Konsep, Tujuan Dan Dasar Pendidikan Agama Islam
Tuesday, March 24, 2020
Edit
Konsep Pendidikan Agama Islam
Menurut Muhaimin pendidikan agama Islam sanggup diartikan sebagai:
- Pendidikan ke-Islaman atau pendidikan agama Islam, yakni upaya mendidikkan agama Islam atau fatwa Islamdan nilai-nilainya, supaya menjadi way of life (pandangan dan perilaku hidup) seseorang. Dalam pengertian yang kedua ini sanggup berwujud: (1) segenap acara yang dilakukan seseorang untuk membantu seseorang atau sekelompok penerima didik dalam menanamkan dan/atau menumbuhkembangkan fatwa Islam dan nilai-nilainya untuk dijadikan sebagai pandangan hidupnya, yang diwujudkan dalam perilaku hidup dan dikembangkan dalam ketrampilan hidupnya sehari-hari; (2) segenap fenomena atau insiden perjumpaan antara dua orang atau lebih yang dampaknya ialah tertanamnya dan/atau tumbuh kembangnya fatwa Islam dan nilai-nilainya pada salah satu atau beberapa pihak.
- Pendidikan dalam Islam, atau proses dan praktik penyenggaraan pendidikan yang berlangsung dan berkembang dalam sejarah umat Islam. Dalam arti proses bertumbuhkembangnya Islam dan umatnya, baik Islam sebagai agama, fatwa maupun system budaya dan peradaban, semenjak zaman Nabi Muhammad Saw. Sampai sekarang. Jadi, dalam pengertian yang ketiga ini istilah “pendidikan Islam” sanggup dipahami sebagai proses pembudayaan dan pewarisan fatwa agama, budaya dan peradaban umat Islam dari generasi ke generasi sepanjang sejarahnya.[26]
Sedangkan mengenai pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, dalam PP No. 55 Tahun 2007 dijelaskan bahwa:
Pendidikan agama yaitu pendidikan yang memperlihatkan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian dan ketrampilan penerima didik dan mengamalkan fatwa agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran, jenjang kuliah, dan jenis pendidikan. Sedangkan pendidikan keagamaan yaitu pendidikan yang mempersiapkan penerima didik untuk menjalankan peranan menuntut penguasaan ilmu pengetahuan ihwal fatwa agama dan mengamalkan fatwa agamanya.[27]
1. Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar Pendidikan Agama Islam yaitu suatu landasan yang dijadikan pegangan dalam menyelenggarakan pendidikan. Tujuannya, untuk mengetahui seberapa penting pendidikan agama Islam dalam kerangka kehidupan berbangsa dan bernegara
a. Dasar konstitusional
· Pancasila
Dari sila pertama pancasila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung pengertian kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa atau beragama. Dan untuk mewujudkan kehidupan beragama berarti diharapkan pendidikan agama.
· Undang-Undang Dasar 1945 dalam Bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2 yang berbunyi:
- Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa
- Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah berdasarkan agama dan kepercayaannya itu[28].
Dan suara Undang-Undang Dasar tersebut di atas sanggup disimpulkan bahwa warga negara Indonesia harus memiliki kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa atau beragama. Dan Negara melindungi kebebasan warganya untuk memeluk agama yang diyakini dan melaksanakan ibadah sesuai dengan fatwa agama tersebut. Sedangkan fatwa agama mustahil sanggup tersampaikan kepada umat tanpa adanya pendidikan agama.
b. Dasar operasional
- Yang dimaksud dengan dasar operasional yaitu landasan dalam mengatur pelaksanaan pendidikan agama terutama di lembaga-lembaga formal.
- Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 ihwal sistem pendidikan Nasional beserta penjelasannya.
- Ketetapan MPR No.II/MPR/1993 ihwal GBHN yang pada pokoknya dinyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan agama secara eksklusif dimasukkan ke dalam kurikulum di sekolah-sekolah, mulai dari sekolah dasar hingga dengan Universitas-Universitas Negara.[29]
c. Dasar Religius
Dasar religius yang penulis maksudkan ialah dasar-dasar yang bersumber pada teks-teks Al-Qur’an dan Al-Hadits. Ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi banyak yang menjelaskan ihwal pendidikan agama islam. Di bawah ini penulis kemukakan dasar-dasar yang bersumber dari teks-teks Al-Qur’an dan al-Hadits tersebut
a. Dasar dari Al-Qur’an antara lain:
Surat at-Taubah 122:
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُواْ كَآفَّةً فَلَوْلاَ نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُواْ فِي الدِّينِ وَلِيُنذِرُواْ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُواْ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ ﴿١٢٢﴾
Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu'min itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka ihwal agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu sanggup menjaga dirinya. (QS at-Taubah, 9:122).[30]
Surat Ali Imron ayat 104
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴿١٠٤﴾
Dan hendaklah ada di antara kau segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS Ali Imron, 3:104)[31]
Surat an Nahl ayat 125
ادْعُ إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ ﴿١٢٥﴾
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan nasihat dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui ihwal siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang menerima petunjuk.[32]
b. Dasar hadits antara lain:
حد ثنا مسدد بن مسرهد,حدثنا عبد الله بن دود:عن دودبن جميل,عن دردإ: كنت جالسا فى المسحد دمسق فجأه رجل, فقال يا أبى دردإ,بلغنى حدث عن رسول الله صل الله عايه وسلم:قال فإنى سمعت عن رسول الله صل الله عايه وسلم يقول:من سلك طريقا يطلب فيه علما سهل الله طريقا به من طرق الجنة,وإذ الملا ئكت لتضع أجنحتهارضا لطلب العلم فإن فضل العالم عل العابد كفضل القمر اليلة البدر على سائر الكوكب......
Musadad ibnu Musarhad bercerita kepada kami, Abdillah ibn Dawud bercerita kepada kami, dari Abu Darda’; Saya duduk di masjid Dimasqo’ tiba seorang laki-laki kemudian berkata; Ya abi Darda’ berilah saya hadits dari Rasul SAW. Abi Darda’ menjawab Sesungguhnya saya pernah mendengar dari Rasul SAW. Beliau bersabda: Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan orang tersebut untuk menuju banyak sekali jalan di surga. Para malaikat mengepakkan sayap keridhaannya untuk orang-orang yang menuntut ilmu Kelebihan orang yang pintar dari orang yang beribadah (tanpa ilmu) bagaikan kelebihan terangnya sinar rembulan pada bulan purnama mengalahkan sinar banyak sekali bintang lainnya.. (diriwayatkan oleh At-Tarmidzi) [33]
اقرب الناس من درجة النبوة اهل العلم والجهاد اما اهل العلم فدلوالناس على ماجاءت به الرسول واما اهل الجهاد فجا هدوا بأسما فهم على ما جاءت به الرسل (رواه أبو نعيم)
Manusia yang paling bersahabat kepada derajat kenabian itu ialah orang-orang yang pintar dan orang-orang yang berjihad. Adapun orang-orang berilmu,maka mereka itu memberi petunjuk kepada insan berdasarkan apa yang dibawa oleh para rasul. Sedangkan orang-orang yang berjihad itu berjuang dengan–pedang- rasul itu.[34]
d. Dasar psikologi
Semua insan yang hidup di dunia selalu membutuhkan suatu pegangan dalam hidupnya, alasannya intinya semua jiwa mengakui adanya dzat yang maha kuasa, daerah mencari ketenangan hati, meminta pertolongan dan pertolongan. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 2 yang berbunyi
Pengertian, Konsep dan Hakekat Pendidikan Islam
Pengertian, Konsep dan Hakekat Pendidikan Islam
ِ…dan tolong-menolonglah kau dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan bersama-sama dalam berbuat dosa dan pelanggaran........(QS Al-Maidah: 2)[35]
Oleh alasannya itu insan akan selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, hanya saja caranya berbeda. Pendidikan agama Islam di perlukan untuk mengarahkan fitrah insan tersebut kearah yang benar yang sesuai dengan fatwa agama Islam.
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Sebelum kita berbicara lebih jauh ihwal tujuan pendidikan agama Islam maka terlebih dahulu di sini akan penulis jelaskan yang dimaksud dengan tujuan. Secara etimologi, tujuan yaitu ”arah, maksud atau haluan.[36] Secara terminologi, tujuan berarti, sesuatu yang diharapkan tercapai sesudah sebuah perjuangan atau acara selesai”. Tujuan pendidikan agama Islam berdasarkan beberapa pendapat yaitu :
- Menurut pendapat Abdurrahman Saleh Abdullah dalam bukunya ”Educational Theory a Qur’anic Outlook” bahwa pendidikan Islam bertujan ”untuk membentuk kepribadian sebagai khalifah Allah swt. atau sekurang-kurang mempersiapkan kepada jalan yang mengacu kepada tujuan akhir. Tujuan utama khalifah Allah yaitu beriman kepada Allah dan tunduk serta patuh secara total kepada-Nya.”[37]
- Ibnu Khaldun merumuskan tujuan Pendidikan Agama Islam, sebagaimana yang dikutip oleh Al-Athiyyah al-Abbrasi adalah;
- Tujuan yang berorientasi akhirat, yaitu membentuk hamba-hamba Allah yang sanggup melaksanakan kewajiban-kewajiban kepada Allah.
- Tujuan yang berorientasi dunia, yaitu membentuk manusia-manusia yang bisa menghadapi segala bentuk kehidupan yang lebih layak dan bermanfaat bagi orang lain.[38]
- Imam Al-Ghazali menyampaikan tujuan Pendidikan Agama Islam yang hendak dicapai yaitu : pertama, kesempurnaan insan yang puncaknya bersahabat dengan Allah. Kedua, kesempatan insan yang puncaknya kebahagiaan di dunia dan akhirat.[39] Kesempurnaan yang dimaksud yaitu keseimbangan dan keserasian antara beberapa hal antara lain:
- Kekuatan ilmu, yaitu dengan ilmu akan gampang membedakan antara kebenaran dengan kebohongan atau kejahatan dalam perkataan dan perbuatan. Bila mana kekuatan ilmu ini sudah tepat maka lahirlah kebijaksanaan.
- Kekuatan Ghadab (marah) yaitu apabila ghadab terkendali serta terarah
- Kekuatan sahwat (keinginan) yaitu apabila diarahkan berdasarkan petunjuk logika dan sara’ (agama )[40]
Secara umum, Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk ”meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman penerima didik ihwal agama Islam, sehingga menjadi insan muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt. serta berakhlaq mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.”[41]
Dari uraian di atas terkait dengan tujuan Pendidikan Agama Islam, sanggup diketahui bahwa secara garis besar antara tujuan pendidikan dengan tujuan Pendidikan Agama Islam mengerucut kearah yang sama. Kalaupun tujuan pendidikan secara umum yaitu membuatkan seluruh potensi diri supaya bisa melaksanakan kiprah hidup, permasalahan hidup dan tujuan kehidupan, maka tujuan pendidikan agama Islam yaitu mengarahkan kepada hal-hal tersebut untuk dilaksanakan sesuai dengan agama Islam. Meningkatkan keimanan seseorang kepada Allah sehingga akan melaksanakan sesuatu yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi sesuatu yang menjadi larangan-Nya. Melaksanakan moralitas Islami yang di teladani dari tingkah laris kehidupan Rasulullah SAW. Kaprikornus tujuan Pendidikan Agama Islam selain berorientasi kepada kehidupan alam abadi juga berorientasi kepada kehidupan dunia yaitu membentuk manusia-manusia yang bisa menghadapi segala bentu kehidupan yang lebih layak dan bermanfaat bagi makhluk yang lain.