Pengertian, Tujian Pendidikan
Sunday, May 3, 2020
Edit
1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan pada hakekatnya ialah perjuangan sadar insan untuk berbagi kepribadian di dalam maupun di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Oleh karenanya semoga pendidikan sanggup dimiliki oleh seluruh rakyat sesuai dengan kemampuan masyarakat, maka pendidikan ialah tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah. Tanggung jawab tersebut didasari kesadaran bahwa tinggi rendahnya tingkat pendidikan masyarakat kuat pada kebudayaan suatu daerah, sebab bagaimanapun juga, kebudayaan tidak hanya berpangkal dari naluri semata-mata tapi terutama dilahirkan dari proses berguru dalam arti yang sangat luas.
Bratanata dkk. mengartikan pendidikan sebagai perjuangan yang sengaja diadakan baik eksklusif maupun dengan cara tidak eksklusif untuk membantu anak dalam perkembangannya untuk mencapai kedewasaannya (Ahmadi dan Uhbiyati 2007 :69). Sedangkan John Dewey mendefinisikan pendidikan sebagai proses pembentukan kecakapan-kecakapan fondamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia.
Menurut Brown (dalam Ahmadi, 2004 :74) bahwa pendidikan ialah proses pengendalian secara sadar dimana perubahan-perubahan didalam tingkah laris dihasilkan didalam diri orang itu melalui didalam kelompok. Dari pandangan ini pendidikan ialah suatu proses yang mulai pada waktu lahir dan berlangsung sepanjang hidup.
Ahmadi dan Uhbiyati (2007 :70) mengemukakan bahwa pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu acara yang secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang sampaumur kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya semoga anak mencapai kedewasaan yang dicitacitakan dan berlangsung terus menerus.
Dari beberapa pendapat para jago di atas maka penulis sanggup menyimpulkan bahwa pendidikan merupakan sarana untuk membantu seorang anak untuk sanggup berbagi potensi-potensi yang ada dalam dirinya, baik itu secara eksklusif maupun tidak eksklusif semoga bisa bermanfaat bagi kehidupannya dimasyarakat. Masalah pendidikan ialah merupakan duduk masalah yang sangat penting dalam kehidupan. Bukan saja sangat penting, bahkan duduk masalah pendidikan itu sama sekali tidak sanggup dipisahkan dari kehidupan. Baik dalam kehidupan keluarga, maupun dalam kehidupan bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa sebagian besar di tentukan oleh maju mundurnya pendidikan di negara itu.
Mengingat sangat pentingnya pendidikan itu bagi kehidupan bangsa dan negara, maka hampir seluruh negara di dunia ini menangani secara eksklusif masalah-masalah yang bekerjasama eksklusif dengan pendidikan. Dalam hal ini masing-masing negara memilih sendiri dasar dan tujuan pendidikan di negaranya. Pendidikan sanggup di tempuh melalui tiga jalur yaitu:
- Pendidikan Formal Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003 pendidikan formal didefinisikan sebagai jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, penddikan menengah, dan pendidikan tinggi.
- Pendidikan Non Formal Pendidikan Non formal sanggup didefinisikan sebagai jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang sanggup dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang (Undang-Undang No 20 TAHUN 2003)
- Pendidikan Informal Pendidikan berdasarkan Undang-Undang No 20 Tahun 2003 ialah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang yang berbentuk acara secara mandiri.(Suprijanto, 2005: 6-8).
2. Tujuan Pendidikan
Sebagaimana kita ketahui, bahwa pendidikan ialah merupakan suatu pekerjaan yang sangat kompleks dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Hasil dari suatu pendidikan tidak segera sanggup kita lihat akibatnya atau kita rasakan. Di samping itu hasil selesai dari pendidikan ditentukan pula oleh hasil-hasil dari bagian-bagian dari pendidikan yang sebelumnya. Untuk membawa anak kepada tujuan akhir, maka perlu anak diantar terlebih dahulu kepada tujuan dari bagianbagian pendidikan.
Menurut Langeveld dalam (Ahmadi dan Uhbiyati 2007 :105) tujuan pendidikan majemuk yaitu :
1. Tujuan Umum
Tujuan ini juga disebut tujuan total, tujuan yang tepat atau tujuan akhir. Apakah tujuan selesai itu? Dalam Hal ini Kongstam dan Gunning menyampaikan bahwa tujuan selesai dari pendidikan itu ialah untuk membentuk insan kamil atau insan sempurna.
2. Tujuan Khusus
Untuk menuju kepada tujuan umum itu, perlu adanya pengkhususan tujuan yang diadaptasi dengan kondisi dan situasi tertentu contohnya :
- Diseuaikan dengan impian pembangunan bangsa.
- Disesuaikan dengan kiprah dari suatu tubuh atau forum pendidikan.
- Disesuaikan dengan talenta kemampuan anak didik.
- Disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan sebagainya. Tujuan-tujuan pendidikan yang telah diadaptasi dengan keadaan-keadaan tertentu, dalam rangka untuk mencapai tujuan umum pendidikan inilah yang dimaksud dengan tujuan khusus.
3. Tujuan tak lengkap
Tiap-tiap aspek pendidikan mempunyai tujuan-tujuan pendidikan sendirisendiri. Tujuan dari aspek-aspek pendidikan inilah yang dimaksud tujuan pendidikan tak lengkap. Sebab masing-masing aspek pendidikan itu menganggap seperti dirinya terlepas dari aspek pendidikan yang lain. Pada hal masingmasing pendidikan itu hanyalah merupakan bagian-bagian dari pendidikan secara keseluruhan. Oleh sebab itu tujuan dari masing-masing aspek itu harus dilengkapi dengan tujuan dari aspek-aspek yang lain.
4. Tujuan insidentil : (tujuan seketika atau sesaat).
Tujuan ini timbul secara kebetulan , secara mendadak dan hanya bersifat sesaat. Misalnya : tujuan untuk mengadakan hiburan atau variasi dalam kehidupan sekolah. Maka diadakanlah darmawisata ke suatu tempat. Dalam hai ini tujuan itu telah selesai, sehabis darmawisata itu dilaksanakan.
5. Tujuan sementara
Tujuan sementara ialah tujuan-tujuan yang ingin kita capai dalam fasefase tertentu dalam pendidikan. Misalnya : anak dimasukkan ke sekolah. Tujuanya ialah semoga anak sanggup membaca dan menulis. Dapat membaca dan menulis inilah yang disebut tujuan sementara. Tujuan yang lebih lanjut ialah semoga anak sanggup berguru ilmu pengetahuan dari buku-buku. Dapat berguru dari buku inipun menjadi tujuan sementara. Tujuan bersama-sama ialah semoga anak sanggup mempunyai iulmu pengetahuan tertentu. Memiliki ilmu pengetahuan inipun merupan tujuan sementara. Dan begitulah seterusnya. Demikian tujuan-tujuan sementara ini semakin meningkat untuk menuju kepada pengetahuan umum, tujuan total atau tujuan akhir.
6. Tujuan perantara
Tujuan mediator disebut juga tujuan intermediair. Tujuan inilah ialah merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan-tujuan yang lain. Misalnya : kita berguru bahasa Inggris atau bahasa Belanda, atau yang lain. Tujuan berguru bahasa ini ialah, semoga kita sanggup mempelajari buku-buku yang tertulis dalam bahasa Inggris atau dalam bahasa yang lain. Makara kita berguru bahasa abnormal di sini hanyalah merupakan sekedar alat saja. Demikian macam-macam tujuan pendidikan, yang kesemuanya mengarah kepada tujuan umum pendidikan. Yaitu menuju kehidupan sebagai insal kamil, dimana terjamin adanya hakikat insan secara harmonis. Berbagai macan uraian dari tujuan pendidikan diatas maka sanggup di simpulkan bahwa pendidikan bertujuan untuk berbagi insan semoga supaya mempunyai ketrampilan dan bisa bersaing dan berdaya guna bagi bangsa dan negara.
3. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan ialah tubuh perjuangan yang bergerak dan bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan terhadap anak didik.
1. Lembaga Pendidikan Formal
a. Arti sekolah
Membahas duduk masalah sekolah sebagai forum pendidikan perlu diketahui di katakan formal sebab diadakan di sekolah/tempat tertentu, teratur sistematis, mempunyai jenjang dan dalam kurun waktu tertentu, serta berlangsung mulai dari Taman Kanak-kanak smapai PT, berdasarkan hukum resmi yang telah ditetapkan.
