Pengertian,Tujuan,Manfaat Dan Agenda Interpretasi
Friday, October 2, 2020
Edit
INTERPRETASI
A. Interpretasi
a. Definisi
Freeman Tilden : Suatu kegiatan pendidikan yang ditujukan untuk mengungkapkan arti dan kekerabatan melalui penggunaan obyek asli, dengan pengalaman pertama, dan dengan media yang bersifat ilustratif, bukan hanya sekedar mengkomunikasikan informasi faktual”.
Harold Wallin : Membantu pengunjung mencicipi hal yang dirasakan oleh interpreter – kepekaan terhadap keindahan, kompleksitas, keragaman dan saling keterkaitan dalam lingkungan; rasa kagum; hasrat untuk mengetahui. Interpretasi harus membantu pengunjung membuatkan perasaan bahwa lingkungan yakni rumah mereka. Interpretasi harus membantu pengunjung membuatkan persepsi”. Sharpe (1982) : Suatu mata rantai komunikasi antara pengunjung dan sumberdaya yang ada
Direktorat Taman Nasional dan Hutan Wisata (1988) : Suatu kegiatan bina cinta alam yang khusus ditujukan kepada pengunjung tempat konservasi alam dan merupakan kombinasi dari enam hal, yaitu pelayanan informasi, pelayanan pemanduan, pendidikan, hiburan dan ide serta promosi.
Kesimpulannya : Suatu seni dalam menjelaskan keadaan lingkungan (flora, fauna, proses geologis,proses biotik dan abiotik yang terjadi) oleh pengelola tempat kepada pegunjung yang tiba ke lingkungan tersebut sehingga sanggup memperlihatkan penemuan dan menggugah pemikiran untuk mengetahui, menyadari, mendidik dan bila memungkinkan menarik minat pengunjung untuk ikut menjaga lingkungan tersebut ataupun mempelajarinya lebih lanjut.
Kegiatan interpretasi diselenggarakan dengan memakai bahasa yang gampang dimengerti oleh pengunjung dan dengan cara mempertemukan pengunjung dengan obyek-obyek interpretasi, sehingga pengunjung sanggup memperoleh pengalaman pribadi melalui pancaindranya ibarat penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman ataupun perabaan.
b. Tujuan
- Membimbing pengunjung dalam membuatkan kesadaran, apresiasi dan pemahaman yang lebih tajam mengenai area yang dikunjunginya.
- Mencapai tujuan manajemen.
- interpretasi sanggup mendorong penggunaan sumberdaya rekreasi secara bijaksana oleh pengunjung, membantu memperkuat gagasan bahwa tempat rekreasi tersebut merupakan tempat khusus yang menuntut sikap khusus;
- interpretasi sanggup dipakai untuk meminimalkan imbas insan terhadap sumberdaya dengan bermacam-macam cara.
- Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai tujuan dan target suatu lembaga.
c. Manfaat Interpretasi
Setelah mendapat pengalaman interpretasi yang baik diharapkan pengunjung menjadi lebih mengenal tempat wisata tersebut sehingga lebih memahami dan menikmati kunjungannya, mencicipi pujian akan tempat tersebut dan akan membantu melindungi sumberdaya tempat tersebut. Pengunjung juga akan lebih memperhatikan tindakannya dan tindakan orang lain serta akan mempunyai penghargaan yang lebih tinggi terhadap lingkungan hidup dan kerja mereka sehari-hari, dan akan lebih bersedia melaksanakan sesuatu bagi lingkungannya.
d. Prinsip Interpretasi
6 prinsip interpretasi:
- Suatu interpretasi yang tidak ada kaitannya antara yang diperagakan dengan apa yang diuraikan akan merupakan suatu hal yang sia-sia
- Informasi atau penerangan bukanlah interpretasi. Interpretasi yakni suatu ungkapan berdasarkan informasi-informasi. Dalam interpretasi dimasukkan unsur-unsur informasi
- Interpretasi yakni suatu seni yang menggabungkan bermacam-macam seni, baik bersifat ilmiah, sejarah atau arsitektur, suatu seni yang pada suatu tingkatan tertentu sanggup dianjurkan kepada orang lain
- Cara memberikan Interpretasi bukan dengan perintah tetapi pancingan atau persuasi (dorongan)
- Interpretasi bermaksud memperlihatkan sesuatu secara keseluruhan dan tidak hanya untuk golongan tertentu
- Interpretasi bagi belum dewasa bukan penyederhanaan bagi orang dewasa.
B. Program Interpretasi
Definisi kegiatan interpretasi yakni suatu pola pelaksanaan interpretasi yang disusun berdasarkan waktu yang tertentu dan skenario dongeng yang tertentu pula atau suatu alat penghubung antara apa yang seharusnya didapatkan oleh pengunjung suatu lingkungan alam dengan apa yang seharusnya ditampilkan. Program interpretasi berfungsi untuk menghubungkan sumberdaya alam atau budaya dengan pengunjung dengan memakai aneka macam macam variasi media.
Tujuan dari pembuatan kegiatan interpretasi yakni menjelaskan pengertian dan apresiasi terhadap suatu lingkungan dengan nilai-nilai historis dan alamnya yang penting.
Suatu perencanaan kegiatan interpretasi sebaiknya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- Dapat dipergunakan
- Efisien
- Dapat mengungkap keindahan
- Fleksibel (lentur) dan selektif
- Meminimalkan kerusakan/kerugian pada komunitas alam dan kebudayaan
- Penggunaan sumberdaya alam yang optimum
- Partisipasi publik
Dalam penyusunan kegiatan interpretasi ada beberapa tahapan yang harus dilaksanakan :
- Menentukan tema dan tujuan pembuatan program
- Inventarisasi sumberdaya yang terdapat dalam lokasi
- Analisa data
- Sintesa
- Uji coba
Evaluasi
Contoh kegiatan interpretasi berdasarkan jenis kegiatan.
NO PROGRAM INTERPRETASI
MATERI YANG DISAJIKAN
1. Berkemah
- Pengenalan peraturan dan tata tertib
- Cara-cara survival di hutan
- Pengenalan konsepsi konservasi alam
- Pengenalan potensi flora, fauna dan budaya
2. Pengenalan dan pengamatan tanaman dan satwa
- Penyebaran jenis tanaman dan satwa khas
- Pengenalan habitat
- Pengenalan tingkah laris satwa
- Identifikasi penjabaran jenis
3. Lintas alam, pendakian
- Pengenalan obyek interpretasi
- Pengenalan rute yang ditempuh
- Pengaturan waktu yang tepat
4. Snorkeling dan/atau diving
- Pengenalan peraturan dan teknik penyelaman
- Pengenalan prinsip-pinsip konservasi, khususnya konservasi bahari
- Pengenalan jenis satwa dan tanaman perairan laut
- Pengaturan waktu yang tepat
Dalam suatu perencanaan kegiatan interpretasi untuk jalur pemanduan atau jalur interpretasi, beberapa hal yang harus ditentukan :
a. Lokasi Interpretasi
Penentuan lokasi interpretasi berkaitan dengan potensi obyek interpretasi, topografi, keselamatan dan kenyamanan pengunjung. Selain itu juga memperhatikan perencanaan tempat ybs (misal administrasi plan/yang lain).
b. Jalur Interpretasi
Ada beberapa pengertian mengenai jalur interpretasi, diantaranya yaitu :
- Jalur khusus yang dipakai untuk memasuki tempat dengan lingkungan yang sangat menarik untuk mengetahui kondisi kawasan.
- Suatu rute yang dibentuk untuk menjarakkan pengunjung ke tempat-tempat obyek interpretasi (geologis, biologis, sejarah dan budaya) dan dijelaskan kepada pengunjung baik oleh pemandu atau dengan gejala interpretasi
- Jalur khusus yang didalamnya terdapat obyek-obyek yang menarik, sanggup berupa jalur mobil, jalur sepeda, berjalan kaki dsb.
Tujuan membangun jalur interpretasi :
- Menjamin pemberian dan pelestarian obyek rekreasi/interpretasi
- Pengawasan dan pelayanan yang lebih baik terhadap pengunjung
- Mengembangkan metode interpretasi alam, baik secara pribadi maupun melalui papan-papan interpretasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan pembuatan jalur :
- Tema yang akan disampaikan
- Waktu yang tersedia
- Pengetahuan dari fasilitator
- Sarana yang tersedia
- Tingkat pengetahuan sasaran/pengunjung
Kriteria jalur interpretasi yang baik yakni :
- Diarahkan pada obyek yang spektakuler ibarat air terjun, gua, pedoman sungai, pohon keramat dan sebagainya
- Jalur tidak licin, tidak curam, tidak tergenang dan tidak berlumpur
- Jalur dilengkapi dengan rambu-rambu (papan interpretasi) dan penunjuk arah yang jelas
- Jalur tidak lurus dan jarak antara jalur satu dengan lainnya tidak terlalu jauh
- Jalur tidak melalui komunitas tanaman yang ringkih dan habitat satwa liar yang gampang terganggu
- Panjang jalur yang baik ditentukan oleh waktu berjalan kaki. Waktu berjalan disarankan tidak melebihi 45 menit berjalan kaki, atau sekitar 800 meter, dengan lebar 0.5-2 meter Hal tersebut tergantung pada kondisi lapangan, jarak bekerjsama dilapangan dan kondisi target (orang yang akan berjalan di jalur tersebut).
- Jalur sanggup dirancang untuk aneka macam sarana transportasi tetapi umumnya untuk pejalan kaki.
- Alurnya diubahsuaikan dengan obyek dan memperhatikan faktor kejenuhan pengunjung (bisa lurus, agak berkelok-kelok atau adonan keduanya), dan diubahsuaikan dengan karakteristik pengunjung (umur, pendidikan dll).
Contoh-contoh bentuk jalur interpretasi :
c. Materi Interpretasi
Segala sesuatu yang dipakai untuk menyusun suatu kegiatan interpretasi, meliputi:
- Maksud, tujuan dan fungsi pengelolaan kawasan
- Obyek-obyek interpretasi yang ada di tempat tersebut
- Peraturan bagi pengunjung
d. Obyek Interpretasi
Segala sesuatu di dalam suatu tempat yang dipakai sebagai obyek (bahan utama) dalam menyelenggarakan interpretasi.
Obyek interpretasi sanggup dibagi 2, yaitu:
- Obyek interpretasi sumberdaya alam, yaitu flora, fauna, tipe-tipe ekosistem yang khas, tanah dan geologi, kawah gunung, gua, air terjun, danau, pemandangan alam, habitat satwa, sungai, pantai, laut dan kehidupan bawah laut, dll.
- Obyek interpretasi budaya atau sejarah, berupa situs-situs dan benda peninggalan purbakala, situs-situs sejarah, pemukiman dan kehidupan penduduk asli, baik yang ada di dalam tempat maupun di sekitar kawasan, sejarah tempat dan legenda atau mitos-mitos yang hidup pada masyarakat setempat.
e. Skenario Cerita
Garis-garis besar dongeng yang menjadi tuntunan dalam pelaksanaan interpretasi. Didalamnya dijelaskan mengenai alur perjalanan kegiatan termasuk deskripsi singkat mengenai obyek-obyek interpretasi yang akan dijelaskan.
f. Media Interpretasi
Adalah suatu materi atau alat untuk berkomunikasi dengan pengunjung dalam rangka penyelenggaraan interpretasi
g. Sarana dan Prasarana
Shelter/Tempat Beristirahat
Tempat Sampah
Sign dan Label (Papan Informasi dan Pal-Pal Interpretasi
1. TANDA MASUK/ENTRANCE SIGNS
- Tanda masuk ditempatkan pada lokasi yang menarik perhatian pengunjung
- Tanda masuk harus dibentuk dengan ukuran yang besar dan menarik
2. TANDA ARAH/DIRECTIONAL SIGNS
- Diletakkan pada tempat yang tinggi
- Berukuran besar
- Dekat dengan arah yang ditunjukkan
- Dapat dibaca dari 2 arah/2 side
3. PETA LOKASI/AREA MAP
- Jika anda gres mengunjungi suatu tempat, peta lokasi merupakan informasi terpenting.
- Peta lokasi diletakkan dekat pintu masuk jalur
- Peta lokasi ditempatkan pada tempat sedemikian rupa sehingga terhindar dari hujan, dan cukup rendah sehingga pengunjung sanggup membacanya
- Jika tidak ada dinding untuk menempel, peta lokasi sanggup dilengkapi dengan peneduh/shelter
4. PAPAN INTERPRETASI/INTERPRETATIVE SIGNS
- Tanda interpretasi berbeda dengan tanda arah; dimana tanda interpretasi berisi pesan-pesan yang lebih lengkap.
- Hal yang perlu diperhatikan:
- Sebagian besar orang tidak suka membaca goresan pena yang panjang
- Semenarik apapun pesan yang disampaikan, jika ditampilkan secara monoton, maka tidak ada orang yang tertarik untuk membacanya.
- Desain visual merupakan aspek yang penting dalam tanda interpretasi:
- Gunakan ukuran abjad yang berbeda
- Buat lebar tepi/margin
- Bagilah informasi kedalam beberapa paragraf
- Gunakan simbol atau gambar
- Gunakan kalimat yang memancing rasa ingin tahu
Contoh:
Pertanyaan : Bagaimana cara termudah dalam membedakan monyet (monkey) dengan simpanse (ape)?
Jawaban : Kera tidak pernah punya ekor.
5. TANDA PADA METAL (SIGNS ON METAL)
- Tanda yang dicetak diatas metal (timah, aluminium, stainless steel) merupakan teknik interpretasi yang mahal tapi mengagumkan
- Tulisan dan foto sanggup dicetak di atas metal, dan tentunya akan tahan usang dibandingkan dengan tanda pada papan kayu
- Tanda pada metal cocok untuk goresan pena yang panjang pada tanda/plat yang kecil
- Contoh: Tanda interpretasi di Kebun Raya Bogor.
C. Etika Pemanduan
a. Teknik Interpretasi
1. Teknik secara pribadi (attended service), yaitu kegiatan interpretasi yang melibatkan pribadi antara pemandu (penginterpretasi) dan pengunjung dengan obyek interpretasi yang ada sehingga pengunjung sanggup secara pribadi melihat, mendengar atau bila mungkin mencium, meraba dan mencicipi obyek-obyek intrepretasi yang dipergunakan dan biasanya dengan tahap-tahap pelaksanaan sebagai berikut:
- Iformasi; pengunjung akan mendapat informasi wacana obyek yang akan dikunjungi.
- Rencana kegiatan pelaksanaan kegiatan akan dijelaskan pada suatu pusat pengunjung, jadi pengunjung sudah lebih dulu mengetahui kegiatan interpretasi yang dipilih dan garis besar planning perjalanannya.
- Penyampaian uraian-uraian; dilakukan oleh interpreter pada ketika melaksanakan kegiatan interpretasinya.
Dengan adanya kontak antara pengunjung dengan penginterpretasi maka ada suatu komunikasi langsung, dan disini tugas seorang penginterpretasi sangat besar untuk sanggup mengungkapkan secara menarik semua potensi dalam suatu kawasan. Seorang penginterpretasi yang baik harus sanggup menciptakan suasana yang santai sehingga pengunjung akan sanggup bebas bertanya ataupun sanggup mengutarakan keluhan-keluhannya.
Interpretasi secara pribadi sanggup berupa:
1) Tamasya keliling atau berjalan-jalan dengan pemandu wisata.
Pengunjung dalam kelompok-kelompok atau perorangan yang bergabung membentuk suatu rombongan berjalan-jalan atau dengan kendaraan mendatangi obyek-obyek interpretasi dengan dipandu oleh penginterpretasi dan mengikuti salah satu kegiatan penginterpretasi yang sudah disusun.
2) Percakapan atau diskusi di lokasi dengan/tanpa demonstrasi.
Cara ini biasanya dilakukan pada tempat-tempat khusus, contohnya tempat-tempat yang mempunyai keunikan tanaman dan fauna tertentu. Flora biasanya sanggup ditunjukkan secara langsung, sedangkan untuk fauna sanggup ditunjukkan di tempat-tempat yang menjadi tempat bermain, mencari makan, tidur, dan sebagainya.
2. Teknik secara tidak pribadi (unattended service), yaitu kegiatan interpretasi yang dilaksanakan dengan memakai alat bantu dalam memperkenalkan obyek interpretasi. Interpretasi disajikan dalam suatu kegiatan slide, video, film, rangkaian gambar-gambar dan sebagainya. Program ini biasanya diselenggarakan terutama untuk tempat yangsangat luas, tidak semua potensi alam gampang dinikmati atau didatangi, daerahnya rawan, satwa liar masih banyak dan sebagainya, sehingga pengunjung walaupun tidak sanggup mengunjungi semua lokasi tetapi sanggup mengetahui dan menikmati kekayaan alam yang ada di lokasi tersebut. Program interpretasi secara tidak pribadi ini juga harus dibentuk menarik dan betul-betul sanggup mewakili potensi alam yang ada di tempat tersebut.
Kedua teknik diatas bekerjsama tidak sanggup dipisahkan begitu saja sebab biasanya pengunjung yang tiba ke suatu tempat yang mempunyai potensi besar dan luas ingin melihat dulu secara keseluruhan potensi alam yang ada ditempat-tempat tersebut, gres sehabis itu melihat salah satu atau beberapa kegiatan interpretasi yang ditawarkan.
Dalam suatu kegiatan pemanduan/interpretasi secara pribadi dibutuhkan seorang fasilitator yang berperan sebagai penghubung antara pengunjung dengan sumberdaya atau obyek interpretasi yang biasa disebut Interpreter. Seorang interpreter yang baik yakni seorang interpreter yang sanggup menciptakan orang lain tertarik oleh sesuatu hal gres yang ia jelaskan dengan kata-kata yang sanggup menarik perasaan mereka sebelum memasuki tempat yang sebenarnya.
Interpreter yang baik mempunyai syarat 5 P:
- Peka (sensitivity)
- Peduli (awareness)
- Pengertian
- Penuh apresiasi
- Penuh keakraban
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang interpreter antara lain :
- Antusiasme yang tinggi
- Memiliki rasa humor
- Pandai berbicara
- Percaya diri
- Ramah
- Tenang
- Dapat dipercaya
- Berpenampilan dan bersikap menyenangkan
Ada lima hal yang harus dilakukan apabila kita menjadi seorang interpreter :
1. Datang lebih awal
Seorang interpreter harus tiba lebih awal, paling tidak lima belas menit sebelumnya, untuk meyakinkan bahwa kondisi lokasi atau jalur, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan sempurna ibarat apa yang diinginkan atau dijanjikan. Selain itu juga, semoga interpreter sanggup bertemu dengan seluruh penerima dan sempat untuk sedikit ngobrol dan bertanya mengenai kondisi setiap peserta. Perhatian harus diberikan kepada seluruh peserta, jangan memusatkan perhatian hanya pada sekelompok orang atau seseorang saja.
2. Memulai kegiatan sempurna pada waktunya
Jika telah tiba pada waktunya, mulailah kegiatan perjalanannya. Jangan menunggu penerima yang terlambat, sebab hal tersebut akan menjadikan ketidaknyamanan pada penerima lain yang tiba sempurna pada waktunya, kecuali jika diminta oleh pesertanya. Jika penerima tersebut pada awalnya sudah merasa tidak nyaman maka selanjutnya perhatian mereka akan berkurang pada apa yang akan dijelaskan. Untuk memulainya, perkenalkan diri kembali kepada seluruh penerima dan memperlihatkan ucapan selamat datang.
3. Terlebih dahulu menjelaskan apa saja yang nantinya akan dilakukan
Kemudian mulailah untuk menjelaskan tema dan citra kegiatan yang akan dilakukan sepanjang perjalanan tersebut. Peserta diberi citra apa saja yang akan mereka lakukan sepanjang perjalanan, apa saja yang akan mereka alami, apa saja yang sanggup mereka sanggup dari perjalanan tersebut, serta berapa usang perjalanan atau kegiatan tersebut akan berlangsung.
4. Melaksanakan kegiatan
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum melaksanakan perjalanan antara lain :
Inventarisasi Wilayah
Seorang interpreter harus mengetahui kekayaan obyek-obyek (sumberdaya) yang terdapat di wilayahnya, paling tidak di jalurnya.
Menentukan Tema
Setelah tahu dan familiar dengan keadaan jalur atau wilayahnya, seorang interpreter harus memilih tema yang akan disampaikan (disesuaikan dengan obyek yang ada/menarik dan target yang dituju) sehingga dalam penjelasannya tidak akan meloncat-loncat.
Mengumpulkan data dan informasi mengenai obyek yang akan disampaikan
Dalam kegiatan interpretasi, bukan hanya informasi mengenai obyek tersebut yang perlu dijelaskan tetapi juga hubungannya baik dengan obyek lainnya maupun dengan insan sehingga seorang interpreter harus mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan obyek tersebut. Pengetahun yang dibutuhkan tidak hanya di bidang tanaman atau hewan, tetapi juga geologi, antropolgi, dll.
Merinci perjalanan
Agar perjalanan menjadi lebih terarah maka akan lebih baik jika telah disusun jadwal perjalanannya, dan materi apa saja yang akan dijelaskan pada waktu-waktu yang telah trjadwal tersebut. Tetapi jadwal tersebut tidak kaku, sanggup berubah sesuai dengan keadaan.
Waktu istirahat
Menentukan berapa usang waktu istirahat yang diperlukan. Hal ini diubahsuaikan dengan kondisi peserta, jumlah penerima dan kondisi lapangan.
5. Mengakhiri kegiatan
Pada simpulan perjalanan, berikan kesimpulan dari apa saja yang telah mereka lewati, kemudian ucapkan selamat tinggal.
Beberapa hal yang harus diperhatikan selama melaksanakan perjalanan :
- Tetap berada di depan (memimpin)
- Jika berbicara, harus menghadap ke arah peserta
- Berikan pandangan yang lebih terang pada obyek yang diterangkan
- Berbicara dengan cukup keras
- Tahu kapan harus diam/berhenti
- Gunakan waktu-waktu dimana penerima sanggup menyentuh obyek yang dijelaskan
- Gunakan seluruh panca indra
- Mengatur kecepatan langkah
- Tetap bersama, hitung kelengkapan jumlah peserta
- Keadaan darurat
- Anak-anak