Makalah Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Tembung
Wednesday, May 22, 2019
Edit
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT TEMBUNG DENGAN PEMAKAIAN KEYBOARD PADA PESTA PERNIKAHAN
ABSTRACT
In fulfilling necessary of life, the human developing a cultural. Develop it as a cultural influence one another, or rather the renewal that comes from the society itself. Keyboard is a kind of electronic musical instrument that uses advanced technology, shaped board with various types of musical sound. Before the entry the keyboard, Tembung society was used a tape recorder, but along with the times about the 1990`s, the keyboard in socially acceptable in Tembung. With the receipt of the keyboard, then the Tembung`s society has socio-culutral changes affecting the norms, values, and social groups. For example, in terms of behavior, patterns of dress, and manners imitating westernized.
In this case the using of the keyboard also has the added value or prestige in the society, so they raced using keyboard. So this situation in general make Tembung`s society behave accept and agree to the inclusion of a keyboard. As evidenced by its use in various activities without experiencing barries.
KeyWord: Keyboard socio-culutral behavior patterns of dress manners imitating prestige.
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Manusia ialah makhluk yang berbudaya yang selalu menginginkan perkembangan peradabannya. Perkembangan ini meliputi wujud maupun isi kebudayaan. Wujud budaya mengikuti pendapat Honigman (1059:11-12) terdiri dari gagasan (ideas), kegiatan (activities), dan benda (artifacts). Selanjutnya isi kebudayaan disebut dengan tujuh unsur kebudayaan universal Koentjaraningrat, (1985) yang terdiri dari :
- Sistem Religi dan Upacara Keagamaan
- Sistem dan Organisasi Masyarakat
- Sistem Pengetahuan
- Bahasa
- Kesenian
- Sistem Mata Pencaharian Hidup
- Sistem Teknologi dan Peralatan
Dalam rangka untuk berbagi kebudayaannya, tidak jarang pula kelompok insan saling memperlihatkan efek budaya. Pengaruh ini biasanya diolah secara kreatif sehingga mengakibatkan suatu budaya hibridasi, miksturasi, sintesis, dan akulturasi. Atau insan itu melaksanakan pembaharuan-pembaharuan budaya yang berasal dari masyarakat itu sendiri yang sering disebut sebagai penemuan atau pembaharuan.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya insan melaksanakan aneka macam kegiatan sosial. Dalam keadaan demikian insan membutuhkan hiburan sebagai selingan dari rutinitas yang dilakukan sehari-hari atau pada ketika tertentu hiburan dipakai untuk memenuhi kebutuhan estetis dan relaksasi. Hiburan ini sanggup disajikan dengan aneka macam jenis seni ibarat musik, tarian, drama dan lainnya, inilah yang terjadi pada masyarakat Tembung.
Keyboard ialah sejenis alat musik elektronik dengan menggunakan teknologi canggih berbentuk papan dengan aneka macam jenis alat music ibarat organ, piano, terompet, gitar, akordion, drum, dan sebagainya. Secara historis sebelum masuknya keyboard pada masyarakat Tembung, masyarakat masih menggunakan tape recorder untuk menghibur para penonton yang tiba ke pesta pernikahan. Adapun lagu-lagu yang disajikan ialah bertemakan kenangan atau patah hati, dan diubahsuaikan dengan lagu yang sedang popular. Pemasangan tape recorder itu dilakukan setelah program pelantikan janji nikah selesai hingga larut malam atau diubahsuaikan dengan yang menyajikan pesta. Dalam menggunakan tape recorder para tamu tidak menyanyi mereka hanya duduk-duduk sambil mendengarkan lagu-lagu.
Faktor-Faktor dan Asfek Perubahan Sosial
Faktor-Faktor dan Asfek Perubahan Sosial
Masuknya keyboard pada masyarakat Tembung mendapat sambutan baik dari masyarakatnya, terlihat dari pemakaian keyboard dalam aneka macam kegiatan ibarat pesta pernikahan, tunangan, khitanan, ulang tahun, hari besar nasional dan sebagainya yang berfungsi sebagai hiburan. Dari aneka macam hiburan di atas yang paling umum dipakai ialah pada ketika pesta pernikahan.