Pada umumnya forum formal ialah tempat yang paling memungkinkan seseorang meningkatkan pengetahuan, dan paling gampang untuk mengubah generasi muda yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat (Ahmadi dan Uhbiyati 2007 :162). Bagi pemerintah sebab dalam rangka pengembangan bangsa dibutuhkan pendidikan, maka jalur yang ditempuh untuk mengetahui outputnya baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Oleh sebab itu apa sebetulnya sekolah itu? Sekolah ialah forum dengan organisasi yang tersusun rapi dan segala aktifitasnya direncanakan dengan sengaja yang disebut kurikulum (Ahmadi dan Uhbiyati 2007 :162-163).
- Membantu Lingkungan keluarga untuk mendidik dan mengajar, memperbaiki dan memperdalam/memperluas, tingksh laris anak/peserta didik yang dibawa dari keluarga serta membantu pengembangan bakat.
- Mengembangkan kepribadian penerima didik lewat kurikulum:
- Peserta didik sanggup bergaul dengan guru, karyawan dengan temannya sendiri dan masyarakat sekitar.
- (Peserta didik berguru taat kepada peraturan/tahu disiplin.
- Mempersiapkan penerima didik terjun di masyarakat berdasarkan normanorma yang berlaku.
b. Jenjang forum pendidikan formal.
Jenjang forum pendidikan formal di mulai dari tingkat pendidikan dasar (TK, SD), kemudian pendidikan menengah (SLTP, SLTA), dan pendidikan tinggi atau (PT). c. Jenis forum pendidikan formal Jenis forum pendidikan formal di bagi dua yakni: umum dan kejuruan. d. Tujuan pengadaan forum pendidikan formal. a) Tempat sumber ilmu pengetahuan. b) Tempat untuk berbagi bangsa.
c) Tempat untuk menguatkan masyarakat bahwa pendidikan itu penting guna bekal kehidupan di masyarakat sehingga siap pakai.
Related:
2. Lembaga Pendidikan Non Formal.
Lembaga pendidikan non formal atau pendidikan luar sekolah (PLS) ialah semua bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan sengaja, tertib, dan berencana, diluar acara persekolahan (Ahmadi dan Uhbiyati 2007:64). Komponen yang dibutuhkan dalam forum pendidikan formal harus diadaptasi dengan keadaan anak/peserta didik semoga memperoleh hasil memuaskan, antara lain;
- Guru atau tenaga pengajar atau tutor.
- Fasilitas.
- Cara memberikan atau metode, dan
- Waktu yang dipergunakan.
3. Lembaga Pendidikan In formal.
Dalam forum pendidikan informal acara pendidikan tanpa organisasi yang ketat tanpa adanya jadwal waktu, (tak terbatas),dan tanpa adanya evaluasi. Adapun alasanya diatas pendidikn in formal ini tetap menunjukkan imbas kuat terhadap pembentukan pribadi seseorang/peserta didik.
Definisi itu terang menyebutkan bahwa pendidikan di upayakan untuk mempersiapkan penerima didik untuk kiprahnya di masa mendatang. Dalam unsur ini terang bahwa pengertian pendidikan yang di maksud menganut paham pendidikan yang sering disebutkan dengan istilah rekontruksionisme (Hasan, 1996: 56). Bertolak dari hal tersebut terasa betapa pentingnya pendidikan. Wajar jikalau pembangunan pendidikan merupakan potongan organik dari pembangunan nasional secara keseluruhan yang pada hakekatnya ialah pembangunan insan seutuhnya. Pendidikan bertujuan menimbulkan orang semakin menjunjung tinggi nilai-nilai luhur manusia.
Pendidikan juga mengarah kepada kreativitas. Artinya, pendidikan harus bisa menciptakan orang kreatif. Pendidikan merupakan segi peningkatan terus menerus yang bertujuan, dipertimbangkan masak-masak serta di perlengkapi sebaik-baiknya (Paul Lengrand, 1989: 41). Jadi, sanggup di katakan bahwa pendidikan merupakan upaya untuk menimbulkan insan menjadi warga negara yang bisa merealisasikan hak dan kewajibannya. Melalui lembaga-lembaga pendidikan tersebut insan sebagai warga negara sanggup di fasilitasi dibimbing dan dibina sehingga apa yang di citacitakannya sanggup ia capai.
SUMBER;