Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia
Thursday, May 21, 2020
Edit
KETAHANAN NASIONALPengertian ketahanan nasional yaitu kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang bisa menyebarkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, kendala dan ancaman baik yang tiba dari dalam maupun dari luar. Juga secara pribadi ataupun tidak pribadi yang sanggup membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dalam usaha mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari aneka macam ancaman-ancaman yang kadang kala membahayakan keselamatannya. Cara supaya sanggup menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus mempunyai kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional. Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.
Kata ketahanan nasional telah sering kita dengar disurat kabar atau sumber-sumber lainnya. Mungkin juga kita sudah memperoleh gambarannya. Untuk mengetahui ketahanan nasional, sebelumnya kita sudah tau arti dari wawasan nusantara. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa, yang didalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang bisa menyebarkan kekuatan nasional.
Kekuatan ini diharapkan untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan, kendala dan gangguan yang pribadi atau tidak pribadi akan membahayakan kesatuan, keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman tersebut dari dalam ataupun dari luar.
KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
1. Perkembangan Ketahanan Nasional
Dewasa ini istilah ketahanan nasional sudah dikenal diseluruh Indonesia. Dapat dikatakan bahwa istilah itu telah menjadi milik nasianal. Ketahanan Nasional gres dikenal semenjak permulaan tahun 60 an. Pada dikala itu istilah itu belum diberi devenisi tertentu. Disamping itu belum pula disusun konsepsi yang lengkap menyeluruh perihal ketahanan nasional. Istilah ketahanan nasional pada waktu itu digunakan dalam rangka pembahasan persoalan training ter itorial atau persoalan pertahanan keamanan pada umumnya.
Walaupun banyak instansi maupun perorangan pada waktu itu menggunakan istilah ketahanan nasional, namun forum yang secara serius dan terus-menerus mempelajari dan membahas persoalan ketahanan nasional yaitu forum pertahanan nasional atau lemhanas. Sejak Lemhanas didirikan pada tahun 1965, maka persoalan ketahanan nasional selalu memperoleh perhatian yang besar.
Sejak mulai dengan membahas persoalan ketahanan nasional hingga sekarang, telah dihasilkan tiga konsepsi.Pengertian atau devenisi pertama Lemhanas, yang disebut dalam konsep 1968 yaitu sebagai berikut :
Ketahanan nasional yaitu keuletan dan daya tahan kita dalam menghadapi segala kekuatan baik yang tiba dari luar maupun dari dalam yang pribadi maupun tidak pribadi membahayakan kelangsungan hidup Negara dan bangsa Indonesia.
Pengertian kedua dari Lemhanas yang disebut dalam ketahanan nasional konsepsi tahun 1969 merupakan penyempurnaan dari konspsi pertama yaitu :
Ketahanan nasional yaitu keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung kemampuan untuk memperkembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala ancaman baik yang tiba dari luar maupun yang tiba dari dalam yang pribadi maupun tidak pribadi membahayakan kelangsungan hidup Negara Indonesia.
Ketahanan nasional merupakan kodisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguahan, yang mengandung kemampuan menyebarkan kekuatan nasional,didalam menghadapi didalam menghadapi dan mengisi segala tantangan, ancaman ,hambatan, serta gangguan baik yang tiba dari luar maupun dari dalam, yang pribadi maupun tidak pribadi membahayakan integritas,identitas , kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta usaha mengejar usaha nasional.
Apabila kita bandingkan dengan yang terdahulu, maka akan tampak perbedaan antara lain ibarat berikut :
Karena keadaan selalu berkembang serta ancaman dan tantangan selalu berubah, maka ketahanan nasional itu juga harus dikembangkan dan dibina supaya memadai dengan perkembangan keadaan. Karena itu ketahanan nasional itu bersift dinamis, bukan statis.
Ikhtiar untuk mewujudkan ketahanan nasional yang kokoh ini bukanlah hl gres bagi kita. Tetapiu training dan peningkatannya sesuai dengan kebutuhan kemampuan dan fasililitas yang tersedi pula.
Pembinaan ketahanan nasional kita dilakukan dipelgai bidang : ideology , poluitik, ekonomi , sosial budaya dan hankam, baik secara serempak maupun berdasarkan prioritas kebutuhan kita.
2. Perwujudan Ketahanan Nasional Indonesia dalan Trigarta Untuk memberi citra umum perihal Indonesia, marilah kita membahasas dahulu dar segi aspek-aspek alamiah atau Trigatra dengan mulai meninjau :
a. Aspek lokasi dan posisi Geografis Wilayah Indonesia Jikalau kita melihat letak geografis wilayah Indonesia dalam peta dunia, maka akan nampak terang bahwa wilayah Negara tersebut merupakan suatu kepulauan, yang berdasarkan wujud kedalam, terdiri dari tempat air dengan ribuan pulau-pulau didalamnya. Yang dalam bahasa absurd bisa disebut sebagai suatu archipelago kelvar, kepulauan itu merupakan suatu archipelago yang terletak antara benua Asia disebelah utara dan benua Australia disebelah selatan serta samudra Indonesia disebelah barat dan samudra pasifik disebelah timr.
Berhubungan letak geografis antara dua benua dan samudra yang penting itu, maka dikatakan bahwa Indonesia mempunyai suatu kedudukan geograpis ditengah tengah jalan kemudian lintas silang dunia. Karena kedudukannya yagn strategis itu, dipandang dari tiga segi kesejahtraan dibidang politik, ekonomi dan sosial budaya Indonesia telah banyak mengalami pertemuan dengan efek pihak absurd (akulturasi).
Menurut catatan Indonesia terdiri dari wilayah lautan dengan 13.667 pulau besar dan kecil, diperkirakan 3.000 pulau diantaranya yang dialami penduduk.
Luas pulau-pulau diperkirakn 735.000 mil persegi, sedangkn luas perairannya ditaksir 3 hingga 4 kali luas tanah (pulau-pulau). Jarak antara ujung barat hingga ujung timur yaitu kira-kira 3.200 mil, secara geografis kepulauan Indonesia sanggup dibagi 4 kelompok pulau-pulau ialah :
Sebagai citra umum, disini dibatasi pada sumber-sumber alam termasuk : sumber-sumber pelican atau mineral : sumber-sumber nabati atau tumbuhan dan sumber-sumber hewani atau fauna.
Untuk memulai dengan sumber-sumber pelican atau mineral sanggup diutarakan, bahwa Indonesia mempunyai sumber-sumber mineral yang meliputi bahan-bahan galian, biji-bijian maupun bahan-bahan galian industri disamping sumber-sumber tenaga lain.
Perihal sumber nabati atau tumbuhan sanggup dikemukakan bahwa di Indonesia telah ditemukan kira-kira 4000 jenis pohon-pohonan, kira-kira 1500 jenis paku-pakuan, dan kira-kira 5000 jenis anggrek. Adapula yang menyampaikan (van stenis) bahwa disini terdapat 25000 jenis tumbuh-tumbuhan (angiospermas) dan jenis tumbuh-tumbuhan paku-pakuan (pteridopit). Diantara tumbuh-tumbuhan itu, yang memang berasal dari Inodonesia ada, tetapi adapula yang dimasukkan ke Indonesia dari luar.
c. Aspek Penduduk sebagai citra umum mengenai penduduk di dindonesia akan dijelaskan soal-soal ibarat berikut jumlah serta pembatasan penduduk distribusi secara geografis diseluruh Indonesia dan sebagai akhir sehubungan dengan pertambangan serta penyebaran dan komposisi penduduk.
Perihal jumlah serta pertambangan penduduk sanggup diutarakan, bahwa berdasarkan dugaan, wabah-wabah penyakit, kerusakan pohon,jumlah tamat hidup yagn tinggi yang disertai dengan gangguan ketertiban dan keamanan umum, dalam periode XVIII, telah banyak menekan jumlah dan perkembangan penduduk, sehingga jumlah penduduk di jawa-madura diperkirakan hanya mencapai 5.000.000 jiwa, pada waktu itu. Bahan-bahan perihal keadaan penduduk diluar Jawa-Madura belum dikenal waktu itu, namun disanapun diduga jumlahanya ditekan ole keadaan-keadaan ibarat tersebut diatas.
3. Perwujudan Tannas Indonesia Dalam Pancagatra I. Ketahanan Nasional Dalam Bidang Ideologi yaitu sebagai berikut
Melaksanakan sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi terpimpin dengan deklarasi ekonomi. Akan tetapi kedua sistem ekonomi tersebut tidak mencapai target alasannya kedua-duanya tidak berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Setelah sistem pemerintahan orde gres kita menggunakan sistem ekonomi pancasila. Pembangunan ekonomi yang berdasarkan pada demokrasi ekonomi menentukan bahwa masyarakat harus memegang peranan aktif dalam acara pembangunan. Pembangunan itu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Kata ketahanan nasional telah sering kita dengar disurat kabar atau sumber-sumber lainnya. Mungkin juga kita sudah memperoleh gambarannya. Untuk mengetahui ketahanan nasional, sebelumnya kita sudah tau arti dari wawasan nusantara. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa, yang didalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang bisa menyebarkan kekuatan nasional.
Kekuatan ini diharapkan untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan, kendala dan gangguan yang pribadi atau tidak pribadi akan membahayakan kesatuan, keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman tersebut dari dalam ataupun dari luar.
KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
1. Perkembangan Ketahanan Nasional
Dewasa ini istilah ketahanan nasional sudah dikenal diseluruh Indonesia. Dapat dikatakan bahwa istilah itu telah menjadi milik nasianal. Ketahanan Nasional gres dikenal semenjak permulaan tahun 60 an. Pada dikala itu istilah itu belum diberi devenisi tertentu. Disamping itu belum pula disusun konsepsi yang lengkap menyeluruh perihal ketahanan nasional. Istilah ketahanan nasional pada waktu itu digunakan dalam rangka pembahasan persoalan training ter itorial atau persoalan pertahanan keamanan pada umumnya.
Walaupun banyak instansi maupun perorangan pada waktu itu menggunakan istilah ketahanan nasional, namun forum yang secara serius dan terus-menerus mempelajari dan membahas persoalan ketahanan nasional yaitu forum pertahanan nasional atau lemhanas. Sejak Lemhanas didirikan pada tahun 1965, maka persoalan ketahanan nasional selalu memperoleh perhatian yang besar.
Sejak mulai dengan membahas persoalan ketahanan nasional hingga sekarang, telah dihasilkan tiga konsepsi.Pengertian atau devenisi pertama Lemhanas, yang disebut dalam konsep 1968 yaitu sebagai berikut :
Ketahanan nasional yaitu keuletan dan daya tahan kita dalam menghadapi segala kekuatan baik yang tiba dari luar maupun dari dalam yang pribadi maupun tidak pribadi membahayakan kelangsungan hidup Negara dan bangsa Indonesia.
Pengertian kedua dari Lemhanas yang disebut dalam ketahanan nasional konsepsi tahun 1969 merupakan penyempurnaan dari konspsi pertama yaitu :
Ketahanan nasional yaitu keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung kemampuan untuk memperkembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala ancaman baik yang tiba dari luar maupun yang tiba dari dalam yang pribadi maupun tidak pribadi membahayakan kelangsungan hidup Negara Indonesia.
Ketahanan nasional merupakan kodisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguahan, yang mengandung kemampuan menyebarkan kekuatan nasional,didalam menghadapi didalam menghadapi dan mengisi segala tantangan, ancaman ,hambatan, serta gangguan baik yang tiba dari luar maupun dari dalam, yang pribadi maupun tidak pribadi membahayakan integritas,identitas , kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta usaha mengejar usaha nasional.
Apabila kita bandingkan dengan yang terdahulu, maka akan tampak perbedaan antara lain ibarat berikut :
- Perumusan 1972 bersifat universal, dalam arti bahwa rumusan tersebut sanggup diterapkan dinegara-negara lain, terutama di Negara-negara yang sedang berkembang.
- Tidak lagi diusahakan adanya suatu devenisi, sebagai gantinya dirumuskan apa yang dimaksud kan dengan istilah ketahanan nasional.
- Jika dahulu ketahanan nasional di identikkan dengan keuletan dan daya tahan , maka ketahanan nasional merupakan suatu kondisi dinamis yang berisikan keuletan dan ketangguhan, yang berarti bahwa kondisi itu sanggup berubah.
- Secara lengkap dicantumkan tantangan, ancaman , hambatan, serta ganguan.
- Kelangsungan hidup lebih diperinci menjadi integritas, identitas, dan kelangsungan hidup.
Karena keadaan selalu berkembang serta ancaman dan tantangan selalu berubah, maka ketahanan nasional itu juga harus dikembangkan dan dibina supaya memadai dengan perkembangan keadaan. Karena itu ketahanan nasional itu bersift dinamis, bukan statis.
Ikhtiar untuk mewujudkan ketahanan nasional yang kokoh ini bukanlah hl gres bagi kita. Tetapiu training dan peningkatannya sesuai dengan kebutuhan kemampuan dan fasililitas yang tersedi pula.
Pembinaan ketahanan nasional kita dilakukan dipelgai bidang : ideology , poluitik, ekonomi , sosial budaya dan hankam, baik secara serempak maupun berdasarkan prioritas kebutuhan kita.
2. Perwujudan Ketahanan Nasional Indonesia dalan Trigarta Untuk memberi citra umum perihal Indonesia, marilah kita membahasas dahulu dar segi aspek-aspek alamiah atau Trigatra dengan mulai meninjau :
a. Aspek lokasi dan posisi Geografis Wilayah Indonesia Jikalau kita melihat letak geografis wilayah Indonesia dalam peta dunia, maka akan nampak terang bahwa wilayah Negara tersebut merupakan suatu kepulauan, yang berdasarkan wujud kedalam, terdiri dari tempat air dengan ribuan pulau-pulau didalamnya. Yang dalam bahasa absurd bisa disebut sebagai suatu archipelago kelvar, kepulauan itu merupakan suatu archipelago yang terletak antara benua Asia disebelah utara dan benua Australia disebelah selatan serta samudra Indonesia disebelah barat dan samudra pasifik disebelah timr.
Berhubungan letak geografis antara dua benua dan samudra yang penting itu, maka dikatakan bahwa Indonesia mempunyai suatu kedudukan geograpis ditengah tengah jalan kemudian lintas silang dunia. Karena kedudukannya yagn strategis itu, dipandang dari tiga segi kesejahtraan dibidang politik, ekonomi dan sosial budaya Indonesia telah banyak mengalami pertemuan dengan efek pihak absurd (akulturasi).
Menurut catatan Indonesia terdiri dari wilayah lautan dengan 13.667 pulau besar dan kecil, diperkirakan 3.000 pulau diantaranya yang dialami penduduk.
Luas pulau-pulau diperkirakn 735.000 mil persegi, sedangkn luas perairannya ditaksir 3 hingga 4 kali luas tanah (pulau-pulau). Jarak antara ujung barat hingga ujung timur yaitu kira-kira 3.200 mil, secara geografis kepulauan Indonesia sanggup dibagi 4 kelompok pulau-pulau ialah :
- Sunda besar yang terdiri dari pulau sumtra, jawa , kalimntan , dan sulwesi.
- Sunda kecil yang dikenal sebagai nusa tenggara.
- Maluku, yang terdiri dari pulau-pulau diantara Sulawesi dan Irian Jaya.
- Irian jaya.
Sebagai citra umum, disini dibatasi pada sumber-sumber alam termasuk : sumber-sumber pelican atau mineral : sumber-sumber nabati atau tumbuhan dan sumber-sumber hewani atau fauna.
Untuk memulai dengan sumber-sumber pelican atau mineral sanggup diutarakan, bahwa Indonesia mempunyai sumber-sumber mineral yang meliputi bahan-bahan galian, biji-bijian maupun bahan-bahan galian industri disamping sumber-sumber tenaga lain.
Perihal sumber nabati atau tumbuhan sanggup dikemukakan bahwa di Indonesia telah ditemukan kira-kira 4000 jenis pohon-pohonan, kira-kira 1500 jenis paku-pakuan, dan kira-kira 5000 jenis anggrek. Adapula yang menyampaikan (van stenis) bahwa disini terdapat 25000 jenis tumbuh-tumbuhan (angiospermas) dan jenis tumbuh-tumbuhan paku-pakuan (pteridopit). Diantara tumbuh-tumbuhan itu, yang memang berasal dari Inodonesia ada, tetapi adapula yang dimasukkan ke Indonesia dari luar.
c. Aspek Penduduk sebagai citra umum mengenai penduduk di dindonesia akan dijelaskan soal-soal ibarat berikut jumlah serta pembatasan penduduk distribusi secara geografis diseluruh Indonesia dan sebagai akhir sehubungan dengan pertambangan serta penyebaran dan komposisi penduduk.
Perihal jumlah serta pertambangan penduduk sanggup diutarakan, bahwa berdasarkan dugaan, wabah-wabah penyakit, kerusakan pohon,jumlah tamat hidup yagn tinggi yang disertai dengan gangguan ketertiban dan keamanan umum, dalam periode XVIII, telah banyak menekan jumlah dan perkembangan penduduk, sehingga jumlah penduduk di jawa-madura diperkirakan hanya mencapai 5.000.000 jiwa, pada waktu itu. Bahan-bahan perihal keadaan penduduk diluar Jawa-Madura belum dikenal waktu itu, namun disanapun diduga jumlahanya ditekan ole keadaan-keadaan ibarat tersebut diatas.
3. Perwujudan Tannas Indonesia Dalam Pancagatra I. Ketahanan Nasional Dalam Bidang Ideologi yaitu sebagai berikut
- agar Pancasila sanggup dihayati dan diamalkan secara baik maka ditetapkan oleh MPR RI ketetapan no II/MPR/1983 tanggal 22 Maret 1978 perihal anutan penghayatan dan pengamalan pancasila (P4) atau yang kita kenal dengan eka prasetia pancakarsa yang artinya monoloyalitas/satu kesatuan terhadap lima kehendak
- pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila tidak merupakan tafsir pancasila sebagai dasar negara.
- P4 merupakan penuntun dan pegangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara bagi setiap warga negara Indonesia.
- Pancasila telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara ibarat tercantum dalam UUD. 1945
- Untuk memenuhi kewajiban sebagai warga negara dan warga masyarakat
- tingkat ketahanan nasional dibidang politik ditentukan oleh kemampuan sistem politik yang dianut dalam menanggulangi segala bentuk tantangan dan ancaman yang ditujukan kepada kehidupan politik bangsa Indonesia
- sistem demokrasi liberal, sistem pemerintahan yang relatif stabil sanggup bertahan selama bertahun-tahun, akan tetapi tidak menghasilkan pemerintahan yang stabil.
- dekrit Presiden pada tang 5 Juli 1959 kembali ke Undang-Undang Dasar 1945 akan tetapi didalam kenyataannya kita melakukan demokrasi terpimpin yang mendekatkan “kediktatoran” hal ini bertentangan dengan jiwa pancasila.
- Pada pemerintahan orde gres (sejak 1966) kita melakukan Undang-Undang Dasar kenegaraan tahun 1968 Presiden RI menjelaskan perihal demokrasi Pancasila yang aturan dasar telah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Melaksanakan sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi terpimpin dengan deklarasi ekonomi. Akan tetapi kedua sistem ekonomi tersebut tidak mencapai target alasannya kedua-duanya tidak berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Setelah sistem pemerintahan orde gres kita menggunakan sistem ekonomi pancasila. Pembangunan ekonomi yang berdasarkan pada demokrasi ekonomi menentukan bahwa masyarakat harus memegang peranan aktif dalam acara pembangunan. Pembangunan itu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
- cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
- bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
- Sumber-sumber keuangan dan kekayaan negara digunakan dengan permufakatn lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap akal ada pada forum lembaga tertentu.
- Warga negara mempunyai kebebasan dalam menentukan pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan dipekerjakan dan penghidupan yang layak.
- Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya dihentikan bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
- Fakir miskin dan belum dewasa yang terlantar dipelihara oleh Negara.
- Ketahanan nasional yaitu : kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang bisa menyebarkan kekuatan nasional didalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan,serta gangguan baik yang tiba dari dalam maupun dari luar yang secara pribadi ataupun tidak pribadi yang sanggup membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan Negara
- Perkembangan dan asas-asas konsepsi ketahanan nasional Indonesia.
- Perjuangan dan kemampuan bangsa Indonesia
- Perkembangan konsepsi ketahanan nasional
- Asas-asas dan akal umum.
- Ketahanan nasional dibidang ideologi,
- Ketahanan nasional dibidang politik,
- Ketahanan nasional dibidang ekonomi,
- Ketahanan nasional dibidang sosbud,
- Ketahanan nasional dibidang pertahanan keamanan