Pada masyarakat Tembung pemakaian keyboard sudah menjadi kebiasaan, adapun kebiasaan tersebut bukan hanya dipengaruhi masyarakat tersebut tetapi sudah dipengaruhi dari luar. Misalnya melaluti penemuan gres dan difusi (penyebaran budaya melalui proses sosial) sehingga nilai-nilai tertanam pada masyarakat generasi sebelum dan sesudahnya.
Setelah memaparkan latar belakang keyboard pada masyarakat Tembung maka makalah ini menentukan judul Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Tembung Dengan Pemakaian Keyboard Pada Pesta Pernikahan.
2. Permasalahan
Pokok permasalahan pada makalah ini ialah :
- Bagaimana perubahan sosial budaya pada masyarakat Tembung setelah masuknya keyboard
- Apa yang menjadi daya tarik keyboard pada masyarakat Tembung
3. Tujuan
Untuk mengetahui perkembangan keyboard pada masyarakat Tembung
Untuk mengetahui perubahan social budaya masyarakat Tembung dengan masuknya keyboard
4. Manfaat
Pembaca mengetahui memperlihatkan wawasan bagi pembaca dan penulis sehingga bermanfaat bagi masyarakat pendukungnya
Mengaplikasikan teori-teori sosial budaya pada bidang Antropologi
5. Metode Penelitian
Untuk melaksanakan penelitian penulis melaksanakan tahapan kerja Nettl (1964 ) :
- Kerja Lapangan; untuk mengumpulkan data observasi tanpa sebagai pelaku dan dengan wawancara. Wawancara terfokus untuk memperoleh informasi yang lebih kaya dan wawancara bebas wawancara lintas atau tidak secara terfokus
- Kerja Laboratorium; disebut juga analisis yang merupakan pengelolahan data yang diperoleh dari kerja lapangan setelah pengelolahan data analisis kemudian disusun secara sistematis sehingga akibatnya sanggup dikembangkan sebagai materi yang akurat dalam pembahasan dari problem yang dihadapi
- Studi Kepustakaan; untuk memperoleh data, teori-teori yang dipakai sebagai teladan dalam penelitian dan pembahasan.
Dilain hal penulis juga menggunakan teori Bogdan (1972) ihwal penelitian kualitatif yaitu mekanisme penelitian yang menghasilkan data-data berupa kata-kata lisan, tertulis dari masyarakat dan sikap yang diamati sehingga pendekatannya diarahkan pada latar belakang sosial budaya individu atau masyarakatnya.
6. Analisis
Sebelum tahun 1990-an Desa Tembung hiburan yang paling utama ialah ketoprak, ludruk, dan jarang kepang. Kesenian tersebut ditampilkan pada program pernikahan, sunatan, program muda mudi, serta dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Sebelum masuknya keyboard alat ini masih berbentuk organ yang biasa terpadat di rumah tangga. Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya arus informasi teknologi maka semenjak tahun 1990-an Desa Tembung mendapatkan keyboard alat musik elektronik pada hari besar nasional, pernikahan, sunatan, dan sebagainya.
Dengan masuknya keyboard maka sanggup dikatakan proses perubahan social budaya dalam masyarakat ibarat Rogers (1972) yang menyatakan proses perubahan mengalami 3 tahap yaitu (1) Invention ; proses perubahan suatu wangsit gres yang diciptakan dan dikembangkan dalam masyarakat, (2) Diffusion ; proses suatu ide-ide gres yang disampaikan melalui sistem kekerabatan sosial tertentu, (3) Consequence ; proses yang terjadi dalam masyarakat sebagai adobsi/penerimaan, rejection/penolakan. Dari tahap di atas sudah tentu menyangkut tanggapan/sikap masyarakat terhadap ide-ide baru. Ada kelompok masyarakat yang hirau tak acuh, atau menolak ide-ide gres tersebut. Bahkan kadangkala unsur gres dan usang bertentangan sehingga mempengaruhi norma-norma dan nilai-nilai yang kemudian besar lengan berkuasa terhadap kelompok masyarakat. Jika melihat keadaan ini maka keyboard pada masyarakat Tembung menerima, dan telah terjadi penyesuaian. Hal ini sanggup dikatakan dengan alasan bahwa masuknya keyboard tidak terjadi penolakan, tidak terjadi kontradiksi antar warga masyrakat. Akan tetapi keyboard telah menjadi suatu kebiasaan atau telah membudaya pada masyarakat.
Dikalangan antropolog ada 3 pola yang dianggap penting dalam perubahan sosial budaya yaitu evolusi, difusi, akulturasi, tetapi landasannya ialah penemuan Robert H.Lauer (1993). Dari teori ini masuknya keyboard pada masyarakat Tembung sanggup melalui difusi artinya penyebaran unsur kebudayaan dari individu ke individu dan dari masyarakat ke masyarakat. Suatu penemuan gres (keyboard) pada masyarakat Tembung sanggup disebarkan kepada masyarakat luas melalui difusi sehingga semua masyarakat pada suatu wilayah sanggup menikmatinya dan akan mendorong untuk memperkaya kebudayaan masyarakat. Artinya ilmu antropologi menekankan penting difusi sebagai suatu pola perubahan ibarat pendapat Kroeber (1923) difusi selalu mengakibatkan perubahan bagi kebudayaan yang mendapatkan unsur kebudayaan dan yang menyebar kebudayaan. Hal ini sangat terang dengan terjadinya perubahan bentuk, ludruk, jarang kepang, tape recorder hingga masuknya keyboard. Ketoprak, ludruk, jarang kepang, ialah unsur kebudayaan masyarakat Jawa akan tetapi dengan terjadinya difusi melalui efek kebudayaan barat maka keyboard telah menjadi kebiasaan masyarakat Tembung.
Definisi dan Teori Perubahan Sosial
Definisi dan Teori Perubahan Sosial
Hampir segala kegiatan sosial budaya masyarakat Tembung menggunakan keyboard alasannya itu ada hal-hal yang telah terjadi dalam masyarakat ibarat nilai, sikap, dan pola tingkah laku. Dikatakan nilai terlihat dari pemakaian keyboard mempunyai nilai tambah/prestise/gengsi pada masyarakat. Dengan pemakaian keyboard maka nilai status dalam masyarakat pun naik alasannya dengan adanya keyboard maka dikatakan orang yang mempunyai materi lebih baik atau mempunyai nilai eksistensi diri dalam masyarakat. Sedangkan dari segi sikap dan tingkah laris pun sanggup dilihat dari pola-pola berpakaian, tata eksekusi alam telah menjiplak kebarat-baratan. Inilah yang menjadi salah satu daya tarik masyarakat mendapatkan keyboard dalam kehidupannya. Baik warga masyarakat dan orang yang menyajikan keyboard bila kita amati telah terjadi budaya westernisasi, dimana westernisasi kurang sesuai dengan norma-norma budaya kita yang lama-kelamaan akan menghilangkan unsur-unsur budaya kita.
Perubahan dari unsur budaya kita terhadap budaya barat sanggup diakatakan juga sikap modernisasi yang artinya perjuangan untuk hidup sesuai dengan zaman konstelasi dunia Koentjaraningrat (1985). Diketahui demikian bahwa sudah saatnya masyarakat Tembung untuk beradaptasi dengan situasi/zaman artinya pemakaian keyboard telah menjadi suatu kebiasaan sehingga tidak lagi menggunakan budaya lokal. Untuk itu ketika ini sudah sangat jarang bahkan tidak ada lagi yang menggunakan unsur budaya lokal pada masyarakat Tembung tetapi telah menggunakan budaya barat yang telah memodernisasi.
Masyarakat Tembung menempatkan bahwa keyboard sebagai sesuatu yang penting dalam kehidupannya alasannya salah satu bentuk hiburan dalam kehiduapn sehari-hari. Baik generasi muda dan renta berpandangan bahwa penggunaan keyboard ketika pesta janji nikah ialah untuk memeriahkan suatu kegiatan, menumbuhkan ransangan untuk bernyanyi atau berjoget. Mereka juga menyatakan bahwa lagu-lagu atau musik yang ditampilkan tidak terbatas alasannya sanggup menampilkan semua jenis lagu atau sanggup menampilkan lagu sesuai dengan trendnya (sedang favorit).
Secara umum terutama dari kalangan masyarakat Tembung bersikap mendapatkan dan oke dengan masuknya keyboard terbukti dengan penggunaan keyboard dalam aneka macam kegiatan tidak mengalami hambatan. Masyarakat selalu menanti dan mendambakan keyboard alasannya masyarakat selalu bahagia dan berduyun-duyun tiba menonton serta memperoleh kesempatan menyanyi dan menari. Menurut salah satu anggota masyarakat dia mendapatkan keyboard alasannya sanggup menghibur hati, menciptakan suasana masyarakat lebih semarak dan tidak ketinggalan zaman. Pemakaian keyboard pada pesta janji nikah kadangkala menjadikan kurangnya nilai-nilai budaya ibarat cara bernyanyi ; dalam menyanyi atau gerakan menari dalam menyanyi kurang sopan. Gerakan-gerakan berbuat seadanya tanpa ditutupi rasa aib antara pria dan wanita sehingga mengakibatkan tata eksekusi alam atau etika kurang sopan.
Untuk klarifikasi lebih lengkap masuknya keyboard pada masyarakat Tembung telah mengalami 7 unsur kebudayaan Koentjaraningrat (1985) yaitu :
- Teknologi; perubahan teknologi akan besar lengan berkuasa pada perubahan teknologi tradisional kemoderen ibarat penggunaan alat musik tradisonal gendang, angklung, seruling bambu menjelma alat musik keyboard. Dengan pemakaian keyboard sanggup mempraktis pemakaian alat musik yang lain untuk mengiringi semua lagu, lebih trend, dan hanya menggunakan 1 orang pemain. Untuk itu ketika mulainya masyarakat Tembung menggunakan keyboard maka berkembanglah pemakaian keyboard hampir segala aspek kehidupan.
- Sistem Ekonomi; bekerjasama dengan sistem keuangan masyarakat baik yang menyewa keyboard dan pemilik keyboard. Penyewa keyboard harus mau membayar sewa keyboard sesuai harga yang ditentukan maka pemilik keyboard akan mempunyai laba ekonomi. Dikatakan meningkatkan ekonomi alasannya jika yang mempunyai keyboard akan memperoleh laba lebih lumayan.
- Sistem Kesenian; semakin berkembangnya teknologi maka semakin bervariasi perjuangan insan untuk mengekspresikan rasa keindahan dalam aneka macam jenis kesenian. Dengan keyboard maka semakin mudalah masyarakat untuk mengungkapkan ekspresi jiwanya ibarat bernyanyi dan menari/berjoget. Namun disamping itu adanya keyboard juga mempengaruhi masyarakat untuk berusaha mempelajari keyboard sebagai ungkapan ekspresinya
- Sistem Pengetahuan; maka timbul dorongan dalam diri masayrakat untuk menambah pengetahuan teknologi ihwal keyboard dengan cara mencar ilmu khusus (les privat/non privat), mencar ilmu dari seseorang, dan mencar ilmu sendiri (otodidak)
- Bahasa; penggunaan keyboard ialah Bahasa Inggris. Banyak lagu yang disajikan dalam Bahasa Inggris maka mau tidak mau demi sebagai ungkapan ekspresi jiwa masyarakat juga telah mengetahui Bahasa Inggris
7. PERUBAHAN SOSIAL
Setiap kehidupan tidak selamanya bersifat statis tetapi niscaya mengalami perubahan atau pergeseran yang sejalan dengan adanya kemajuan dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Proses perubahan sosial ini ada yang lambat ada yang cepat. Demikian pula halnya dalam kehidupan sosial masyarakat Tembung yang secara antropologis dan historis sanggup dikaji ihwal masuknya keyboard pada masyarakat Tembung. Cepat lambatnya perubahan sosial tidak selalu sama antar satu masyarakat dengan masyarakat lainnya ibarat antara masyarakat Tembung dengan masyarakat di luar Tembung. Menurut William F. Obgurn (1950) perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik material/immaterial yang menekankan adanya efek besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap immaterial. Masuknya keyboard pada masyarakat Tembung telah mengalami perubahan sosial yang meliputi unsur kebudayaan material (keyboard) dalam kehidupan bermayarakat. Selain material juga telah mempengaruhi immaterial ibarat norma social, perilaku, dan tindakan social warga masyarakat. Terlihat jika pada penampilan keyboard warga mayarakat mengalami perubahan ibarat cara berpakaian seksi sanggup menggairahkan orang lain ketika bernyanyi/berjoget sesama warga masyarakat yang telah mengalami pelanggaran norma-norma susila, sikap orang muda terhadap orang renta mengalami etika berbicara kurang sopan dan tidak menghargai orang lain. Bahkan ada warga masyarakat yang menggunakan narkoba walaupun ada orang renta yang melihatnya sehingga dengan menggunakan narkoba maka terjadilah sikap yang tidak diinginkan ibarat berbicara kotor. Hal ini sependapat dengan teori Selo Soemardjan (1964) yang menyatakan perubahan social dalam masyarakat mempengaruhi system social, nilai-nilai, sikap, dan pola sikap masyarakat
Gillin dan Gillin menyatakan perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima baik alasannya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, dan adanya difusi/penemuan gres dalam masyarakat. Masuknya keyboard pada masyarakat sanggup dikatakan perubahan sosial dengan cara mengalami difusi artinya melaksanakan kekerabatan dengan masyarakat lain. Dengan melaksanakan kekerabatan masyarakat lain maka dengan kekerabatan inilah diterima keyboard pada masyarakat dan juga perubahan sosial dalam bentuk kebudayaan material. Dari analisa diatas bahwa perubahan sosial ialah perubahan yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat termasuk perubahan sistem nilai dan norma social, sistem pelapisan social, struktur social, proses social, pola sikap, dan tindakan sosial warga masyarakat.
8. Perubahan Kebudayaan
Perubahan merupakan suatu keadaan yang berbeda dengan sebelumnya dan mengkaji perubahan selalu menggunakan perbandingan secara kronologis (perubahan waktu). Kita sanggup menyatakan ada perubahan jika tahu bagaimana awalnya (waktu silam) dan bagaimana sekarang. Kebudayaan sanggup berupa ide/gagasan (mentifact), sikap atau tindakan (sosiofact), dan kebendaan (artifact) Julian Hoxley (1975). Manusia selalu memahami dan memodifikasi kebudayaan yang diterimanya sesuai dengan kebutuhan dan lingkungannya. Karena itu kebudayaan bersifat dinamis tidak ada kebudayaan bersifat statis yang ada ialah perubahan yang cepat dan lambat. Adapun yang menjadi bab perubahan kebudayaan masyarakat Tembung dengan masuknya keyboard ialah :
- Teknologi; salah satu unsur kebudayaan yang sangat penting dan perubahan teknologi akan besar lengan berkuasa pada unsure kebudayaan. Maka contoh perubahan teknologi ialah pemakaian alat-alat music tradisional menjelma keyboard. Menggunakan alat musik tradisional telah sulit ditemukan, menggunakan pemain lebih dari 1 orang (kurang praktis) dan membutuhkan banyak tempat. Dengan masuknya keyboard maka penggunaannya lebih disenangi, gampang ditemukan, tidak membutuhkan banyak tempat, dan sanggup mengiringi semua jenis lagu. Maka dengan pemakaian keyboard timbul sesuatu yang berbeda ibarat sanggup pribadi diterima masyarakat dan beranggapan keyboard ialah alat musik teknologi canggih. Dengan keadaan ini maka berkembanglah keyboard diseluruh masyarakat Tembung.
