Pengertian Geostrategi
Tuesday, May 19, 2020
Edit
GEOSTRATEGI INDONESIA
1. URAIAN TEORI DAN KONSEPSI
Geostrategi merupakan problem penting bagi setiap bangsa, baik pada masa lampau, kini, maupun masa mendatang. Geostrategi menjadi sangat penting sebab setiap bangsa yang telah menegara membutuhkan taktik dalam memanfaatkan wilayah negara sebagai ruang hidup nasional. Semua ini dalam rangka memilih kebijakan, sarana, dan target perwujudan kepentingan, serta tujuan nasional melalui pembangunan. Dengan demikian, suatu bangsa itu tetap eksis dalam arti ideologis, politis, ekonomis, sosial budaya, dan hankam. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 memperlihatkan amanat kepada para penyelenggara negara biar dalam hidup berbangsa dan negara dalam lingkup nasional diarahkan untuk mewujudkan upaya melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Selain itu, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Geostrategi Indonesia intinya ialah taktik nasional bangsa Indonesia dalam memanfaatkan wilayah negara republik Indonesia sebagai ruang hidup nasional untuk merancang isyarat perihal kebijakan, sarana, serta target pembangunan untuk mencapai kepentingan dan tujuan nasional tersebut. Geostrataegi Indonesia dirumuskan dalam wujud Konsepsi "Ketahanan Nasional".
2. PENGERTIAN GEOSTRATEGI DAN GEOSTRATEGI INDONESIA
a. Pengertian Geostrategi
Geostartegi merupakan taktik dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk memilih kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi sanggup pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik.
b. Pengertian Geostrategi Indonesia
Merupakan taktik dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk memilih kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia. Geostrategi Indonesia memberi isyarat perihal bagaimana merancang taktik pembangunan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman, dan sejahtera. Oleh sebab itu, geostrategi Indonesia bukanlah merupakan geopolitik untuk kepentingan politik dan perang, melainkan untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan.
3. PERKEMBANGAN KONSEP GEOSTRATEGI INDONESIA
Pada awalnya pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Isi konsep geostrategi Indonesia yang tenimus ialah pentingnya pengkajian terhadap perkembangan lingkungan taktik di daerah Indonesia yang ditandai dengan meluasnya efek Komunis. Geostrategi Indonesia pada waktu itu dimaknai sebagai taktik untuk berbagi dan membangun kemampuan teritorial dan kemampuan gerilya untuk menghadapi ancaman komunis di Indocina.
Pada tahun 1965-an forum ketahanan nasional berbagi konsep geostrategi Indonesia yang lebih maju dengan rumusan sebagai berikut: Bahwa geostrategi Indonesia harus berupa sebuah konsep taktik untuk berbagi keuletan dan daya tahan, juga untuk berbagi kekuatan nasional dalam menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, baik bersifat internal maupun ekstemal. Gagasan ini agak lebih progresif, tapi tetap terlihat konsep geostrategi Indonesia gres sekadar membangun kemampuan nasional sebagai faktor kekuatan penangkal bahaya.
Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melaksanakan pengkajian perihal geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia. Pada era itu konsepsi geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode untuk berbagi potensi ketahanan nasional dengan pendekatan keamanan dan kesejahteraan untuk menjaga identitas kelangsungan serta integritas nasional sehingga tujuan nasional sanggup tercapai.
Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan dogma dalam pembangunan nasional. Pengembangan konsep geostrategi Indonesia bahkan juga dikembangkan oleh negara-negara yang lain dengan bertujuan :
- Menyusun dan berbagi potensi kekuatan nasional, baik yang berbasis pada aspek ideologi, politik, sosial budaya, dan hankam, maupun aspek-aspek alamiah. Hal ini untuk upaya kelestarian dan eksistensi hidup negara dan bangsa dalam mewujudkan harapan proklamasi dan tujuan nasional.
- Menunjang kiprah pokok pemerintahan Indonesia dalam:
- menegakkan aturan dan ketertiban (law and order),
- terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity),
- terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and prosperity),
- terwujudnya keadilan aturan dan keadilan sosial (yuridical justice and social justice), serta
- tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan din (freedom of the people).
Geostrategi Indonesia sebagai pelaksanaan geopolitik Indonesia mempunyai dua sifat pokok sebagai benkut.
- Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi Indonesia ditujukan menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, serta eksistensi bangsa dan negara Indonesia.
- Bersifat developmental/pengembangan, yaitu pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankarn sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.
4. KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI PERWUJUDAN GEOSTRATEGI INDONESIA
a. Perkembangan Konsep Pengertian Tannas
- Gagasan Tannas oleh Seskoad tahun 1960-an.Tannas ialah pertahanan wilayah oleh seluruh rakyat.
- Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1963-an.Tannas ialah keuletan dan daya tahan nasional dalam menghadapi segala kekuatan, baik yang tiba dari luar maupun dan dalam yang pribadi ataupun tidak pribadi membahayakan kelangsungan negara dan bangsa Indonesia.
- Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1969-an. Tannas ialah keuletan dan daya tahan nasional dalam menghadapi segala ancaman, baik yang tiba dari luar maupun dari dalam yang pribadi ataupun tidak pribadi membahayakan kelangsungan negara dan bangsa Indonesia.
- Gagasan Tannas berdasar SK Menhankam/Pangab No. SKEP/1382/XG/1974.Ketahanan Nasional ialah merupakan kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan. ketangguhan yang mengandung kemampuan berbagi kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, dan tantangan, baik yang tiba dari dalam maupun dari luar yang pribadi ataupun tidak langsung, membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta usaha nasional.
- Gagasan Tannas berdasarkan GBHN 1978-1997.Tannas ialah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.
b. Hakikat Ketahanan Nasional
Pada hakikatnya Ketahanan Nasional ialah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk sanggup menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Ketahanan nasional ini bergantung pada kemampuan bangsa dan seluruh warga negara dalam membina aspek alamiah serta aspek sosial sebagai landasan penyelenggaraan kehidupan nasional di segala bidang. Ketahanan Nasional mengandung makna keutuhan semua potensi yang terdapat dalam wilayah nasional, baik fisik maupun sosial, serta mempunyai hubungan erat antargatra di dalamnya secara komprehensif integral. Kelemahan salah satu bidang akan menyebabkan kelemahan bidang yang lain, yang sanggup memengaruhi kondisi keseluruhan.
c. Sifat-Sifat Ketahanan Nasional.
Untuk mewujudkan ketahanan nasional, dilaksanakan dengan mengelola dan menyelenggarakan kesejahteraan dan keamanan terhadap sistem kehidupan nasional. Sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara, metode pendekatan dan pengkajian ketahanan nasional terdiri atas pendekatan keamanan dan pendekatan kesejahteraaan. Sifat-sifat ketahanan nasional ialah sebagai benkut :
- manunggal;
- mawas ke dalam;
- kewibawaan;
- berubah berdasarkan waktu;
- tidak membenarkan perilaku berkelahi kekuasaan dan berkelahi kekuatan;
- percaya pada din sendiri; serta
- tidak bergantudg pada pihak lain.
d. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasonal
1) Model Astagatra
Model ini merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan insan dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang sanggup dicapai dengan memakai kemampuannya. Model yang dikembangkan oleh Lemhanas ini menyiinpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan nasional yaitu:
a) Aspek Trigatra Kehidupan Alamiah:
- Gatra letak dan kedudukan geografi;
- Gatra keadaan dan kekayaan alam; serta
- Gatra keadaan dan kemampuan penduduk.
b) Aspek Pancagatra Kehidupan Sosial:
- Gatraldeologi,
- Gatra Politik,
- Gatra-Ekonomi,
- Gatra Sosial Budaya, dan
- Gatra Pertahanan Keamanan.
2) Model Morgenthau
Model ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jumlah gatra yang cukup banyak. Bila model Lemhanas berevolusi dan observasi empiris perjalanan usaha bangsa, maka model ini diturunkan secara analitis. Dalam analisisnya, Morgenthau menekankan pentingnya kekuatan nasional dibina dalam kaitairnya dengan negara-negara lain. Artinya, ia menganggap pentingnya usaha untuk mendapat power position dalam satu kawasan. Sebagai konsekuensinya, maka terdapat advokasi untuk memperoleh power position sehingga muncul taktik ke arah balanced power.
3) Model Alfred Thayer Mahan
Mahan dalam bukunya "The Influence Seapower on History" menyampaikan bahwa kekuatan nasional suatu bangsa sanggup dipenuhi apabila bangsa tersebut memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
- Letak geografi
- Bentuk atau wujud bumi
- Luas wilayah
- Jumlah penduduk
- Watak nasional atau bangsa
- Sifat pemerintahan
4) Model Cline
Cline melihat suatu negara dan luar sebagaimana dipersepsikan oleh negara lain. Baginya hubungan antemegara pada hakikatnya amat dipengaruhi oleh persepsi suatu negara terhadap negara lainnya, termasuk di dalamnya persepsi atau sistem penangkalan dan negara lainnya.
Menurut Cline suatu negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila ia mempunyai potensi geografi besar atau negara secara fisik yang daerahnya besar dan mempunyai sumber daya insan yang besar pula. Model ini menyampaikan bahwa suatu negara kecil bagaimanapun majunya tidak akan sanggup memproyeksikan diri sebagai negara besar. Sebaliknya, suatu negara dengan wilayah yang besar, tetapi jumlah penduduknya kecil juga tidak akan menjadi negara besar walaupun berteknologi maju.
e. Komponeri Strategi Astagatra
Komponen taktik Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan insan dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan memanfaatkan dan memakai secara memadai segala komponen taktik tersebut, sanggup dicapai peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional.
1) Trigatra
Komponen taktik trigatra ialah gatra geografi, sumber kekayaan alam, dan penduduk. Trigatra merupakan kelompok gatra yang tangible atau bersifat kehidupan alamiah.
2) Pancagatra
Komponen taktik pancagatra ialah gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Pancagatra merupakan kelompok gatra yang intangible atau bersifat kehidupan sosial.
f. Hubungan Komponen Strategi Antargatra
Hubungan komponen taktik antargatra dalam trigatra dan pancagatra. serta antargatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut hubungan (korelasi) dan ketergantungan (interdependency). Oleh sebab itu, hubungan komponen taktik dalam trigatra dan pancagatra tersusun secara utuh menyeluruh (komprehensif integral) di dalam komponen taktik astagatra.
DAFTAR PUSTAKA
- Ichlasul Amal, Armaidy Armawi (ed). 1996. Sumbangan ilmu Sosial Terhadap Ketahanan Nasional. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
- -----------------, (ed). 1997. Keterbukaan Informasi dan Ketahanan Nasional. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
- -----------------, (ed). 1998. Regionalisme.Nasionalisme dan Ketahanan Nasional. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
- Lemhanas. 1996. Kewiraan Untuk Mahasiswa. Diterbitkan dengan Kerja Sama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud dan Gramedia: Jakarta.
- ----------------, 2004. Pendidikan Kewarganegaraan. Gramedia: Jakarta.
- Sunardi, RM. 2004. Pembinaan Ketahanan Bangsa. PT Kuatemita Adidarma: Jakarta.
- Nasution, A H. 1977. Sishankamrata/Ketahanan Nasional. Jakarta, Mimeo: Jakarta.
- Santoso, Budi. S.S.2002. Peranan Para Pemimpin dan Patriot Bangsa dalam Mempertahankan Kelangsungan Hidup Bangsa dan Negara. Jumal Ketahanan Nasional. Program Studi Ketahanan Nasional S.Ps-UGM: Yogyakarta.
- Suniodiningrat, Gunawan. 2001. Pembangunan Ekonomi dan Inlegrasi Bangsa. Jurnal Ketahanan Nasional. Program Studi Ketahanan Nasional S.Ps - UGM: Yogyakarta.
- Suryohadiprojo, Sayidiman.2001. Integrasi Bangsa, Jumal Ketahanan Nasional. Program
- Studi Ketahanan Nasional S.Ps-UGM: Yogyakarta.