Pengertian, Manfaat Dan Penerapan Administrasi Mutu Terpadu Berdasarkan Ahli
Monday, May 4, 2020
Edit
Pengertian dan Manfaat Manajemen Mutu Terpadu
Menurut Malthis dan Jackson (2001) menyatakan : Manajemen Mutu Terpadu (TQM) yakni proses administrasi komprehensif yang berfokus pada perbaikan yang terus menerus dari aktifitas organisasi untuk menajamkan kualitas dan jasa yang ditawarkan.
www.blogger.com/blogger.g?blogID=4590033009607805970#editor/target=post;postID=1829750133079814432
Menurut Malthis dan Jackson (2001) menyatakan : Manajemen Mutu Terpadu (TQM) yakni proses administrasi komprehensif yang berfokus pada perbaikan yang terus menerus dari aktifitas organisasi untuk menajamkan kualitas dan jasa yang ditawarkan.
Gaspersz (2005 ) menyatakan bahwa : Manajemen mutu terpadu merupakan pendekatan Manajemen sistimatik yang berorientasi pada organisasi , pelanggan dan pasar melalui kombinasi menciptkan peningkatan secara signifikan dalam kualitas, produktifitas administrasi yakni merupakan antara pencarian fakta mudah dan penyelesaian masalah, guna membuat peningkatan secara signifikan dalam kualitas, produktifitas dan kinerja lain dari organisasi.
Total Quality Management (TQM) adalah suatu cara meningkatkan perfomansi scara terus menerus ( continuos performance improvement ) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan memakai semua sumber daya insan dan modal yang tersedia. Definisi lainnya menyatakan TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan perjuangan yang mencoba memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, insan dan lingkungannya (Tjiptono dan Diana 2001).
Menurut Ishikawa (1992) administrasi mutu terpadu yakni : Sistem administrasi yang menempatkan mutu sebagai taktik usaha, melibatkan setiap fungsi dan anggota organisasi dalam upaya peningkatan mutu dan berorientasi sepenuhnya pada kepuasan pelanggan dan karyawan. Selanjutnya berdasarkan Nasution (2001) Total Quality Management yakni perpaduan semua fungsi ke dalam falsafah holistis yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, team work, produktivitas dan pengertian serta kepuasan pelanggan.
Seperti apapun TQM didefisikan, yang lebih penting yakni bagaimana mengimplementasikan TQM dengan memakai prinsip-prinsip dalam sisten TQM secara utuh biar berhasil dalam penerapannya, memperlihatkan nilai tambah dan berdampak positif bagi organisasi., pegawai dan pelanggan. Bila TQM diimplementasikan tidak sempurna malah menjadi sumber pemborosan, hal ini bukan tidak sering terjadi meskipun kedengarannya ironis.
Penerapan Manajemen Mutu Terpadu
Menurut Tjiptono dan Diana ( 2003 ) bahwa : Dalam implementasi administrasi mutu terpadu , tidak satupun rumus , kiat ataupun cara tertentu yang universal dan sanggup menghasilkan kesuksesan dalam segala kondisi dan untuk semua organisasi. Setiap organisasi harus mengadaptasi ide-ide dan teknik-teknik yang sesuai dengan organisasinya , kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, budaya organisasi, dan situasi kerja yang digeluti organisasi tersebut.
Weimerskirch dalam Tjiptono dan Diana ( 2003) menyatakan ada beberapa fase utama dalam implementasi administrasi mutu terpadu, yaitu :
Menurut Ishikawa (1992) administrasi mutu terpadu yakni : Sistem administrasi yang menempatkan mutu sebagai taktik usaha, melibatkan setiap fungsi dan anggota organisasi dalam upaya peningkatan mutu dan berorientasi sepenuhnya pada kepuasan pelanggan dan karyawan. Selanjutnya berdasarkan Nasution (2001) Total Quality Management yakni perpaduan semua fungsi ke dalam falsafah holistis yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, team work, produktivitas dan pengertian serta kepuasan pelanggan.
