau sering disingkat menjadi ””. Orang sebagai sumber berguru mempunyai beberapa fungsi yaitu selain sebagai sumber berguru sendiri orang juga sebagai pencari, penyimpan, pengolah, pemakai dan penyaji pesan. Kedua atas dasar prosesnya, yaitu sumber berguru yang direncanakan menyerupai : buku, transparasi, peta, model dan sumber berguru yang memanfaatkan (learning resource by utilization) menyerupai : pabrik, sungai, gunung, pantai, ruang sidang dan sebagainya. 

B Analisis SWOT 
Sumber Belajar Jurusan Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Geografi merupakan salah satu prodi yang bernaung dibawah Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Atas dasar analisis 
1. Potensi internal Jurusan Pendidikan Geografi mempunyai jumlah dosen dan mahasiswa yang sangat banyak. 
  1. a. Jumlah dosen ada 22 orang -Guru besar ada dua -S 3 ada dua -S 2 ada 14 -S 1 ada empat (semua sedang menempuh S 2)
  1. Jumlah mahasiswa kurang lebih 600 mahasiswa
  2. Ada satu tenaga manajemen dan satu sebagai tenaga laboran.
  3. Hampir semua dosen aktif mengajar, membimbing, mengabdi dan meneliti.
  4. Ada sebagian besar dosen siap melaksanakan kegiatan bimbingan kuliah lapangan.
  5. Tersedia dua laboratorium yaitu laboratorium Geografi fisik dan laboratorium klimatologi dan meteorologi.
  6. Tersedia beberapa buku, alat, media 
  7. Tersambungnya jaringan internet dan lan
  8. Tersedia 10 komputer
Hal ini tentu saja menyebabkan faktor yang sangat menguntungkan bagi Jurusan Pendidikan Geografi untuk membuat sumberdaya insan yang handal dan professional dalam merencanakan, mengadakan, mengelola dan memanfaatkan sumber belajar. 
2. Kelemahan Internal 
a. Motivasi
Motivasi yang dimiliki sebagian dosen untuk mengoptimalkan kinerja kurang alasannya banyak sekali faktor internal dan eksternal. Dosen yang kurang memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan kemajuan dan visi jauh ke depan senantiasa harus diingatkan oleh pengurus jurusan atau teman sejawat yang menghendaki adanya perubahan. Adanya rasa puas diri dan mengajar hanya sekedar kewajiban tanpa hasil apa – apa perlu direkondisikan dengan para dosen lain untuk memajukan jurusan terutama ketersediaan sumber berguru geografi. 
b. Pemahaman misi dan visi
Terdapat kekeliruan pemahaman misi dan visi jurusan dan fakultas yang dianggap sebagai pajangan atau kelengkapan manajemen saja. Padahal misi dan visi dijabarkan dalam bentuk tujuan – tujuan untuk mencapai pembelajaran geografi, yang menyiapkan tenaga pendidik geografi frofesional yang bernurani, cerdik dan mandiri. 
c. Penguasaan Teknologi
Perkembangan teknologi yang amat pesat tak sanggup diikuti oleh semua dosen dan mahasiswa sehingga terjadi kesenjangan antara peguasaan teknologi yang dimiliki instruktur dengan teknologi pada kala globalisasi
d. Dana
Diperlukan dana yang cukup besar untuk pengembangan sumber berguru yang berkualitas, untuk pengadaan peralatan / sumber berguru yang dibutuhkan sesuai materi pembelajaran tidak disediakan dana yang memadai.
e. Koordinasi
Kelemahan koordinasi banyak sekali komponen dosen, pengurus jurusan, tenaga laboran, pengurus fakultas, bab akademik, bab umum dan perlengkapan dan pengurus universitas. Sehingga kebutuhan masing-masing kegiatan studi sering terabaikan.
f. Ruang
Belum tersedia ruang khusus sebagai pusat sumber belajar, alasannya ruang yang tersedia tersita untuk perkuliahan dan ruang bersama yang bersifat umum, sehingga ruang sumber berguru masih menjadi satu dengan ruang laboratorium dan ruang perpustakaan jurusan.
g. Peralatan.
Peralatan dan sumber berguru yang lain belum memadai alasannya disamping jumlahnya sedikit juga pada umumnya sudah kedaluwarso.

3. Potensi 
a. Peraturan Pemerintah Nomor : 19 Tahun 2005
Standar Nasional Pendidikan Bab VII pasal 42.
Ayat satu menyampaikan : Setiap satuan pendidikan wajib mempunyai sarana yang mencakup perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber berguru lainnya, materi habis pakai serta perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Ayat dua menyebutkan : Setiap satuan pendidikan wajib mempunyai prasarana yang mencakup lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat olah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan tempat lain yang dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkesinambungan ( UU No. 19 Tahun 2005 ).

b. Kerja sama dengan forum lain
Kerja sama dengan forum lain telah dilakukan dengan baik, menyerupai dengan UGM, LIPI, PEMDA, UNES, UNESA, UM, UNS, UNJ, UPI, Volkanologi, Bandara Adisucipto dan lain sebagainya. Kerja sama juga dilakukan melalui internet dan Konsolidasi eksklusif setiap kegiatan yang dilakukan oleh beberapa perguruan tinggi, atau forum lain. Demikian juga dikala jurusan mengadakan pertemuan / kegiatan mengundang kawan kerja kawasan bila dibutuhkan untuk saling mendukung proses pembelajaran

4. Tantangan Eksternal
a. Permintaan guru geografi yang profesional
Kondisi masyarakat Indonesia pasca reformasi terus membaik demikian pula dalam bidang pendidikan, tentunya akan memerlukan guru yang professional yang siap bersaing dengan alumni perguruan tinggi yang lain. 
b. Perkembangan Teknologi
Pesatnya perkembangan teknologi membutuhkan tenaga pendidik yang mengenal sumber berguru yang baik terutama yang memakai media e learning, IT dan multi media yang lain. Oleh alasannya itu pendidik yang mempunyai kemampuan penguasaan teknologi gres sangat diperlukan.
c. Animo Masyarakat
Keinginan masyarakat untuk memasukkan putranya menjadi mahasiswa di perguruan tinggi penyelenggara calon pendidik cukup menggembirakan, hal ini didorong oleh adanya Undang-Undang Guru dan Dosen yang memungkinkan cita-cita untuk hidup yang lebih menggembirakan. 

III. PENGEMBANGAN PUSAT SUMBER BELAJAR
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
A. Sarana dan prasarana
Setiap kegiatan pembelajaran baik di ruang kuliah maupun di lapangan dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai supaya kegiatan tersebut sanggup mencapai tujuan yang diinginkan. Contoh dikala penyajian materi Alat komunikasi Elektronik namun tidak ada peralatannya maka mahasiswa tidak akan sanggup menguasai keterampilan tersebut. Banyak penyajian materi yang memerlukan sarana dan prasarana. Hal ini tentu saja pihak jurusan melalui pengajuan ke fakultas perlu menyediakan sarana dan prasarana sumber belajar.

1. Gedung / ruang Pusat Sumber Belajar
Gedung / ruang sumber berguru akan lebih baik jika di sediakan secara khusus tidak menempati laboratorium menyerupai kini ini. Sebaiknya berada diareal fakultas menyatu dengan gedung yang lain dalam fakultas. Gedung ruang sumber berguru akan lebih baik dan gampang terjangkau bila merupakan serentetan dengan ruang yang terdiri dari ruang-ruang kuliah. Gedung ruang sumber berguru harus kondusif mempunyai jalan masuk jalan lebih dari satu bila bertingkat, ada jalur jalan darurat, harus nyaman dan damai jauh dari jalan raya, pasar atau tempat keramaian yang lain. Ruang sumber berguru yang menyatu memudahkan bagi mahasiswa untuk menjangkaunya, melokalisir kegaduhan mahasiswa dan kantor pelayanan dan pimpinan. Akses menuju ruang sumber berguru harus mudah, aman, nyaman dan tidak mengganggu mahasiswa lain yang sedang mengikuti perkuliahan.

Proses berguru mengajar (kuliah) dengan memakai ruang sumber belajar, akan memenuhi standar yang baik bila dilaksanakan dalam ruang tersendiri berdekatan dengan ruang sumber berguru yang didesain dalam bentuk kuliah klasikal, atau kelompok (teater), dilengkapi dengan pendingin (AC), meja dan dingklik kuliah, meja dingklik dosen. Peralatan yang tersedia dalam ruang tersebut minimal harus ada jam dinding, white board, penghapus, tempat alat tulis di papan, penggaris, OHP, LCD, pengeras suara. Bila dibutuhkan juga harus terdia komputer, vidio, radio, tape serta peralatan yang lain. Sebagai suplemen untuk bidang studi tertentu harus tersedia peta, globe, atlas, grafik, tabel-tabel data kependudukan dan sebagainya dan disimpan dalam almari khusus.

Bila ruang sumber berguru merupakan tempat praktik, tempat uji, tempat percobaan, berisi alat sesuai dengan kebutuhan laboratorium (masing-masing kegiatan studi tidak sama), maka perlu disediakan ruang tersendiri diantara ruang sumber belajar. Peralatan harus berfungsi secara baik dan sangat lengkap, dengan jumlah unit yang memadahi sesuai dengan kebutuhan, siap dipergunakan oleh dosen maupun mahasiswa untuk perkuliahan, uji coba, penelitihan. Ruang tersebut harus selalu sesuai dengan kebutuhan, sesuai dengan perencanaan, tetap memperhatikan standar keamanan, keselamatan dan kenyamanan kerja. Selain dilengkapi dengan peralatan sumber berguru sesuai dengan kebutuhan masing-masing aksara mata kuliah, ruang tersebut juga harus dilengkapi dengan meja dingklik pengelola, meja dingklik kerja, tempat kerja, tempat cuci, tempat menyimpan materi dan alat, tempat buku, almari arsip dan sebagainya. Laboratorium juga harus dilengkapi dengan pendingin, sistem sirkulasi udara, penyinaran yang baik. 

Ruang Laboratorium
Peralatan komputer dan perangkat lunak lainnya ditempatkan hampir pada setiap ruangan tersebut. Komputer diseyogyakan sanggup dipergunakan oleh dosen, karyawan dan mahasiswa untuk keperluan administrasi, pengajaran, penelitian, pengabdian. Sekarang ini sudah banyak dosen yang memakai media komputer ini untuk kuliah jarak jauh, konsultasi, proteksi tugas, ujian dan sebagainya. Di dalam ruang sumber berguru Hot Spot sudah sanggup diakses dengan baik alasannya sudah disiapkan oleh perguruan tinggi sehingga mahasiswa sanggup mengakses internet dimanapun dalam jangkauan jaringan pelayanan, sehingga komputer / laptop yang sudah dimiliki oleh sebagian dosen dan mahasiswa sanggup dimanfaatkan untuk mempermudah proses berguru mengajar di ruang sumber belajar. Tidak kalah pentingnya ialah perpustakaan. Ruang perpustakaan harus gampang dicapai, letaknya harus dalam komplek atau diantara ruang sumber belajar. Luas ruang perpustakaan harus memadai sebanding dengan jumlah mahasiswa dan dosen. Perpustakaan ialah tulang punggung suatu forum pendidikan oleh alasannya itu, ruang baca harus nyaman, koleksi lengkap tertata rapi dan gampang dicari, penataan dirancang secara sistematis dan teratur. Pemeliharan perpustakaan harus secara rutin, dengan pelayanan yang baik dari pukul 08.00 hingga dengan pukul 19.00 selebihnya bisa diakses melalui internet. Perpustakaan ialah ruang / tempat yang disiapkan, tersedia buku dan literatur sebagai sumber belajar. Buku-buku yang tersedia di perpustakaan harus dikelola secara khusus, tersentral dikelola oleh fakultas bagi literatur yang bersifat umum dan ada sebagian buku-buku khusus disimpan di ruang sumber berguru kegiatan studi. Bagi dosen dan mahasiswa yang memanfaatkan buku-buku tersebut disediakan ruang khusus untuk membaca. Sumber berguru berupa buku-buku biasanya juga tersedia diktat, jurnal, majalah, buletin, surat kabar, hasil penelitian juga tersedia hasil goresan pena mahasiswa berupa laporan praktikum, hasil kuliah lapangan, hasil uji coba dan sebagainya. Beberapa buku bisa dipinjam tetapi buku tertentu hanya bisa dibaca di ruang baca. Buku-buku yang tersedia harus ditata rapi, dikelompokkan berdasarkan bidang ilmu, diberi label dan pendaftaran / katalog, hal ini membatu memudahkan pengunjung untuk mencari buku yang dibutuhkan. Ruang sumber berguru ini seharusnya juga disediakan katalog on line dengan kemudahan pencarian judul buku dan pengarang. Sarana lain yang menunjang ialah komputer, printer, jasa layanan foto copy, jasa layanan internet, e mail, kesemuanya itu untuk membantu dosen dan mahasiswa mengakses buku-buku e learning, sumber-sumber informasi dari luar fakultas, dan sumber dari dalam negeri maupun luar negeri. Ruang yang ada harus mempunyai peralatan meja dingklik pengelola, meja dingklik pengunjung, tempat membaca, sara penunjang, pendingin, penerangan yang memadai, almari, rak buku dan harus kondusif nyaman dan tidak gampang terganggu keramaian / kebisingan / kegaduhan dari luar ruang sumber belajar

2. Jenis Sumber Belajar yang harus diadakan
Secara keilmuan Jurusan Pendidikan Geografi ilmu yang didalami sanggup dikategorikan menjadi : a. Geografi Fisik, b. Geografi Manusia, c. Geografi Teknik / Terapan. Oleh alasannya itu sumber berguru yang harus disediakanpun harus melayani ketiga kategori keilmuan tersebut. Adapun mata kuliah yang terhimpun dalam ketiga kategori tersebut ialah :

a. Geografi Fisik
Geografi fisik ialah rumpun ilmu geografi yang mempelajari fenomena alam / bencana alam terutama yang ada di bumi ini, baik yang ada atas bumi, dipermukaan bumi maupun didalam bumi.
Mata kuliah yang tergabung dalam geografi fisik ialah :
  1. Geologi
  2. Mineralogi
  3. Geomorfologi
  4. Hidrologi
  5. Pedologi
  6. Klimatologi dan meteorology
  7. Oceanografi
  8. Geografi lingkungan dan sumberdaya alam
b. Geografi social / geografi manusia
Geografi social / geografi insan ialah sekelompok mata kuliah yang mempelajari insan meliputi, asal usul, keberadaan, perubahan, tingkah laku, proses kehidupan, mata pencaharian, system kemasyarakatan, system teknologi, kepercayaan, kesenian, hubungan dan komunikasi dan sebagainya yang kesemuanya itu memanfaatkan alam dan lingkungan untuk mempertahankan kehidupannya. Mata kuliah tersebut diantaranya :
  1. Geografi Pertanian
  2. Geografi Budaya
  3. Geografi transportasi
  4. Geografi Politik
  5. Geografi Pariwisata
  6. Geografi Regional
  7. Demografi
  8. Geografi Penduduk
  9. Antropologi
  10. Sosiologi
  11. Geografi Pembangunan
  12. Geografi Kota
  13. Geografi Desa
c. Geografi Teknik
Geografi teknik ialah sekelompok mata kuliah dalam geografi yang dalam proses pembelajarannya memakai kaidah-kaidah / aturan ilmu pengetahuan alam, teknik, hitung-hitungan, pengukuran yang kesemuanya terkait dengan ilmu matematika dan ilmu pasti.
  1. Demografi teknik dan terapan
  2. Kartografi
  3. SIG
  4. Konservasi
  5. Fotogrametri
  6. Citra Satelit
  7. Penginderaan Jarak Jauh
  8. Geografi pembangunan
d. Ilmu lain
Ilmu dimaksud adaalah yang mendukung perkuliah Pendidikan Geografi, untuk mencapai tujuan yaitu lulusan calon pendidik mata pelajaran geografi yang professional, bernurani, cerdik dan mandiri, menyerupai :
  1. Ilmu pendidikan
  2. Ilmu ilmu social
  3. dan sebagainya
Melihat banyaknya mata kuliah baik untuk kelompok geografi fisik, geografi social dan geografi teknik yang masing-masing punya karakteristik yang berbeda, maka memerlukan sumber berguru yang cukup banyak pula, dan bervariasi sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing mata kuliah. Dalam kesempatan ini tidak disebutkan sumber berguru masing-masing yang dibutuhkan untuk setiap mata kuliah.

3. Pengelolaan Sumber Belajar Jurusan Pendidikan Geografi
Dimaksud pengelolaan disini ialah mulai dari pengadaan, pengadministrasian, perawatan dan pemeliharaan, penyimpanan, dan penghapusan. Karena system kepegawaian di fakultas tidak menjangkau hingga tingkat jurusan, maka pengelolaan sumber belajarpun menyatu dengan kegiatan kepegawaian di fakultas, sedangkan jurusan hanya sebagai user / pemakai sumber belajar. Dengan kata lain dari perencanaan dilakukan oleh jurusan dengan mengajukan kebutuhan sumber berguru namun dari pengadaan hingga dengan pembatalan dilakukan oleh fakultas melalui sub kepala bab umum dan perlengkapan bersama dengan jurusan dan kegiatan studi lain dalam satu fakultas.

Sedangkan sumner berguru yang memanfaatkan ( learning resources by utility), jurusan telah bekerja sama dengan beberapa forum pendidikan, forum dan instansi lain seperti, kampus lapangan Bayat, Kampus Karangsambung, Kampus Sangiran, Dataran tinggi Dieng, Perkebunan Teh Sambi, Parangtritis, Bromo dan sebagainya, dan selama ini tidak ada hambatan alasannya hamper setiap tahun jurusan memakai sumber berguru tersebut.

IV. PENUTUP.
Dosen kegiatan studi dan jurusan merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan pembelajaran ( perkuliahan ) oleh alasannya itu sangat memerlukan sarana dan prasarana yang memadai. Salah satu sarana dan prasarana tersebut adah sumber berguru yang mencakup POBATEL. Dengan banyak dan anega ragam mata kuliah maka dalam penyediaan sumber belajarpun juga harus menyesuaikan kebutuhan baik macaam maupun jumlahnya. Namun dalam kenyataan sumber berguru yang ada cukup terbatas dan sudah berumur panjang terutama sumber berguru berupa alat dan buku. Seharusnya kegiatan studi menginventaris kembali sumber berguru yang sudajh ada, berapa banyak yang masih bisa digunakan dan berapa yang harus diperbaiki juga berapa yang harusdihapuskan. Dengan demikian jurusan dan kegiatan studi sanggup membuatkan kebutuhan sumber berguru sesuai dengan kebutuhan. Secara sumber daya insan sangat memungkinkan, meskipun disana sini ada keterbatasan dan hambatan. Namun demikian hal ini juga mustahil merencanakan secara komplit untuk jurusan sendiri, alasannya bagaimanapun keterkaitan dengan jurusan lain dan fakultas merupakan hambatan birokrasi tersendiri. Hal ini alasannya sarana dan prasarana bersifat fakulter, pengadaan dan pemeliharaan serta penggunaannya harus secara fakulter, kecuali untuk sumber berguru tertentu yang memang hanya sanggup dimanfaatkan oleh Jurusan Pendidikan Geografi. Karena makalah ini masih mempertanyakan “ kapan pusat sumber berguru bisa terwujud “?, mungkin tingkat fakultas terlebih dahulu dan kemudian menyusul untuk setiap jurusan. Semoga. 

Sumber bacaan :
  • Abdul Gafur (2001). Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Yogyakarta :Universitas Negeri Yogyakarta.
  • Agus Sudarsono (2009). Saraana dan Prasarana Perkuliahan. Yogyakarta : 
  • Universitas Negeri Yogyakarta.
  • Hartati Sukirman (1999). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Yogyakarta : FIP. UNY.
  • Peraturan Pemerintah Nomor : 19 Tahun 2005. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas
  • Sardiman (2008). Profil Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi. Yogyakarta : FISE 
  • Universitas Negeri Yogyakarta.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel