Pengembangan Sentra Sumber Berguru Sarana Dan Prasarana
Sunday, October 18, 2020
Edit
PENGEMBANGAN PUSAT SUMBER BELAJAR
A. Sarana dan prasarana
Setiap kegiatan pembelajaran baik di ruang kuliah maupun di lapangan diharapkan sarana dan prasarana yang memadai biar kegiatan tersebut sanggup mencapai tujuan yang diinginkan. Contoh ketika penyajian materi Alat komunikasi Elektronik namun tidak ada peralatannya maka mahasiswa tidak akan sanggup menguasai keterampilan tersebut. Banyak penyajian materi yang memerlukan sarana dan prasarana. Hal ini tentu saja pihak jurusan melalui pengajuan ke fakultas perlu menyediakan sarana dan prasarana sumber belajar.
1. Gedung / ruang Pusat Sumber Belajar
Gedung / ruang sumber berguru akan lebih baik jika di sediakan secara khusus tidak menempati laboratorium menyerupai kini ini. Sebaiknya berada diareal fakultas menyatu dengan gedung yang lain dalam fakultas. Gedung ruang sumber berguru akan lebih baik dan gampang terjangkau bila merupakan serentetan dengan ruang yang terdiri dari ruang-ruang kuliah. Gedung ruang sumber berguru harus kondusif memiliki saluran jalan lebih dari satu bila bertingkat, ada jalur jalan darurat, harus nyaman dan damai jauh dari jalan raya, pasar atau daerah keramaian yang lain. Ruang sumber berguru yang menyatu memudahkan bagi mahasiswa untuk menjangkaunya, melokalisir kegaduhan mahasiswa dan kantor pelayanan dan pimpinan. Akses menuju ruang sumber berguru harus mudah, aman, nyaman dan tidak mengganggu mahasiswa lain yang sedang mengikuti perkuliahan.
Proses berguru mengajar (kuliah) dengan memakai ruang sumber belajar, akan memenuhi standar yang baik bila dilaksanakan dalam ruang tersendiri berdekatan dengan ruang sumber berguru yang didesain dalam bentuk kuliah klasikal, atau kelompok (teater), dilengkapi dengan pendingin (AC), meja dan dingklik kuliah, meja dingklik dosen. Peralatan yang tersedia dalam ruang tersebut minimal harus ada jam dinding, white board, penghapus, daerah alat tulis di papan, penggaris, OHP, LCD, pengeras suara. Bila dibutuhkan juga harus terdia komputer, vidio, radio, tape serta peralatan yang lain. Sebagai perhiasan untuk bidang studi tertentu harus tersedia peta, globe, atlas, grafik, tabel-tabel data kependudukan dan sebagainya dan disimpan dalam almari khusus.
Bila ruang sumber berguru merupakan daerah praktik, daerah uji, daerah percobaan, berisi alat sesuai dengan kebutuhan laboratorium (masing-masing aktivitas studi tidak sama), maka perlu disediakan ruang tersendiri diantara ruang sumber belajar. Peralatan harus berfungsi secara baik dan sangat lengkap, dengan jumlah unit yang memadahi sesuai dengan kebutuhan, siap dipergunakan oleh dosen maupun mahasiswa untuk perkuliahan, uji coba, penelitihan. Ruang tersebut harus selalu sesuai dengan kebutuhan, sesuai dengan perencanaan, tetap memperhatikan standar keamanan, keselamatan dan kenyamanan kerja. Selain dilengkapi dengan peralatan sumber berguru sesuai dengan kebutuhan masing-masing abjad mata kuliah, ruang tersebut juga harus dilengkapi dengan meja dingklik pengelola, meja dingklik kerja, daerah kerja, daerah cuci, daerah menyimpan materi dan alat, daerah buku, almari arsip dan sebagainya. Laboratorium juga harus dilengkapi dengan pendingin, sistem sirkulasi udara, penyinaran yang baik.
Ruang Laboratorium
Peralatan komputer dan perangkat lunak lainnya ditempatkan hampir pada setiap ruangan tersebut. Komputer diseyogyakan sanggup dipergunakan oleh dosen, karyawan dan mahasiswa untuk keperluan administrasi, pengajaran, penelitian, pengabdian. Sekarang ini sudah banyak dosen yang memakai media komputer ini untuk kuliah jarak jauh, konsultasi, sumbangan tugas, ujian dan sebagainya. Di dalam ruang sumber berguru Hot Spot sudah sanggup diakses dengan baik alasannya yakni sudah disiapkan oleh perguruan tinggi tinggi sehingga mahasiswa sanggup mengakses internet dimanapun dalam jangkauan jaringan pelayanan, sehingga komputer / laptop yang sudah dimiliki oleh sebagian dosen dan mahasiswa sanggup dimanfaatkan untuk mempermudah proses berguru mengajar di ruang sumber belajar. Tidak kalah pentingnya yakni perpustakaan. Ruang perpustakaan harus gampang dicapai, letaknya harus dalam komplek atau diantara ruang sumber belajar. Luas ruang perpustakaan harus memadai sebanding dengan jumlah mahasiswa dan dosen. Perpustakaan yakni tulang punggung suatu forum pendidikan oleh alasannya yakni itu, ruang baca harus nyaman, koleksi lengkap tertata rapi dan gampang dicari, penataan dirancang secara sistematis dan teratur. Pemeliharan perpustakaan harus secara rutin, dengan pelayanan yang baik dari pukul 08.00 hingga dengan pukul 19.00 selebihnya sanggup diakses melalui internet. Perpustakaan yakni ruang / daerah yang disiapkan, tersedia buku dan literatur sebagai sumber belajar. Buku-buku yang tersedia di perpustakaan harus dikelola secara khusus, tersentral dikelola oleh fakultas bagi literatur yang bersifat umum dan ada sebagian buku-buku khusus disimpan di ruang sumber berguru aktivitas studi. Bagi dosen dan mahasiswa yang memanfaatkan buku-buku tersebut disediakan ruang khusus untuk membaca. Sumber berguru berupa buku-buku biasanya juga tersedia diktat, jurnal, majalah, buletin, surat kabar, hasil penelitian juga tersedia hasil goresan pena mahasiswa berupa laporan praktikum, hasil kuliah lapangan, hasil uji coba dan sebagainya. Beberapa buku sanggup dipinjam tetapi buku tertentu hanya sanggup dibaca di ruang baca. Buku-buku yang tersedia harus ditata rapi, dikelompokkan berdasarkan bidang ilmu, diberi label dan pendaftaran / katalog, hal ini membatu memudahkan pengunjung untuk mencari buku yang dibutuhkan. Ruang sumber berguru ini seharusnya juga disediakan katalog on line dengan akomodasi pencarian judul buku dan pengarang. Sarana lain yang menunjang yakni komputer, printer, jasa layanan foto copy, jasa layanan internet, e mail, kesemuanya itu untuk membantu dosen dan mahasiswa mengakses buku-buku e learning, sumber-sumber informasi dari luar fakultas, dan sumber dari dalam negeri maupun luar negeri. Ruang yang ada harus memiliki peralatan meja dingklik pengelola, meja dingklik pengunjung, daerah membaca, sara penunjang, pendingin, penerangan yang memadai, almari, rak buku dan harus kondusif nyaman dan tidak gampang terganggu keramaian / kebisingan / kegaduhan dari luar ruang sumber belajar
2. Jenis Sumber Belajar yang harus diadakan
Secara keilmuan Jurusan Pendidikan Geografi ilmu yang didalami sanggup dikategorikan menjadi : a. Geografi Fisik, b. Geografi Manusia, c. Geografi Teknik / Terapan. Oleh alasannya yakni itu sumber berguru yang harus disediakanpun harus melayani ketiga kategori keilmuan tersebut. Adapun mata kuliah yang terhimpun dalam ketiga kategori tersebut yakni :
a. Geografi Fisik
Geografi fisik yakni rumpun ilmu geografi yang mempelajari fenomena alam / kejadian alam terutama yang ada di bumi ini, baik yang ada atas bumi, dipermukaan bumi maupun didalam bumi.
Mata kuliah yang tergabung dalam geografi fisik yakni :
- Geologi
- Mineralogi
- Geomorfologi
- Hidrologi
- Pedologi
- Klimatologi dan meteorology
- Oceanografi
- Geografi lingkungan dan sumberdaya alam
b. Geografi social / geografi manusia
Geografi social / geografi insan yakni sekelompok mata kuliah yang mempelajari insan meliputi, asal usul, keberadaan, perubahan, tingkah laku, proses kehidupan, mata pencaharian, system kemasyarakatan, system teknologi, kepercayaan, kesenian, relasi dan komunikasi dan sebagainya yang kesemuanya itu memanfaatkan alam dan lingkungan untuk mempertahankan kehidupannya. Mata kuliah tersebut diantaranya :
- Geografi Pertanian
- Geografi Budaya
- Geografi transportasi
- Geografi Politik
- Geografi Pariwisata
- Geografi Regional
- Demografi
- Geografi Penduduk
- Antropologi
- Sosiologi
- Geografi Pembangunan
- Geografi Kota
- Geografi Desa
c. Geografi Teknik
Geografi teknik yakni sekelompok mata kuliah dalam geografi yang dalam proses pembelajarannya memakai kaidah-kaidah / aturan ilmu pengetahuan alam, teknik, hitung-hitungan, pengukuran yang kesemuanya terkait dengan ilmu matematika dan ilmu pasti.
- Demografi teknik dan terapan
- Kartografi
- SIG
- Konservasi
- Fotogrametri
- Citra Satelit
- Penginderaan Jarak Jauh
- Geografi pembangunan
d. Ilmu lain
Ilmu dimaksud adaalah yang mendukung perkuliah Pendidikan Geografi, untuk mencapai tujuan yaitu lulusan calon pendidik mata pelajaran geografi yang professional, bernurani, berilmu dan mandiri, menyerupai :
- Ilmu pendidikan
- Ilmu ilmu social
- dan sebagainya
Melihat banyaknya mata kuliah baik untuk kelompok geografi fisik, geografi social dan geografi teknik yang masing-masing punya karakteristik yang berbeda, maka memerlukan sumber berguru yang cukup banyak pula, dan bervariasi sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing mata kuliah. Dalam kesempatan ini tidak disebutkan sumber berguru masing-masing yang diharapkan untuk setiap mata kuliah.
3. Pengelolaan Sumber Belajar Jurusan Pendidikan Geografi
Dimaksud pengelolaan disini yakni mulai dari pengadaan, pengadministrasian, perawatan dan pemeliharaan, penyimpanan, dan penghapusan. Karena system kepegawaian di fakultas tidak menjangkau hingga tingkat jurusan, maka pengelolaan sumber belajarpun menyatu dengan kegiatan kepegawaian di fakultas, sedangkan jurusan hanya sebagai user / pemakai sumber belajar. Dengan kata lain dari perencanaan dilakukan oleh jurusan dengan mengajukan kebutuhan sumber berguru namun dari pengadaan hingga dengan pembatalan dilakukan oleh fakultas melalui sub kepala bab umum dan perlengkapan bersama dengan jurusan dan aktivitas studi lain dalam satu fakultas.
Sedangkan sumner berguru yang memanfaatkan ( learning resources by utility), jurusan telah bekerja sama dengan beberapa forum pendidikan, forum dan instansi lain seperti, kampus lapangan Bayat, Kampus Karangsambung, Kampus Sangiran, Dataran tinggi Dieng, Perkebunan Teh Sambi, Parangtritis, Bromo dan sebagainya, dan selama ini tidak ada hambatan alasannya yakni hamper setiap tahun jurusan memakai sumber berguru tersebut.
IV. PENUTUP.
Dosen aktivitas studi dan jurusan merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan pembelajaran ( perkuliahan ) oleh alasannya yakni itu sangat memerlukan sarana dan prasarana yang memadai. Salah satu sarana dan prasarana tersebut adah sumber berguru yang mencakup POBATEL. Dengan banyak dan anega ragam mata kuliah maka dalam penyediaan sumber belajarpun juga harus menyesuaikan kebutuhan baik macaam maupun jumlahnya. Namun dalam kenyataan sumber berguru yang ada cukup terbatas dan sudah berumur panjang terutama sumber berguru berupa alat dan buku. Seharusnya aktivitas studi menginventaris kembali sumber berguru yang sudajh ada, berapa banyak yang masih sanggup digunakan dan berapa yang harus diperbaiki juga berapa yang harusdihapuskan. Dengan demikian jurusan dan aktivitas studi sanggup menyebarkan kebutuhan sumber berguru sesuai dengan kebutuhan. Secara sumber daya insan sangat memungkinkan, meskipun disana sini ada keterbatasan dan hambatan. Namun demikian hal ini juga mustahil merencanakan secara komplit untuk jurusan sendiri, alasannya yakni bagaimanapun keterkaitan dengan jurusan lain dan fakultas merupakan hambatan birokrasi tersendiri. Hal ini alasannya yakni sarana dan prasarana bersifat fakulter, pengadaan dan pemeliharaan serta penggunaannya harus secara fakulter, kecuali untuk sumber berguru tertentu yang memang hanya sanggup dimanfaatkan oleh Jurusan Pendidikan Geografi. Karena makalah ini masih mempertanyakan “ kapan pusat sumber berguru sanggup terwujud “?, mungkin tingkat fakultas terlebih dahulu dan kemudian menyusul untuk setiap jurusan. Semoga.
Sumber bacaan :
- Abdul Gafur (2001). Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Yogyakarta :Universitas Negeri Yogyakarta.
- Agus Sudarsono (2009). Saraana dan Prasarana Perkuliahan. Yogyakarta :
- Universitas Negeri Yogyakarta.
- Hartati Sukirman (1999). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Yogyakarta : FIP. UNY.
- Peraturan Pemerintah Nomor : 19 Tahun 2005. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas
- Sardiman (2008). Profil Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi. Yogyakarta : FISE
- Universitas Negeri Yogyakarta.