- Pengertian Total Menunjukkan bahwa TOM merupakan taktik organisasinal menyeluruh yang melibatkan semua jenjang dan jajaran administrasi serta karyawan. Setiap orang terlibat dalam proses TQM. Lebih lanjut, kata Total berarti bahwa TQM meliputi tidak hanya pengguna final dan pembeli eksternal saja, tetapi juga pelanggan internal, pemasok bahkan personalia yang mendukung.
- Pengertian kualitas Bukan berarti sekedar produk bebas cacat, tetapi TQM lebih menekankan pelayanan kualitas. Kualitas didefinisikan oleh pelanggan, bukan organisasi atau manajer departemen pengendalian kwalitas. Kenyataan bahwa ekspetasi pelanggan bersifat individual, tergantung pada latar belakang sosial hemat dan karateristik demografis, mempunyai implikasi penting : kualitas bagi seorang pelanggan mungkin tidak sama bagi pelanggan lain. Tantangan TQM yakni menyajikan kualitas bagi pelanggan.
- Pengertian Manajemen Mengandung arti bahwa TQM merupakan pendekatan manajemen, bukan pendekatan teknis pengendalian kwalitas yang sempit. Pendekatan TQM sangat berorientasi pada administrasi orang. Implementasi TQM mensyaratkan perubahan organisasional dan manajerial total dan fundamental, yang meliputi misi, visi, orientasi strategis dan aneka macam praktek administrasi vital lainnya.
Seperti apapun TQM didefisikan, yang lebih penting yakni bagaimana mengimplementasikan TQM dengan memakai prinsip-prinsip dalam sisten TQM secara utuh biar berhasil dalam penerapannya, memperlihatkan nilai tambah dan berdampak positif bagi organisasi., pegawai dan pelanggan. Bila TQM diimplementasikan tidak sempurna malah menjadi sumber pemborosan, hal ini bukan tidak sering terjadi meskipun kedengarannya ironis.
Penerapan Manajemen Mutu Terpadu
Menurut Tjiptono dan Diana ( 2003 ) bahwa : Dalam implementasi administrasi mutu terpadu , tidak satupun rumus , kiat ataupun cara tertentu yang universal dan sanggup menghasilkan kesuksesan dalam segala kondisi dan untuk semua organisasi. Setiap organisasi harus mengadaptasi ide-ide dan teknik-teknik yang sesuai dengan organisasinya , kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, budaya organisasi, dan situasi kerja yang digeluti organisasi tersebut.
Weimerskirch dalam Tjiptono dan Diana ( 2003) menyatakan ada beberapa fase utama dalam implementasi administrasi mutu terpadu, yaitu :
- Peran Manajemen Senior terhadap perubahan .
- Peran / keterlibatan Pegawai .
- Hubungan pegawai dengan pimpinan baik secara internal maupun eksternal .
- Perbaikan atau penyempurnaan system dan kondisi lingkungan kerja yang mendukung pelaksanaan pekerjaan.
Dalam TQM, Pegawai dibebani kesempatan untuk terlibat aktif di dalam system dengan pengembangan kemampuannya, baik kemampuan manajerial maupun kemampuan pelaksanan operasional. Sasaran yang terpenting didalam TQM yakni bagaimana meningkatkan gairah dan semangat kerja pegawai serta menyebarkan biar punya kualitas yang optimal.
Pegawai .
Pegawai .
Menurut Marbun dan Heryanto (1993) bahwa, Program TQM tidak akan berhasil hanya dengan kemauan berpengaruh dari pimpinan, tetapi juga harus ditunjang oleh kiprah serta pegawai. Menurut Mangkuprawira (2002) bahwa, posisi Pegawai untuk memainkan kiprah dalam pengelolaan mutu sangatlah strategis. Dari uraian diatas sanggup disimpulkan bahwa kiprah pegawai yakni kemampuan dan kemauan pegawai dalam melakukan pekerjaannya dengan baik. Kemampuan untuk menyebarkan diri : asset organisasi yang paling berarti yakni pribadi-pribadi Pegawainya.
