Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran, Serta Seni Administrasi Pencapaiannya
Thursday, October 22, 2020
Edit
Tujuan dan Sasaran, Serta Strategi Pencapaiannya
A.1.Menjadi perguruan tinggi berbasis riset kelas dunia dengan kompetensi utama pertanian tropika dan biosains serta berkarakter kewirausahaan". Visi PT 2013 ini merupakan Visi PT jangka menengah - Visi PT lima tahun. Visi PT 2013 ini pun telah disosialisasikan ke seluruh Bagi acara studi rumusan Visi PT yang tertuang dalam acara kerja 2008-2013 merupakan panduan di dalam merumuskan acara kerja dan visi acara studi selama lima tahun, sehingga rumusan visi acara studi konsisten dengan Visi PT.
Sebagai contoh:
- (Program Studi A merumuskan visinya sebagai berikut:''Sebagai unit pelaksana tridharma perguruan tinggi bertaraf internasional dalam pengembangan sumberdaya insan dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) dengan kompetensi utama pertanian tropika melalui eksplorasi dan penerapan ilmu teknik, guna menunjang pembangunan pertanian dan industri yang berkelanjutan serta perjuangan pertanian dan industri yang efisien",
- Program Studi B dengan visinya: "Sebagai pusat pelaksana kegiatan akademik dan pengembangan IPTEK bertaraf internasional dalam bidang perekayasaan lingkungan, potensi genetik dan fisiologi sumberdaya nabati untuk mendukung pertanian berkelanjutan".
Secara umum Visi PT 2013 sudah menjadi komitmen bersama dan pola dalam penetapan kebijakan operasional, perencanaan program, kegiatan dan penganggaran, serta pengambilan keputusan bagi semua unsur di lingkungan PT dalam kurun waktu 2008-2013.
A.2. Rumusan misi acara studi yang diturunkan dari misi lembaga
Jelaskan bahwa Misi Prodi sejalan dan konsisten dengan Misi Poltekkes Jakarta 2!
Contoh:
Misi PT merupakan bentuk pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan dedikasi kepada masyarakat.
PT merumuskan misinya untuk pengembangan PT selama lima tahun ke depan, yang dituangkan dalam Renstra PT. Renstra PT Tahun 2008-2013 merumuskan misi PT sebagai berikut:
- Menyelenggarakan pendidikan tinggi bermutu tinggi dan pembinaan kemahasiswaan yang komprehensif dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa.
- Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai kebutuhan masyarakat pada masa kini dan kecenderungan pada masa yang akan datang.
- Membangun sistem manajemen perguruan tinggi yang berkarakter kewirausahaan, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
- Mendorong terbentuknya masyarakat madani berdasarkan kebenaran dan hak azasi manusia.
Misi PT tersebut diajdikan pola oelh acara studi yang ada di PT di dalam merumuskan misinya. Dengan perkataan lain, rumusan misi rogram studi yang ada di PT merupakan turunan dari misi PT.
Sebagai contoh yakni Program Studi A yang merumuskan misinya sebagai berikut:
- Menyelenggarakan pendidikan yang relevan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas serta bisa mengembangkan dan menerapkan IPTEKS dalam bidang akuakultur sesuai kebutuhan masyarakat kini dan masa depan.
- Menggali, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ramah lingkungan melalui penelitian-penelitian secara nasional dan internasional.
- Menjadikan departemen sebagai unit kerja yang siap menghadapi tuntutan masyarakat dan tantangan pembangunan yang berubah dengan cepat baik secara nasional dan global
- Menjadikan departemen sebagai kekuatan moral untuk membangun masyarakat madani berdasarkan pada keahlian dan kebenaran.
A.3. Rumusan tujuan acara studi yang merujuk tujuan lembaga dan merupakan turunan dari misinya
Jelaskan bahwa Tujuan Prodi sejalan dan konsisten dengan Misi dan Tujuan Poltekkes Jakarta 2!
Contoh:
Tujuan PT yang telah ditetapkan tersebut pada implementasinya dijadikan pola dalam merumuskan tujuan PT dalam kurun waktu lima tahun. Oleh alasannya itu, acara kerja PT tahun 2008-2013, memutuskan tujuan PT sebagai berikut:
- Menghasilkan lulusan yang berkualitas yang bisa mengembangkan dan menerapkan IPTEKS.
- Memberikan penemuan IPTEKS ramah lingkungan untuk mendukung pembangunan nasional dan memperbaiki kesejahteraan umat manusia.
- Menjadikan PT sebagai lembaga pendidikan tinggi yang siap menghadapi tuntutan masyarakat dan tantangan pembangunan yang berubah dengan cepat secara nasional dan global.
- Menjadikan PT sebagai kekuatan moral dalam masyarakat madani Indonesia
Tujuan-tujuan PT tersebut telah sangat diketahui dan difahami serta menjadi acuan oleh seluruh acara studi yang ada di PT di dalam merumuskan tujuannya masing-masing. Sebagai contoh yakni Program Studi A yang merumuskan tujuannya sebagai berikut:
- Menghasilkan lulusan yang berkualitas yang bisa mengembangkan dan menerapkan IPTEKS Silvikultur Tropika.
- Memberikan penemuan IPTEKS Silvikultur Tropika ramah lingkungan untuk mendukung pembangunan nasional dan memperbaiki kesejahteraan umat manusia.
- Menjadikan Departemen Silvikultur sebagai acara studi yang bersikap proaktif and antisipatif dalam menghadapi tuntutan masyarakat dan tantangan pembangunan yang berubah dengan cepat baik secara nasional maupun global
- Menjadi acara studi yang sanggup memperlihatkan kekuatan moral dalam masyarakat madani Indonesia
Tujuan yang dirumuskan oleh Program Studi A merupakan turunan dari misi yang telah dirumuskannya, yaitu:
- Menyelenggarakan pendidikan tinggi akademik dan profesional yang berbasis penelitian (research based university) untuk menghasilkan sumberdaya insan yang berakhlak luhur yang menguasasi dan bisa mengembangkan IPTEKS sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat kini dan mendatang untuk menjamin fungsi ekologis, kesehatan dan produktivitas ekosistem hutan secara berkelanjutan.
- Menjadikan Departemen Silvikultur sebagai penentu kecenderungan (trend setter) bagi masyarakat profesi kehutanan baik yang berkecimpung dalam dunia ilmu pengetahuan, dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat maupun dalam pemerintahan.
- Menjadikan Departemen Silvikultur sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bisa mengantisipasi dan menjawab banyak sekali permasalahan pembangunan kehutanan berdasarkan pendekatan ilmiah dan profesional.
Menjadikan Prodi Asebagai lembaga pendidikan tinggi dengan sistem manajemen berorientasi pada mutu dan profesionalisme, sehingga bisa meningkatkan daya saing bangsa.
A.4. Rumusan target acara studi yang relevan dengan misinya
Jelaskan bahwa rumusan Sasaran Prodi sejalan dan konsisten rumusan Misi Poltekkes Jakarta 2!
Salah satu contoh rumusan target departemen/program studi yang relevan dengan misinya yakni Program Studi A yang merumuskan sasarannya sebagai berikut:
- Terselenggaranya pelaksanaan acara pendidikan yang berbasis mayor dan minor, dengan kompetensi mayor komunikasi dan pengembangan masyarakat, dan minor dalam teknologi terapan pertanian dalam arti luas.
- Terlaksananya penelitian berdasarkan payung penelitian berbasis pada mandat ilmu komunikasi dan penyuluhan pembangunan, ilmu kependudukan, agraria, dan ekologi pembangunan, dan ilmu sosiologi pedesaan dan pengembangan masyarakat sebagai ilmu sosial lintas batas dari sosiologi, antropologi, psikologi, kependudukan, dan ekologi manusia.
Relevansi antara target dengan misi terlihat dari rumusan misi Program Studi A, yaitu:
- Menyelenggarakan pendidikan tinggi berkualitas yang dinamis berdasarkan perubahan jaman.
- Mengembangkan riset-riset yang mutakhir yang bermanfaat bagi stakholders.
- Mendorong dan mewujudkan dedikasi pada masyarakat melalui acara pengembangan masyarakat.
A.5. Analisis keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan target acara studi
Jelaskan bahwa ada keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan dan target Prodi sejalan dan konsisten dengan Poltekkes Jakarta 2!
Proses perumusan visi, misi, tujuan dan target setiap departemen/program studi di PT selalu mengacu pada visi, misi, tujuan dan target PT.. Konsistensi rumusan visi, misi, tujuan dan target acara dengan visi, misi, tujuan dan target PT berarti pula bahwa visi, misi, tujuan dan target acara yang telah dirumuskan oleh setiap acara studi merupakan satu kesatuan yang saling terkait.
A.6. Analisis SWOT Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
Analisis dengan memakai analisis SWOT
A.6.1. Deskripsi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman
Kekuatan (S)
- Visi PT sudah dipahami dan menjadi komitmen dan pola seluruh komponen institusi
- Misi PT merupakan bentuk pelaksanaan tridharma perguruan tinggi sanggup dilaksanakan dengan baik alasannya adanya dukungun sumberdaya yang dimiliki PT
- Tujuan PT sangat realistis sehingga muda
Kelemahan (W)
- Masih terdapat dalam pernyataan Visi PT yang bersifat umum
- Masih terdapat ketimpangan dalam hal sumberdaya, khususnya dalam hal sumberdaya insan dan sumber keuangan
- Pemanfaatan sumberdaya insan yang dimiliki PT belum optimal dalam mendukung tujuan PT yang telah ditetapkan
- Perubahan taktik belum sanggup dilakukan secara cepat untuk sanggup menyeseuaikan dengan perubahan sasaran-sasaran di tingkat nasional
Peluang (O)
- Beberapa perguruan tinggi ternama mempunyai visi untuk menjadi perguruan tinggi berbasis riset
- Semua perguruan tinggi dengan adanya sistem penjaminan mutu nasional berusaha untuk menyelenggarakan pendidikan yang bermutu
- Semua perguruan tinggi ternama berusaha untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas
Ancaman (T)
- Beberapa perguruan tinggi ternama mempunyai visi untuk menjadi perguruan tinggi berbasis riset
- Semua perguruan tinggi dengan adanya sistem penjaminan mutu nasional berusaha untuk menyelenggarakan pendidikan yang bermutu
- Semua perguruan tinggi ternama berusaha untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas
A.6.2. Strategi Pemecahan Masalah, Perbaikan, dan Pengembangan
Strategi S-O: Menggunakan Kekuatan untuk Memanfaatkan Peluang
- Sosialisasi visi PT dalam banyak sekali bentuk dan lembaga secara berkelanjutan perlu terus dipertahankan
- Karya penemuan PT yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat perlu diinformasikan dan disosialisasikan untuk mendapat proteksi baik lembaga pemerintah maupun swasta biar sanggup diadopsi oleh masyarka
- Melakukan koordinasi yang lebih intensif dan inisiasi kolaborasi antara PT dengan lembaga-lembaga pemerintah
Strategi W-O: Menghilangkan Kelemahan dan Memanfaatkan Peluang
- Merumuskan definisi konsep visi PT yang bersifat umum dan dan akhirnya disosialisasikan secara terus menerus, sistemik dan berkelanjutan
- Menyiapkan konsep dan inisiasi kerjasama baik dengan instansi pemerintah maupun lembaga swasta yang saling menguntungkan guna mendukung proses adopsi penemuan PT oleh masyarkat
- Optimalisasi seluruh sumberdaya yang dimiliki, pengembangan SDM yang optimal baik melalui proses rekruitmen SDM yang bermutu maupun pengembangan SDM melalui kesempatan peningkatan pendidikan dan pelatihan
- Antisipasi yang bersifat proaktif berupa kajian terhadap perubahan-perubahan kebijakan pemerintah yang terjadi sehingga acara kegiatan yang akan dilaksanakan masih berjalan di rel yang sempurna sesuai lima pilar yang telah ditetapkan.
Strategi S-T: Menggunakan Kekuatan untuk Menghindarkan Ancaman
- Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan perguruan tinggi yang mempunyai visi sama biar pelaksanaan acara kegiatan menjadi lebih efektif dan efisien
- Melakukan inisiasi kerjasama dengan perguruan tinggi ternama dalam pemanfaatan sumberdaya yang ada secara bersama
- Menyiapkan sumberdaya insan yang selalu unggul dan profesional biar sanggup unggul dalam persaingan yang sangat ketat, baik di tingkat nasional maupun global
- Menyiapkan perumusan pengadaan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan
Strategi W-T: Meminimalkan Kelemahan untuk Menghindarkan Ancaman
- Antisipasi dan penguatan jejaring kerjasama dengan perguruan tinggi ternama dan mempunyai visi sama
- Membangun kerjasama dengan perguruan tinggi ternama dalam upaya peningkatan dan pengembangan sumberdaya manusia
- Pengembangan sumberdaya insan yang terarah dan pemanfaatan yang optimal dalam implemetasi kebijakan pengelolaan SDM
- Antisipasi yang sempurna terhadap bermacam-macam perubahan kebijakan pemerintah sehingga sanggup dirumuskan pengelolaan dan sistem PT yang tepat
B. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
B.1. Prsonil beserta fungsi dan kiprah pokoknya
Struktur organisasi PT sesuai ketetapan……, memperlihatkan hubungan interaksi yang positif, harmonis, dan saling menguatkan antara pimpinan, Senat Akademik, dan lembaga lainnya. Demikian pula hubungan antara pimpinan dengan unit pelaksana akademik, unit pelaksana administrasi, pelayanan, dan pendukung, serta Penunjang Akademik. Namun demikian, pada level pelaksana akademik pembagian beban pekerjaan antara unit akademik dan manajemen masih belum diadaptasi dengan masing-masing kapasitasnya, serta koordinasi antar unit adminsitrasi dan akademik serta di dalam unit tersebut masih lemah. Sistem membuatkan sumberdaya (resource sharing) belum berjalan efektif.
B.2. Sistem kepemimpinan, dan pengalihan (deputizing) serta akuntabilitas pelaksanaan tugas
Pola kepemimpinan ini diimplementasikan dalam kepemimpinan oprasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik.
Mekanisme pengambilan keputusan di PT dilakukan secara berjenjang pada Level pimpinan PT melalui mekanisme rapat pimpinan, rapat koordinasi, dan rapat kerja. Penyampaian kebijakan institusi dilakukan melalui mekanisme sosialisasi baik media rapat koordinasi, penyebaran SK Dir, pembuatan surat edaran, dan pengumuman di Website.
B.3. Partisipasi civitas academica dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program
Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan PT merupakan hasil partisipasi seluruh civitas academica. Kebijakan-kebijakan PT selalu terkait dengan PT sebagai lembaga pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah. Oleh alasannya itu, kebijakan PT sanggup dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu kebijakan yang bersifat akademik dan non akademik. Sesuai dengan kiprah pokok dan fungsi setiap unit di PT, perumusan dan penetapan kebijakan akademik yang meliputi kebijakan dasar mengenai pengembangan dan penyelenggaraan kegiatan akademik di PT yakni menjadi kiprah dan wewenang Senat Akdemik. Partisipasi civitas academica (dosen dan mahasiswa) dan tenaga kependidikan dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan acara di PT terlihat dari struktur organisasi dan Anggaran Dasar PT. Pengelolaan dan pelaksanaan acara yang dilakukan oleh Direktur PT selalu berkoordinasi dengan senat, baik dalam hal perencanaan, monitoring dan penilaian program.
B.4. Perencanaan acara jangka panjang (Renstra) dan monitoring pelaksanaanya sesuai dengan visi, misi, target dan tujuan program
Perencanaan acara jangka panjang (Renstra) PT sejalan dengan kebijakan pemerintah dan perencanaan strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Indikator Kinerja Kunci (IKK) PT juga dikembangkan dengan mengacu kepada Rumusan IKK Dikti, Renstra PT, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Asean University Network (AUN), dan Q-THES. Renstra PT memutuskan visi, misi, target dan tujuan acara yang akan dicapai PT dalam kurun waktu yang ditentukan. Hasil pelaksanaan acara dan kegiatan yang telah dilakukan merupakan capaian kinerja PT.
Monitoring pelaksanaan Renstra sesuai dengan visi, misi, target dan tujuan acara PT dilakukan melalui banyak sekali cara, antra lain: (1) Penyampaian Laporan Tahunan PT dan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) PT kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, (2) Penyampaian Laporan Bulanan dan Triwulanan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, dll. Selain itu, monitoring juga dilakukan setiap final tahun, yakni dengan menyelenggarakan kegiatan Diskusi Akhir Tahun.
B.5. EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan PT berdasarkan pada posisinya diharapkan sanggup merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan dan mengarahkan warga PT untuk sanggup bekerja sesuai atau melebihi tindakan yang diperintahkan oleh otoritas formal. Pimpinan diharapkan menciptakan pilihan yang konsisten dan memaksimalkan nilai dengan hambatan tertentu. Dalam beberapa hal pada ketika pengambilan keputusan maka dipakai perkiraan : (a) rasional, objektif, dan logis, (b) mendefinisikan masalah dengan hati-hati dan mengidentifikasi seluruh alternatif yang mungkin, (c) mempunyai target yang terang dan tertentu, dan (d) akan menentukan alternatif yang memaksimalkan hasil untuk kepentingan organisasi daripada kepentingan individu atau kelompok tertentu.
Kemampuan merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengarahkan warga PT pada kebijakan organisasi yang telah ditetapkan menjadi hal yang penting, pertama sejauh mana kemampuan melibatkan dan memperlihatkan pemahaman kepada segenap warga/stakeholder PT atas kebijakan yang telah ditetapkan, kedua sejauh mana pimpinan melibatkan warga/stakeholder dalam pengambilan keputusan melalui metode participatory, dan ketiga sejauh mana acara yang dirancang dan telah ditetapkan tersebut cukup efektif menjawab problem yang ada, dan keempat sejauh mana optimalisasi penggunaan sumberdaya untuk melaksanakan tahapan dalam implementasi suatu kebijakan Institusi.
Beberapa acara kerja (untuk contoh) yang dilakukan oleh PT dalam 3 tahun ini sebagai institusi dimana peranan leadership sangat faktual yaitu ;
- Pada bidang Akademik, dimana penyampaian nilai hasil penilaian pembelajaran mahasiswa sanggup didorong sempurna waktu yaitu empat belas hari kalender sesudah ujian dilaksanakan, kebijakan ini sudah dilakukan selama empat semester (tahun 2010-2012). Berkat kerjasama dan partisipasi aktif setiap dosen dan departemen telah bisa menolkan keterlambatan.
- Pada bidang kemahasiswaan, kemampuan leader untuk mendorong mahasiswa berorganisasi, berpartisipasi dalam kegiatan kemahasiswaaan dan berprestasi. Ada 98 organisasi kemahasiswaan termasuk organisasi keprofesian pada setiap departemen. Pengembangan softskill, peningkatan kecerdasan unggulan, dan peranan dalam kegiatan kompetitif menyerupai kegiatan mahsiswa tingkat internasional, pemilihan mahasiswa berprestasi, pekan ilmiah mahasiswa tingkat nasional, pekan seni mahasiswa tingkat nasional, pekan olahraga tingkat nasional. Dengan prestasi internasional rerata dalam 3 tahun terakhir sebanyak 45 penghargaan per tahun dan 86 penghargaan nasional.
- Juga Pengabdian masyarakat peranan leader bisa mendorong mahasiswa berpartisipasi dalam acara go field..... mhs per tahun ke desa-desa .............
- Pada bidang manajemen sumberdaya, kemampuan leader untuk menyakinkan pimpinan unit kerja dalam melaksanakan acara integrated ruang kuliah, penerapan sistem keuangan terpadu, integrasi sistem penggajian dalam mekanisme payroll system dan implementasi Musyawarah perencanaan dan pengembangan yang melibatkan partisipasi dari seluruh unit kerja untuk sanggup merumuskan Rencana Kerja dan anggaran tahunan (RKAT).
- Kepemimpinan PT dalam 4 tahun ini juga bisa merubah budaya kerja PT menjadi tertib manajemen keuangan, membangkitkan kepatuhan, dan transparansi (good university governance) melalui kebijakan implementasi audit internal, yang telah bisa membangkitkan partisipasi aktif auditor internal baik akademik dan non akademik yang juga merangkap menjadi agent perubahan, berjumlah 130 orang dosen yang mewakili semua departemen dan 10 orang auditor yang berasal dari tenaga kependidikan.
- Kepemimpinan PT bisa membangkitkan budaya sharing informasi melalui kegiatan rutin rabuan per ahad di departemen, dan rabuan bersama seluruh PT setiap semester. Tingkat partisipasi dosen PT yang hadir dalam rabuan bersama PT tersebut sebanyak 65 – 70 persen dosen PT, dan hampir sebagian besar pejabat struktural PT baik dosen maupun tenaga kependidikan hadir dalam pertemuan tersebut.
- Di bidang penelitian : Kebijakan one gate policy untuk kerjasama riset melalui kantor kerjasama dan acara internasional melalui peraturan Rektor no : ............. . Top down policy untuk fokus acara riset pada bidang pangan, energi, lingkungan, penanggulangan kemiskinan dan biomedis, maka pola tema ini dipakai dalam seleksi tawaran pengusul penelitian pada penelitian desentralisasi (DP2M) maupun institusi PT, pengusul diberikan instruksi ataupun kisi-kisi judul riset yang sanggup dilakukan. Internalisasi acara ini diharapkan waktu sekitar 3 tahun, sehingga semua dosen memahami dan melaksanakan kebijakan ini.
- Penguatan satuan perjuangan akademik (SUA) yang lebih terkoordinir di lingkungan PT sehingga bisa membangkitkan laboratorium atau bagian, penggunaan sumberdaya SDM dan fasilitas yang lebih efisien, exercise penerapan keilmuan dalam bisnis yang lebih konkrit, serta melatih jiwa kewirausahaan baik dosen, mahasiswa maupun petugas laboratorium.
- Implementasi Sistem manajemen Kinerja yang merupakan acara strategis organisasi. Kegiatan ini melibatkan partisipasi seluruh pimpinan unit kerja, dosen dan tenaga kependidikan. Sistem ini telah dicascading ke seluruh unit kerja dan juga kepada dosen dan tenaga kependidikan, dalam waktu satu tahun proses tersebut sudah selesai.
B.6. Evaluasi acara dan pelacakan lulusan
Evaluasi acara baik di tingkat institusi maupun di tingkat acara studi telah dilakukan secara sistematis dengan banyak sekali cara/metode sesuai dengan tujuan dan ruang lingkup evaluasi. Evaluasi acara dilakukan dalam bentuk audit dan asesmen untuk menilai dan memastikan pencapaian standar dan sistem penjaminan mutu internal, penilaian proses berguru mengajar (EPBM) untuk mengevaluasi proses berguru mengajar, dan lokakarya kurikulum untuk mengevaluasi dan mengembangkan kurikulum yang sedang berjalan.
Pelacakan lulusan sebagai salah satu instrumen penting dalam mengevaluasi learning and teaching process dan untuk membina hubungan dengan alumninya. Hasil pelacakan lulusan menjadi salah satu instrumen penting dalam melaksanakan penilaian dan penyesuaian kompetensi lulusan dengan perkembangan kebutuhan dunia kerja dan tantangan karir. Untuk itu, hasil pelacakan lulusan dijadikan dasar penilaian dan penyesuaian kurikulum pendidikan dan pengembangan acara studi di PT. Pelacakan lulusan di tingkat institusi dikoordinasikan oleh kepingan Hubungan Alumni. Selain pada tingkat institusi, pelaksanaan pelacakan lulusan juga dilakukan oleh acara studi atau departemen terkait dengan kepentingan legalisasi dan kepentingan spesifik lainnya.
B.7. Perencanaan dan pengembangan program, dengan memanfaatkan hasil penilaian internal dan eksternal
Perencanaan dan pengembangan program-program di PT dilaksanakan berdasarkan hasil penilaian internal dan eksternal dari pelaksanaan program. Evaluasi internal dilakukan melalui audit akademik dan non akademik yang dikoordinasikan oleh Kantor Audit Internal, dan asesemen akademik pada setiap departemen (program studi) dan fakultas yang dikoordinir oleh Kantor Manajemen Mutu. Evaluasi eksternal dilakukan melalui proses audit dari tubuh eksternal, sertifikasi sistem manajemen ISO, dan proses legalisasi BAN-PT dan legalisasi internasional. Hasil penilaian internal dan eksternal dimanfaatkan untuk penyusunan perencanaan dan pengembangan acara yang bertujuan untuk meningkatkan manajemen secara berkelanjutan gunakan meningkatkan kualitas pendidikan yang baik.
B.8. Dampak hasil penilaian acara terhadap pengalaman dan mutu pembelajaran mahasiswa
Perencanaan dan pengembangan program-program di PT dilaksanakan berdasarkan hasil penilaian internal dan eksternal dari pelaksanaan program. Evaluasi internal dilakukan melalui audit akademik dan non akademik yang dikoordinasikan oleh Kantor Audit Internal, dan asesemen akademik pada setiap departemen (program studi) dan fakultas yang dikoordinir oleh Kantor Manajemen Mutu. Evaluasi eksternal dilakukan melalui proses audit dari tubuh eksternal, sertifikasi sistem manajemen ISO, dan proses legalisasi BAN-PT dan legalisasi internasional. Hasil penilaian internal dan eksternal dimanfaatkan untuk penyusunan perencanaan dan pengembangan acara yang bertujuan untuk meningkatkan manajemen secara berkelanjutan gunakan meningkatkan kualitas pendidikan yang baik.
B.9. Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat PROGRAM STUDI
Dampak hasil penilaian acara terhadap pengalaman dan mutu pembelajaran mahasiswa terlihat dari sejauhmana hasil penilaian acara dipakai untuk meningkatkan upaya perbaikan mutu pembelajaran. Indikatornya antara lain dari peningkatan penilaian positif dari tahun ke tahun dari stakeholders yang dilayani institusi, yaitu mahasiswa, lulusan dan pemanfaat lulusan atas proses dan hasil penyelenggaraan pembelajaran. Semakin banyak mahasiswa yang memperlihatkan skor yang tinggi atas penyelenggaraan perkuliahan termasuk dosen yang mengajar yaitu jumlah mahasiswa memperlihatkan skor EPBM lebih dari 3 meningkat dari 56% (2008) menjadi 88% (2010). Demikian pula semakin banyak lulusan yang menyatakan kepuasan atas penyelenggaraan pembelajaran di PT, baik pada komponen acara pendidikan, dosen, proses berguru mengajar maupun fasilitas ruang kuliah yaitu 27% (2008) menjadi 35% (2010). Selain itu, adanya kesesuaian kompetensi lulusan PT dengan kebutuhan pemanfaat lulusan menyerupai yang ditunjukkan hasil tracer study (2011) bahwa latar belakang pendidikan alumni telah seuai dengan bidang kerja yang dibutuhkan (57%) dan terdapat 30% alumni yang dipromosikan menempati bidang lain.
Dampak hasil penilaian acara terhadap pengalaman dan mutu pembelajaran mahasiswa terlihat dari sejauhmana hasil penilaian acara dipakai untuk meningkatkan upaya perbaikan mutu pembelajaran. Indikatornya antara lain dari peningkatan penilaian positif dari tahun ke tahun dari stakeholders yang dilayani institusi, yaitu mahasiswa, lulusan dan pemanfaat lulusan atas proses dan hasil penyelenggaraan pembelajaran. Semakin banyak mahasiswa yang memperlihatkan skor yang tinggi atas penyelenggaraan perkuliahan termasuk dosen yang mengajar yaitu jumlah mahasiswa memperlihatkan skor EPBM lebih dari 3 meningkat dari 56% (2008) menjadi 88% (2010). Demikian pula semakin banyak lulusan yang menyatakan kepuasan atas penyelenggaraan pembelajaran di PT, baik pada komponen acara pendidikan, dosen, proses berguru mengajar maupun fasilitas ruang kuliah yaitu 27% (2008) menjadi 35% (2010). Selain itu, adanya kesesuaian kompetensi lulusan PT dengan kebutuhan pemanfaat lulusan menyerupai yang ditunjukkan hasil tracer study (2011) bahwa latar belakang pendidikan alumni telah seuai dengan bidang kerja yang dibutuhkan (57%) dan terdapat 30% alumni yang dipromosikan menempati bidang lain.
B.10. HUBUNGAN DENGAN PENJAMINAN MUTU PADA TINGKAT LEMBAGA
Pada tingkatPT, penjaminan mutu menjadi tanggung jawab Rektor yang pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Kantor Manajemen Mutu (KMM). Lingkup kerja KMM meliputi pengkoordinasian penjaminan mutu pada seluruh penyelenggaraan perguruan tinggi di PT, baik bidang akademik maupun non-akademik. Kepala KMM berfungsi sebagai Manajer Representatif (MR) tingkat Institut, Wakil Dekan berfungsi sebagai MR di tingkat Fakultas/Sekolah, Sekretaris LPPM berfungsi sebagai MR di LPPM dan Sekretaris Departemen berfungsi sebagai MR di tingkat Departemen, dan Sekretaris Pusat berfungsi sebagai MR di tingkat Pusat Penelitian/Kajian. Selain itu, pada tingkat Institut dibuat Komite Penjaminan Mutu Institut (KPMI) yang anggotanya terdiri dari seluruh Wakil Dekan, Wakil Kepala LPPM, Sekretaris LPPM, Direktur dan Kepala Kantor terkait.
B.11. DAMPAK PROSES PENJAMINAN MUTU TERHADAP PENGALAMAN DAN MUTU HASIL BELAJAR MAHASISWA
Evaluasi terhadap butir-butir penjaminan mutu di PT dipakai untuk mengetahui sejauh mana pencapaian output dan outcame terhadap standar akademik institusi. Indikator utamanya yakni pada pencapaian kompetensi mata kuliah dan kompetensi lulusan setiap tahun, yang dikaitkan dengan pencapaian visi, misi dan tujuan pendidikan. Dampak proses penjaminan mutu tampak dalam bentuk menyerupai : (1) Meningkatnya tingkat kedisiplinan mahasiswa dalam kegiatan akademik; (2) Meningkatnya tingkat motivasi belajar, mengerjakan kiprah ataupun diskusi; (3) Meningkatnya suasana akademis yang kondusif; (4) Terbukanya saluran pengembangan ilmu, melalui peningkatan jumlah dan kualitas sarana prasarana. dan (5) Pengalaman mudah melalui pelibatan mahasiswa dalam penelitian, dedikasi masyarakat dari banyak sekali kerjasama yang dilakukan.
Proses penjaminan mutu diaplikasikan dalam kegiatan menyerupai EPBM, survai kepuasan pemanfaat lulusan, tracer study, audit maupun asesmen menyerupai yang telah dijelaskan dalam poin B.8. Terkait dengan dampak proses penjaminan mutu dengan terhadap mutu hasil berguru mahasiswa, terlihat bahwa kegiatan-kegiatan tersebut telah meningkatkan mutu hasil berguru mahasiswa setiap tahun. Salah satu indikator utamanya yakni peningkatan rata-rata IPK yaitu dari tahun 2008 ke tahun 2010, 3,81 menjadi 3,83 (S-3), 3,58 menjadi 3,81 (S-2), 3,02 menjadi 3,06 (S-1), dan 3,12 menjadi 3,06 .
B.12. METODOLOGI BAKU MUTU (BENCHMARKING)
Standar Mutu penyelenggaraan acara pendidikan PT meliputi komitmen acara pendidikan PT umtuk memperlihatkan layanan prima dan pendidikan yang efektif. Standar mutu dikembangkan oleh PT mengacu pada Standar Nasional pendidikan (PP Nomor 19 tahun 2005) yang dijabarkan lebih lanjut dalam Standar dan Prosedur Akreditasi Program Pendidikan yang dikeluarkan oleh BAN-PT, dan standar suplemen yang ditetapkan secara internal oleh PT. Standar mutu penyelenggaraan acara pendidikan terdiri atas 7 (tujuh) kelompok standar (Lampiran.. Buku SPMI)
B.13. PENGEMBANGAN DAN PENILAIAN PRANATA KELEMBAGAAN
Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan PT mengacu dan sejalan dengan dinamika yang berkembang baik di lingkungan ekternal maupun internal. Perkembangan di lingkungan eksternal selalu menjadi perhatian PT, biar dalam pengembangan kelembagaannya, PT sanggup menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang ada di sekelilingnya. Selama dua dasawarsa terakhir beberapa kebijakan pemerintah telah sangat signifikan berpengarauh terhadap pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan di PT. Sebelum tahun 2000, status PT yakni perguruan tinggi negeri (PTN). Sebagai Perguruan Tinggi Negeri pola yang harus diikuti PT dalam pengembangan dan penilaian pranata kelembagaannya yakni aturan-aturan yang berlaku bagi PTN.
Dalam UU No. 12/2012, status PT yakni perguruan tinggi negeri tubuh aturan (PTN-BH). Dinamika yang terjadi di lingkungan eksternal ini sangat besar lengan berkuasa dalam pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan di PT dan turut pula menentukan arah dalam pencapaian visi, misi, tujuan dan target PT.
Selain itu, PT sebagai lembaga pendidikan tinggi mempunyai kode etik kelembagaan. Kode etik ini menajdi pola dalam pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan di PT. Kode etik di lingkungan PT berdasarkan Keputusan Senat Akademik PT Nomor 28/SA-PT/2005 perihal Falsafah dan Sistem Nilai dalam Penyelenggaraan Kegiatan. Sistem nilai dalam pengembangan budaya akademik terdiri atas keunggulan akademik, budaya korporasi, pendekatan pengelolaan sumberdaya alam berbasis ekosistem, etika profesi, dan sumberdaya manusia.
B.14. EVALUASI INTERNAL YANG BERKELANJUTAN
PT mempunyai pernyataan mutu sesuai dengan SK ….yaitu: berkomitmen tinggi terhadap mutu, PT secara efisien dan akuntabel menghasilkan lulusan yang kompeten, dan IPTEKS yang relevan untuk kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya PT mengeluarkan kebijakan dan Manual SPMI dalam SK ….dan diperjelas lagi dengan ….tentang SPMI PT 2008-2012. SPMI dirancang, dilaksanakan dan ditingkatkan mutunya secara berkelanjutan dengan model PDCA (Plan, Do, Check, Action) dimana setiap unit di PT secara terencana melaksanakan penilaian diri dengan memakai standar dan mekanisme yang telah ditetapkan. Evaluasi internal terkait pelaksanan standar dan sistem penjaminan mutu pada tingkat Institut dikoordinasikan oleh Kantor Manajemen Mutu (KMM) dan sedangkan pelaksanaan audit internal dalam rangka memastikan sistem pengelolaan dan penjaminan mutu diimplementasikan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dikoordinasikan oleh Kantor Audit Internal (KAI).
Koordinasi pelaksanaan asesmen oleh asesor (KMM) dan audit oleh auditor (KAI) dalam rangka menilai, memastikan, dan mengevaluasi pelasanaan standar dan sistem penjaminan mutu yang telah ditetapkan oleh masing-masing unit merupakan bentuk penilaian internal secara menyeluruh sebagai salah satu pilar Good Governace di PT. Evaluasi internal tersebut dilaksanakan secara tersistem, profesional, dan berkelanjutan.
B.15. PEMANFAATAN HASIL EVALUASI INTERNAL DAN EKSTERNAL/AKREDITASI DALAM PERBAIKAN DAN PENGEMBANGAN PROGRAM
Hasil penilaian internal berupa hasil audit yang dilakukan oleh Kantor Audit Internal (KAI) dan hasil asesmen yang dilakukan oleh Asesor (KMM) merupakan umpan balik untuk melaksanakan tindakan perbaikan dan pengembangan target mutu, standar dan sistem penjaminan mutu sehingga proses peningkatan mutu terhadap semua acara di semua unit berjalan secara berkelanjutan. Hasil penilaian internal juga dipakai oleh unit-unit dan pimpinan PT dalam rangka perbaikan dan peningkatan kinerja serta kebijakan PT secara keseluruhan.
Seluruh acara studi dan institusi PT telah menerapkan SPMI secara konsisten dan telah diakreditasi untuk penjaminan mutu eksternal baik oleh BAN-PT maupun tubuh legalisasi lain secara internasional. Beberapa unit telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008. Hasil dan rekomendasi ketika legalisasi dan sertifikasi selalu dipakai oleh unit yang ada di PT untuk perbaikan, penyempurnaan dan pengembangan mutu PT secara keseluruhan.
B.16. KERJASAMA DAN KEMITRAAN INSTANSI TERKAIT DENGAN PENGENDALIAN MUTU
Kerjasama dan kemitraan dengan pihak luar ditujukan untuk meningkatkan mutu dosen dan mahasiswa PT dalam penelitian dan dedikasi masyarakat, sekaligus meningkatkan kompetensinya. Kerjasama di dalam negeri maupun luar negeri dalam bentuk: mobilitas mahasiswa (pertukaran), pertukaran staf pengajar, penelitian bersama (joint research), acara ambil/transfer kredit, acara gelar bersama (joint degree program) maupun acara gelar ganda (double degree program).
Guna menjamin bahwa kerjasama dan kemitraan yang dikembangkan di PT bermutu dikembangkan asas keterbukaan, berkeadilan, kesetaraan, kejujuran, dan saling percaya (mutual trust), serta berkelanjutan. Untuk itu, PT telah telah menjalin kerjasama dengan 80 kawan dalam negeri dan 20 kawan luar negeri. Selain itu PT juga ketika ini mengembangkan jejaring dalam bentuk koalisi global untuk kerjasama riset internasional yang sifatnya besar, integratif dan berjangka panjang (long term). Kemitraan strategis yang sedang dijalin diantaranya dengan Adelaide University (Australia), University of Goettingen (Germany), Texas A&M (USA), Konsorsium Ehime-Kochi-Kagawa Universities (Japan). Selain itu, riset kolaboratif juga dilakukan melalui kemitraan strategis dengan perusahaan swasta, pemerintah daerah. Keberlanjutan penelitian juga dikembangkan dalam bentuk komersialisasi hasil riset beberapa pusat penelitian di PT, contohnya Pusat Kajian Hortikultura Tropis (PKHT) telah ditetapkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi sebagai salah satu dari 4 (empat) Pusat Penelitian Unggulan Nasional 2011. Untuk tahun 2012.
Selain melalui penelitian, peningkatan kompetensi dosen dan mahasiswa melalui kerjasama dan kemitraan dalam kegiatan dedikasi masyarakat, menyerupai : kerjasama profesional dan kemitraan, pengelolaan pendampingan, penyuluhan, dan jasa konsultansi, kaji tindak, dan desiminasi hasil penelitian. Kegiatan dedikasi masyarakat yang dilakukan oleh PT tidak terlepas dari kegiatan penelitian, sehingga dua kegiatan tersebut akan selalu sinergi biar tujuan pemberdayaan masyarakat tercapai. Kegiatan penelitian dan dedikasi masyarakat hendaknya mempunyai tiga nilai, yaitu nilai keunggulan, nilai korporasi dan nilai lingkungan.
B.17. Analisis SWOT Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan
B.17.1. Deskripsi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman
Kekuatan
- PT sebagai PT berkualitas dikelola secara otonom dalam lingkungan organisasi dan tata kelola yang sehat (kompeten, transparan, akuntabel, responsif dll.).
- Organ PT berinteraksi positif serta saling menguatkan dan berjalan dengan harmonis.
- Tata pamong yang dianut PT mempunyai landasan yang kuat dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan pemerintah dan aturan-aturan yang ditetapkan secara internal.
- Kepemimpinan berlandaskan kepada prinsip Pemimpin yang melayani & diimplementasikan secara partisipati
- Program terkait sistem pengelolaan aset, keuangan, dan sumberdaya lainnya dilakukan dengan transparan, akuntabel, kredibel dan menerapkan prinsip berbgai sumberdaya (resource sharing) biar mutu terjamin.
- Tata kelola di PT memakai konsep SADAR (Sentralisasi Administrasi Desentralisasi Akademik & Riset) yang dsudah difahami unit pelaksana.
- Pelaksanaan pengelolaan organisasi tumbuh & berkembang dengan budaya mutu (pelayanan akademik & proses manajemen terstandar)
Kelemahan
- Unit organisasi PT yang belum diatur oleh pemerintah, namun telah ditetapkan oleh PT, pembiayaannya tidak bisa dibebankan ke Negara
- Pembagian beban pekerjaan antara unit akademik dan manajemen masih belum diadaptasi dengan masing-masing kapasitasnya.
- Koordinasi antar unit adminsitrasi dan akademik serta di dalam unit tersebut masih lemah. Sistem membuatkan sumberdaya (resource sharing) belum berjalan efektif.
- Konsep SADAR menimbulkan unit-unit pengelola manajemen di kantor pusat menjadi banyak dan dipandang kurang efisien.
- Sumbedaya tenaga kependidikan (administrasi) yang kompeten di masing-masing unit masih sedikit jumlahnya.
- Sebagian dari pengelola manajemen berasal dari tenaga pendidik yang belum mendapat pembekalan yang memadai dalam pengelolaan administrasi
- Belum semua unit menimbulkan standar mutu sebagai dasar dalam pencapaian kinerja.
Peluang
- Pembentukan Perguruan Tinggi sebagai Badan Hukum Pendidikan (PT BHP) memperlihatkan keleluasaan dan peluang bagi PT untuk mengembangkan organisasi dan tata kelola sesuai kebutuhan
- Penunjukan PT sebagai sekretariat bersama PT. BHP sanggup mewarnai kebijakan nasional perihal pengelolaan perguruan tinggi serta diberikannya kepercayaan kepada Rektor PT untuk menjadi ketua SNMPTN, Sekjen MRPTN, dan Wakil Ketua Komite Inovasi Nasional (KIN).
- Gaya kepemimpinan serta lessons learned dan best practices PT PT. BHMN diakui dan menjadi demam isu seter bagi PT lainnya
- Adanya planning ke depan terkait pembentukan 10 universitas riset oleh DIKTI
- UU No.12 Tahun 2012 perihal DIKTI mengharuskan semua PT mempunyai sistem penjaminan mutu
Ancaman
- Sistem tata pamong Perguruan Tinggi milik pemerintah diseragamkan oleh Kemdikbud sehingga tingkat fleksibilitas pengelolaan termasuk keuangan PT menjadi berkurang sehingga tidak sanggup mengakomodasi kepentingan penyelenggaraan organisasi PT yang dinamis
- Tingginya partisipasi PT dalam ragam kegiatan eksternal menimbulkan curahan waktu pimpinan PT berkurang
- Uingginya undangan lembaga/instansi luar terhadap staf PT yang mempunyai kompetensi mutu, i.e.asesor BAN PT. dll, mungkin menimbulkan berkurangnya bantuan ke internal PT.
B.17.2. Strategi Pemecahan Masalah, Perbaikan, dan Pengembangan
Strategi S-O: Menggunakan Kekuatan untuk Memanfaatkan Peluang
- Menyiapkan sistem tata kelola PT dalam kerangka SADAR yang kredibel, akuntabel, transparan dan dinamis sesuai dengan karakteristik dan kapasitas PT secara optimal
- Menyiapkan pra-kondisi bagi pengelolaan PT ke depan terkait pembentukan universitas riset serta bentuk penemuan pendidikan lainnya (nasional dan internasional).
- Menciptakan sistem penjaminan mutu internal PT dengan memberdayakan departemen, fakultas & sekolah sebagai ujung tombak pelaksana akademik yang handal & kompeten di bidang keilmuan masing-masing
Strategi W-O: Menghilangkan Kelemahan dan Memanfaatkan Peluang
- Mengusahkan ragam sumber-sumber pendanaan baik melalui utilitas kepakaran staf PT, kemitraan strategis (DN dan LN)termasuk dana topan PT (endowment fund)
- Meningkatkan kiprah fungsi SADAR melalui sistem koordinasi yang baik antar unit-unit pusat dan unit pelaksana akademik (departemen, fakultas & sekolah) dengan didukung infratstutur IT yang kuat.
- Memanfaatkan keleluasaan dan peluang untuk melaksanakan kerjasama dan mendapat proteksi dalam mengatasi kekurangan sumberdaya terkait penguatan tata kelola dan penjaminan mutu universitas.
- Pengelolaan sumberdaya secara terintegrasi secara internal dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang ada secara bersama (Resources sharing)
Strategi S-T: Menggunakan Kekuatan untuk Menghindarkan Ancaman
- Penguatan tata pamong dengan membangun system penyelenggaraan institusi adaptif yang bisa mengantisipasi perubahan yang dinamis
- Penguatan terhadap perencanaan penggunaan keuanga, fasilitas, infrastruktur(asset) yang bisa mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan PT yang dinamis
- Penguatan sistem manajemen universitas yang terintegrasi dan terinternalisasi ke dalam acara individu dan pimpinan unit di lingkungan PT
- Meningkatkan jumlah dan kiprah serta staf yang berkompeten terhadap mutu melalui sistem yang terpadu dan pembinaan yang kontinyu
Strategi W-T: Meminimalkan Kelemahan untuk Menghindarkan Ancaman
- Mengembangkan dan memfungsikan unit yang ada di PT baik di pusat maupun di pelaksana akademik (departemen, fakultas & sekolah) untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan PT yang dinamis.
- Menyiapkan kapasitas unit pelaksana biar responsif dan inovatif beserta payung hukumnya, termasuk pemahaman pentingnya penerapan prinsip “resource sharing”
- Mengefisiensikan fungsi unit-unit pengelola manajemen dikantor pusat sehingga penguatan sistem manajemen dan bantuan staf sanggup ditingkatkan
- Meningkatkan kemampuan kompetensi manajerial dan manajemen bagi pengelola yang berasal dari tenaga pendidik.
- Pendayagunaan Teknologi & Sistem Informasi yang telah dikembangkan untuk mendukung dan memperkuat kemampuan manajerial & manajemen institusi yang konsisten, terkendali serta sempurna waktu dalam jangkauan yang memadai