Pkm; Peningkatan Sikap Hidup Higienis Dan Sehat (Phbs)
Saturday, March 21, 2020
Edit
PENINGKATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI DUSUN SAWIT DESA TANJUNGREJO
RINGKASAN
PHBS ialah sekumpulan sikap yang dipraktikkan atas dasar kasadaran sebagai hasil pembelajaran yang mengakibatkan seseorang atau keluarga sanggup menolong diri sendiri da bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Kondisi sehat sanggup dicapai dengan mengubah sikap dari yang tidak sehat menjadi sikap sehat dan membuat lingkungan sehat di rumah tangga oleh karna itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangkan oleh semua pihak.
Pentingnya meningkatkan sikap hidup higienis dan sehat kepada masyarakat ialah meningkatnya rumah tangga ber-PHBS di Dusun Sawit Desa Tanjungrejo dan meningkatnya pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.
Bentuk Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah, training peningkatan kebersihan rumah dan lingkungan, sosialisasi dan penyuluhan kesehatan, serta gerakan penataan lingkungan yang higienis dan sehat.
Kegiatan ini akan dilaksanakan di Dusun Sawit Desa Tanjungrejo Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan dengan banyak sekali pertimbangan, diantaranya belum adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang sesuai, sebagian daerah di desa ini masih berlahan tanah, jalan umum yang berdebu dan mulai berkurangnya jumlah pohon dan sumber air minum
Pelaksanaan PHBS ini dibutuhkan bisa menanggulangi permasalahan kesehatan dan kebersihan di Dusun Sawit sehingga membantu masyarakat dalam meningkatkan kebersihan dan kesehatan mereka baik bagi keluarga maupun lingkungan masyarakat
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian PHBS
PHBS ialah sekumpulan sikap yang dipraktikkan atas dasar kasadaran sebagai hasil pembelajaran yang mengakibatkan seseorang atau keluarga sanggup menolong diri sendiri da bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Kondisi sehat sanggup dicapai dengan mengubah sikap dari yang tidak sehat menjadi sikap sehat dan membuat lingkungan sehat di rumah tangga oleh karna itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangkan oleh semua pihak.
Rumah Tangga Ber-PHBS berarti bisa menjaga, meningkatkan dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan bahaya penyakit dan lingkungan yang kurang konduktif untuk hidup sehat.
Penerapan PHBS di rumah tangga merupakan tanggung jawab setiap anggota rumah tangga, yang juga menjadi tanggung jawab pemerintah/ kota beserta jajaran sektor terkait untuk memfasilitasi aktivitas PHBS di rumah tangga semoga sanggup dijalaankan secara efektif.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ialah salah satu strategiyang sanggup ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga. artinya harus ada komunikasi antara kader dengan kaluarga/ masyarakat atau menunjukkan informasi dan melaksanakan pendidikan kesehatan.
B. Tujuan PHBS
1. Tujuan Umum
Meningkatnya Rumah Tangga Ber-PHBS di desa kabupaten/ kota seluruh Indonesia
2. Tujuan Khusus
Meningkatnya pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.
C. Manfaat PHBS
Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi rumah tangga:
- Setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak gampang sakit
- Anak tumbuh sehat dan cerdas
- Prokduktifitas kerja anggota keluarga meningkat dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang tadinya dialokasikan untuk kesekahatan sanggup diahlikan untuk biaya investasi menyerupai biya pendidikan, Pemenuhan gizi keluarga dan modal perjuangan untuk peningkatan pendapatan keluarga.
Manfaat Perilaku Hidup dan Sehat bagi masyarakat :
- Masyarakat bisa mengupayakan lingkungan sehat
- Masyarakat bisa mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan
- Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
- Masyarakat bisa menyebarkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) menyerupai posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan, tabungan bersalin (tabulin), arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulans desa dll.
D. Sasaran PHBS
Sasaran PHBS di rumah tangga ialah seluruh anggota keluarga yaitu :
- Pasangan Usia Subur
- Ibu hamil dan ibu menyusui
- Anak dan Remaja
- Usia lanjut
- Pengasuh anak
E. Indikator dan Definisi Operasional PHBS
Pembinasan PHBS di rumah tangga dilakukun untuk mewujudkan Rumah Tangga Ber-PHBS ialah rumah tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS da Rumah Tangga. Namun, apabila dalam rumah tangga tidak ada ibu yang melahirkan tidak ada bayi dan tidak ada balita, maka pengertian Rumah Tangga Ber-PHBS ialah rumah tangga yang memenuhi hanya 7 indikator.
Indikator PHBS di rumah tangga :
1. Persalinan oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI Ekslusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air higienis dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah sekali semingg
8. Makan sayur dan buah setiap hari
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DUSUN SAWIT
Dusun Sawit terletak di Desa Tanjungrejo Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan. Dusun Sawit merupakan sentra pemerintahan dan sentra aktivitas Desa Tanjungrejo alasannya ialah terdapat kantor Kepala Desa, Sekolah Dasar, SMP Terbuka, dan Pos Pelayanan Terpadu Unit Desa Tanjungrejo.
Mayoritas masyarakat beragama muslim dan masing-masing kepala keluarga memiliki rumah tinggal pribadi. Mata pencaharian utama ialah petani dan pedagang. Lebih dari setengah masyarakat dusun merupakan peternak binatang seperti, kelinci, ayam, kambing, dan sapi. Sebagian besar rumah daerah tinggal merupakan bangunan semi permanen dan lebih banyak didominasi dari materi kayu.
Terdapat sungai irigasi di bab timur memanjang sampai ke bab selatan Dusun Sawit. Kondisi sungai kini kering dan tidak berfungsi maksimal, hanya pada ketika ekspresi dominan hujan saja. Terdapat sendang yang dipakai sebagai sumber dari sistem pengelolaan air minum (PAM) yang sanggup disalurkan ke setiap kepala keluarga. Sistem pengelolaan air terpadu yang didirikan di dusun ini bisa mengatasi duduk kasus kesediaan air minum atau kebutuhan air lainnya untuk masyarakat. Tidak ada TPA terintegrasi dengan baik, sehingga masyarakat hanya memiliki daerah sampah dengan sistem lubang tanah dan semua sampah dibakar. Masih terdapat jamban dan wc terbuka walaupun sudah banyak yang memakai kamar mandi dan klosed yang baik.
Belum ada agresi kerja bakti masyarakat dalam bidang kesehatan maupun bidang kebersihan. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kebersihan dan kesehatan keluarga dan lingkungan yang baik. Konsumsi makanan bergizi yang sangat kurang walaupun banyak penduduk yang memproduksi buah dan sayur seperti, pepaya, semangka, jambu, mangga, sayur-sayuran, dan materi makanan bergizi lainnya.
Kesadaran ibu hamil dalam memenuhi gizi dan ibu menyusui untuk menunjukkan ASI langsung masih kurang, yaitu kurang dari 2 tahun usia bayi. Upaya peningkatan kebersihan dan kesehatan memang perlu dilakukan untuk masyarakat yang lebih baik dan lebih sehat.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Survei kelompok sasaran
Pada tahap pertama untuk mendapat informasi perihal lokasi dan aspek lain di wilayah sasaran.
B. Persiapan Sarana dan Prasarana
Tahap ini merupakan tahap yang mempersiapkan sarana dan prasarana yang akan mendukung aktivitas ini. Persiapannya ialah mengenai daerah dan lokasi yang akan kami gunakan untuk kegiatan. Sarana yang lainnya akan dipersiapkan secara sedikit demi sedikit dengan mempertimbangkan tingkat kebutuhan.
C. Pelaksanaan aktivitas aksi
Muatan jadwal yang paling penting dalam jadwal ini ialah menunjukkan motivasi kepada masyarakat mencakup orang tua, sampaumur dan bawah umur usia sekolah dasar perihal pentingnya menuntut ilmu.
D. Evaluasi
Pada tahap evaluasi, bawah umur akan diberikan feedback perihal jadwal yang telah dilaksanakan. Hal ini akan menjadi pertimbangan bagi aktivitas kami semoga bermanfaat lagi untuk masyarakat.