Makalah Kalimat Efekti
Sunday, July 28, 2019
Edit
KALIMAT EFEKTI
Bahasa Indonesia ialah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan seluruh bangsa. Sehingga dalam berkomunikasi harus terang dalam memberikan informasi sehingga informasinya gampang dipahami. Karena itu, perlu mengetahui bagaimana memakai kalimat yang benar. Dimana kalimat yang gampang di pahami itu ialah kalimat efektif. Tentang kalimat efektif penulis memakai buku Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ebagai acuannya.
Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang sanggup memberikan informasi dan informasi tersebut gampang dipahami oleh pembaca. Tranformasi kalimat berupa perubahan bentuk kalimat menjadi bentuk kalimat lain. Jenis-jenis transformasi: Transformasi jeda, Transformasi aposisi, Transformasi setara, Transformasi disjungtif, Transformasi opini, Transformasi Total
Topik ialah pokok pembicara atau pikiran. Fungsi kalimat topik:1) Dapat digunakan sebagai judul karya tulis. 2) Dapat digunakan sebagai kalimat utama dalam sebuah paragraf. 3) Dapat dipaki dalam spanduk, leafled, poster, iklan, dan sebagainya.Wujud topik ada dua yaitu: Topik yang berupa bentuk kata dan yang berbentuk kalimat.
Cara menyusun kalimat topik:
- Penulisan karya dimulai dengan memilih pokok pikiran.
- Pokok pikiran berupa nominal atau kalimat yang dinominalkan.
- Pokok pikiran yang bernilai menyangkut kehidupan orang banyak.
- Penulisan skripsi sanggup berafiliasi dengan pokok ilmu pengetahuan, sanggup berupa pikiran sebagai inovasi baru.
- Pokok pikiran tersebut diperluas dengan cara menambah satuan lingual yang dibutuhkan.
Kata Kunci: Kalimat Efektif, Informasi Jelas, Kalimat Lengkap,
Transformasi Kalimat, Kalimat Topik.
DAFTAR ISI
ABSTRAK………………………..………………………..……………………… ii
KATA KUNCI…………………..………………………..…………………..…… ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………. 1
B. Perumusan Masalah……………………………………………… 1
C. Tujuan Penelitian………………………………………………… 1
D. Metode Penelitian………………………………………………... 2
E. Manfaat Penelitian………………………………………………... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian kalimat efektif………………………………………... 3
B. Transformasi kalimat………………………………………….…. 3
C. Kalimat Topik……………………………………………….…… 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………..….. 11
B. Saran...................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..…… 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia ialah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan seluruh bangsa. Oleh alasannya ialah itu, merupakan alat mengungkapkan diri baik secara mulut maupun tulisan, dari segi rasa harsa dan cipta serta piker baik secara efektif dan logis. Semua warga negara Indonesia harus mahir dalam memakai Bahasa Indonesia lantaran itu merupakan kewajiban bergaul di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu kita harus memajukan kepribadian Indonesia di dalam maupun di luar negeri.
Kepribadian Indonesia sanggup tercipta dari kemahiran berbahasa Indonesia, bagi mahasiswa Indonesia semua itu sanggup tercermin dalam tata pikir, tata tulis, tata ucapan dan tata laku. Berbahasa Indonesia dalam konteks Ilmiah dan Akademis, sebagai mahasiswa harus lebih sanggup memakai bahasa Indonesia dengan baik dan benar supaya negeri ini sanggup tetap utuh terjaga.
Mahasiswa selain berbahasa Indonesia juga sanggup memakai kalimat efektif. Kalimat yang disampaikan secara gampang dipahami oleh pembaca. Karya ilmiah ditulis untuk dipahami oleh pembaca. Penulis hendaknya memperhatikan kalimat yang disusun. Kalimat sangat penting dalam sebuah tulisan, kalimat yang baik gampang dipahami pembaca.
B. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang yang dijabarkan di atas sanggup dirumuskan duduk kasus sebagai berikut:
“Mengetahui dan memahami kalimat efektif”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari karya tulis ini ialah untuk mengetahui dan memahami kalimat yang digunakan dalam memberikan informasi yang baik dan benar.
D. Metode Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ihwal kalimat efektif penulis memakai buku Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah, sebagai contoh dalam pembahasan masalah.
E. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ihwal kalimat efektif ialah supanya dalam memberikan informasi kepada orang lain memakai kalimat yang sempurna sehingga informasi yang disampaikan jelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kalimat efektif.
Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang sanggup memberikan informasi dan informasi tersebut gampang dipahami oleh pembaca. Kalimat sangat penting dalam sebuah tulisan. Kalimat yang baik gampang dipahami oleh pembaca.
Kalimat lengkap dan bukan fragmentaris. Kalimat yang disusun hendaknya mempunyai struktur kalimat bahasa Indonesia yaitu S P O K/pel. Apabila struktur tersebut tidak dipenuhi, maka kalimat yang disusun menjadi tidak lengkap strukturnya yang disebut kalimat yang fragmentaris.
Contoh:
- ira.
- ira belajar.
- ira berguru bahasa Indonesia.
- ira berguru bahasa Indonesia dikampus.
B. Transformasi kalimat
Transformasi berasal dari bahasa inggris transformation yaitu suatu proses mengubah bentuk bahasa menjadi bentuk-bentuk lain. baik dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks, maupun dari bentuk yang kompleks ke bentuk yang sederhana. Maka tranformasi kalimat berupa perubahan bentuk kalimat menjadi bentuk kalimat lain.
Jenis-jenis transformasi sebagai berikut:
- Transformasi jeda, yaitu dengan memakai jeda.
- Jeda ialah perhentian sebentar. Perhentian sebentar ini dalam kalimat sanggup diwujudkan sesudah mengucapakan kata-kata yang ada di dalam kalimat.
Contoh:
- Ibu Ruminah seorang guru.
- Ibu, Ruminah seorang guru.
- Ibu Ruminah, seorang guru.
- Ibu, Ruminah, seorang guru
Penempatan jeda menjadikan kalimat a) yang masih mewaspadai menjadi kalimat b) c) dan d) yang mempunyai maksud berbeda. Kalimat b) yang berprofesi sebagai guru ialah Ruminah; kalimat c) yang berprofesi sebagai guru ialah Ibu Ruminah; dan d) yang berprofesi sebagai guru ialah Ibu dan Ruminah. Tanda baca (,) yang merupakan perhentian sebentar mempunyai makna yang dalam.
Makara dalam menulis harus memperhatiakan tanda baca biar pemabaca sanggup mememahami informasi yang disampaikan. Informasi yang tidak sanggup dipahami pembaca menjadikan tulusan seorang penulis tidak komunikatif.
Kalimat minor atau minim juga sanggup dijadikan menjadi kalimat lain dengan transfornasi jeda.
Contoh:
- Aduh.
- Aduh!
- Aduh?1
- Aduh….?
- Aduh?
Transformasi aposisi, yaitu dengan memakai kata kiprah “yang”.
Perubahan bentuk kalimat antara dua komponen memakai kata kiprah “yang” (monovalen)
Contoh:
- Almari itu digunakan kawasan baju.
- Almari itu dijual.
Bentuk transformasinnya:
- Almari yang digunakan kawasan baju itu dijual.Almari yang dijual itu digunakan kawasan baju.
Kalimat a) transformasi primer alasannya ialah gagasan pertama menempati posisi depan (bagian depan/kontur depan)
Sedangakan gagasan kedua menempati posisi belakang. Pembentukan kalimat transformasi aposisi ini memakai tiga gagasan yang berbeda dan dideskripsikan berurutan.
Transformasi aposisi ini dimanfaatkan pada bentuk deskripsi. Karangan diskripsi mengandalkan keahlian penulis dalam menciptakan bentuk-bentuk kalimat transformasi aposisi.
Contoh kalimat:
- Pemuda ini sering mengantar saya hingga ke kos.
- Pemuda ini sering membiri ucapan selamt ulang tahun kepadaku.
- Pemuda ini diwisuda Agustus 2005.
Diubah menjadi kalimat transformasi aposisi:
Menjadi a+b+c; a+c+b; b+a+c; b+c+a; c+b+a dan c+a+b.
Pengembangan kebijaksanaan budi penulis tampak dalam kalimat yang disusun. Kelogisan eskripsi akan menjadi materi pertimbangan bagi seorang penulis.
Transformasi setara, yaitu dengan memakai kata kiprah “dan”.
Pentransformasian ini akan menghasilkan kalimat beragam setara/kalimat koordinat. Dua gagasan yang nilai komunikasinya sama disatukan oleh kata “dan”.
Contoh:
- Hujan turun dan pohon tumbang.
- Ayah pergi dan ibu pulang.
Hal yang sanggup disatukan tentu saja memenuhi syarat nilai sama menyerupai kalimat diatas.
Contoh:
- Hujan turun dan sudah wisuda.
- Ibu menjahit dan teroris bergerak.
Ada hambatan psikologis dalam penyusunan kalimat diatas, penulis nampak memaksa gagasan yang berbeda disatukan dalam satu kalimat.
Transformasi disjungtif, yaitu dengan memakai kata kiprah atau/tetapi.
Penggunaan kata atau untuk menghasilkan kesamaan dan penggunaan tetapi untuk menghasilkan ketidaksamaan.
Contoh:
- Ida makan, atau Ibu tidur.
- Ida makan, tetapi Ibu tidur.
- Saya berbicara keras, tetapi guru menerangkan.
- Saya berbicara keras, tetapi guru tidak menghiraukan.
Transformasi opini, yaitu dengan memakai kata kiprah “benar” atau “tidak benar”.
Opini merupakn pandangan penulis. Transformasi opini merupakan pandangan subjektif penulis. Nilai pendapat ditentukan oleh kepandaian yang dimiliki penulis. Penulis yang dipercaya tentu saja berimbas pada kepercayaan terhadap kalimat yang dibuat.
Pedapat yang berorientasi kepada pengukuhan memakai kata kiprah benar dan opini yang berorientasi kepada pengingkaran atau sanggahan memakai kata kiprah tidak benar.
Contoh:
- Benar, bahwa Ani mengikuti semester pendek ini.
- Tidak benar, rakyat belum makmur.
Opini sering di sajikan menurut pandangan seseorang terhadap hal yang terjadi di dalam kehidupan. Logika atau kebijaksanaan budi yang menyertai penyusunan kalimat opini ini ialah kondisi psikologis penuis.
Kalimat ini sanggup mendatangkan perdebatan tabrak argument yang serius manakala digunakan dalam komunikasi. Komunikasi tulis akan mengakibatkan perang pena.
Transformasi Total, yaitu dengan memakai bentuk afirmatif dan negasi.
Transformasi total atau dupik. Penulis menampilakn bentuk afirmatif dan negasi dalam bentuk kalimat.
Contoh:
- Ayah pergi atau tidak pergi dan saya harus ada di rumah.
- Sehat atau tidak sehat, saya harus mengikuti kuliah ini
- Penjudi atau bukan penjudi, tetapi mereka tetap ditangkap.
Transformasi total ini juga berdsarkan transfomasi disjungtif yang mempergunakan kata atau dan tetapi.
C. Kalimat Topik
Topik ialah pokok pembicara atau pikiran. Topik ditentukan sebelum penulis mulai kegiatannya. Wujud topik yang dibicarakan ada dua:
Topik yang berupa bentuk kata; dan
Misal:
- terorisme (bentuk kata berimbuhan): terror + isme
- BBM (bentuk singkatan)
- Pilkada (bentuk akronim)
- Antikorupsi (bentuk berimbuhan)
- Tsunami (bentuk kata)
Topik yang berupa bentuk kalimat. Misal:
- Terorisme sebagai bahaya perdamaian dunia.
