Pengertian Keputusan Dan Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan

Pengertian Keputusan
Keputusan ialah hasil pemecahan duduk kasus yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu berkaitan dengan balasan atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus dilakukan’ dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu bahwasanya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang sanggup digunakan untuk memecahkan duduk kasus yang dihadapinya.

Keputusan itu sendiri merupakan unsur aktivitas yang sangat vital. Jiwa kepemimpinan seseorang itu sanggup diketahui dari kemampuan mengatasi duduk kasus dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang sempurna ialah keputusan yang berbobot dan sanggup diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada human relations.

Setelah pengertian keputusan disampaikan, kiranya perlu pula diikuti dengan pengertian perihal “pengambilan keputusan”. Ada beberapa definisi perihal pengambilan keputusan, dalam hal ini arti pengambilan keputusan sama dengan pembuatan keputusan, contohnya Terry, definisi pengambilan keputusan ialah pemilihan alternatif sikap dari dua alternatif atau lebih ( tindakan pimpinan untuk menuntaskan duduk kasus yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan).

Menurut Siagian pengambilan keputusan ialah suatu pendekatan terhadap hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang berdasarkan perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.

Dari kedua pengertian diatas maka sanggup ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan dihentikan sembarangan. Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang ada.


Tujuan Pengambilan Keputusan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam organisasi itu dimaksudkan untuk mencapai tujuan organisasinya yang dimana diinginkan semua aktivitas itu sanggup berjalan lancer dan tujuan sanggup dicapai dengan gampang dan efisien. Namun, kerap kali terjadi hambatan-hambatan dalam melakukan kegiatan. Ini merupakan duduk kasus yang hatus dipecahkan oleh pimpinan organisasi. Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memecahkan duduk kasus tersebut.


Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam Pengambilan Keputusan

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan berdasarkan Terry, yaitu :
  1. Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. 
  2. Setiap keputusan harus sanggup dijadikan materi untuk mencapai tujuan organisasi. 
  3. Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi. 
  4. Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh lantaran itu buatlah altenatif-alternatif tandingan.
  5. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah menjadi tindakan fisik.
  6. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
  7. Diperlukan pengambilan keputusan yang mudah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. 
  8. Setiap keputusan hendaknya dilembagakan semoga diketahui keputusan itu benar. 
  9. Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian aktivitas mata rantai berikutnya.
Dasar Pengambilan Keputusan;
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu gampang terkena sugesti, efek luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :
  1. Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga gampang untuk memutuskan. 
  2. Keputusan intuitif lebih sempurna untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan. 
Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan menawarkan kepuasan. Akan tetapi, pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya lantaran kesulitan mencari pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan.

Pengambilan Keputusan Rasional Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah – duduk kasus yang dihadapi merupakan duduk kasus yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibentuk berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional sanggup diukur apabila kepuasan optimal masyarakat sanggup terealisasi dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui dikala itu.

Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Ada yang beropini bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi ialah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.

Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu memang merupakan keputusan yang baik dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sangat sulit.

Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah masalah menyerupai ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi dikala ini. Jika masih sama kemudian sanggup menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi duduk kasus yang timbul.

Dalam hal tersebut, pengalaman memang sanggup dijadikan anutan dalam menuntaskan masalah. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang duduk kasus dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan pemecaha masalah.

Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
Banyak sekali keputusan yang diambil lantaran wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai kiprah dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan aktivitas demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.


Keputusan Individual dan Kelompok

Pengambilan keputusan sanggup dilakukan secara individual atau kelompok, tergantung bagaimana sifat dan corak permasalahannya. Keputusan individual dibentuk oleh seorang pemimpin sendirian, sedangkan keputusan kelompok dibentuk sekelompok orang. Keputusan kelompok dibedakan dalam :
  • Sekelompok pimpinan
  • Sekelompok orang-orang bersama pimpinannya.
  • Sekelompok orang yang mempunyai kedudukan sama dan keputusan kelompok 
Kebaikannya antara lain :
  1. Keputusannya cepat ditentukan atau diambil, lantaran tidak usah menunggu persetujuan dari rekan lainnya.
  2. Tidak akan terjadi kontradiksi pendapat
  3. Kalau pimpinan ya ng mengambil keputusan itu mempunyai kemampuan yang tinggi dan berpengalaman yang luas dalam bidang yang akan diputuskan, keputusannya besar kemungkinan tepat.
Kelemahannya antara lain :
  1. Bagaimana kepandaian dan kemampuan pimpinan tetapi niscaya mempunyai keterbatasan.
  2. Keputusan yang terlalu cepat diambil dan tidak meminta pendapat orang lain seringkali kurang tepat.
  3. Jika terjadi kesalahan pengambilan keputusan merupakan beban berat bagi pimpinan seorang diri. 
Keputusan yang dibentuk oleh Sekelompok Orang
Kelebihannya antara lain :
  1. Hasil pemikiran beberapa orang akan saling melengkapi
  2. Pertimbangannya akan lebih matang
  3. Jika ada kesalahan pada pengambilan keputusan tersebut, beban ditanggung secara bersama.
Kelemahannya antara lain :
  1. Ada kemingkinan terjadi perbedaan pendapat
  2. Biasanya memakan waktu usang dan berlarut-larut lantaran terjadi perdebatan-perdebatan
  3. Rasa tanggung jawab masing-masing berkurang, dan ada kemungkinan saling melemparkan tanggung jawab jika terjadi kesalahan.
Mengenai pembuatan keputusan individual dan kelompok Siagian menyatakan bahwa ada tiga kekuatan yang selalu mempengaruhui suatu keputusan yang dibuat. Tiga kekuatan itu :

Dinamika individu di dalam organisasi, Pengaruh individu dalam organisasi sangat terasa terutama dalam hal ini adalahpemimpinnya. Seorang pemimpin yang mempunyai kepribadian yang kuat, pendidikan yang tinggi, pengalaman ynag banyak akan memberi kesan dan efek yang besar terhadap bawahannya.
Dinamika kelompok orang-orang di dalam organisasi, Dinamika kelompok mempunyai efek besar, oleh lantaran itu pemimpin hendaknya mengusahakan semoga kelompok lebih cepat menjadi dewasa.
Dinamika lingkungan organisasi, Pengaruh lingkungan juga memegang peranan yang cukup penting untuk diperhatikan. Antara organisasi dan lingkungan itu saling mempemgaruhi.


Proses Pengambilan Keputusan

Setiap keputusan yang diambil itu merupakan perwujudan kebijakan yang telah digariskan. Oleh lantaran itu, analisis proses pengambilan keputusan pada hakikatnya sama saja dengan analisis proses kebijakan. Proses pengambilan keputusan mencakup : 

Identifikasi duduk kasus Dalam hal ini pemimpin dibutuhkan bisa mengindentifikasikan duduk kasus yang ada di dalam suatu organisasi. 

Pengumpulan dan penganalisis data
Pemimpin dibutuhkan sanggup mengumpulkan dan menganalisis data yang sanggup membantu memecahkan duduk kasus yang ada. 

Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan
Setelah duduk kasus dirinci dengan sempurna dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan cara-cara pemecahannya. Cara pemecahan ini hendaknya selalu diusahakan adanya alternatif-alternatif beserta konsekuensinya, baik positif maupun negatif. Oleh lantaran itu, seorang pimpinan harus sanggup mengadakan asumsi sebaik-baiknya. Untuk mengadakan asumsi dibutuhkan adanya informasi yang secukupnya dan metode asumsi yang baik. Perkiraan itu terdiri dari aneka macam macam pengertian: 
  • Perkiraan dalam arti Proyeksi, Perkiraan yang mengarah pada kecenderungan dari data yang telah terkumpul dan tersusun secara kronologis. 
  • Perkiraan dalam arti prediksi, Perkiraan yang dilakukan dengan memakai analisis lantaran akibat. 
  • Perkiraan dalam arti konjeksi, Perkiraan yang didasarkan pada kekuatan intuisi (perasaan). Intuisi disini sifatnya subjektif, artinya tergantung dari kemampuan seseorang untuk mengolah perasaan. 
  • Pemilihan salah satu alternatif terbaik, Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling sempurna untuk memecahkan duduk kasus tertentu dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang atau rekomendasi. Dalam pemilihan satu alternatif dibutuhkan waktu yang usang lantaran hal ini memilih alternative yang digunakan akan berhasil atau sebaliknya. 
  • Pelaksanaan keputusan, Dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pemimpin harus bisa mendapatkan dampak yang positif atau negatif. Ketika mendapatkan dampak yang negatif, pemimpin harus juga mempunyai alternatif yang lain. 
  • Pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan, Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan sanggup mengukur dampak dari keputusan yang telah dibuat.


SUMBER ARTIKEL;

Kasim, Azhar. Teori Pembuatan Keputusan. Jakarta : Lembaga Penerbit FE UI. 1995

Syamsi, Ibnu. Pengambilan Keputusan (Decision Making). Jakarta : Bina Aksara. 1989


www.antaranews.com diakses Senin, 16 November 2009

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel