Pengertian Administrasi Keuangan Dan Modal Perusahaan
Tuesday, March 24, 2020
Edit
Pengertian Manajemen Keuangan Dan Modal Perusahaan
Pengertian Manajemen Keuangan atau sering juga disebut sebagai Pembelanjaan yang sanggup diartikan sebagai semua acara perusahaan yang bekerjasama dengan usaha-usaha untuk mendapat dana/modal perusahaan, dan bahkan sanggup membingungkan kita, hal ini mengingat, bahwa duduk kasus dana/modal mengandung banyak pengertian modal yang dimaksud, berikut ini kami akan mencoba mengemukakan pengertiam modal dalam arti klasik, dimana arti modal ialah sebagai hasil pruduksi. Dalam perkembangan berikutnya ternyata pengertian modal bersifat non phisical atau kekuasaan menggunakan atau menggunakan yang terkandung dari banyak sekali macam barang-barang modal, meskipun dalam hal ini belum ada persesuaian pendapatan diantara para ahli.
Untuk lebih memahami pengertian modal lebih lanjut berikut akan disajikan pengertian modal berdasarkan para ahli, yaitu.
- Lutge mengartikan modal hanyalah dalam arti uang;
- Schwiedland menawarkan pengertian modal, itu mencakup baik modal dalam bentuk uang maupun modal dalam bentuk barang.
- A.Anion J.Von Komorzynsky, yang memandang modal sebagian kekuasaan menggunakan yang diharapkan atas barang-barang modal yang belum digunakan.
- Prof. Meij mengartikan modal sebagai kolektivitas dari barang-barang modal yang terdapat dalam neraca sebelah debet, sedangkan yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah semua barang-barang yang ada dalam perusahaan, dalam fungsi produksinya ialah untuk membentuk pendapatan.Disamping itu Prof Meij, juga mengartikan bahwa kekayaan ialah daya beli yang terdapat dalam barang-barang modal. Dengan demikian kekayaan terdapat dalam kredit Neraca.
- Prof. Polak mengartikan modal ialah sebagian kekuasaan untuk menggunakan barang-barang modal. Adapun barang-barang modal juga terdapat pada sebelah kredit neraca, barang-barang modal yang belum dipakai akan diletakkan pada sebelah debet neraca.
- Prof. Bakker mengartikan modal ialah baik berupa barang-barang yang konkrit yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat pada debet neraca, sementara daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu akan dicatat sebelah kredit neraca.
Makara yang tercatat pada sebelah debet neraca disebut Modal Konkrit dan yang tercatat sebelah kredit neraca disebut sebagai modal abstrak. Apabila kita melihat neraca suatu perusahaan, maka selain menggambarkan adanya modal konkrit dan modal abstrak, ini jika kita melihat dari segi bentuknya, sementara jenis modal ibarat ini telah disebutkan di atas, maka masih banyak jenis modal lain, jika kita melihat modal konkrit dan modal pasif sanggup diidentifikasikan dengan modal abstrak.
1. Pembagian Modal Aktif
Jika ditinjau dari lamanya perputaran modal aktif atau kekayaan suatu perusahaan, maka sanggup dibedakan antara aktiva lancar dengan aktiva tetap. Perbedaan/perbandingan antara kedua jenis aktiva tersebut akan memilih “Struktur Kekayaan Perusahaan”.
Dengan demikian yang dimaksudkan dengan aktiva lancar ialah jenis aktiva yang habis dalam satu kali periode akuntansi umumnya kurang dari satu tahun. Pengertian di atas hanya sanggup dihubungkan dengan pengertian modal yang jika dipandang dari segi perputaran dana/modal dalam perusahaan.
Sementara yang dimaksud dengan aktiva tetap ialah aktiva-aktiva tetap yang dikenal pula adanya modal kerja (Working Capital Assets), dan modal tetap (Fixed Capital Assets), dan yang dimaksud dalam kategori modal kerja (working Capital Assets) inilah yang dikelompokkan sebagai aktiva lancar, setelah diselesaikan dengan utang lancar, dalam arti kelebihan aktiva lancar di atas utang lancar.
Perbedaan fungsional antara modal kerja dengan modal tetap, ialah dalam arti bahwa.
- Jumlah modal kerja ialah lebih fleksibel atau lebih leluasa gampang diperbesar atau diperkecil, diadaptasi dengan kebutuhan. Sedangkan modal tetap diperoleh atau dibeli tidak gampang untuk dikurangi atau diperkecil.
- Susunan daripada modal kerja ialah relatif variabel elemen-elemen sanggup berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sedangkan susunan dari pada modal tetap ialah relatif permanen dalam jangka waktu tertentu, sebab elemen-elemen aktiva tetap tidak berubah-ubah.
- Modal kerja mengalami proses perputaran dalam jangka waktu yang relatif singkat. Sementara modal kerja tetap perputaran yang cukup panjang (lama) lebih dari satu periode akuntansi.
2. Pembagian Modal Pasif
Jika kita melihat dari sumbernya, modal pasif sanggup dibedakan menjadi:
- Modal sendiri (modal tubuh usaha);
- Modal gila (modal pinjaman diluar perusahaan)
Jika ditinjau dari sudut lamanya penggunaan modal pasif ibarat di atas, maka kita kenal adanya pembagian modal pasif atas dasar syarat-syarat, yaitu sebagai berikut: (a) likuiditas; (b) solvabilitas; dan (c) rentabilitas.
- Likuiditas, yaitu syarat yang mendahulukan kepentingan perusahaan dalam melunasi seluruh kewajiban-kewajiban jangka pendek (utang lancar).
- Solvabilitas, yaitu syarat yang harus didahulukan oleh perusahaan baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang, hal ini perusahaan yang berada dalam kondisi dilikuidasi/dibubarkan.
- Rentabilitas, yaitu syarat yang harus dicapai oleh perusahaan, sebab hal ini merupakan suatu perbandingan keuntungan higienis perusahaan setelah dipertemukan dengan biaya-biaya termasuk pinjaman.
Gambar. Hubungan Manajemen Keuangan dengan Neraca
3. Struktur Kekayaan dan Struktur Financial/Struktur Modal
Struktur kekayaan ialah perimbangan/perbandingan baik dalam arti diktatorial maupun dalam arti relatif antara aktiva lancar dengan aktiva tetap.
Contoh aktiva lancar sejumlah Rp80.000,00 dan aktiva tetap sebesar Rp120.000,00 dengan perbandingan 8:12 atau persentase 40 %: 60. Struktur keuangan dalam perusahaan mencerminkan cara bagaimana aktiva-aktiva perusahaan dibelanjai, dengan demikian struktur keuangan perusahaan tercermin pada keseluruhan aktiva dan pasiva dalam neraca. Struktur modal ialah pembelanjaan permanen dimana perusahaan mencerminkan perimbangan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Apabila struktur Keuangan perusahaan hanya tercermin pada pasiva dalam neraca, maka struktur modal hanya tercermin pada utang jangka panjang dan unsur-unsur modal sendiri, dimana kedua unsur tersebut merupakan dana permanen atau dana jangka panjang.
Sehingga dengan demikian struktur modal hanya merupakan sebagian saja dari struktur keuangan perusahaan. Misalnya saja dalam perusahaan memiliki modal gila sebesar Rp50.000,00 dan modal sendiri sebesar Rp150.000,00 maka perimbangan dengan rasio 5 : 15 dan perimbangan dengan persentase atau relatif 25 % : 75 %
4. Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Sebagaimana dengan buku-buku administrasi keuangan pada umumnya, buku ini menawarkan suatu kerangka dasar teori bidang studi administrasi keuangan. Perbedaan buku ini dengan buku-buku administrasi pada umumnya, ialah buku ini tidak hanya menawarkan teknik-teknik analisis, melainkan juga menawarkan konsep-konsep dalam penentuan budi yang konsisten dengan tujuan yang hendak dicapai perusahaan.
Dalam konsep ini, administrasi keuangan menawarkan suatu kerangka dasar anutan untuk sanggup memecahkan masalah-masalah yang menyangkut bidang keuangan, dalam arti yang seluas-luasnya. Teori ini merupakan konsep pemikiran yang cukup mendasar, maka administrasi keuangan harus mempertemukan dan/atau menghubungkan antara prinsip dengan dunia kasatmata dalam hal ini praktek yang sebenarnya terjadi di lapangan.
Dalam keadaan tertentu sanggup terjadi perbedaan yang fundamental antara konsep teori dengan praktek pelaksanaannya di lapangan. Namun bagaimanapun teori-teori yang diperoleh dalam bidang keuangan, akan menunjang kepada semua orang untuk sanggup menerapkan konsep teori administrasi keuangan, administrasi keuangan harus dituntut untuk lebih mengetahui perkiraan dasar pemikiran, dan situasi khusus dalam penerapan, dalam arti bahwa administrasi keuangan harus sanggup meningkatkan kemampuannya untuk sanggup memecahkan masalah-masalah keuangan dengan mempergunakan teori administrasi keuangan yang telah ada.
Pembahasan awal dalam buku ini akan dimulai dengan memperkenalkan perkembangan ilmu administrasi keuangan. Tujuannya ialah untuk mengetahui secara kronologis sumbangan-sumbangan anutan dalam administrasi keuangan. Kemudian setelah itu sanggup dilanjutkan dengan pembahasan ruang lingkup pengambilan keputusan dalam administrasi keuangan yang utama ialah administrasi terhadap investasi serta pembiayaannya. Atas dasar kepentingan inilah sehingga sangat diharapkan analisis dan dasar pengambilan keputusan yang konsisten.
5. Pertumbuhan Ilmu Manajemen Keuangan
Dalam tiga dekade terakhir, ilmu administrasi keuangan telah berkembang dengan pesat. Perkembangan ini dikenal pada tahun 1951, ketika itu fokus manajemen keuangan perusahaan pada bidang operasional, ibarat modal kerja, sumber dana, anggaran belanja kearah konsep teori biaya modal, budi struktur modal, kebijakan investasi dan evaluasi perusahaan. Konsep teori ini terus berkembang dan menjadi fokus literatur pada dekade 1960 an. Kemudian pada dekade tahun 1970, Markowitz, Sharpe, dan Lintmen melaksanakan pembauran dalam evaluasi dasar resiko dan berdasarkan konsep portopolio. Konsep yang dimaksud ialah konsep ibarat Capital Asset Princing Model (CAPM), Capital Market Line (CML), Security Market Line (SML), yang telah berkembang pesat ketika ini. Pertumbuhan ilmu administrasi keuangan terus berlanjut dengan munculnya penemuan gres dalam bidang pembiayaan, ibarat leasing, pertumbuhan perusahaan secara external, melalui Konglomerasi, Merger dan Akuisisi. Secara keseluruhan ilmu administrasi keuangan telah muncul dari suatu studi yang bersifat deskriptif perihal pendekatan pengelolaan operasional perusahaan kearah teoritis perusahaan dalam lingkungan yang dinamis dan dalam kondisi yang penuh dengan ketidak pastian.
6. Tujuan dan Fungsi Utama Dikembangkan Manajemen Keuangan
Tujuan utama perusahaan ialah meningkatkan kemakmuran para pemegang saham/pemilik. Dan fungsi administrasi keuangan berubungan dengan keputusan-keputusan keuangan suatu perusahaan, sebab keputusan-keputusan keuangan suatu perusahaan secara umum sanggup dibedakan antara lain sebagai berikut.
- Keputusan investasi, perihal alokasi dana keberbagai macam acara suatu perusahaan.
- Keputusan untuk mendapat dukungan dana dalam bentuk pinjaman, yang mana pinjaman tersebut sesuai dan cocok antara utang dan modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan.
- Keputusan untuk melaksanakan pembayaran Dividen kepada pemegang saham.
- Keputusan lainnya, ibarat perluasan eksternal dan leasing.
Untuk pengambilan semua keputusan keuangan, ini diharapkan metode-metode analisis yang lebih, sebab dalam banyak kasus kita temukan di lapangan, keputusan yang benar setelah sanggup dipertimbangkan secara masuk akal dengan melalui metode analisis.
Untuk sanggup melaksanakan tugas-tugas ibarat telah disebutkan di atas, maka seorang manajer keuangan harus memahami 4 aspek, yaitu.
- Mengetahui pasar modal. Seorang manajer keuangan merupakan perantara, antara perusahaan dengan pasar modal dimana saham perusahaannya akan diperdagangkan.
- Mengetahui nilai. Untuk meningkatkan kekayaan para pemegang saham secara konsisten, manajer keuangan harus mengetahui bagaimana aktiva keuangan perusahaan dinilai.
- Mengetahui perihal imbas waktu dan ketidakpastian. Seorang manajer keuangan harus mengetahui bagaimana nilai aktiva dan perbedaan sebab waktu dan ketidakpastian dimasa tiba yang sanggup mensugesti nilai daripada proyek investasi.
- Mengetahui operasional perusahaan. Seorang manajer keuangan perlu mengetahui operasional perusahaan semoga sanggup mengambil keputusan dengan benar.