- Sistem Kesenian; sarana yang dipakai untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Sebelum masuknya keyboard lagu-lagu yang disajikan ialah lagu-lagu tradisional dan jenis lagu terbatas. Dengan masuknya keyboard maka lagu-lagu yang dimainkan ialah lagu daerah, barat atau dengan kata lain semakin bervariasi untuk mengekspresikan rasa keindahan dalam bentuk aneka macam jenis lagu.
- Sistem Pengetahuan; rasa ingin tahu insan terhadap sesuatu. Masuknya keyboard maka masyarakat bertanya apa, bagaimana cara menggunakan keyboard. Maka melalui pikiran inilah sanggup menggunakan keyboard baik yang dilakukan dengan mencar ilmu sendiri atau mencar ilmu dari orang lain.
Inovasi ialah penemuan salah satu unsur kebudayaan oleh individu atau kelompok yang ada dalam masyarakat. Untuk memahami lebih lanjut masuknya keyboard termasuk perubahan kebudayaan secara penemuan dengan arti penemuan salah satu unsur kebudayaan oleh individu atau kelompok dalam masyarakat. Untuk itu dengan pemakaian keyboard dikatakan suatu penemuan dalam masyarakat alasannya indivudu atau kelompok menemukan keyboard kemudian diterima serta diterapkan dalam kehidupan masyarakat. Secara difusi Kroeber (1923) sanggup juga dikatakan pemakaian keyboard dengan alasan penyebaran dari individu ke individu atau masyarakat ke masyarakat. Misalnya penyebaran keyboard masyarakat luar Tembung ke masyarakat tembung yang disebarkan melalui perorangan atau kelompok. Modernisasi berdasarkan Koentjaraningrat (1985) ialah perjuangan untuk hidup sesuai dengan zaman kini artinya tidak lagi menggunakan alat-alat zaman sebelumnya atau menggunakan alat musik tradisional dengan kata lain pemakaian keyboard telah sesuai dengan zamannya. Westernisasi artinya proses pembaratan/peniruan budaya barat, keyboard pada masyarakat Tembung juga diakatakan westernisasi alasannya keyboard berasal dari barat sehingga pemakaiannya disebut pembaratan.
9. Kesimpulan
Bertitik tolak dari permasalahan maka kesimpulan ialah sebelum masuknya keyboard masyarakat menggunakan tape recorder tetapi sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi maka pergantian alat dilakukan atau sudah menginovasikan tape recorder dengan keyboard. Dengan melihat keyboard telah dipakai diberbagai kegiatan maka keyboard telah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Tembung atau dikatakan jika suatu kegiatan atau hajatan tanpa keyboard maka situasi akan fakum atau tidak ada menghibur suasana
Adapun lagu-lagu yang disajikan ialah lagu-lagu yang digemari masyarakat, sedang popular bahkan lagu-lagu barat bisa menyajikannya. Masyarakat Tembung sangat oke masuknya keyboard terbukti aneka macam kegiatan menggunakan keyboard ibarat pernikahan, khitanan, tunangan, ulang tahun, hari besar nasional, dan sebagainya dengan tidak mengalami hambatan
DAFTAR PUSTAKA;
- Harsojo, 1966. Pengantar Antropologi, Bandung : Bina Cipta.
- Koentjaraningrat, 1985. Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta : Aksara Baru
- Koentjaraningrat, 1985 Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta : Gramedia.
- Kroeber, A.L, 1923, Antropology, New York : Harcourt Brace & Co
- Lauer H. Robert, 1993. Perspektif Tentang Perubahan Sosial, Jakarta : PT. Rineka Cipta.
- Nettl, Bruno, 1964. Theory and Methods in Ethnomusikologi, New York: The Free Press.
- Ogburn, William F. 1950. Social Change With Respect to Culture and Original Nature, Viking, New York
- Rogers M. Everett and Rabel J. Burdge, 1972. Social Change in Rural Soceites, ed ke 2, Appleton New York : Century Crofts.
- Soekanto, Soerjono, 1990. Pengantar Sosiologi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
- Soemardjan, Selo dan S.Soeleman, 1964. Setangkai Bunga Sosiologi, Jakarta : Universitas Indonesia.