Pengertian Sastra Berdasarkan Ahli
Tuesday, May 31, 2022
Edit
Literature
Mempelajari kajian sastra membutuhkan teori yang berafiliasi dengan kesusastraan. Teori tersebut dikenal sebagai teori sastra. Penjelasan sederhana mengenai arti sastra diungkapkan oleh Bressler (1994:7) yang menyatakan “Literature as work of imaginative or creative witings.”Sastra sebagai karya imajinatif atau penulisan kreatif.Pendapat lain yang juga menjelaskan bahwa sastra merupakan karangan yang mengisahkan cerita, mendramatisasi situasi, mengekspresikan emosi atau perasaan, menganalisis dan mengeluarkan pendapat.
Roberts dan Jacobs (2006:2)menyataka, “Literature is composition that tells a story, dramatizes a situation, expresses emotions, analyzes and advocates ideas.”Ade dan Okunoye (2008:2) dalam bukunya Introduction to Literature and Literary Criticism menjelaskan beberapa definisi mengenai sastra berdasarkan Moody (1987), Boulton (1980), dan Rees (1973).Moody (1987) menyatakan bahwa sastra berasal dari kecintaan kita mengisahkan sebuah cerita, menyusun kata-kata dengan sangat rapi, mengungkapkan kata-kata dari beberapa aspek dari pengalaman insan itu sendiri. Boulton (1980) menyatakan definisi mengenai sastra dari fungsi perspektivnya sebagai karya imajinatif yang menawarkan kita R’s: recreation atau hiburan, recognitionatau pengenalan, revelation and redemption atau pengungkapan dan pembebasan. Rees (1973) menyatakan, sehabis menjelaskan apa itu sastra, Rees menyimpulkan bahwa sastra yakni sebuah ungkapan permanen dari kata-kata yang ada dalam pikiran atau perasaan mengenai kehidupan dan dunia.
“Moody (1987) writes that literature springs from our in born love of telling a story, of arranging words in pleasing patterns, of expressing in words some special aspects of our human experience. Boulton (1980) defines literature from a functional perspective as the imaginative work that gives us R’s: recreation, recognition, revelation and redemption. Rees (1973), after describing what he regarded as literature, summed up that literature is a permanent expression in words of some thoughts or feelings in ideas about life and the world
Dari ketiga pendapat tersebut disimpulkan bahwa sastra itu berupa ungkapan dari pedoman dan perasaan,saatra juga berafiliasi dengan pengalaman hidup, kata-kata yang dipakai dalam sastra sangat kuat, efektif dan bahkan memikat, dan juga sastra menawarkan hiburan dan mengilhami fakta-fakta
yang tersembunyi. Ade dan Okunoye (2008:3) kembali menyatakan, “Literature is thus summed up as permanent expressions in words (written or spoken), specially arranged in pleasing accepted patterns or forms. Literature expresses thoughts, feelings, ideas or other special aspects of human experiences.”
Pengertian sastra dalam Collins English Dictionary yakni “Literature is written material such as poetry, novels, essays, etc, especially works of imagination characterized by excellence of style and expression and by themes of general or enduring interest.”Sastra merupakan bentuk karya tulis yang berupa puisi, novel, essay, dan sebagainya, terutama sastra yakni karya imajinatif yang dikarakterisasikan oleh keunggulan dalam segi gaya dan ekspresi dan juga tema yang umum atau mempertahankan ketertarikan.
Mempelajari kajian sastra membutuhkan teori yang berafiliasi dengan kesusastraan. Teori tersebut dikenal sebagai teori sastra. Penjelasan sederhana mengenai arti sastra diungkapkan oleh Bressler (1994:7) yang menyatakan “Literature as work of imaginative or creative witings.”Sastra sebagai karya imajinatif atau penulisan kreatif.Pendapat lain yang juga menjelaskan bahwa sastra merupakan karangan yang mengisahkan cerita, mendramatisasi situasi, mengekspresikan emosi atau perasaan, menganalisis dan mengeluarkan pendapat.
Roberts dan Jacobs (2006:2)menyataka, “Literature is composition that tells a story, dramatizes a situation, expresses emotions, analyzes and advocates ideas.”Ade dan Okunoye (2008:2) dalam bukunya Introduction to Literature and Literary Criticism menjelaskan beberapa definisi mengenai sastra berdasarkan Moody (1987), Boulton (1980), dan Rees (1973).Moody (1987) menyatakan bahwa sastra berasal dari kecintaan kita mengisahkan sebuah cerita, menyusun kata-kata dengan sangat rapi, mengungkapkan kata-kata dari beberapa aspek dari pengalaman insan itu sendiri. Boulton (1980) menyatakan definisi mengenai sastra dari fungsi perspektivnya sebagai karya imajinatif yang menawarkan kita R’s: recreation atau hiburan, recognitionatau pengenalan, revelation and redemption atau pengungkapan dan pembebasan. Rees (1973) menyatakan, sehabis menjelaskan apa itu sastra, Rees menyimpulkan bahwa sastra yakni sebuah ungkapan permanen dari kata-kata yang ada dalam pikiran atau perasaan mengenai kehidupan dan dunia.
“Moody (1987) writes that literature springs from our in born love of telling a story, of arranging words in pleasing patterns, of expressing in words some special aspects of our human experience. Boulton (1980) defines literature from a functional perspective as the imaginative work that gives us R’s: recreation, recognition, revelation and redemption. Rees (1973), after describing what he regarded as literature, summed up that literature is a permanent expression in words of some thoughts or feelings in ideas about life and the world
Dari ketiga pendapat tersebut disimpulkan bahwa sastra itu berupa ungkapan dari pedoman dan perasaan,saatra juga berafiliasi dengan pengalaman hidup, kata-kata yang dipakai dalam sastra sangat kuat, efektif dan bahkan memikat, dan juga sastra menawarkan hiburan dan mengilhami fakta-fakta
yang tersembunyi. Ade dan Okunoye (2008:3) kembali menyatakan, “Literature is thus summed up as permanent expressions in words (written or spoken), specially arranged in pleasing accepted patterns or forms. Literature expresses thoughts, feelings, ideas or other special aspects of human experiences.”
Sastra disimpulkan sebagai ekspresi permanen berupa kata-kata (tulisan atau ucapan), terutama disusun dalam bentuk yang rapi. Sastramengekspresikan pikiran, perasaan, pendapat atau aspek-aspek yang Istimewa mengenai pengalaman manusia.