Definisi Dan Konsep Pembangunan Lembaga
Tuesday, October 13, 2020
Edit
I. DEFINISI DAN KONSEP PEMBANGUNAN LEMBAGA
Pembangunan Lembaga merupakan salah satu perspektif wacana perubahan sosial yang direncanakan dan dibina, serta berkaitan dengan inovasi-inovasi yang berorientasi pada perubahan sosial yang dilakukan melalui organisasi formal. Tujuannya ialah untuk membangun organisasi yang sanggup hidup dan efektif serta sanggup mendukung penemuan sebagai perubahan sosial. Proses yang terjadi dalam Pembangunan Lembaga ini bersifat generik. Dimana penemuan sosial ini tidak dipaksakan dalam tiap sektor masyarakat. Sehingga dalam model Pembangunan Lembaga ini, forum ditempatkan sebagai organisasi formal yang menghasilkan perubahan, dan melindungi perubahan serta jaringannya.
Variabel-variabel yang terkandung dalam konsep Pembangunan Lembaga ialah sebagai berikut:
- Kepemimpinan merupakan salah satu unsure terpenting yang paling kritis dalam Pembangunan Lembaga. Karena proses perubahan yang dilakukan memerlukan manajemen. Kepemimpinan terdiri dari pemegang kedudukan yang seccara formal ditunjuk, atau mereka yang secara kontinyu menjalankan pengaruhnya.
- Doktrin sebaga proyeksi dari ekspektasi dan tujuan-tujuan, serta metode operasional yang mendasari tindakan sosial.
- Program menunjuk pada tindakan-tindakan sosial yang berafiliasi dengan pelaksanaan dari fungsi yang merupakan output dari forum yang bersangkutan.
- Sumber-sumber daya ialah input dari segala unsure yang terkandung dalam Pembangunan Lembaga. Artinya, sumber-sumber daya yang dibutuhkan sebagai kelengkapan forum menghipnotis tiap segi dari kegiatan forum dan merupakan kesibukan yang penting dari semua kepemimpinan lembaga.
- Struktur intern bertugas sebagai struktur dan proses yang diadakan untuk bekerjanya forum dan pemeliharaannya. Struktur intern menghipnotis kemampuan untuk melakukan kesepakatan yang sudah terprogram.
Kategori utama dari kedua variabel ialah kaitan. Yaitu saling ketergantungannya diatara suatu forum dan bagian-bagian masyarakat yang relevan. Lembaga harus sanggup menjaga kekerabatan pertukaran dengan sejumlah organisasi yang terbatas dan melibatkan diri dalam pertukaran yang disepakati. Untuk memudahkan analisis, dibedakan empat jenis kaitan, yaitu:
- kaitan-kaitan yang memungkinkan, yaitu dengan organisasi dan kelompo sosial yang mengendalikan alokasi wewenang dan sumber daya yang diharapkan forum tersebut.
- Kaitan-kaitan fungsional, yaitu dengan organisasi yang menjalankan fungsi dan kelengkapan lembaga.
- Kaitan-kaitan normatif, yaitu dengan forum yang meliputi norma dan nilai-nilai yang relevan.
- Kaitan-kaitan tersebar, yaitu dengan unsur masyarakat yang tidak sanggup dijelaskan dan diidentifikasi dalam organisasi formal.
Kelembagaan merupakan keadaan tamat dari suatu variabel evaluatif. Variabel evaluatif itu sendiri merupakan suatu standar untuk menilai keberhasilan dari usaha-usaha pembangunan lembaga. Konsep kelembagaan memperlihatkan adanya hubungan-hubungan tertentu dan pola-pola tindakan dalam suatu organisasi, yang sifatnya normatif.
Hal-hal yang mendasari konsep-konsep tersebut dan hubungan-hubungannya ialah sejumlah perspektif wacana perubahan sosial yang berafiliasi dengan teori:
- Dalam masyarakat-masyarakat yang mengejar modernisasi, ada sebuah proses pengembangan yang menyangkut pengenalan dan penerimaan dari banyak perubahan atau inovasi. Perubahan-perubahan tersebut bersifat teknologis fisik dan juga teknologis sosial. Namun, ada juga yang merupakan penggabungan dari kedua sifat perubahan tersebut. Bagi sebagian orang perubahan tersebut semata-mata bersifat teknis dan rasional. Namun bagi sebagian orang lainnya, perubahan tersebut dinilai sanggup merusak kepentingan-kepentingannya.
- Kebanyakan perubahan itu terjadi lantaran adanya penyebaran atau evolusi yang otonomis, yang secara sengaja disebabkan oleh kelompok-kelompok yang berpandangan bahwa perubahan-perubahan yang demikian itu membawa manfaat bagi dirinya sendiri dan masyarakat. Begitu halnya dengan PL (Pembangunan Lembaga), PL merupakan perekayasaan sosial yang dilakukan secara tegas. PL ialah suatu proses bimbingan dan proses berguru secara sosial dan bukanlah penancapan dari teknologi yang sudah siap pakai. PL tidak meliputi inovasi-inovasi yang otonom dan siap dipaksakan.
- Inovasi-inovasi yang secara sengaja dilakukan ini memerlukan organisasi-organisasi yang formal dan kompleks sebagai wadahnya. Organisasi-organisasi tersebut yang mendorong dan melindungi penemuan serta mewakili penemuan untuk diteruskan kepada masyarakat luas.
Dengan demikian, PL ialah kegiatan yang mempunyai laras ganda. Untuk itu, para pengantar perubahan harus:
- Membangun organisasi-orgnisasi yang secara teknis sanggup bertahan hidup, efektif secara sosial, dan sanggup menjadi wadah bagi inovasi.
- Menjalin dan mengelola hubungan-hubungan dengan organisasi-organisasi dan kelompok-kelompok lainnya.
4. Tujuan dari hal tersebut ialah untuk mencapai kelembagaan, dimana nilai-nilai inovatif dan pola-pola tindakan yang dinilai baik dalam organisasi tersebut dan masyarakat luas, kemudian akan dimasukkan ke dalam sikap dari organisasi dan penemuan yang berkaitan. Lingkungan juga menjadi faktor pendukung bagi inovasi-inovasi tersebut. Pada tahap ini, organisasi harus dipelihara supaya sanggup resistan terhadap inovasi-iovasi yang tiba berikutnya, dan juga tetap dapt mempertahankan dan memperbaharui kembali dorongan inovatifnya.
II. MODEL PANDUAN
Pembangunan forum merupakan suatu model instrumen, tidak menyediakan kriteria untuk memilih inovasi-inovasi apa yang diinginkan akan tetapi berbicara wacana kelayakan dari pilihan-pilihan alternatif untuk memenuhi kebutuhan dan memilih metode-metode untuk mengelola proses perubahan yang dipaksakan.
Model pembangunan forum ialah suatu teori elitis dengan suatu prasangka rekayasa sosial yang eksplisit. Perubahan-perubahan yang terjadi ialah perubahan dari atas ke bawah bukan dari bawah ke atas. Perubahan tersebut dipimpin oleh orang-orang yang mempunyai wewenang dan sanggup menghipnotis yang lain (Kepemimpinan). Wahana dari perubahan itu sendiri ialah organisasi, dan lingkungannya ialah sekumpulan organisasi atau kelompok. Sehingga, dalam prosesnya pembangunan forum tidak sanggup berjalan sendiri atau menyelesaikannya sendiri.
III. BEBERAPA ASUMSI DASAR
Model pembangunan forum sendiri menjadikan beberapa perkiraan dasar, baik perkiraan wacana lingkungan, wacana organisasi, wacana proses-proses perubahan, wacana pelembagaan.
a. Tentang Lingkungan
Yang dimaksud lingkungan disini ialah sekumpulan organisasi dan kelompok, jadi sanggup diasumsikan bahwa lingkungan merupakan suatu contoh kekerabatan yang berjalan dimana orang-orang, kelompok-kelompok, organisasi-organisasi, masing-masing ikut serta dalam kegiatan, mendorong dan melindungi kepentingan-kepentingannya sendiri yang dibenarkan oleh sistem yang lebih besar di mana mereka masing-masing merupakan bagian.
Lingkungan bukanlah sistem-sistem yang tertutup dan statis, dan juga tidak monopolis. Lingkungan sendiri selalu berubah, disini diharapkan kiprah manajer untuk memilih kepentingannya. Setiap kepentingan organisasi saling berbeda dan berlainan, ada yang mendapatkan penemuan tetapi ada pula yang memperlihatkan perlawan terhadap penemuan tersebut. Para manajer tersebut tidak mengasumsikan bahwa dalam lingkungan ada undangan yang aktif pada produk mereka, seberapapun bainya pasar produk mereka. Spara manajer berasumsi bahwa mereka harus tetap berwaspada terhadap persaingan.
Lingkungan sendiri mempunyai kendala, seperti: hambatan intelektual, normatif, teknis dan sumberdaya, kesempatan-kesempatan dan kemampuan-kemampuan untuk menyediakan masukan-masukan atau meneriman keluarn-keluaran organisasi, terlpeas dari faktor politis.
b. Tentang Organisasi
Mengasumsikan adanya kemampuan organisasi-organisasi formal untuk memasyarakatkan mereka yang masuk ke dalam batas-batasnya dalam segi norma-norma dan pola-pola tindakan yang baru, selama kontaknya berlangsung cukup lama, dan pemasyarakatan merupakan suatu keprihatinan yg eksplisit.
Organisasi bukan hanya semata-mata struktur, tetapi organisasi sanggup menjadi wahana yang dinamis melalui para penghantar perubahan yang menekankan nilai-nilai mereka terhadap orang-orang di dalam batasannya. Organisasi sendiri sanggup menghipnotis staff dan kliennya.
Jenis organisasi secara implisit sendiri diasumsikan dalam model pembangunan forum ialah birokratis, dengan spesialisasi peranan, hukum formal dan struktur wewenang hirarkis.
Sehingga ada kekerabatan bersahabat antara penghantar perubahan dengan organisasi, dimana para penghantar perubahan memakai organisasi untuk menyamakan persepsi supaya arah dan tujuannya sama.
c. Tentang Proses-proses Perubahan
Diasumsikan bahwa perubahan pembangunan forum itu terpola dan terpimpin. Ada tiga proses perubahan yaitu kebudayaan, teknologi dan politik.
Kebudayaan berafiliasi dengan nilai-nilai, jadi perjuangan untuk merubah nilai-nilai individual atau kelompok dengan memakai metide ideologis, indoktrinatif, enosional dll. Teknologi, lebih terarah pada perubahan intelektual seseorang melalui pemberian informasi. Politik, mengandalkan diri pada retribusi kekuasaan, manipulasi dari sumberdaya dll.
d. Tentang Pelembagaan
Hasil tamat dari dari pembangunan pelembagaan, dimana memilki tiga prinsip, yaitu:
- Harus diadakan norma-norma dan pola-pola tindakan yang gres didalam organisasi maupun dalam lingkungan relevannya.
- Baik organisasi dan inovasi-inovasi yang diwakilinya harus melembaga, dinilai dalam lingkungan.
- Nilai instrinsik yang diperoleh sanggup dipandang sebagai suatu sumberdaya yang memungkinkan para penghantar perubahan untuk mencapai tujuannya dengan biaya yang lebih rendah lantaran adanya kesepakatan dari staff dan gambaran yang menguntungkan uang diproyeksi dalam lingkungan.]
IV. VARIABEL-VARIABEL LEMBAGA, VARIABEL-VARIABEL KAITAN DAN TRANSAKSI-TRANSAKSI
Kelompok- kelompok ini ialah variabel-variabel lembaga, yaitu yang intinya menyangkut organisasi itu sendiri dan variabel yang berafiliasi terutama kekerabatan ekstern. Variabel yang paling penting ialah Kepemimpinan. Bimbingan memerlukan kepemimpinan, dan hal ini khususnya berlaku dimana persoalannya, bukanlah untuk mempertahankan status quo. Suatu organisasi tanpa kepemimpinan mungkin akan menjadi tak terkendali dan terkecuali kalau kepemimpinan ialah komponen secara teknis dan secara politis. Gaya-gaya kepemimpinan alternatife mungkin akan secara berarti menghipnotis bekerjanya suatu organisasi gres yang telah disusun kembali yang telah mengikatnya dirinya ke inovasi.
Doktrin ialah variabel forum yang paling sulit dipahami. Ia ialah pengungakapan dari apa yang diwakili oleh organisasi tersebut, apa yang diharapkannya untuk dicapai dan gaya-gaya tindakan yang akan digunakannya sebagai motivasi orang untuk bertindak. Doktrin bukanlah suatu konsep tunggal tetapi lebih banyak merupakan sekelompoktema yang diproyeksi oleh kepemimpinan ke audience intern dan eksternny. Dengan demikian maka kepercayaan memperlihatkan motivasi kepada pegawai. Makara perluasan, pengungkapan, dan manipulasi dari kepercayaan ialah tanggung jawab yang penting dari mereka yang membina kegiatan-kegiatan PL. Hal ini ialah suatu tahap dari manejemen kelembagaan dimana waktu, pemikiran dan perjuangan harus ditanam namun sering diabaikan. Program organisasi ialah seperangkat kegiatan-kegiatan yang dijalankannya, penerjemahan kepercayaan ke dalam tindakan dengan melalui program-program tindakannya maka inovasi-inovasi teknologi dan social yang diwakili forum akan diubah menjadi produk-produk atau jasa-jasa spesifik.
Program-program tindakan cenderung dirumuskan sebagai jawaban terhadap mandat-mandat legal, kesempatan-kesempatan atau prioritas-prioritas yang dipegang oleh kepemimpinan. Biasanya prioritas tersebut membantu inovasi-inovasi dengan mana kepemimpinan telah mengikat dirinya. Tetapi program-program tidak dirumuskan dalam kekosongan lantaran harus dirancang dan dikelola sedemikian rupa sehingga akan membangun dukungan bagi organisasi tersebut di antara calon “masyarakat” dan meminimalkan oposisi. Organisasi telah menyiapkan program-program yang bersedia diterima oleh calon-calon masyraraktnya dengan membangun suatu “program mix” . Karena pembuatan jadwal khususnya bagi suatu organisasi yang inovatif ialah suatu proses yang dinamis; ia tidak sanggup ditetapkan sekali saja dan untuk selama-lamanya. Pengembangan jadwal harus konsisten dengan sumber-sumberdaya yang tersedia bagi organisasi tersebut pada tiap ketika atau ia tidak akan bisa menyediakan jasa-jasa. Besarnya dan mutu dari sumber-sumberdaya yang tersedia bagi kepemimpinan ialah determinan-determinan yang penting dari efektifnya suatu organisasi. Program-program hendaknya menghasilkan manfaat dan kepuasaan bagi perorangan dan kelompok-kelompok dalam masyarakat yang mempertahankan dan menaikkan pencapaian yang terus menerus oleh organisasi ke sumber-sumberdaya.
Sumber-suberdaya tidaklah lamban sifatnya. Mereka harus dikembangkan, digabung dan disebarkan sebelum sanggup menghasilkan keluaran-keluaran yang berguna. Sumberdaya yang paling penting dalam organisasi ialah stafnya. Pengembangan staf ialah fungsi yang terus-menerus dari para pembangun forum dengan ketrampilan,pengetahuan, komitmen-komitmen yang deprogram bagi hasil kerja yang efektif yang diharapkan oleh suatu organisasi yang inovatif jarang tersedia dalam pasar tenaga kerja.
Makara kepemimpinan harus menanam tenaga dalam memutuskan suatu system informasi dan mempertahankan sumber-sumberdaya informasinya pada suatu efisiensi yang tinggi.
Dana bukan satu-satunya sumber daya yang diharapkan organisasi, namun dana sangat diharapkan untuk membiayai segala akomodasi dan semua acara yang sedang berlaku. Tiap organisasi (termasuk organisasi yang sedang menjadi lembaga) harus mencapai kompetensi teknis dan kepaduan yang efektif diantara semua komponennya. Kebutuhan untuk menjamin keterpaduan tersebut dimasukkan dalam suatu kelompok-kelompok variable-variable yang disebut struktur intern.
Tiap organisasi berinteraksi dengan organisasi lainnya. Dari berinteraksi tadi, organisasi yang inovatif mempersoalkan dirinya untuk selalu memperoleh dukungan dan mengatasi perlawanan. Jaringan hubungan-hubungan inter-organisatoris ini dinyatakan sebagai kaitan-kaitan.
Berikut 4 jenis kaitan lembaga, yaitu :
- Kaitan yang memungkinkan (enabling) menyediakan wewenang untuk bekerja dan mencapai sumber-sumber daya yang esensial.
- Kaitan-kaitan fungsional menyediakan masukan-masukan yang diharapkan ke dalam organisasi dan mengambil keluaran-keluarannya.
- Kaitan-kaitan normatif ialah hubungan-hubungan dengan organisasi-organisasi lainnya yang membagi suatu kepentingan yang tumpang-tindih dalam tujuan-tujuan atau metode-metode dari forum yang baru.
- Kaitan-kaitan yang tersebar ialah hubungan-hubungan dengan orang-orang dan kelompok-kelompok yang tidak terkumpul dalam organisasi-organisasi atau kolektivitas formal tetapi bisa menghipnotis kedudukan dari organisasi-organisasi inovatif dalam lingkungannya.
Pimpinan yang bijaksana harus terus-menerus mengamati kekerabatan jaringan kaitan-kaitan. Hal ini sanggup dilakukan dengan mengidentifikasi, menilai kaitan-kaitan untuk mendahului persoalan-persoalan gres yang mungkin muncul dan bersiap menyesuaikan taktik-taktiknya.
Pengelolaan hubungan-hubungan kaitan ialah proses yang dinamis, menyangkut transaksi-transaksi, pertukaran-pertukaran, give and take dengan organisasi dan kelompok lainnya. Perlu bagi inovator-inovator untuk mengorbankan beberapa dari hal-hal yang mereka inginkan untuk melindungi hal-hal lain yang lebih mereka inginkan, dengan pengorbanan sekecil mungkin terhadap perubahan sebagai tujuannya.
Jadi, pengelolaan yang rasional dari kaitan-kaitan suatu organisasi memerlukan evaluasi yang hening dan terus-menerus wacana lingkungan, yang diperinci dalam hubungan-hubungan spesifik yang penting bagi maksud-maksudnya. Taktik-taktik yang cocok harus dipikirkan untuk menghadapi setiap dari mereka. Bagi kepemimpinan tersedia kepercayaan dan keluaran-keluaran yang telah diprogram sebagai alat-alat untuk menanggulangi kaitan-kaitan ekstern. Keberhasilan akan berarti pencapaian yang lebih baik ke sumber-sumber daya dan kesempatan-kesempatan pelengkap untuk menyediakan jasa-jasa yang secara efektif menggerakkan lingkungan ke arah-arah yang dikejar oleh pimpinan dari forum yang inovatif.
V. PERENCANAAN STRATEGIS DAN PEMANTAUAN
Perencanaan strategis hendaknya mendahului dan memberitahukan kepada tiap perjuangan pembangunan lembaga, khususnya tiap keputusan oleh suatu tubuh luar negeri, untuk ikut serta dalam suatu kemampuan pemberian teknis.
Diantara masalah-masalah strategis yang mungkin sanggup dicakup dalam perencanaan dan perjuangan Pembangunan Lembaga ialah yang berikut :
- inovasi-inovasi manakan yang paling sesuai untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keadaan-keadaan.
- Organisasi jenis apakah yang akan menjadi wahana organisasi baik yang sudah ada kemudian ditata kembali atau pun organisasi yang baru.
- Pola-pola kepemimpinan manakah yang cocok.
- Sumber-sumber dari sumber daya manakah yang sanggup mendapatkan amanah untuk masukan-masukan.
- Apa yang menjadi jadwal dan taktik-taktik utama, bagaimana kegiatan-kegiatan yang ada disusun menurut tahapan kurun waktu, bagaimanakah prioritas-prioritas relatif dalam membangun organisasi, menyediakan jas-jasa yang mempunyai kegunaan serta memperluas inovasi-inovasi.
- Bagaimana organisasi harus dirancang dan kebutuhan-kebutuhan staff ditetapkan, sehingga program-program operasi akan konsisiten dengan kemampuan-kemampuan organisasi dan di sinkronisasi dengan kegiatan-kegiatan pengembangan staff.
- Kaitan manakah yang paling berarti, dan bagaimanakah jadwal dan kepercayaan sanggup membantu untuk menghipnotis kelakuan dari tiap kaitan kea rah yang diinginkan.
- Kombinasi dari kelangsungan hidup, jasa, dan taktik-taktik perubahan harus dipakai pada titik-titik yang berututan.
- Mekanisme-mekanisme kontrol yang bagaiman yang harus dipakai untuk memonitor hasil kerja yang kini dan untuk menilai kemajuan lembaga.
- Bagaimanakah peranan dari pemberian teknis dalam perjuangan ini, kekerabatan spesifik dari staf luar negeri dan domestic dalam aneka macam kegiatan-kegiatan administrasi intern dan kaitan dari organisasi.
Pemantauan operasional sangat penting untuk menjaga relevansi dari sebuah rencana. Pemantauan operasional adaalh pemetaan apa yang bahwasanya dilakukan oleh organisasi terhadap sekelompok maksud-maksud atau harapan-harapan yang asli. Jika pemantauan operasional baik secara formal atau non formal tidak ada, maka organisasi cenderung untuk menyimpang dari rancangan aslinya sementara organisasi menghadapi tekanan-tekanan peristiwa-peristiwa dan kesempatan-kesempatan yang tidak diharapkan.
Pemantauan tidak berarti sebuah organisasi lebih cenderung untuk mengikuti seluruh rancangan aslinya dan tidak menghiraukan pengalaman organisasi tersebut. Artinya bahwa organisasi sedang berguru dari pengalamannya dan juga menghubungkan pengalaman tersebut ke suatu planning orisinil dan sekelompok maksud-maksud.
Pemantauan organisasi berfungsi untuk menyediakan data dan penilaian-penilaian yang memberitahukan wacana perubahan-perubahan yang tidak apat dielakkan dan pembaharuan yang terus menerus dalam rencana-rencana operasional organisasi.
Pemantauan informal diusahakan oleh semua eksekutif yang bertanggung jawab, tetapi tekanan-tekaan dari operassi-operasi harian dan kompleksitas dari tugas-tugas yang mereka kerjakan sering memindahkan kegiatan ini ke prioritas yang rendah.
VI. KELEMBAGAAN-KEADAAN AKHIR
Kelembagaan mengandung pengertian bahwa organisasi dan inovasi-inovasinya telah diterima dan diduknung oleh lingkungan ekternnya. Lingkungan telah menyeseuaikan diri terhadapa inovasi-inovasi tersebut lebih daripada organisasi telah menyesuaikan dirinya pada lingkungan aslinya. Proses pembiasaan diri ini menyangkut hubungan-hubungan fungsional, normatif dan kekuasaan.
Dilihat dari beberapa faktor, pembangunan forum berakhir apabila :
- kemampuan teknis
- komitmen-komitmen normatif
- dorongan inovatif
- citra lingkungan
- efek sebaran
VII. BANTUAN TEKNIS DALAM PEMBANGUNAN LEMBAGA
Dalam model Pembangunan lembaga, pemberian teknis atau campur tangan ekstern bukanlah suatu variabel eksplisit. Asumsinya yakni perubahan sosial yang tidak dipaksakan intinya ialah suatu fenomena dalam negeri, dan pada ketika saat tertentu perubahan yang disengaja itu bisa mungkin atau bisa jadi mustahil akan menyangkut pengikutsertaan ekstern. Perspektif PL dengan tegas menolak gagasan bahwa perubahan yang berarti itu sanggup merupakan suatu pemindahan teknologi atau bentuk bentuk organisasi dari satu kebudayaan ke kebudayaan yang lainnya. Namun demikian, sejumlah besar usaha-usaha dalam perubahan yang dipaksakan di negara-negara yang kurang berkembang semenjak Perang Dunia II telah melibatkan pemberian teknis ekstern dari penghantar-penghantar perubahan. Kebanyakan dari para peneliti yang bekerja dalam riset PL telah tertarik pada subjek tersebut untuk memperkuat hasil kerja pemberian teknis, dan kebanyakan dari para sponsor dari pekerjaan ini dengan terang telah mengharapkan adanya imbalan (payoff) dalam bidang ini.
