Pengertian Organisasi Berdasarkan Tariszka Semegine Dan Eva

Penelitian Sebelumnya (State Of The Art) 
Penelitian pertama oleh Tariszka Semegine dan Eva yang berjudul “Organizational Internal Communication As A Means Of Improving Efficiency”, direpresentasikan dari teori organisasi mengenai komunikasi organisasi. Saat ini, prasyarat yang harus dimiliki setiap staff yaitu keterampilan komunikasi. Tingkat komunikasi dalam organisasi memilih efisiensi organisasi. Penelitian membuktikan bahwa kinerja faktual didukung oleh seberapa baik staff diberikan informasi, dan tingkat kepuasan dengan arah pemikiran komunikasi (horizontal, vertikal). Metode penelitian kuantitatif. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kinerja yang baik sanggup diperoleh apabila staff diberikan informasi vertikal dan horisontal. Penelitian diatas memperlihatkan bahwa staff akan memperlihatkan kinerja faktual apabila diberikan informasi. Sedangkan Perbandingan dengan penelitian “Analisis Aliran Informasi Vertikal dan Horizontal dalam Komunikasi Internal Melalui Gaya Kepemimpinan pada Divisi Humas Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan”, melihat bagaimana pemikiran informasi vertikal dan horizontal didukung oleh gaya kepemimpinan seorang kepala divisi humas. Jenis informasi apa saja yang dikomunikasikan pimpinan dalam membantu kiprah bawahan dan sebaliknya. Penelitian kedua oleh Muhazis dan Desy Hariyati yang berjudul “The Role Of Leadership in Bureaucracy Reform”. Kepemimpinan mengandung makna kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk sanggup mengubah sikap pihak lain menyerupai yang diinginkannya. Kepemimpinan kawasan mempunyai imbas yang signifikan untuk membangun tatanan birokrasi kawasan supaya semakin berkualitas.

Reformasi birokrasi merupakan suatu tuntutan yang harus dipenuhi dalam rangka memperbaiki kualitas dan kinerja birokrasi yang selama ini seringkali mempunyai stigma negative di kalangan masyarakat. Penelitian ini memakai metode adonan kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif dilakukan dengan penelusuran data statistik mengenai laporan kinerja pemerintah kawasan dan Indeks Kepuasan Masyarakat yang selama ini diperoleh Pemerintah Daerah, sedangkan metode kualitatif dilakukan lewat wawancara mendalam dengan pihak pemerintah daerah, DPRD, LSM, pengusaha, dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian secara umum memperlihatkan bahwa kiprah kepemimpinan Herry Zudianto Berdasarkan teori Mintzberg sudah berjalan dengan baik dilihat dari tiga dimensi, diantaranya interpersonal roles, informational roles dan decisional roles.

Penelitian di atas memperlihatkan kepemimpinan membawa imbas pada tatanan birokrasi kawasan yang berkualitas dimana kiprah pemimpin tersebut menurut teori Mintzberg berjalan baik dilihat dari dimensi kiprah interpersonal, informasi, dan kiprah pengambilan keputusan. Sedangkan perbandingan dengan penelitian “Analisis Aliran Informasi Vertikal dan Horizontal dalam Komunikasi Internal Melalui Gaya Kepemimpinan pada Divisi Humas Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan”, memperlihatkan bahwa gaya kepemimpinan mendukung distribusi pesan secara vertikal dan horizontal. Distribusi pesan yang juga mencakup kiprah pemimpin sebagai pemberi dan peserta informasi. Gaya kepemimpinan kepala divisi humas yang dianalisis memakai teori empat gaya kepemimpinan yang dikemukakan Likert, memperlihatkan bahwa gaya pimpinan partisipatif yang mendukung informasi berjalan ke segala arah, komunikasi terbuka secara formal dan informal.


Penelitian Ketiga oleh Shilpee A. Dasgupta Damodar Suar, Seema Singh yang berjudul “Dampak komunikasi pimpinan kepada sikap bawahan”, melalui dasar teori pertukaran sosial dan teori pertolongan organisasi, tujuan dari penelitian ini untuk melihat gaya pasif, agresif, dan tegas pimpinan yang mempengaruhi pertolongan pimpinan dan melihat apakah pertolongan meningkatkan kepuasan karyawan melalui komunikasi pimpinan dan organisasi berbasis self-esteem. Metode penelitian kuantitatif,menggunakan kuesioner. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa gaya komunikasi asertif memperlihatkan pertolongan yang maksimal kepada karyawan. Dukungan pimpinan di tempat kerja meningkatkan kepuasan karyawan dengan komunikasi pimpinan dan organisasi berbasis self-esteem. Kepuasan komunikasi menumbuhkan ikatan emosional yang berpengaruh dengan organisasi. Jika penelitian di atas memperlihatkan bahwa gaya kepemimpinan asertif memberi dukungan, meningkatkan kepuasan karyawan, ikatan emosional dan komunikasi pimpinan serta organisasi berbasis self esteem. Perbandingan dengan penelitian “Analisis Aliran Informasi Vertikal dan Horizontal dalam Komunikasi Internal Melalui Gaya Kepemimpinan pada Divisi Humas Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan”, memperlihatkan bahwa gaya kepemimpinan yang mendorong karyawan untuk berkomunikasi secara terbuka, bebas dan terus jelas baik kepada pimpinan maupun dengan anggota tim yaitu gaya kepemimpinan partisipatif.

Penelitian keempat oleh Stacey Frank Kanihan Kathleen A. Hansen, Sara Blair, Marta Shore, dan Jun Myers yang berjudul “Komunikasi Pimpinan dalam koalisi dominan: Kekuasaan dan praktek komunikasi”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menguji jenis kekuasaan formal dan informal oleh pimpinan, dan mengidentifikasi karakteristik komunikasi pimpinan perusahaan yang berada dalam koalisi dominan. Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menemukan empat atribut kekuasaan informal membedakan komunikasi oleh komunikasi yang berada di koalisi mayoritas dari mereka yang tidak yaitu kepercayaan timbal balik, pengambilan keputusan strategis, inklusi sosial dan keahlian komunikasi. Menggunakan teori organisasi wacana pentingnya kekuasaan informal sebagai syarat pada koalisi dominan,persahabatan dan “being included”. Penelitian diatas memperlihatkan bahwa dalam penelitian tersebut objek penelitian yaitu pemimpin pada koalisi mayoritas dan ditemukan bahwa terdapat kepercayaan timbal balik, pengambilan keputusan strategis juga keahlian komunikasi dalam kekuasaan informal.

Perbandingan dengan penelitian “Analisis Aliran Informasi Vertikal dan Horizontal dalam Komunikasi Internal Melalui Gaya Kepemimpinan pada Divisi Humas Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan”, memperlihatkan pimpinan humas instansi pemerintahan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan mempunyai kekuasaan formal. Dalam penelitian ini melihat bagaimana gaya pemimpin humas sanggup mendukung pemikiran informasi vertikal dan horizontal, untuk mengetahui hal tersebut, aspek pengambilan keputusan, kepercayaan dan komunikasi pemimpin diidentifikasi untuk melihat gaya kepemimpinan kepala divisi humas Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan. Penelitian terakhir oleh Fitri Yanti yang berjudul “Pola Komunikasi Kepemimpinan Nyai di Pindok Pesantren Modern Putri Lampung”.

Penelitian ini memakai metode kualitatif melalui studi kasus kepemimpinan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: 1) Strategi kepemimpinan Nyai terdiri dari perencanaan lintas sektor jaringan atau kerja sama, korelasi baik, sosialisasi pondok pesantren, dan kunjungan ke pesantren lain. 2) Fungsi komunikasi Nyai termasuk memperlihatkan informasi, mendapat hubungan, memberikan pesan, mendidik, mengubah sikap/perilaku, membujuk melalui khotbah Islam. 3) teknik komunikasi kepemimpinan Nyai terdiri dari persuasif, dialog, koersif, partisipatif dan transdental. 4) tumpuan komunikasi yang dikembangkan oleh Nyai yaitu komunikasi verbal yang cenderung formal dan norma-norma yang gigih untuk hukum dan komunikasi kepemimpinan model Nyai di pesantren yaitu disiplin, otonomi, harmoni dan korelasi yang didasarkan kepemimpinan model komunikasi serta kepemimpinan conceptive dan kreatif Nyai.

Dalam penelitian tersebut meneliti mengenai strategi, pola,fungsi, teknik, dan komunikasi pimpinan, dimana fungsi komunikasi pemimpin salah satunya yaitu memperlihatkan informasi. Dan teknik komunikasi salah satunya dengan partisipatif. Sedangkan “Analisis Aliran Informasi Vertikal dan Horizontal dalam Komunikasi Internal Melalui Gaya Kepemimpinan pada Divisi Humas Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan”, melihat mengenai gaya kepemimpinan dalam mendistribusikan informasi secara vertikal dan horisontal. Gaya partisipatif merupakan suatu gaya kepemimpinan yang mendorong informasi berjalan ke segala arah, dan komunikasi terbuka baik secara formal dan informal.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel