Pengertian Metodologi Penelitian
Wednesday, May 18, 2022
Edit
Pengertian Metodologi Penelitian
“Metodologi penelitian” berasal dari kata “Metode” yang artinya cara yang sempurna untuk melaksanakan sesuatu; dan “Logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi artinya cara melaksanakan sesuatu dengan memakai pikiran secara saksama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan “Penelitian” yakni suatu acara untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis hingga menyusun laporannya. Tentang istilah “Penelitian” banyak para sarjana yang mengenukakan pendapatnya, ibarat :
- David H. Penny Penelitian yakni pemikiran yang sistematis mengenai banyak sekali jenis duduk masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
- J. Suprapto MA Penelitian ialah penyelididkan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis.
- Sutrisno Hadi MA Sesuai dengan tujuannya, penelitian sanggup didefinisikan sebagai perjuangan untuk menemukan, membuatkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
- Mohammad Ali Penelitian yakni suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau melalui perjuangan mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan duduk masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
Dari batasan-batasan di atas sanggup diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan metodologi penelitian yakni suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan/mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian hingga menyusun laporannya) menurut fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah. Lebih luas lagi sanggup dikatakan bahwa metodologi penelitian yakni ilmu yang mempelajari cara-cara melaksanakan pengamatan dengan pemikiran yang sempurna secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta menganalisis dan menyimpulkan data-data, sehingga sanggup dipergunakan untuk menemukan, membuatkan dan menguji kebenaran sesuatu pengetahuan menurut bimbingan Tuhan.
Metodologi penelitian terdiri dari kata metodologi yang berarti ilmu perihal jalan yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman perihal target yang telah ditetapkan sebelumnya. Sejalan dengan makna penelitian tersebut di atas, penelitian juga sanggup diartikan sebagai usaha/kegiatan yang mempersyaratkan keseksamaan atau kecermatan dalam memahami kenyataan sejauh mungkin sebagaimana target itu adanya. Jadi, metodologi penelitian yakni ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai pemahaman. Jalan tersebut harus ditetapkan secara bertanggung jawab ilmiah dan data yang dicari untuk membangun/ memperoleh pemahaman harus melalui syarat ketelitian, artinya harus dipercaya kebenarannya.
Perkembangan Metodologi Penelitian
Ilmu pengetahuan mempunyai sifat utama yaitu tersusun secara sistematik dan runtut dengan memakai metode ilmiah. Karenanya sementara orang menganggap perlunya mempunyai perilaku ilmiah untuk menyusun ilmu pengetahuan tersebut atau dengan kata lain ilmu pengetahuan mempunyai tiga sifat utama tersebut, yaitu :
1) Sikap ilmiah
2) Metode ilmiah
3) Tersusun secara sistematik dan runtut
- Sikap ilmiah menuntun orang untuk berpikir dengan perilaku tertentu. Dari perilaku tersebut orang dituntun dengan cara tertentu untuk menghasilkan ilmu pengetahuan. Selanjutnya cara tertentu itu disebut metode ilmiah. Kaprikornus dengan perilaku ilmiah dan metode ilmiah diharapkan sanggup disusun ilmu pengetahuan dengan sistematik dan runtut. Periode perkembangan metodologi penelitian yang dikemukakan oleh Rummel yang dikutip oleh Prof. Sutrisno Hadi MA digolongkan sebagai berikut : a. Periode Trial and Error Dalam periode ini diisyaratkan bahwa ilmu pengetahuan masih dalam keadaan embrional. Dalam periode ini orang menyusun ilmu pengetahuan dengan cara mencoba- coba berulang kali hingga dijumpia suatu pemecahan duduk masalah yang diangap memuaskan.
- Periode Authority and Tradition Pada periode ini kebenaran ilmu pengetahuan didasarkan atas pendapat para pemimpin atau penguasa waktu itu. Pendapat-pendapat itu dijadikan anutan yang harus diikuti begitu saja oleh rakyat banyak dan mereka harus mendapatkan bahwa anutan tersebut benar. Di samping pendapat para penguasa atau pemimpin, tradisi dalam kehidupan insan memang memegang peranan yang sangat penting di masa lampau dan menentang tradisi merupakan hal yang tabu. Karenanya tradisi dipercaya sebagai hal yang benar, sehingga tradisi menguasai cara berpikir dan cara kerja insan berabad-abad lamanya. Sebagai contoh,sampai pertengahan era 20, petani Jawa masih memegang tradsisi bahwa mereka akan segera turun ke aswaah apabila telah melihat bintang biduk (gubuk penceng) sebagai membuktikan mulai turun hujan.
- Periode Speculation and Argumentation Pada periode ini anutan atau kepercayaan para pemimpin atau penguasa serta tradisi yang bercakal dalam kehidupan masyrakat mulai memakai dialektika untuk mengadakan diskusi dalam memecahkan duduk masalah untuk memperoleh kebenaran. Dengan kata lain, masyarakat mulai membentuk kelompok-kelompok spekulasi untuk memperoleh kebenaran dan memakai argumen-argumen. Masing-masing kelompok menciptakan spekulasi dan argumen yang berbeda dalam memperoleh kebenran. Oleh lantaran itu, pada dikala ini orang terlalu mendewakan logika dan kepandaian silat lidahnya, yang kadang- kadang dibuat-buta semoga tampak masuk akal.
- Periode Hypothesis and Experimentation Pada periode ini orang mulai mencari rangkaian tata cara untuk mnerangkan suatu kejadian. Mula-mula menciptakan dugaan-dugaan (hipotesis-hipotesis), kemudian mengumpulkan fakta-fakta kemudian dianalisis dan diolah, hingga akibatnya ditarik kesimpulan. Fakta-fakta tersebut diperoleh dengan eksperimen atau observasi-observasi serta dokumen-dokumen. (Narbuko, Drs. Cholid dan Drs. H. Abu Achmadi. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.)
Desain penelitian
Desain penelitian atau rancangan penelitian intinya yakni seni administrasi untuk memperoleh data yang dipergunakan untuk menguji hipotesa mencakup penentuan pemilihan subjek, dari mana informais atau data kan diperoleh, teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data, mekanisme yang ditempuh untuk pengumpulan serta perlakuan yang kana diselenggarakan (khusus untuk penelitin eksperimental). Desain penelitian ditetapkan dengan mengacu pada hipotesa yang telah dibangun. Pemilihan desain yang sempurna sangat diharapkan untuk menjamin pembuktian hipotesa secara sempurna pula. Dalam bahasan ini, jenis-jenis rancangan penelitian dikelompokkan dengan mengacu pada Arikunto dalam bukunya “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”.
SUMBER;