Konsep Dan Pentingnya Seni Musik
Saturday, May 9, 2020
Edit
KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK
A. Pendahuluan
Pendidikan seni musik bukanlah sekedar hiburan untuk memancing siswa menjadi semangat dalam belajar, menyerupai yang didengungkan sebagian guru selama ini. Ketika siswa merasa bosan dengan salah satu mata pelajaran, maka dinyanyikanlah sebuah lagu. Pendidikan seni musik pada hakekatnya mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk insan seutuhnya. Melalui pembelajaran yang terarah seni musik sanggup dijadikan sebagai alat media guna membantu mencerdaskan kehidupan, membuatkan insan yang berbudaya yang mempunyai keseimbangan otak kanan dan kirinya (keseimbangan akal, pikiran, dan kalbunya), dan mempunyai kepribadian yang matang.
Kemampuan yang anda miliki, nantinya akan berkhasiat dikala mengambil keputusan dalam hal penentuan target berguru (tujuan pembelajaran), materi, alat dan media, sumber bacaan, serta penilaian pembelajaran baik dalam tatanan perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran.
Deskripsi Singkat
Mata kuliah pendidikan seni musik secara garis besar membahas tiga kepingan pokok, yaitu (1) ekspresi, (2) apresiasi, dan (3) kreasi seni musik, baik secara teori maupun praktik.
Pendidikan seni musik meliputi konsep dan pentingnya seni musik, unsur-unsur seperti: irama, notasi, birama, melodi, tanda kunci dan tanda mula, tangga nada, lisan (tempo, dinamik, dan warna), bentuk dan struktur lagu, vokalia, pengalaman musik, praktik pembelajaran seni musik dan relevansi seni musik dengan pembelajaran di sekolah dasar, permasalahan pembelajaran seni musik.
Relevansi dengan pengalaman mahasiswa dan manfaat sehabis terjun ke lapangan
Pernahkah saudara punya pengalaman wacana seni musik? Pertanyaan ini ialah hal yang biasa saja, akan tetapi kalau kita sadari pertanyaan ini merupakan sesuatu yang sering kita alami setiap hari contohnya mendengarkan lagu-lagu yang kita sukai, menyanyikan lagu-lagu yang diminati, membaca notasi musik, memainkan alat musik (gitar, pianika, recorder, dan lain-lain), kadang tanpa disadari sehabis mendengar musik badan kita juga ikut bergerak mengikuti musik tersebut. Hal itu ialah pengalaman musik yang kita lalui di kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran seni musik di dingklik perkuliahan akan menunjukkan donasi kepada mahasiswa sebagai salah satu cara untuk mengelola pembelajaran seni musik di sekolah dasar. Seni musik akan berkaitan dengan karakteristik siswa yang cenderung “Belajar, bernyanyi, dan bermain”. Karakteristik siswa akan berkorelasi dengan tingkat motivasi siswa untuk belajar. Jika karakteristik ini kita berikan, maka seharusnya motivasi siswa akan meningkat. Hal inilah yang akan diakomodir oleh pembelajaran seni musik. Bisakah guru mengakomodir kebutuhan siswa tersebut?
Kompetensi Pendukung
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat:
- Menjelaskan pengertian seni musik
- Menjelaskan karakteristik seni musik
- Menjelaskan tujuan seni musik
- Menjelaskan fungsi seni musik
B. Penyajian
Konsep dan Pentingnya Pendidikan Seni Musik
Depdiknas, (2006:611) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengemukakan wacana SK dan KD pendidikan seni, budaya, dan keterampilan menjelaskan bahwa pendidikan seni musik sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural. Pada bahasan ini dikaitkan dengan pendidikan seni musik. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan banyak sekali cara dan media menyerupai bahasa rupa, bunyi, gerak, tugas dan banyak sekali perpaduannya. Multidimensional bermakna pengembangan bermacam-macam kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara serasi unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural mengandung makna pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap bermacam-macam budaya Nusantara dan Mancanegara. Hal ini merupakan wujud pembentukan perilaku demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.
Pendidikan seni musik merupakan pendidikan yang menunjukkan kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasikan seni secara kreatif untuk pengembangan kepribadian siswa dan menunjukkan sikap-sikap atau emosional yang seimbang. Seni musik membentuk disiplin, toleran, sosialisasi, perilaku demokrasi yang meliputi kepekaan terhadap lingkungan. Dengan kata lain pendidikan seni musik merupakan mata pelajaran yang memegang peranan penting untuk membantu pengembangan individu siswa yang nantinya akan berdampak pada pertumbuhan akal, fikiran, sosialisasi, dan emosional.
Pengertian Seni Musik
Para pakar telah banyak mengemukakan pengertian atau defenisi wacana seni musik berdasarkan pemahaman mereka, akan tetapi pada modul ini diharapkan mahasiswa sanggup membuat pengertian atau defenisi berdasarkan pemikiran sendiri dengan mengacu kepada pendapat yang telah dikemukakan oleh para pakar.
Sudarsono (1992:1) Seni musik ialah ungkapan rasa indah insan dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyi-bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri atau insan lain dalam lingkungan hidupnya, sehingga sanggup dimengerti dan dinikmatinya.
Rien (1999:1) Suatu hasil karya dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu, dan ekspresi.
Jamalus (1991:1) Suatu karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu, dan lisan sebagai satu kesatuan. Lagu atau komposisi musik gres itu merupakan hasil karya seni jika diperdengarkan dengan memakai bunyi (nyanyian) atau dengan alat-alat musik.
Pendidikan seni musik merupakan suatu proses pendidikan yang membantu pengungkapan ide/gagasan seseorang yang ditimbulkan dari tanda-tanda lingkungan dengan mempergunakan unsur-unsur musik, sehingga terbentuknya suatu karya musik yang tidak terlepas dari rasa keindahan
Karakteristik Seni Musik
Pendidikan seni musik lebih menekankan pada santunan pengalaman seni musik, yang nantinya akan melahirkan kemampuan untuk memanfaatkan seni musik pada kehidupan sehari-hari. Pendidikan Seni musik diberikan di sekolah sebab keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan siswa, yang terletak pada santunan pengalaman estetik dalam bentuk aktivitas berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar wacana seni.”
Pendekatan “Belajar dengan Seni”
Pendekatan ini menekankan pada proses pemerolehan dan pemahaman pengetahuan yang didapatkan dengan aktivitas seni musik contohnya siswa berguru menyanyikan lagu Indonesia Raya, maka dengan mempelajari lagu tersebut siswa sanggup mengetahui dan memahami perilaku apa yang terdapat pada lagu. Siswa seharusnya tahu wacana apa yang diceritakan lagu, dan dari pengetahuan tersebut mereka bisa mengambil suatu kesimpulan bahwa lagu Indonesia Raya mengingikan terwujudnya perilaku cinta tanah air, kebanggaa terhadap tanah air, dan perilaku mempertahankan tanah air, serta menanamkan jiwa patriotis.
Pendekatan “Belajar Melalui Seni”
Pendekatan ini menekankan pada pemahaman emosional yang tercermin ke dalam penanaman nilai-nilai atau perilaku yang terbentuk melalui aktivitas berkesenian. Seperti dalam menyanyikan sebuah lagu, dituntut untuk membuat keteraturan tempo/ketukan. Apabila kita tidak bisa mengikuti tempo tersebut, maka lagu yang dibawakan menjadi kacau atau tidak teratur. Makara melalui bernyanyi akan tertanam perilaku disiplin yang tinggi untuk membuat keteraturan.
Pendekatan Belajar wacana Seni”
Penekanan ini lebih menekankan pada pembelajaran wacana penguasaan bahan seni musik yang tergambar pada unsur-unsurnya menyerupai irama, birama, notasi, melodi, tangga nada, bentuk/struktur lagu, lisan (tempo, dinamik, dan warna).
Ruang Lingkup Seni Musik
Pendidikan seni musik secara garis besar terdiri dari 2 (dua) aspek yang saling berkaitan. Aspek tersebut ialah unsur lisan dan unsur apresiasi. Unsur lisan meliputi cara penyampaian atau penampilan seni musik yang berdasarkan proses penguasaan bahan seni musik yang dipelajari, sedangkan unsur apresiasi ialah perilaku untuk menghargai dan memahami karya musik yang ada.
Ruang lingkup pendidikan seni musik meliputi kemampuan untuk menguasai olah vokal menyerupai dasar-dasar teknik bernyanyi, memainkan alat musik, dan apresiasi musik.
Fungsi Seni Musik
Rien (1999:1) mengemukakan wacana pendapat para pakar pendidikan yang menyatakan bahwa seni musik mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan seorang siswa. Siswa yang berpartisipasi dalam aktivitas seni musik, selain sanggup membuatkan kreativitas, musik juga sanggup membantu perkembangan individu, membuatkan sensitivitas, membangun rasa keindahan, mengungkapkan ekspresi, menunjukkan tantangan, melatih disiplin dan mengenalkan siswa pada sejarah budaya bangsa mereka.
Pendidikan seni musik juga berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi, keseriusan, kepekaan terhadap lingkungan. Untuk menyanyikan atau memainkan musik yang indah, dibutuhkan konsentrasi penuh, keseriusan, dan kepekaan rasa mereka terhadap tema lagu atau musik yang dimainkan. Sehingga pesan yang terdapat pada lagu atau musik bisa tersampaikan dan diterima oleh pendengar.
Berdasarkan beberapa pandangan wacana fungsi pendidikan seni musik bagi siswa yang sejalan dengan pendekatan “Belajar dengan Seni, Belajar Melalui Seni, dan Belajar wacana Seni”, berikut ini dikemukakan secara urut fungsi pendidikan seni musik sebagai sarana atau media ekspresi, komunikasi, bermain, pengembangan bakat, dan kreativitas.
Pendidikan seni musik sebagai sarana/media ekspresi
Ekspresi merupakan ungkapan atau pernyataan seseorang. Perasaan sanggup berupa sedih, gembira, risau, marah, seram atau sesuai dengan dilema yang dihadapi. Fungsi ini memungkinkan untuk mengeksplorasi ekpresi siswa dalam memunculkan karya-karya baru.
Pendidikan seni musik sebagai media komunikasi
Ekspresi yang dieksplorasikan akan dikomunikasikan kepada orang lain. Artinya karya-karya seni musik yang dialami siswa dikomunikasikan sehingga pesan yang terdapat dalam karya tersebut bisa tersampaikan pada orang lain.
Pendidikan seni musik sebagai sarana bermain
Bermain merupakan dunia anak-anak. Anak-anak memerlukan aktivitas yang bersifat rekreatif yang menyenangkan bagi pertumbuhan jiwanya. Bermain sekaligus menunjukkan aktivitas penyeimbang dan penyelaras atas perkembangan individu anak secara pisik dan psikis.
Pendidikan seni sebagai media pengembangan bakat.
Setiap siswa mempunyai potensi di bidang seni musik yang luar biasa. Pendidikan seni musik di tekankan untuk menunjukkan pemupukan yang terus menerus sehingga dibutuhkan upaya efektif untuk menumbuhkan talenta siswa.
Pendidikan seni sebagai media kreativitas
Kreatif merupakan sifat yang dilekatkan pada diri insan yang dikaitkan dengan kemampuan atau daya untuk menciptakan. Sifat kreatifitas ini senantiasa dibutuhkan untuk mengiringi tingkah laris insan dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
C. Penutup
Rangkuman
- Pendidikan seni musik merupakan pendidikan yang menunjukkan kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasikan seni secara kreatif untuk pengembangan kepribadian siswa dan menunjukkan sikap-sikap atau emosional yang seimbang. Seni musik membentuk disiplin, toleran, sosialisasi, perilaku demokrasi yang meliputi kepekaan terhadap lingkungan. Dengan kata lain pendidikan seni musik merupakan mata pelajaran yang memegang peranan penting untuk membantu pengembangan individu siswa yang nantinya akan berdampak pada pertumbuhan akal, fikiran, sosialisasi, dan emosional.
- Pendidikan seni musik merupakan suatu proses pendidikan yang membantu pengungkapan ide/gagasan seseorang yang ditimbulkan dari tanda-tanda lingkungan dengan mempergunakan unsur-unsur musik, sehingga terbentuknya suatu karya musik yang tidak terlepas dari rasa keindahan.
- 3Pendidikan seni musik lebih menekankan pada santunan pengalaman seni musik, yang nantinya akan melahirkan kemampuan untuk memanfaatkan seni musik pada kehidupan sehari-hari. Pendidikan Seni musik diberikan di sekolah sebab keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan siswa, yang terletak pada santunan pengalaman estetik dalam bentuk aktivitas berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar wacana seni.”
- Ruang lingkup pendidikan seni musik meliputi kemampuan untuk menguasai olah vokal menyerupai dasar-dasar teknik bernyanyi, memainkan alat musik, dan apresiasi musik.
- Siswa yang berpartisipasi dalam aktivitas seni musik, selain sanggup membuatkan kreativitas, musik juga sanggup membantu perkembangan individu, membuatkan sensitivitas, membangun rasa keindahan, mengungkapkan ekspresi, menunjukkan tantangan, melatih disiplin dan mengenalkan siswa pada sejarah budaya bangsa mereka.
- Fungsi pendidikan seni musik bagi siswa yang sejalan dengan pendekatan “Belajar dengan Seni, Belajar Melalui Seni, dan Belajar wacana Seni”, berikut ini dikemukakan secara urut fungsi pendidikan seni musik sebagai sarana atau media ekspresi, komunikasi, bermain, pengembangan bakat, dan kreativitas.
Daftar Pustaka;
- Atan Hamdju, dan Armilah Windawati. 1986. Pengetahuan Seni Musik untuk SMA, SPG dan Sederajat Jilid I. Jakarta: Mutiara Sumber Widya
- AT. Mahmud. 1996. Musik Di Sekolah Kami. Jakarta: Depdikbud
- Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BSNP
- ______2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan. Jakarta: Puskur
- ______2007. Model Penilaian Kelas (SD/MI/SDLB). Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan
- ______2009. Panduan Teknis Festival Kompetensi dan Kreativitas Siswa SD Tingkat Nasional. Jakarta
- Jamalus. 1991. Pendidikan Seni Musik. Jakarta: Depdikbud
- Kumpulan lagu wajib nasional
- Kumpulan lagu tempat nusantara
- Kumpulan lagu anak-anak
- Oemar Hamalik. 2006. Pendidikan Guru; Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara
- Riawinarta. 2007. Seni Musik; Perlu Pembelajaran Produktif, Bukan Reprodukti (on-line) dalam http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0709/24/jogja/1042770 diakses tanggal 10/12/2008
- Rien Safrina. 1999. Pendidikan Seni Musik. Jakarta: Debdikbud
- Syafii. 2002. Kertakes. Jakarta: Universitas Terbuka