Pimpinan Menurut Tery dan Rue (2001)
Pimpinan Menurut Tery dan Rue (2001)
Menyatakan bahwa, para pemimpin mencoba untuk memahami persoalan-persoalan yang dihadapi para anggota dan juga perasaanperasaan mereka, pekerjaan mereka, dan lingkungan kerja.
Kemudian Marbun Dan Heryanto (1993) menyatakan bahwa, untuk merangsang perubahan sikap di organisasi yang bersangkutan, diharapkan keyakinan akan manfaat aktivitas TQM dari pimpinan .
Dari pengertian di atas sanggup disimpulkan bahwa kiprah pimpinan yakni keikutsertaan aktif pimpinan dan adanya keterbukaan dalam komunikasi, komunikasi yang baik akan membantu kesukseskan satu organisasi dan akan memperkecil kesenjangan / salah paham. Perkembangan perusahaan juga perlu diciptakan oleh pimpinan.
Peran kekerabatan pegawai dan pimpinan Menurut Mangkuprawira (2002) bahwa, kekerabatan pegawai dan pimpinan yang didasarkan pada pendekatan kekerabatan sosial yakni salah satu upaya biar kinerja pegawai mempunyai daya saing tinggi.
Marbun dan Heriyanto (1993) menyatakan bahwa, kekerabatan pegawai dan pimpinan merupakan isu-isu yang memilih pengorganisasian, antara lain kesebahasaan dalam tindakan, kebersamaan pegawai dan pimpinan dalam menghadapi setiap masalah, keserasian langkah tindakan, kesukarelaan dalam kerjasama : unsur kesukarelaan dalam bekerja yang nrimo dan lahir dari dalam diri akan membentuk kekuatan juang yang kokoh.
Lingkungan kerja Menurut Tery dan Rue (2001) menyatakan bahwa, lokasi, peralatan meja-meja, formulir-formulir, penerangan, semangat umum, dan sikap-sikap,sarana kerja yakni rujukan dari factor-faktor lingkungan kerja. Marbun dan Heryanto (1993) menyatakan bahwa, lingkungan kerja antara lain kedisiplinan kerja akan meningkatkan kualitas kerja, ketertiban dalam tindakan, kerapihan lingkungan dan proses kerja, serta kesejukan jasmani : kondisi fisik seseorang sangat memilih hasil karyanya . Dari uraian diatas sanggup disimpulkan bahwa kondisi kerja yang baik sanggup mendukung keberhasilan petugas dalam melakukan pekerjaannya.
SUMBER;
Peran kekerabatan pegawai dan pimpinan Menurut Mangkuprawira (2002) bahwa, kekerabatan pegawai dan pimpinan yang didasarkan pada pendekatan kekerabatan sosial yakni salah satu upaya biar kinerja pegawai mempunyai daya saing tinggi.
Marbun dan Heriyanto (1993) menyatakan bahwa, kekerabatan pegawai dan pimpinan merupakan isu-isu yang memilih pengorganisasian, antara lain kesebahasaan dalam tindakan, kebersamaan pegawai dan pimpinan dalam menghadapi setiap masalah, keserasian langkah tindakan, kesukarelaan dalam kerjasama : unsur kesukarelaan dalam bekerja yang nrimo dan lahir dari dalam diri akan membentuk kekuatan juang yang kokoh.
Lingkungan kerja Menurut Tery dan Rue (2001) menyatakan bahwa, lokasi, peralatan meja-meja, formulir-formulir, penerangan, semangat umum, dan sikap-sikap,sarana kerja yakni rujukan dari factor-faktor lingkungan kerja. Marbun dan Heryanto (1993) menyatakan bahwa, lingkungan kerja antara lain kedisiplinan kerja akan meningkatkan kualitas kerja, ketertiban dalam tindakan, kerapihan lingkungan dan proses kerja, serta kesejukan jasmani : kondisi fisik seseorang sangat memilih hasil karyanya . Dari uraian diatas sanggup disimpulkan bahwa kondisi kerja yang baik sanggup mendukung keberhasilan petugas dalam melakukan pekerjaannya.
SUMBER;
www.blogger.com/blogger.g?blogID=4590033009607805970#editor/target=post;postID=1829750133079814432