Pendidikan Agama Kristen


Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 
A. Latar Belakang
Agama mempunyai tugas yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, tenang dan bermartabat. Menyadari tugas agama amat penting bagi kehidupan umat insan maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap langsung menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spritual dan membentuk penerima didik supaya menjadi insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia meliputi etika, kecerdikan pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spritual meliputi pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada balasannya bertujuan pada optimalisasi banyak sekali potensi yang dimiliki insan yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Penerapan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar di bidang Pendidikan Agama Katolik (PAK), sangat sempurna dalam rangka mewujudkan model PAK yang bertujuan mencapai transformasi nilai-nilai kristiani dalam kehidupan penerima didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar menunjukkan ruang yang sama kepada setiap penerima didik dengan keunikan yang berbeda untuk menyebarkan pemahaman iman kristiani sesuai dengan pemahaman, tingkat kemampuan serta daya kreativitas masing-masing. 

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Katolik bukanlah “standar moral” Katolik yang ditetapkan untuk mengikat penerima didik, melainkan dampingan dan bimbingan bagi penerima didik dalam melaksanakan perjumpaan dengan Tuhan Allah untuk mengekspresikan hasil perjumpaan itu dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik berguru memahami, mengenal dan bergaul dengan Tuhan Allah secara erat alasannya seungguhnya Tuhan Allah itu ada dan selalu ada dan berkarya dalam hidup mereka. Dia yaitu Sahabat dalam Kehidupan Anak-anak.

Hakikat Pendidikan Agama Katolik (PAK) ibarat yang tercantum dalam hasil Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan secara berkala dan kontinu dalam rangka menyebarkan kemampuan penerima didik supaya dengan santunan Roh Kudus sanggup memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK mempunyai keterpanggilan untuk mewujudkan gejala Kerajaan Allah dalam kehidupan langsung maupun sebagai bab dari komunitas.

Pada dasarnya PAK dimaksudkan untuk memberikan kabar baik (euangelion = injil), yang disajikan dalam dua aspek, aspek ALLAH TRITUNGGAL (ALLAH BAPA, ANAK, DAN ROH KUDUS) dan KARYANYA, dan aspek NILAI-NILAI KRISTIANI. Secara holistik, pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAK pada Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada kepercayaan Allah Tritunggal dan karya-Nya. Pemahaman terhadap Allah Tritunggal dan karya-Nya harus tampak dalam nilai-nilai kristiani yang sanggup dilihat dalam kehidupan keseharian penerima didik.

Berdasarkan pemahaman tersebut, maka rumusan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAK di sekolah dibatasi hanya pada aspek yang secara substansial bisa mendorong terjadinya transformasi dalam kehidupan penerima didik, terutama dalam pengayaan nilai-nilai iman kristiani. Dogma yang lebih spesifik dan mendalam diajarkan di dalam gereja.

Fokus Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar berpusat pada kehidupan insan (life centered). Artinya, pembahasan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar didasarkan pada kehidupan manusia, dan iman Katolik berfungsi sebagai cahaya yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia. Pembahasan bahan sebagai wahana untuk mencapai kompetensi, dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu insan sebagai ciptaan Allah, selanjutnya keluarga, teman, lingkungan di sekitar penerima didik, sesudah itu barulah dunia secara keseluruhan dengan banyak sekali dinamikanya.

B. Tujuan dan Fungsi
1. Mata pelajaran PAK di Sekolah Menengan Atas /SMK bertujuan:
a. Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-Nya supaya penerima didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya
b. Menanamkan pemahaman wacana Allah dan karya-Nya kepada penerima didik, sehingga bisa memahami dan menghayatinya 
c. Menghasilkan insan Indonesia yang bisa menghayati imannya secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat yang pluralistik.

2. Fungsi
a. Memampukan penerima didik memahami kasih dan karya Allah dalam kehidupan sehari-hari
b. Membantu penerima didik mentransformasikan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan sehari-hari

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup PAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 
  1. Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-Nya 
  2. Nilai-nilai kristiani. 
Karena jenjang pendidikan SMA?SMK merupakan jenjang terakhir dalam pendidikan dasar dan menengah serta persiapan memasuki perguruan tinggi tinggi, maka sebagai titik puncak dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAK di jenjang SD hingga SMA, penerima didik dibimbing untuk bisa memberitakan kabar baik dan menjadi pembawa tenang sejahtera dalam kehidupan pribadi, dalam kehidupan keluarga, gereja, masyarakat dan bangsa.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel