Pengertian Kreativitas Dan Ciri-Ciri Krevitas Berdasarkan Para Ahli

Kreativitas
Pengertian Kreativitas Menurut kamus Webster dalam Anik Pamilu (2007:9) kreativitas ialah kemampuan seseorang untuk mencipta yang ditandai dengan orisinilitas dalam berekspresi yang bersifat imajinatif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:599), kreativitas ialah kemampuan untuk mencipta, perihal berkreasi dan kekreatifan.Menurut James J. Gallagher dalam Yeni Rachmawati (2005:15) menyampaikan bahwa “Creativity is a mental process by which an individual crates new ideas or products, or recombines existing ideas and product, in fashion that is novel to him or her “ (kreativitas merupakan suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk baru, atau mengkombinasikan antara keduanya yang pada akhirnyakan menempel pada dirinya). 

Menurut Supriadi dalam Yeni Rachmawati (2005:15) mengutarakan bahwa kreativitas ialah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang tealah ada. Kreativitas merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas, diferensiasi, dan integrasi antara tahap perkembangan. Kreativitas ialah kemampuan untuk membuat atau daya cipta (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990: 456), kreativitas juga sanggup bermakna sebagai kreasi terbaru dan asli yang tercipta, alasannya kreativitas suatu proses mental yang unik untuk menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda dan orisinil. Kreativitas merupakan kegiatan otak yang teratur komprehensif, imajinatif menuju suatu hasil yang orisinil. 

Menurut Semiawan dalam Yeni Rachmawati (2005:16) mengemukakan bahwa kreativitas merupakan kemampuan untuk menawarkan gagasan gres dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Menurut Chaplin dalam Yeni Rachmawati (2005:16) mengutarakan bahwa kreativitas ialah kemampuan menghasilkan bentuk gres dalam seni, atau, dalam permesinan, atau dalam pemecahan masalah-masalah dengan metode-metode baru. Sedangkan berdasarkan Utami Munandar (1992:47) kreativitas ialah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada”. Sedangkan berdasarkan Clarkl Monstakis dalam Munandar (1995:15) menyampaikan bahwa kreativitas merupakan pengalaman dalam mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu antara relasi diri sendiri, alam dan orang lain. 

Menurut Kuper dan Kuper dalam Samsunuwiyati Mar’at (2006:175) Kreativitas merupakan sebuah konsep yang beragam dan multi-dimensial, sehingga sulit didefinisikan secara operasional. Definisi sederhana yang sering dipakai secara luas ihwal kreativitas ialah kemampuan untuk membuat sesuatu yang baru. Wujudnya ialah tindakan manusia. Melalui proses kreatif yang berlangsung dalam benak orang atau sekelompok orang, produk-produk kreatif tercipta. 

Produk itu sendiri sangat beragam, mulai dari inovasi mekanis, proses kimia baru, solusi gres atau pernyataan gres mengenai sesuatu dilema dalam matematika dan ilmu pengetahuan; komposisi musik yang segar, puisi kisah pendek atau novel yang menggugah yang belum pernah ditulis sebelumnya; lukisan dengan sudut pandang yang baru; seni patung atau potografi yang belum ada sebelumnya; hingga dengan terobosan dalam aturan hukum, agama, pandangan filsafat, atau pola sikap baru.

 Berdasarkan beberapa definisi diatas sanggup kita tarik kesimpulan bahwa kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode ataupun produk gres yang efektif yang bersifat imajinatif, fleksibel, suksesi, dan diskontinuitas, yang berdaya guna dalam aneka macam bidang untuk pemecahan suatu masalah. Kaprikornus kreativitas merupakan cuilan dari perjuangan seseorang. Kreativitas akan menjadi seni ketika seseorang melakulan kegiatan. Dari pemikiran yang sederhana itu, penulis melaksanakan semua kegiatan yang bertujuan untuk memacu atau menggali kreativitas. 

Ciri-ciri Kreativitas 
Menurut Slameto (2003:17) dalam Supriadi menyampaikan bahwa ciri-ciri kreativitas sanggup dikelompokkan dalam dua kategori, kognitif dan non kognitif. Ciri kognitif diantaranya orisinilitas, fleksibelitas, kelancaran, dan elaborasi. Sedangkan ciri non kognitif diantaranya motivasi sikap dan kepribadian kreatif kreatif. Kedua ciri ini sama pentingnnya, kecerdasan yang tidak ditunjang dengan kepribadian kreatif tidak akan menghasilkan apapun.Kreativitas hanya sanggup dilahirkan dari orang cerdas yang mempunyai kondisi psikologi yang sehat. Kreativitas tidak hanya perbuatan otak saja namun variabel emosi dan kesehatan mental sangat kuat terhadap lahirnya sebuah karya kreatif. 

Kecerdasan tanpa mental yang sehat sulit sekali sanggup menghasilkan karya kreatif. Menurut Sri Narwati (2011:11) ciri-ciri guru kreatif adalah;
  •  Guru yang fleksibel Kecerdasan majemuk, keragaman gaya belajar, dan perbedaan huruf siswa menuntut guru harus fleksibel. Guru harus luwes menghadapi segala perbedaan ini biar bisa menumbuhkan segala potensi siswa. 
  • Guru yang optimis Guru harus optimis bahwa setiap siswa memanag mempunyai potensi dan setiap anak ialah pribadi yang unik. Keyakinan guru bahwa interaksi yang menyenangkan dalam pembelajaran akan bisa memfasilitasi siswa bermetamorfosis lebih baik dan akan berdampak pada perkembangan huruf siswa yang positif. 
  • Guru yang respect Kita tidak bisa meminta siswa berlaku hormat, tetapi guru tidak memperlakukan siswa pula. Guru hendaknya senantiasa menumbuhkan rasa hormat di depan siswa sehingga bisa memacu siswa lebih gampang memahami materi pembelajaran sekaligus hal-hal lain yang dipelajarinya.
  • Guru yang cekatan Anak-anak yang selalu aktif dan dinamis harus diimbangi oleh guru yang aktif dan dinamis pula, sehingga bisa muncul saling pemahaman yang kuat dan akan berdampak positif bagi proses dan hasil pembelajaran.
  • Guru yang humor Humor-humor yang dimunculkan guru disela-sela pembelajaran tentunya akan menyegarkan suasana pemebelajaran yang membosankan. Dengan humorhumor yang segar akan membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan 
  • Guru yang inspiratif Fasilitasilah setiap siswa biar bisa menemukan hal-hal gres yang bermanfaat. Jadikanlah setiap siswa menjadi pribadi yang bermakna dengan menemukan sesuatu yang positif untuk perkembangan kepribadiannya. 
  • Guru yang lembut Kelembutan akan membuahkan cinta,dan cinta akan semakain merekatkan relasi guru dengan para siswanya. Jika siswa mencicipi kelembutan setiap kali berinteraksi dengan guru maka hal ini akan membuat pembelajaran menjadi lebih efektif. 
  • Guru yang disiplin Ketika seorang guru membuat kebijakan kedisiplinan, maka ingatlah tyujuan awal yang dibutuhkan terhadap perubahan sikap siswa kearah yang lebih positif. Disiplin tidak harus selalu identik dengan hukuman. Menurut Lou Nne Jonson metode eksekusi mungkin sanggup mengubah sikap siswa sementara waktu, tetapi tidak mendorong siswa untuk bertanggung jawab atas perbuatan mereka.
  • Guru yang responsif Guru hendaknya cepat tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi baik pada anak didik, sosial budaya, ilmu pengetahuan maupun teknologi. Misalnya ketika muncul demam facebook, maka guru harus kreatif mamanfaatkan untuk mendukung pembelajaran. 
  • Guru yang empatik Guru yang empatik pastilah bisa memahami bahwa siswa yang bermacam-macam mempunyai kemampuan dan kecepatan mencar ilmu yang berbeda. Dengan empatinya guru harus bisa membantu siswa yang mungkin kurang cepat dalam mendapatkan pembelajaran. 
  • Guru yang nge-friend dengan siswa Kedekatan menguatkan ikatan. Jangan hanya jadikan siswa sebagai sobat dinas, tetapi jadikanlah siswa sebagai sobat sejati kita. Hubungan yang nyaman antar guru dan siswa tentunya akan membuat anak membuat anak lebih gampang mendapatkan pembelajaran dan bersosialisasi dengan lingkungan di sekitarnya. 
  • Guru yang penuh semangat Aneh rasanya ketika guru mengharapkan siswa mencar ilmu dengan aktif, tetapi guru terlihat loyo dan ogah-ogahan. Maka, sebelum memotivasi siswa hendaknya guru pun memancarkan semangat ketika berinteraksi dengan siswa. 
  • Guru yang komunikatif Guru kreatif tentunya tidak sekedar menjalin komunikasi dengan siswa yang hanya ada kaitannya dengan profesi, menegur dilema kedisiplinan, kerapian,dan tugas-tugas. Sapalah siswa deanagan bhan komunikasi yang ringan untuk biasa memecah kebekuan dan semakin mendekatkan relasi guru dan siswa. 
  • Guru yang pemaaf Menghadapi siswa tidak selalu manis, terkadang kita sering bertemu demngan siswa yang bersikap menjengkelkan. Dalam situasi menyerupai ini, guru dihentikan hanyut dalam emosi negatif, apalagi hingga menawarkan klaim negtif terhadap siswa tertentu. Menurut Abdullah Munir klaim-klaim negatif akan menimbulkan relasi antara guru dan murid menjadi tersekat, tidak netral, bahkan penuh pra konsepsi negatif. Untuk menghindari hal tersebut, guru harus menjadi sosok yang pemaaf. 
  • Guru yang sanggup menjadi teladan Tidak abnormal lagi bahwa guru sering diartikan sebagai seseorang yang digugudan ditiru. Susah rasanya ketika kita mengharapkan siswa bisa sempurna waktu, tetapi guru tidak memberi teladan untuk sempurna waktu. Guru merupakan orang kedua sesudah orang bau tanah yang bisa menjadi teladan dan panutan seorang anak. Tak peduli betapa luar biasanya rencana seorang guru, rencana itu tidak akan berjalan bila guru tidak menawarkan contohnya. Maka seorang guru kreatif hendaknya fleksibel dalam menghadapi siswa yang bermacam-macam karakteristiknya, tetapi optimis bisa memfasilitasi keseragaman siswa biar sukses dalam pembelajaran. Guru kreatif juga respect dan cekatan biar bisa menyisipkan humor-humor dan inspiratif dengan lembut. Dalam menegakkan disiplin guru kreatifpun cukup responsif, empatik, dam nge-friend dengan siswa, sehingga bisa menghindari penggunaan kekerasan dalam membimbing siswa untuk tertib, maka sikap penuh semangat, komunikatif, dan pemaaf seorang guru kreatif menjadikannya teladan bagi siswa. 

SUMBER ARTIKEL;
http://eprints.uny.ac.id/9844/2/BAB%202%20-%2008108244084.pdf

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel