Pengertian Public Relations
Tuesday, March 29, 2022
Edit
Pengertian Public Relations
Suksesnya suatu perusahaan tidak terlepas dari keterampilan seorang Public Relations yang selalu diberi doktrin untuk menjadi ujung tombak dari sukses atau tidaknya suatu perusahaan, ini pula yang membuat posisinya menjadi sangat penting dalam suatu perusahaan, sanggup diketahui di instansi-instansi pemerintah, perusahaan swasta, tubuh organisasi baik besar maupun kecil. Di negara-negara berkembang khususnya, kekerabatan masyarakat sering dianggap sebagai elemen penerangan dan prosedur penerangan, padahal bahwasanya penerangan mencakup kegiatan penyampaian informasi yang menyeluruh, maka public relations menempatkan dirinya sebagai wakil dari suatu forum dalam hubungannya dengan masyarakat, sampai tekanan kegiatannya yaitu penyebaran informasi dua arah atau secara timbal balik.
Pengertian Public Relations yaitu bahwa Public Relations merupakan adonan dari dua buah kata yaitu “Public” dan “Relation” dan biasa disingkat PR. Istilah “Public” dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai ”Publik” yaitu sebagai salah satu kelompok dalam masyarakat yang sifatnya heterogen terdapat sekelompok organ yang sifatnya homogen, yang homogen inilah yang sanggup di kategorikan sebagai “Publik”. “Public” secara universal yaitu : “sekelompok orang yang memiliki minat dan perhatian yang sama terhadap sesuatu hal”.
Kata “Relation” tanpa abjad “s” dibelakangnya diterjemahkan sebagai “hubungan” tetap kaitannya dengan Public Relations. “Relations” yang dimaksudkan dengan memasukkan abjad “s” dibelakangnya berarti memperlihatkan sifat yang jamak dengan demikian “hubungan” disini yaitu dalam arti yang jamak pula. Maka dengan demikian terjemahan “Relations” dengan abjad “s” yaitu penting dalam rangka pengertian Public Relations dan ini lebih jauh termasuk di dalam prinsip yang menjadi dasar landasan dan ciri khas Public Relations.
Public Relations secara harfiah yaitu adonan dari dua kata :
Public : Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan kata “Publik” namun prinsip pengertiannya yaitu yang telah dijelaskan sebelumnya.
Relations : Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yaitu “hubungan” dalam arti menyangkut banyak kekerabatan maka dari asal katanya Public Relations sanggup diartikan sebagai “hubungan antar publik” atau “hubungan-hubungan publik”.
Berikut beberapa definisi Public Relations:
a. Cutlip dan Center yang dikutip oleh Ruslan (1997 : 6), mendefinisikan:
“Public relations yaitu fungsi administrasi yang menilai perilaku publik, mengindentifikasikan budi dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melaksanakan suatu aktivitas kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman dan kontribusi dari publiknya”.
b. Menurut Onong Uchjana Effendy, dalam bukunya Human Relations dan Public Relations menyatakan bahwa mengandung 2 unsur pengertian, yaitu:
“Public Relations dalam pengertian Methode of Communication, yang merupakan rangkaian atau sistem kegiatan (Order System of Action). Public Relations dalam pengertian State of Being, yang merupakan perwujudan kegiatan komunikasi tersebut sehingga melembaga, yang sanggup berbentuk biro, pecahan penjabar yang ditugaskan memimpinnya dinamakan Public Relations Officer (PRO). (Effendy, 1993:334)
Dari pengertian tersebut sanggup diambil suatu balasan atau beberapa kesamaan pokok pikiran, yaitu :
- Public Relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian, dan gambaran baik dari publiknya.
- Sasaran Public Relations yaitu membuat opini publik atau disebut dengan persepsi positif atau gambaran yang menguntungkan semua pihak.
- Public Relations merupakan unsur yang sangat penting dalam administrasi guna mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi atau perusahaan.
- Public Relations yaitu perjuangan untuk mencapai kekerabatan yang serasi antara suatu tubuh atau organisasi dan masyarakat melalui proses komunikasi timbal balik arah.
- Tujuan utama Public Relations yaitu membuat dan memelihara saling pengertian yakni untuk memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa di mengerti oleh pihak-pihak lain yang turut berkepentingan.
Meskipun banyak definisi Public Relations yang mengutamakan pembentukan goodwill (itikad baik), Mutual Understanding (saling pengertian), maupun favourable. Public Opinion (opini publik yang sesuai dengan yang diharapkan), Sukatendel memperlihatkan suatu definisi yang lebih menegaskan esensi Public Relations yaitu bahwa Public Relations yaitu salah satu metode komunikasi yang membuat positif dari kawan orang atas dasar menghormati kepentingan bersama.
Proses Public Relations
Proses Public Relations berdasarkan Scott M. Cutlip sebagai berikut :
- Fact Finding, artinya pengumpulan data-data fakta.
- Planning, artinya sehabis data-data dikumpulkan, kemudian disusun suatu perencanaan perihal apa saja kegiatan yang harus dilakukan.
- Communication, artinya sehabis planning itu ditetapkan dengan matang, kemudian petugas Public Relations melaksanakan operasional dengan tujuan melaksanakan komunikasi, mengadakan promosi, memperoleh evaluasi yang baik dan kontribusi masyarakat memperoleh itikad yang baik dan menghindari kemungkinan terjadinya hambatan-hambatan.
Fungsi Public Relations
Mengenai konsep fungsional Public Relations, berdasarkan Scott M. Cutlip dan Allen Center dalam bukunya, “Effections Public Relations” mengatakan klarifikasi sebagai berikut :
- “To facilitate and insure and inflow of representative opinions and operation may be kept compatible with the diverse needs and view of these public”. (Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili dan publik yaitu organisasi. Sehingga kbijaksanaan dan operasionalisasi organisasi sanggup dipelihara keserasiannya dengan ragam kebutuhan dan pandangan publik-publik tersebut).
- “To counset management on ways and mean on shaping on organization policies and operations to gain maximum Public Ecceptance”. (Menasehati administrasi mengenai jalan dan cara menyusun budi dan operasionalisasi organisasi untuk sanggup diterima secara maksimal oleh publik).
- To device and implement programs that will gain wide and favourable intrepretations of an organizations policies and operations”. (Merencanakan dan melaksanakan program-program yang sanggup menimbulkan penafsiran yang menyenangkan terhadap budi dan operasionalisasi organisasi). (Cutlip dan Center, 2005:26)
Bentrand R. Canfield dalam bukunya “Public Relations Principle and Problems” mengemukakan fungsi Public Relations sebagai berikut :
- It should server the public interest; (Mengabdi kepada kepentingan umum)
- Maintain good communications; (Memelihara komunikasi yang baik)
- Stress good morals and manners; (Menitik beratkan budbahasa dan prilaku yang baik). (Canfield, 1999:24)
Berdasarkan uraian mengenai fungsi Public Relations beserta penegasan kegiatan PR berdasarkan Cutlip dan Center serta Canfield di atas maka fungsi Public Relations sanggup dirumuskan sebagai berikut :
- Menunjang kegiatan administrasi dalam mencapai tujuan organisasi.
- Membina kekerabatan yang serasi antarorganisasi dan publik, baik publik internal maupun eksternal.
- Menciptakan komunikasi 2 arah timbal balik dengan membuatkan informasi dan organisasi pada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.
- Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.
Tujuan Public Relations
Tujuan operasional suatu public relations yaitu membina kekerabatan yang serasi antara organisasi publik internal maupun publik eksternal serta mencegah adanya konflik yang di timbulkan dari pihak organisasi tersebut maupun dari pihak publik itu sendiri.
Tugas dan tanggung jawab seorang public relations yaitu membuat kepercayaan, kejujuran dan sanggup mengatakan publikasi yang baik kepada masyarakat, tentunya di dukung dengan kiat dan strategi, serta teknik-teknik yang dipakai pada aktivitas yang hendak dilaksanakannya.
Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy M.A dalam “Hubungan masyarakat suatu komunikasi” (Ruslan, 1997 : 10) memberi kesimpulan mengenai kiprah utama seorang public relations yang pada pada dasarnya yaitu sebagai berikut :
- Sebagai komunikator sebagai penghubung antara orang atau forum yang diwakilinya dengan publiknya. Prosesnya berlangsung dalam dua arah timbal balik (two-way refficreciprocal communications). Dalam hal ini, disatu pihak melaksanakan fungsi komunikasi merupakan bentuk penyearan informasi, dilain pihak komuikasi berlangsung dalam bentuk penyampaian pesan dan membuat opini (public opinion).
- Membina relations ship, yang berupa membina kekerabatan yang saling menguntungkan dengan pihak publik sebagai sasaran sasarannya, baik internal atau eksternal publik. Khususnya dalam membuat saling mempercayai (mutuall understanding), dengan saling memperoleh manfaat bersama (mutually simbiosis), antara forum atau perusahaan dan publiknya.
- Peranan back-up management, yakni sebagai pendukung dalam proses administrasi organisasi atau perusahaan. dijelaskan bahwa pubic relations menempel pada fungsi management, berarti ia tidak sanggup di pisahkan dari manajemen.proses tersebut dalam teorinya melalui tahapan yang di kenal dengan “POAC”, yaitu planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (penggiatan), dan controlling (pengawasan).
- Membentuk corporate image artinya berupaya membuat gambaran diri bagi organisasi atau lembaganya. Menciptakan gambaran perusahaan merupakan tujuan (goals) simpulan dari suatu aktifitas aktivitas kerja public relations compaign (kampanye public relations), baik untuk keperluan publikasi maupun promosi. (Ruslan, 1997 : 10)
Bentuk-bentuk Kegiatan Public Relations
Rhenald Kasali dalam bukunya ”Manajemen PR, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia” (1994 : 65) menjelaskan bahwa dalam public relatios terdapat bentuk-bentuk kegiatan public relations sebagai berikut:
1. Kegiatan Internal
Kegiatan internal yaitu kegiatan yang ditunjukan untuk publik internal atau publik yang berafiliasi dengan perusahaan atau instansi. Hubungan internal public relations diantaranya adalah:
- Hubungan dengan pemegang saham.
- Hubungan dengan manajer dan top executive.
- Hubungan dengan karyawan.
- Hubungan dengan keluarga karyawan.
2. Kegiatan Eksternal
Kegiatan eksternal yaitu kegiatan yang dilakukan pada publik umum atau masyarakat dalam bentuk opini publik perihal perusahaan atau instansi. Hubungan eksternal public relations diantaranya adalah:
- Hubungan dengan konsumen.
- Hubungan dengan bank.
- Hubungan dengan pemerintah.
- Hubungan dengan pesaing.
- Hubungan dengan komunitas.
Kegiatan External Public Relations
Kegiatan yang dilakukan oleh public relations atau humas eksternal, yaitu untuk memperoleh dukungan, kepercayaan, dan pengertian dari khalayak luar organisasi atau instansi. Menurut Effendy (1990 : 129-130), kegiatan komunikasi dengan khalayak di luar forum terdiri atas dua jalur timbal balik, yaitu :
a. Komunikasi dari perusahaan ke khalayak
Komunikasi dari perusahaan ke khalayak atau publik pada umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa terlihat, setidak-tidaknya ada kekerabatan batin. Kegiatan ini sangat penting dalam rangka upaya memecahkan suatu duduk masalah yang terjadi tanpa diduga sebelumnya. Kegiatan komunikasi dari organisasi atau instansi atau khalayak sanggup dilakukan melalui banyak sekali bentuk, seperti: majalah, pidato, dan televisi, film dokumenter, brosur, lefleat, poster, konferensi pers, dan lain-lain.
b. Komunikasi dari khalayak ke perusahaan
Komunikasi dari khalayak ke perusahaan yaitu proses umpan balik (feed back). Hal ini, berarti bahwa imbas dari komunikasi yang disalurkan oleh perusahaan sanggup disebabkan lantaran spontanitas khalayak maupun di usahakan oleh perusahaan. Umpan balik ini sangat penting, lantaran dengan demikian sanggup diketahui berhasil tidaknya komunikasi di lancarkan. Jika efeknya positif, maka contoh metode dan teknik komunikasi sanggup di pertahankan. Apabila efeknya negatif, perlu diadakan perubahan-perubahan terhadap pola, metode dan teknik yang digunakan.
Efek yang timbul sanggup dikontroversikan, ada yang pro dan kontra, situasi menyerupai ini dinamakan opini publik. Jika opini publik ini merugikan perusahaan, maka perlu segera di katalisasikan perilaku publik yang kontra ke arah yang dikehendaki perusahaan tersebut yaitu kegiatan komunikasi pula”. (Effendy, 1990 : 129-130)