Pembelajaran Menulis Puisi Berdasarkan Ahli
Tuesday, May 21, 2019
Edit
Pembelajaran Menulis Puisi
2.7.1 Manfaat Media Gambar
Saleh Saad (dalam Sayuti, 1985:193) menyatakan bahwa sastra memperlihatkan pengertian yang dalam ihwal insan dan memperlihatkan interpretasi serta evaluasi terhadap peristiwa-peristiwa dalam kehidupan. Dengan demikian, sanggup dikatakan bahwa puisi sebagai bab dari sastra, tidak sanggup dipisahkan dari kehidupan manusia. Salah satu cara yang digunakan untuk berbagi ilmu dan memasyarakatkan sastra khususnya puisi yaitu dengan memperlihatkan pembelajaran menulis puisi.
Pembelajaran menulis puisi di sekolah dasar hanya bertujuan untuk mengenalkan karya sastra, sehingga ruang lingkup yang diajarkan mengenai puisi pun masih dalam bentuk yang sangat sederhana. Meskipun demikian, pembelajaran menulis puisi memperlihatkan kesempatan seluas-luasnya bagi siswa untuk membuat karya-karyanya dalam bentuk puisi, dan sanggup menambah kosa kata gres yang belum pernah digunakan dalam bahasa umum.
Pembinaan keterampilan menulis puisi pada siswa tidak hanya untuk mempertajam pengamatan dan meningkatkan kemampuan bahasa, tetapi juga bertujuan semoga siswa dibutuhkan sanggup memperoleh minat segar yang muncul dari kedalaman puisi itu sendiri (Rahmanto, 1988:118). Hal ini didasarkan pada tujuan umum pengajaran sastra yang menitikberatkan pada pengembangan aspek kejiwaan siswa ibarat perasaan, pikiran, indera, dan sebagainya.
2.6 Pengertian Media
Mustikasari (edu-articles.com, 2008) menjelaskan, media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti mediator atau pengantar. Secara umum sanggup diartikan sebagai segala sesuatu yang sanggup menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada peserta informasi. Menurut Hamijaya (dalam Rohani, 2007:2), media yaitu semua bentuk mediator yang digunakan orang penyebar ide, sehingga inspirasi atau gagasan itu hingga pada penerima. Jadi, pengertian media yaitu segala sesuatu yang sanggup digunakan untuk memberikan informasi, inspirasi atau gagasan kepada peserta informasi.
Media pembelajaran berdasarkan Hamalik (1994:12) yaitu alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Sedangkan Briggs (dalam Sudrajat, 2008) beropini bahwa media pembelajaran yaitu sarana fisik untuk memberikan materi pembelajaran ibarat : buku, film, video dan sebagainya.
Dengan demikian sanggup disimpulkan, media pembelajaran yaitu alat yang digunakan guru untuk mengaktifkan siswa dan mengefektifkan penyampaian materi pembelajaran kepada siswa.
2.7 Gambar sebagai Media Pembelajaran
Terdapat beberapa macam media pembelajaran yang dirancang khusus untuk membantu siswa dalam mendapatkan informasi dan membentuk konsep pengetahuannya sendiri. Salah satunya yaitu media gambar (media visual). Gambar yang dimaksud termasuk foto, lukisan/gambar, dan sketsa (gambar garis). Tujuan utama penampilan banyak sekali jenis gambar ini yaitu untuk memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada siswa (Arsyad, 1997:111). Dengan visualisasi konsep tersebut, siswa sanggup memahami konsep yang semula rumit menjadi lebih gampang alasannya yaitu sudah dikonkretkan ke dalam bentuk visual.
Gambar yaitu segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran. Gambar terdiri dari dua macam, antara lain ( Hamalik, 1994:43-44) :
1) lambang visual
Lambang visual yaitu gambar yang secara keseluruhan dari sesuatu yang dijelaskan ke dalam suatu bentuk yang sanggup divisualisasikan, macamnya:
- sketsa, hasil lukisan yang bentuknya lengkap atau tidak lengkap. Misalnya, sketsa wajah, sketsa rumah, dan sebagainya;
- bagan, kombinasi garis atau goresan pena dengan gambar yang dijelmakan secara logis dan tersusun untuk meragakan antara fakta dan ide. Misalnya: skema balok (histogram), skema lingkaran, skema penduduk bentuk piramida;
- grafik, gambar yang memberi keterangan ihwal angka dan hubungan-hubungan yang paling penting dari keterangan tadi. Misalnya: grafik sistem koordinat, grafik kurva, grafik batang;
- poster, gambar yang ditujukan sebagai pemberitahuan atau peringatan atau penggugah, contohnya poster kemudian lintas, poster penghijauan, dan sebagainya;
- komik, gambar atau lukisan bersambung yang merupakan ceritera. Salah satu contohnya yaitu dongeng bergambar atau gambar bersambung;
- kartun, gambar/lukisan/sketsa yang digunakan untuk menghibur, mengkritik, atau menganjurkan. Salah satu contohnya yaitu karikatur;
- diagram, suatu kombinasi antara garis dan gambar yang memperlihatkan kekerabatan intern, bersifat abstrak. Misalnya, diagram batang, diagram lingkaran, dan sebagainya;
- peta, gambar yang melukiskan lambang keadaan yang sebenarnya. Misalnya atlas dunia, peta pulau, peta kota, dan sebagainya.
2) lambang kata
Lambang kata merupakan suatu rangkaian simbol-simbol bahasa (huruf) yang membentuk kata dan mempunyai arti. Lambang kata sanggup dijumpai dalam buku dan materi bacaan ibarat buku, majalah, koran, dan lain-lain.
Pada penelitian ini, media yang digunakan sebagai media pembelajaran yaitu gambar berupa lambang visual tidak bergerak (dua dimensi) yang menampilkan suatu tempat, insiden atau kegiatan.
2.7.1 Manfaat Media Gambar
Manfaat
t media gambar dalam dunia pendidikan, di antaranya (Hamalik, 1994:63-64):
t media gambar dalam dunia pendidikan, di antaranya (Hamalik, 1994:63-64):
- gambar bersifat konkret. Melalui gambar para siswa melihat dengan terang sesuatu yang sedang dibicarakan atau didiskusikan dalam kelas. Suatu dilema sanggup dijelaskan dengan gambar selain klarifikasi dengan kata-kata,
- gambar mengatasi batas ruang dan waktu. Dengan gambar para siswa sanggup melihat terang benda-benda yang letaknya jauh dan peristiwa-peristiwa penting yang telah terjadi di masa lalu,
- gambar sanggup mengatasi kekurangan daya bisa panca indera manusia. Benda-benda yang terlalu kecil atau terlalu besar sanggup ditampilkan melalui gambar,
- dapat digunakan untuk menjelaskan suatu masalah, lantaran itu bernilai terhadap semua pelajaran di sekolah,
- gambar-gambar gampang didapat dan murah. Gambar bernilai irit dan menguntungkan lantaran gampang dan murah untuk dibentuk sehingga tidak membebani pihak yang memakai gambar sebagai media pembelajaran,
- mudah digunakan, baik untuk perseorangan maupun untuk kelompok siswa. Satu gambar sanggup dilihat oleh seluruh kelas, bahkan seluruh sekolah
Penggunaan media gambar secara efektif sanggup meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa sehingga sanggup memotivasi siswa dalam mengikuti pelajaran. Dalam penggunaannya, harus diadaptasi dengan tingkatan anak, baik dalam besarnya gambar, detail, warna, dan latar belakang.
2.7.2 Kriteria Pemilihan Gambar
Gambar yang digunakan sebagai media pembelajaran biasanya mempunyai ciri-ciri berwarna-warni dan kaya dengan variasi. Hal ini dibentuk semoga sanggup menarik perhatian siswa, sehingga perhatian siswa lebih terpusat pada gambar yang ditampilkan oleh guru. Berikut akan dijelaskan kriteria-kriteria pemilihan gambar, antara lain (Hamalik, 1994:85):
- sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa. Guru perlu menyesuaikan antara gambar yang digunakan dengan materi pembelajaran. Selain itu, gambar juga berfungsi untuk menampilkan insiden atau benda yang tak sanggup dihadirkan eksklusif di kelas. Dengan demikian, guru harus mempertimbangkan karakteristik siswa sehingga dengan adanya gambar, siswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru.
- menstimulir kreativitas pertanyaan, pendapat atau opini. Sesuai dengan tujuan penggunaan media pembelajaran, khususnya media gambar, hendaknya gambar yang dipilih guru sanggup memancing siswa untuk bertanya dan mengeluarkan pendapatnya.
- keaslian gambar. Gambar yang dipilih hendaknya sesuai dengan aslinya sehingga seperti siswa melihat keadaan atau benda sesungguhnya.
- kesederhanaan. Kesederhanaan gambar akan lebih memudahkan siswa dalam mendapatkan informasi yang tersirat pada gambar dan mengandung nilai praktis.
- bentuk item. Bentuk gambar yang dipilih masih sederhana. Tidak terlalu mendetail, lantaran akan mempersulit siswa untuk memahami gambar. Selain itu, kesederhanaan gambar lebih mencirikan karakteristik siswa kelas rendah.
- perbuatan. Gambar memperlihatkan akivitas yang memperlihatkan jawaban baik bagi siswa. Sehingga mempengaruhi perilaku siswa untuk berbuat baik.
- artistik. Meskipun sederhana, gambar hendaknya tetap mempunyai nilai seni semoga siswa bahagia mengikuti pembelajaran.
2.8 Gambar sebagai Media Pembelajaran Menulis Puisi
Gambar ilustrasi yaitu gambar yang tidak diproyeksikan, terdapat dimana-mana, baik di lingkungan belum dewasa maupun di lingkungan orang dewasa, gampang diperoleh, dan sanggup ditunjukkan kepada anak-anak. Semua gambar mempunyai arti, uraian, dan tafsiran sendiri. Gambar yang menarik sanggup menggugah emosi siswa untuk menuangkan ide/gagasannya dengan tetap memperhatikan unsur-unsur puisi. Oleh lantaran itu, gambar yang digunakan sebagai media pembelajaran menulis puisi harus menarik semoga sanggup memperlihatkan fasilitas bagi siswa untuk menafsirkan dan menguraikan gambar yang ditampilkan dalam bentuk puisi.
Kriteria gambar yang menarik untuk dijadikan media pembelajaran menulis puisi, yaitu sesuai dengan karakteristik siswa. Bagi siswa kelas 3 sekolah dasar yang masih pada kategori siswa kelas rendah, gambar yang sesuai dengan karakteristiknya yaitu gambar yang memakai warna-warna kontras. Bentuk gambarnya masih sederhana, tidak memperhatikan detil-detil pada gambar. Hal ini untuk memudahkan siswa dalam mendapatkan informasi yang tersirat pada gambar. Gambar yang ditampilkan hendaknya memperlihatkan hal-hal yang tidak pernah dilihat secara eksklusif oleh siswa. Sehingga, akan memperlihatkan stimulus bagi siswa untuk mengeluarkan pendapat atau pertanyaan yang berkaitan dengan gambar.