Pengertian,Tujuan Dan Unsur-Unsur Pendidikan Berdasarkan Para Ahli
Friday, May 8, 2020
Edit
Pengertian Pendidikan
Pendidikan yaitu pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Batasan wacana pendidikan yang dibentuk oleh para hebat beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin lantaran orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau lantaran falsafah yang melandasinya,yaitu:
- Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya
- Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi
- Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara
- Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan memuat citra wacana nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan mempunyai dua fungsi yaitu menawarkan arah kepada segenap acara pendidikan dazn merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap acara pendidikan.
Proses pendidikan
Proses pendidikan merupakan acara mobilitas segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan, Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya , pengelolaan proses pendidikan mencakup ruang lingkup makro, meso, mikro. Adapun tujuan utama pemgelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses mencar ilmu dan pengalaman mencar ilmu yang optimal.
Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH)
PSH bertumpu pada keyakinan bahwa pendidikan itu tidak identik dengan persekolahan, PSH merupakan sesuatu proses berkesinambungan yang berlangsung sepanjang hidup. Ide wacana PSH yang hampir tenggelam, yang dicetuskan 14 era yang lalu, kemudian dibangkitkan kembali oleh comenius 3 era yang kemudian (di era 16). Selanjutnya PSH didefenisikan sebagai tujuan atau wangsit formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan. Pengorganisasian dan penstruktursn ini diperluas mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yang paling muda hingga paling tua.(Cropley:67).
Berikut ini merupakan alasan-alasan mengapa PSH diperlukan:
- Rasional
- Alasan keadilan
- Alasan ekonomi
- Alasan faktor sosial yang berafiliasi dengan perubahan peranan keluarga, remaja, dan emansipasi perempuan dalam kaitannya dengan perkembangan iptek
- Alasan perkembangan iptek
- Alasan sifat pekerjaan
UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1. Subjek yang dibimbing (peserta didik).
2. Orang yang membimbing (pendidik)
3. Interaksi antara penerima didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
6. Cara yang dipakai dalam bimbingan (alat dan metode)
7. Tempat dimana tragedi bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)
Penjelasan:
Peserta Didik, Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh lantaran penerima didik yaitu subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.
Ciri khas penerima didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:
- Individu yang mempunyai potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik.
- Individu yang sedang berkembang.
- Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
- Individu yang mempunyai kemampuan untuk mandiri
Orang yang membimbing (pendidik), Yang dimaksud pendidik yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran penerima didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkunga yaitu lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masayarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin agenda pembelajaran, latihan, dan masyarakat.
PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN DAN MENJADI WIRAUSAHAWAN MENURUT PARA AHLI;
Interaksi antara penerima didik dengan pendidik (interaksi edukatif), Interaksi edukatif intinya yaitu komunikasi timbal balik antara penerima didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat pendidikan.
PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
Beberapa definisi sitem berdasarkan para ahli:
- Sistem yaitu suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin, 1992:10)
- Sistem meruapakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bahu-membahu berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. (Tatang Amirin, 1992:10)
- Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Tatang Amirin, 1992:11)
Pemecahan kasus pendidikan secara sistematik.
- Cara memandang sistem, Perubahan cara memandang suatu status dari komponen menjadi sitem ataupunsebaliknya suatu sitem menjadi komponen dari sitem yang lebih besar, tidak lain daripada perubahan cara memandang ruang lingkup suatu sitem atau dengan kata lain ruang lingkup suatu permasalahan.
- Masalah berjenjang, Semua kasus tersebut satu sama lain saling berkaitan dalam korelasi alasannya akibat, alternatif maslah, dan latar belakang masalah.
- Analisis sitem pendidikan, Penggunaan analisis sistem dalam pendidikan dimaksudkan untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yang efesien dan efektif. Prinsip utama dari penggunaan analisis sistem ialah: bahwa kita dipersyaratkan untuk berpikir secra sistmatik, artinya harus memperhitungkan segenap komponen yang terlibat dalam maslah pendidikan yang akan dipecahkan.
- Saling korelasi antarkomponen, Komponen-komponen yang baik menunjang terbentuknya suatu sistem yang baik. Tetapi komponen yang baik saja belum menjamin tercapainya tujuan sistem secara optimal, manakala komponen tersebut tidak berhibungan secra fungsional dengan komponen lain.
- Hubungan sitem dengan suprasistem. Dalam ruang lingkup besar terlihat pula sistem yang satu saling berafiliasi dengan sistem yang lain. Hal ini wajar, oleh lantaran intinya setiap sistem itu hanya merupakan satu aspek dari kehidupan. Sdangkan segenap segi kehidupan itu kita butuhkan, sehingga semuanya memerlukan pembinaandan pengembangan.
Keterkaitan antara pengajaran dan pendidikan
Kesimpulan yang sanggup ditarik dari duduk kasus pengajaran dan pendidikan adalah:
- Pengajaran dan pendidikan sanggup dibedakan, tetapi tidak sanggup dipisahkan satu sama lain. Masing-masing saling mengisis.
- Pembedaan dilakukan hanya untuk kepentingan analisis supaya masing-masing sanggup dipahami lebih baik.
- Pendidikan modern lebih cenderung mengutamakan pendidikan, alasannya pendidikan membentuk wadah, sedangkan pengajaran mengusahakan isinya. Wadah harus menetap meskipun isi bervariasi dan berubah
Pendidikan prajabatan (preservice education) dan pendidikan dalam jabatan (inservice education) sebagai sebuah sistem.
Pendidikan prajabatan berfungsi menawarkan bekal secara formal kepada calon pekerja dalam bidang tertentu dalam periode waktu tertentu. Sedangkan pendidikan dalam jabatan bermaksud menawarkan bekal pelengkap kepada oramg-orang yang telah bekerja berupa penataran, kursus-kursus, dan lain-lain. Dengan kata lain pendidikan prajabatan hanya menawarkan bekal dasar, sedangkan bekal simpel yang siap pakai diberikan oleh pendidikan dalam jabatan.
Pendidikan formal, non-formal, dan informal sebagai sebuah sistem.
Pendidikan formal yang sering disebut pendidikan persekolahan, berupa rangkaian jenjang pedidikan yang telah baku, contohnya SD,SMP,SMA, dan PT. Pendidikan nonformal lebih difokuskan pada proteksi keahlian atau skill guna terjun ke masyarakat. Pendidikan informal yaitu suatu fase pendidikan yang berada di samping pendidikan formal dan nonformal.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan formal, nonformal, dan informal ketiganya hanya sanggup dibedakan tetapi sulit dipisah-pisahkan lantaran keberhasilan pendidikan dalam arti terwujudnya keluaran pendidikan yang berupa sumberdaya insan sangat bergantung kepada sejauh mana ketiga sub-sistem tersebut berperanan.
Sumber Artikel: Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta