Pengertian Materi Bakar

Asal Bahan Bakar 
Menurut teori pembentukan minyak bumi, khususnya teori hewan Engler dan teori Tumbuh-tumbuhan, senyawa-senyawa organik penyusun minyak bumi merupakan hasil alamiah proses dekomposisi tumbuhan selama berjuta-juta tahun. Oleh lantaran itu minyak bumi juga dikenal sebagai materi bakar fosil selain batubara dan gas alam (Hofer,1966). Semua materi bakar dihasilkan oleh senyawa karbohidrat dengan rumus kimia Cx(H2O) yg menjadi fosil. Karbohidrat tersebut dihasilkan oleh tumbuhan dengan mengubah energi matahari menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis.

 Kebanyakan materi bakar fosil diproduksi kira-kira 325 juta tahun yang lalu. Setelah tumbuhan mati, maka karbohidrat bermetamorfosis senyawa hidrokarbon dengan rumus kimia CxHy jawaban tekanan dan temparatur yang tinggi serta tidak tersedianya oksigen (aneorob). Selain tersusun oleh komponen hidrokarbon, minyak bumi juga mengandung komponen non-hidrokarbon. Kandungan komponen senyawa hidrokarbon relatif lebih besar dari pada kandungan komponen senyawa nonhidrokarbon. Komponen non-hidrokarbon sanggup berupa unsur-unsur logam atau yang sifatnya ibarat logam, serta komponen organik lainnya yang bukan hidrokarbon, mirip belerang, nitrogen dan oksigen. Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa organik yang terdiri atas hidrogen dan karbon, misalnya benzena, toluena, ethylbenzena dan isomer xylema. 
Keberadaan hidrokarbon aromatik di dalam minyak bumi lebih sedikit dibandingkan dengan hidrokarbon parafin. Aromatik – aromatik murni yaitu molekul – molekul yang hanya mengandung cincin dan rantai sederhana ialah benzena yang terdiri dari sebuah cincin dasar yang mengandung 6 atom karbon, dengan ikatan rangkap di antara setiap atom karbon lainnya sehingga terdapat 3 ikatan ganda dalam cincin dasar tersebut. Bila kedua cincin benzena tersebut bergabung akan membentuk senyawa naftalen. Senyawa ini mempunyai rumus CnH2n-6 untuk molekul cincin tunggal dan CnH2n-12 untuk molekul cincin ganda dan beraroma

Dengan adanya proses kimia dan fisika, minyak bumi mentah sanggup diubah menjadi banyak sekali produk, mirip bensin, terdiri dari hidrokarbon C6 hingga C10 dari alkana rantai normal dan bercabang serta sikloalkana dan alkil benzen (Nugroho A, 2006). Naftalen yang bahu-membahu merupakan produk untuk menghilangkan bacin busuk, anti jamur dan pencegah serangga ternyata juga memperlihatkan pengaruh positif untuk peningkatan angka oktan dari bensin. 

Naftalen merupakan rangkaian hidrokarbon jenis aromatik bahkan sanggup disebut polyaromatik dengan struktur kimia berbentuk cincin benzena yang bersekutu dalam satu ikatan atau dua orto bundar benzena dimana pada proses penggabungan tersebut kehilangan 2 atom C dan 4 atom H sehingga rumus kimianya menjadi C10H8. Secara fisik naftalen merupakan zat yang berbentuk keping kristal gampang menguap dan menyublim serta tak berwarna umumnya berasal dari minyak bumi atau kerikil bara. Karena bentuk struktur kimia naftalen serta sifat kearomatisa tersebut maka naptalene mirip halnya benzene, mempunyai sifat anti knock yang baik. Oleh alasannya yaitu itu penambahan naftalen pada benzin akan meningkatkan anti knock dari bensin tersebut (Raharjo T, 2009).


Minyak Tanah 
Minyak tanah atau kerosin merupakan fraksi dari minyak bumi pada tingkat titik didih diantara 150o C hingga dengan 300o C. Bahan bakar ini merupakan fraksi diantara fraksi bensin dan fraksi minyak solar. Minyak tanah yang dipakai sebagai materi bakar mempunyai komposisi yang sebagian besar mengandung hidrokarbon alkana. Jika materi bakar ini dibakar akan memperlihatkan nyala yang terang, dengan api berwarna putih. Minyak tanah jenis ini dihasilkan eksklusif dari destilasi minyak mentah jenis parafin ataupun dari larutan ekstraksi destilasi dari adonan beberapa jenis minyak mentah. 

Cairan SO2 merupakan solven yang sangat banyak dipakai untuk proses tersebut (Wartawan, 2002). Napthane dipenuhi cycloparaffins. hanya C5 dan C6 Cycloparaffins, cyclopentanes ada di dalam minyak yang kurang murni sesungguhnya sumber yang utama dari material ini yaitu minyak tanah kotor, dimana minyak tersebut dipisahkan oleh penyulingan kecil. bagaimanapun, cycloparaffins sanggup dibentuk oleh hydrogenation bersifat hidrokarbon aromatik. Asam naphthenic yaitu materi yang terdapat di minyak tanah kasar. Asam naphthenic ini oleh dari proses destilasi oleh perlakuan dengan soda kaustik dan pengasaman oleh garam sodium (Board N, 2004). 


Solar.
Minyak solar sanggup memperlihatkan kerja mesin yang memuaskan apabila sanggup menghasilkan pembakaran tepat dalam ruang bakar. Udara yang dikompresikan ke dalam ruang bakar mesin hingga tekanan antara 20 – 30 kgf/cm2 sehingga suhu dalam ruang bakar berkisar 650–750 oC. Pembakaran yang tepat sanggup dilakukan dengan menginjeksikan materi bakar (berupa kabut) ke dalam ruang bakar yang di dalamnya terdapat udara panas sehingga bisa menyalakan materi bakar. Pembakaran yang terjadi mengakibatkan tekanan dalam ruang bakar naik secara mendadak dan menimbulkan tenaga.

Ketukan dalam mesin diesel terjadi jawaban keterlambatan terbakarnya materi bakar di dalam ruang bakar. Ini disebabkan oleh terjadinya akumulasi materi bakar di dalam ruang bakar, dan begitu terbakar maka akan terjadi ledakan secara berturut turut. Jarak waktu antara materi bakar diinjeksikan ke ruang bakar (silinder) hingga ketika terbakar, disebut waktu tunda (delay period), dinyatakan dalam menit. Waktu tunda yang panjang akan mengakibatkan terakumulasinya materi bakar cukup banyak, karenanya terjadi penyalaan yang impulsif dan akan menimbulkan suatu kenaikkan tekanan yang mendadak dan menjadikan pukulan yang ahli pada ruang bakar. Hal ini sanggup menimbulkan bunyi yang keras yang selanjutnya disebut Diesel Knock. Sifat mutu pembakaran yaitu salah satu ukuran sifat materi bakar minyak solar. Minyak solar bermutu rendah mempunyai waktu tunda lebih lama. Sifat ini ditunjukkan oleh besar kecilnya angka setana (cetane number). Sifat mutu pembakaran minyak solar sesuai spesifikasi ditunjukkan pada pengujian : – Diesel Index – Cetane Index – Cetane Number.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel