Jenis-Jenis Pemeliharaan Turbin Uap Berdasarkan Ahli
Monday, May 4, 2020
Edit
Jenis-jenis Pemeliharaan (Maintenance)
1.Jenis-jenis Pemeliharaan (Maintenance) MenurutDaryus A, (2007)dalam bukunya
Manajemen Pemeliharaan Mesin membagipemeliharaan menjadi:
- Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance) Pemeliharaan pencegahan ialah pemeliharaan yang dibertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara pemeliharaan yang direncanakan untuk pencegahan.
- Pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance) Pemeliharaan korektif ialah pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang sanggup di terima.Dalam perbaikan sanggup dilakukan peningkatanpeningkatan sedemikian rupa, ibarat melaksanakan perubahan atau modifikasi rancangan biar peralatan menjadi lebih baik.
- Pemeliharaan berjalan (Running Maintenance) Pemeliharaan berjalan dilakukan ketika kemudahan atau peralatan dalam keadaan bekerja.Pemeliharan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
- Pemeliharaan prediktif (Predictive Maintenance) Pemeliharaan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari system peralatan. Biasanya pemeliharaan prediktif dilakukan dengan santunan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.
- Pemeliharaan sesudah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance) Pekerjaan pemeliharaan ini dilakukan ketika terjadinya kerusakan pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, alat-alat dan tenaga kerjanya.
- Pemeliharaan Darurat (Emergency Maintenance) Pemeliharan darurat ialah pekerjaan pemeliharaan yang harus segera dilakukan alasannya ialah terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.
- Pemeliharaan berhenti (shutdown maintenance) Pemeliharaan berhenti ialah pemeliharaan yang hanya dilakukan selama mesin tersebut berhenti beroperasi.
- Pemeliharaan rutin (routine maintenance) Pemeliharaan rutin ialah pemeliharaan yang dilaksanakan secara rutin atau terus-menerus
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan pada suatu pabrik sanggup dibedakan atas dua jenis, yaitu preventive maintenance dan breakdown maintenance.
2.Preventive Maintenance Menurut (Assauri 1993)
Pengertian preventive maintenance ialah acara pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang sanggup menimbulkan kemudahan produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi. Dengan demikian, semua kemudahan produksi yang mendapat preventive maintenance akan terjamin kelancaran kerjanya dan selalu diusahakan dalam kondisi atau keadaan siap dipergunakan untuk setiap operasi atau proses produksi pada setiap ketika sehingga dapatlah dimungkinkan bahwa pembuatan suatu planning dan schedule pemeliharaan dan perawatan yang sangat cermat dan planning produksi yang lebih cepat. Preventive maintenance ini sangat penting alasannya ialah kegunaannya yang sngat efektif di dalam menghadapi fasilitas-fasilitas produksi yang termasuk pada golongan critical unit, dimana sebuah kemudahan atau peralatan produksi akan termasuk pada golongan ini apabila: a. Kerusakan kemudahan atau peralatan tersebut akan membahayakan kesehatan atau keselamatan para pekerja. b. Kerusakan kemudahan ini akan mepengaruhi kulitas produk yang dihasilkan. c. Kerusakan kemudahan ini akan menimbulkan kemacetan suatu proses produksi. d. Modal yang ditanamkan dalam kemudahan tersebut atau harga kemudahan tersebut cukup besar atau mahal. Bilamana preventive maintenance dilaksanakan pada fasilitas-fasilitas atau peralatan yang termasuk dalam critical unit, maka tugas-tugas maintenance dapatlah dilakukan dengan suatu perencanaan yang intensif untuk unit yang bersangkutan sehingga planning produksi sanggup dicapai dengan jumlah hasil produksi yang lebih besar dalam waktu yang relatif singkat. Dalam praktiknya, preventive maintenance yang dilakukan oleh suatu perusahan pabrik sanggup dibedakan atas:
- Routine Maintenance
- Periodic Maintenance Routine maintenance ialah acara pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara rutin, contohnya setiap hari.Sebagai pola dari acara ini ialah pencucian kemudahan maupun peralatan, pelumasan, serta investigasi materi bakarnya dan mungkin termasuk pemanasan (warming-up) mesin-mesin selama beberapa menit sebelum digunakan beroperasi sepanjang hari. (Assauri 1993) Periodic maintenance ialah acara pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara periodik atau dalam jangka waktu tertentu, contohnya setiap satu ahad sekali, kemudian meningkat setiap bulan sekali, dan akibatnya setiap setahun sekali.Periodic maintenance sanggup pula dilakukan dengan menggunakan lamanya jam kerja mesin atau kemudahan produksi tersebut sebagai jadual kegiatan, contohnya setiap seratus jam kerja mesin sekali atau seterusnya. Jadi, sifat acara maintenance ini tetap secara periodik atau berkala.Kegiatan ini jauh lebih berat daripada routine maintenance.Sebagai pola untuk acara periodic maintenance ialah pembongkaran karburator atau pembongkaran alat-alat dibagian sistem anutan bensin, penyetelan katup-katup pemasukan dan pembuangan silinder mesin, dan pembongkaran mesin ataupun kemudahan tersebut untuk penggantian bearing, serta service dan overhaul kecil maupun besar. (Assauri 1993)
3.Breakdown Maintenance
Breakdown atau corrective maintenance ialah acara pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan sesudah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada kemudahan maupun peralatan sehingga tidak sanggup berfungsi dengan baik dan benar.Kegiatan breakdown maintenance yang dilakukan sering disebut dengan acara perbaikan atau reparasi.
Perbaikan yang dilakukan alasannya ialah adanya kerusakan yang sanggup terjadi akhir tidak dilakukannnya preventive maintenance ataupun telah dilakukan tetapi hingga pada waktu tertentu kemudahan atau peralatan tersebut tetap rusak.Jadi, dalam hal ini, acara maintenance sifatnya hanya menunggu hingga kerusakan terjadi dahulu, gres kemudian diperbaiki. Maksud dari tindakan perbaikan ini ialah biar kemudahan atau peralatan tersebut sanggup dipergunakan kembali dalam proses produksi sehingga proses produksinya sanggup berjalan lancar kembali. Dengan demikian, apabila perusahaan hanya mengambil kecerdikan untuk melaksanakan breakdown maintenance saja, maka terdapatlah faktor ketidakpastian (uncertainity) dalam kelancaran proses produksinya akhir ketidakpastian akan kelancaran bekerjanya kemudahan atau peralatan produksi yang ada. Oleh alasannya ialah itu, kecerdikan untuk melaksanakan breakdown maintenance saja tanpa preventif maintenance akan menimbulkan akibat-akibat yang sanggup menghambat ataupun memacetkan acara produksi apabila terjadi suatu kerusakan yang tiba-tiba pada kemudahan produksi yang digunakan.
Kelihatannya bahwa breakdown maintenance ialah lebih murah biayanya dibandingkan dengan preventive maintenance. Hal ini benar adanya selama kerusakan belum terjadi pada kemudahan atau peralatan sewaktu proses produksi berlangsung. Namun, bilamana kerusakan terjadi pada peralatan selama proses produksi berlangsung, maka akhir dari kecerdikan dengan menerapkan breakdown maintenance saja akan jauh lebih parah kerugiannya daripada preventive maintenance. Disamping itu akan akan didapat suatu kenaikan yang melonjak terhadap biaya-biaya perawatan dan pemeliharaan pada ketika terjadinya kerusakan tersebut. Oleh alasannya ialah breakdown maintenance mahal, maka sedapat mungkin harus dicegah dengan mengintensifkan preventive maintenance. Selain itu, perlu dipertimbangkan bahwa dalam jangka panjang untuk mesin-mesin yang mahal dan termasuk pada critical unit dari proses produksi, bahwa preventive maintenance akan lebih menguntungkan daripada hanya menerapkan kebijakan breakdown maintenance saja.