- Krisis BBM.
- Demokrasi rakyat tebentuk melalui pilkada.
- Kondisi sekolah pascatsunami.
- Dukungan budbahasa terhadap gerakan antikorupsi.
Predikat kalimat topik ialah verba tak operasional, artinya bukan kata kerja transitif. Kata kerja transitif menghendaki kehadiran objek. Cara menyusun kalimat topik yaitu dengan mengganti verba transitif dengan kata tugas.
a. Fungsi kalimat topik
Kalimat topik mempunyai fungsi sebagai berikut.
- Dapat digunakan sebagai judul karya tulis.
- Dapat digunakan sebagai kalimat utama dalam sebuah paragraf.
- Dapat dipaki dalam spanduk, leafled, poster, iklan, dan sebagainya.
b. Cara menyusun kalimat topik
- Penulisan karya dimulai dengan memilih pokok pikiran.
- Pokok pikiran berupa nominal atau kalimat yang dinominalkan.
- Pokok pikiran yang bernilai menyangkut kehidupan orang banyak.
- Penulisan skripsi sanggup berafiliasi dengan pokok ilmu pengetahuan, sanggup berupa pikiran sebagai inovasi baru
Hal-hal yang faktual dan konkret selalu dipikirkan oleh masyarakat luas. Penulis sanggup mengangkat hal tersebut sebagai topik. Inspirasi penulis kadang tidak disisihkan dan tidak dijadikan topik. Penulis kadang lebih mementingkan kebutuhan masyarakat luas. Topik yang demikian sanggup diterima oleh pembaca.
5) Pokok pikiran tersebut diperluas dengan cara menambah satuan lingual yang dibutuhkan. Perluasan yang dilakukan ini bersama-sama sebagai perjuangan ke arah aksentuasi pembicaraan.
Contoh:
- Koperasi merupakan kekuatan ekonomi ekonomi rakyat.
- Minyak tanah sebagai kebutuhan pokok rumah tangga.
A. Kesimpulan
- Transformasi Jeda, yaitu dengan memakai jeda
- Transformasi Aposisi, yaitu dengan memakai kata kiprah “yang”.
- Transformasi Setara, yaitu dengan memakai kata kiprah “dan”.
- Transformasi Disjungtif, yaitu dengan memakai kata kiprah atau/tetapi.
- Transformasi Opini, yaitu dengan memakai kata kiprah benar atau tiadak benar.
- Transformasi Total, yaitu dengan memakai bentuk afirmatif dan negasi dalam bentuk kalimat.
- Topik ialah pokok pembicara atau pikiran.
- Wujud topik yang dibicarakan ada dua:
- Topik yang berupa bentuk kata; dan
- Topik yang berupa bentuk kalimat.
- Predikat kalimat topik ialah verba tak operasional, artinya bukan kata kerja transitif.
- Fungsi kalimat topik:
- Dapat digunakan sebagai judul karya tulis.
- Dapat digunakan sebagai kalimat utama dalam sebuah paragraf.
- Dapat dipaki dalam spanduk, leafled, poster, iklan, dan sebagainya.
- Cara menyusun kalimat topik:
- Penulisan karya dimulai dengan memilih pokok pikiran.
- Pokok pikiran berupa nominal atau kalimat yang dinominalkan.
- Pokok pikiran yang bernilai menyangkut kehidupan orang banyak.
- Penulisan skripsi sanggup berafiliasi dengan pokok ilmu pengetahuan, sanggup berupa pikiran sebagai inovasi baru.
- Pokok pikiran tersebut diperluas dengan cara menambah satuan lingual yang dibutuhkan.
B. Saran
Kritik dan saran yang membangun, kami harapkan untuk perbaikan dan kemajuan karya tulis ini.
DAFTAR PUSTAKA
· Rohmadi, Muhammad dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk penulisan karya tulis ilmiah. Surakarta: Media Perkasa