Jelaslah bahwa pemberian teknis sanggup menghipnotis PL pada tiap titik, termasuk campur tangan strategis dengan kaitan-kaitan yang memungkinkan lewat cara yang mungkin tertutup bagi para penghantar perubahan pribumi. Peranan peranan optimal dari personalia pemberian teknis itu umumnya berbeda pada tahap-tahap dalam proses PL, tetapi agaknya pemberian teknis yang paling kritis dalam lima jenis kegiatan
1. Sebagai penyedia-penyedia dari model model perubahan
- Bantuan teknis menyiratkan di pihak elite pribumi, mereka sedang mencari model-model yang lebih baik dan mereka mengandalkan diri pada pengalaman atau pencapaian-pencapaian intelektual dari masyarakat-masyarakat lain untuk menyediakan model-model tersebut, maupun pengetahuan teknis dan manajerial guna membantu masyarakat setempat dalam menggunakn alat-alat tersebut.
- Sebagai peserta-peserta dalam fungsi kepemimpinan Yakni dipakai dalam perencanaan kepercayaan dan prioritas-prioritas, pengembangan dari program-program, dan terutama dalam membangun organisasi intern.
- Sebagai penyedia-penyedia dan pembagi dari sumber-sumberdaya yang berharga yang melancarkan proses perubahan yang dipaksakan dengan menyediakan perangsang-perangsang maupun kemandirian untuk para pengantar domestik.
- Point Four yang tradisional dan fungsi fungsi penyuluhan pertanian untuk memindahkan dan menyesuaikan teknologi melalui pengajaran, latihan, dan peragaan ialah hanya salah satu fungsi fungsi pemberian teknis dalam suatu PL.
- Suatu fungsi yang timbul dan yang makin bertambah penting untuk bentuk bentuk pemberian teknis PL ialah untuk memasukkan riset evaluatif ke dalam proyek-proyek, riset yang akan membantu para penghantar perubahan setempat untuk menilai hasil kerja mereka, menyesuaikan program-program mereka terhadap keadaan keadaan setempat yang sedang berubah dan informasi gres yang dihasilakn melalui proses berguru secara organisasi, dan untuk menyumbang pengetahuan gres bagi ilmu pengetahuan dan seni dari perubahan sosial yang dibina.
VIII. PEMBANGUNAN LEMBAGA SEBAGAI PANDUAN BAGI RISET DAN BAGI PRAKTEK
Konsep dari pembangunan forum telah maju dari suatu slogan menjadi kerangka intelektual yang kompleks dan canggih yang bisa memberi orientasi kepada para analis maupun praktisi ke persoalan-persoalan tindakan yang penting. Tidak hanya berpikiran dalam bentuk organisasi formal saja, tyetapi lebih kepada hal-hal ekstern organisasi. Ahli-ahli teori wacana perubahan sosial dipaksa untuk menghadapi fenomena organisasi yang kompleks sebagai suatu alat yang perlu dalam penemuan sosial yang bertujuan memusatkan perhatian pada kekerabatan korelasi para pemimpin dan dari gagasan-gagasan ke tindakan kelompok yang bertujuan dari sumber-sumberdaya masukan ke keluaran keluaran yang di jadwal dalam kerangka pertukaran sosial, dan dimensi-dimensi politik maupun pengajaran dari perubahan sosial yang terpimpin.
Tujuannya bukan saja untuk menyediakan perspektif-perspektif yang mempunyai kegunaan tetapi juga untuk membangkitkan pengertian-pengertian wacana taktik-taktik campur tangan yang akan mengurangi ketidakpastian yang dihadapi oleh para praktisi dari perubahan sosial yang terpola dan memperbesar kemungkinan bahwa usaha-usaha mereka akan memberi keberhasilan yang lebih besar daripada tidak adanya model ini.
‘Unsur-unsur dalam Pembangunan Lembaga’