Pengertian Tunadaksa Berdasarkan Ahli
Saturday, May 28, 2022
Edit
Pengertian Tunadaksa
Secara etiologis, citra seseorang yang di identifikasikan mengalami ketunadaksaan yaitu seseorang yang mengalami kesulitan mengoptimalkan fungsi anggota badan sebagai jawaban dari luka, penyakit, pertumbuhan yang salah bentuk, dan karenanya kemampuan untuk melaksanakan gerakan-gerakan badan tertentu mengalami penurunan. Sedangkan, secara definitif pengertian tunadaksa yaitu ketidakmampuan anggota badan untuk melaksanakan fungsinya disebabkan oleh berkurangnya kemampuan anggota badan untuk melaksanakan fungsi secara normal sebagai jawaban dari luka, penyakit, atau pertumbuhan yang tidak tepat sehingga untuk kepentingan pembelajarannya perlu layanan secara khusus (Efendi, 2009: 114).
Erikson (dalam Anggareni, 2008: 2) mengungkapkan istilah non normatif untuk insiden yang datangnya tidak terduga dan tidak diharapkan. Salah satu insiden non normatif yaitu kecelakaan atau juga sakit yang menimbulkan keganjilan dan menciptakan anggota badan menjadi kehilangan fungsinya. Individu yang mengalami hal tersebut biasanya dikenal dengan sebutan peyandang tunadaksa. Sedangkan berdasarkan Mangunsong (dalam Anggareni, 2008: 2), cacat badan (tuna daksa) memiliki pengertian yang luas dimana secara umum dikatakan sebagai ketidakmampuan badan secara fisik untuk menjalankan fungsi badan menyerupai dalam keadaan normal. Tuna daksa yaitu suatu keadaan rusak atau terganggu sebagai jawaban gangguan bentuk atau kendala pada tulang, otot, dan sendi dalam fungsinya yang normal.
Kondisi ini disebabkan oleh penyakit, kecelakaan, atau sanggup juga disebabkan oleh pembawaan semenjak lahir. Tuna daksa sering juga diartikan sebagai suatu kondisi yang menghambat aktivitas individu sebagai jawaban kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot, sehingga mengurangi kapasitas normal individu untuk mengikuti pendidikan dan untuk bangkit sendiri (Somantri, 2005: 121). Keadaan tunadaksa mengakibatkan gangguan dan kendala dalam keterampilan motorik dan hal ini akan besar lengan berkuasa terhadap perkembangan keterampilan motorik yang lebih kompleks pada tahap berikutnya. Keterbatasan ini sangat membatasi ruang gerak kehidupan mereka.
Menurut Piaget, makin besar kendala yang dialami mereka dalam berasimilasi dan berkomunikasi dengan lingkungannya, makin besar pula kendala yang dialami pada perkembangan kognitifnya. Dengan demikian akan menghambat mereka untuk melaksanakan proses asimilasi dengan sempurna. Pengaruh usia dikala ketunadaksaan mulai terjadi, ternyata tidak mengatakan imbas yang berarti terhadap kemampuan individu (Somantri, 2012: 127).Berdasarkan uraian dari definisi-definisi diatas, maka sanggup disimpulkan bahwa tunadaksa yaitu suatu keadaan rusak atau terganggu sebagai jawaban gangguan bentuk atau kendala pada tulang, otot, dan sendi dalam fungsinya yang normal. Kondisi ini disebabkan oleh penyakit, kecelakaan, atau sanggup juga disebabkan oleh pembawaan semenjak lahir (pertumbuhan yang tidak sempurna). Sehingga menimbulkan keganjilan dan menciptakan anggota badan menjadi kehilangan fungsinya.
SIMBER;