Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembangunan Manusia
Thursday, June 6, 2019
Edit
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Manusia
1. Definisi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi ialah proses terjadinya kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Makara perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang jikalau terjadi pertumbuhan output riil.
Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain ialah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi jikalau ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.
Menurut Schumpeter, pertumbuhan ekonomi ialah peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang dipakai dalam proses produksi masyarakat tanpa adanya perubahan “teknologi” dalam produksi itu sendiri.
Simon Kuznets mendefenisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus meningkat bagi penduduknya, dimana pertumbuhan kemampuan ini menurut kepada kemajuan teknologi dan kelembagaan serta pembiasaan ideologi yang dibutuhkannya.
2. Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dengan Pembangunan Manusia
Dalam literatur-literatur konvensional perihal teori ekonomi modern, demokrasi dianggap sebagai barang mewah. Tuntutan akan meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan per kapita. Hipotesis yang berkaitan dengan ini ialah hipotesis pilihan yang tidak menyenangkan (cruel choice) antara dua demokrasi dan disiplin. Karena demokrasi pada tahap awal pembangunan tidak terlalu akrab dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat, maka yang diperlukan oleh suatu negara ialah disiplin. Teori Konvensional yang lain ialah hipotesis tetesan ke bawah (trickle down) yang beropini bahwa pertumbuhan ekonomi yang cepat akan memberi sumbangan pada pembangunan manusia. Jika pembangunan meningkat, maka masyarakat sanggup membelanjakan lebih banyak untuk pembangunan manusia. Berdasarkan kedua hipotesa tersebut, relasi antara pembangunan manusia, demokrasi dan pertumbuhan ekonomi merupakan satu garis linear satu arah, dimana pertumbuhan ekonomi menjadi penggeraknya. Namun bukti-bukti mengenai kebenaran hipotesa cruel choice dan trickle down tidak terlalu meyakinkan
.
Hubungan Antara Pembangunan Manusia, Demokrasi dan Pertumbuhan
Model pertumbuhan endogenus (dari dalam) menunjukkan suatu kerangka alternative untuk mempelajari relasi antara pembangunan manusia, demokrasi dan pertumbuhan ekonomi. Teori ini menyatakan bahwa perbaikan dalam tingkat kematian bayi, dan pencapaian pendidikan dasar akan kuat positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi pada gilirannya akan secara substansial meningkatkan peluang bahwa dari waktu ke waktu lembaga-lembaga politik akan menjadi lebih demokratis. Studi lintas negara yang dilakukan oleh Barro menemukan adanya relasi kausal antara kematian bayi dan pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi yang juga mengikuti teori modal insan atau human capital theory.
Dengan membangun relasi tersebut, Barro secara efektif menolak hipotesa trickle down yang menyatakan bahwa pembangunan insan yang tinggi hanya sanggup dicapai melalui pertumbuhan ekonomi. Walaupun demikian, dalam kerangka ini, demokrasi masih dianggap sebagai barang mewah, dengan implikasi bahwa negara-negara miskin tinggi sanggup (atau mungkin seharusnya tidak) berdemokrasi.
Kerangka Barro
Bhalla memperkenalkan perspektif lain dalam perdebatan ini. Ia menemukan adanya imbas positif dari demokrasi cenderung untuk melindungi hak milik dan kontrak yang penting artinya bagi berfungsinya ekonomi pasar dengan baik, yang memerlukan santunan dari sektor swasta. Walaupun Bhalla tidak secara eksklusif meneliti relasi antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan manusia, dengan membalik relasi kausalitasnya, temuannya secara tidak eksklusif membawa pada pendekatan trickle down terhadap pembangunan.
Pendekatan Trickle Down terhadap Pembangunan
Laporan pembangunan insan untuk Indonesia ini mengambarkan argument bahwa pembangunan insan merupakan unsur terpenting bagi konsolidasi demokrasi. Fakta-fakta dan argument-argument yang dijabarkan dalam tinjauan teoritis ini memungkinkan kita untuk melengkapi relasi antara pembangunan manusia, demokrasi dan pertumbuhan ekonomi, dimana ketiga variabel berinteraksi satu sama lainnya untuk menghasilkan segitiga kebaikan (virtous triangle).
Virtous Triangle
Dalam segitiga kebaikan ini, pembangunan insan secara positif menghipnotis pertumbuhan ekonomi baik secara eksklusif maupun tidak eksklusif melalui demokrasi. Efek eksklusif dari pembangunan insan terhadap pembangunan mengikuti teori modal insan dan model pertumbuhan endogenous yang banyak ditemukan dalam aneka macam literatur empiris. Penelitian Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia menemukan bahwa melek karakter yang tinggi, angka kematian bayi yang rendah, ketidakmerataan dan kemiskinan yang rendah menunjukkan bantuan positif pada pertumbuhan ekonomi yang cepat di Asia Timur dan Tenggara.
SUMBER;