Pengertian Motivasi Berdasarkan Ahli
Sunday, May 3, 2020
Edit
Pengertian Motivasi
Berprestasi Konsep motif berprestasi mula-mula dikemukakan oleh Henry Murray (dalam Irwanto, 2003: 206) pada tahun 1938 dalam bukunya Explorations in Personality. Ia membagi kebutuhan-kbutuhan insan ke dalam 17 kategori. Diantaranya yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n-achievement) dan kebutuhan berafiliasi/berteman (n-afifiliation). Konsep-konsep ini diapakai untuk menggambarkan kepribadian seseorang dalam rangka suatu diagnosa yang sifatnya klinis.
Pada tahun 1940-an John Atkinson dan David Mc Clelland mempelajari motivasi untuk keperluan yang lebih luas. Mc. Clelland (dalam Irwanto, 2003: 207) membedakan tiga kebutuhan utama yang menghipnotis periaku manusia, yaitu; kebutuhan berprestasi (n-ach) tercermin dari sikap individu yang mengarah pada suatu standar keunggulan. N-ach merupakan hasil dari suatu proses mencar ilmu dan n-ach sanggup ditingkatkan melalui latihan. Sedangkan kedua kebutuhan lain yakni kebutuhan untuk berkuasa (npower) dan kebutuhan untuk bekerjasama (n-aff) kurang banyak diteliti dibanding n-ach. N-power terlihat dari sikap individu yang selalu berusaha menanamkan efek atas orang lain demi reputasinya sendiri. N-aff terlihat pada sikap individu yang menyukai kekerabatan baik dan gres bersama orang lain.
McClelland (dalam Velmurugan & Balakrishinan, 2013:7) mendefinisikan motivasi berprestasi sebagai kompetisi dengan standar keunggulan. Dengan demikian motivasi berprestasi ditandai oleh impian untuk mencapai standar keunggulan yang tinggi dan untuk mencapai tujuan yang unik. Motivasi berprestasi sanggup dianggap sebagai disposisi untuk mendekati keberhasilan atau kapasitas untuk mendapat pujian dalam pemenuhan dikala kesuksesan dicapai dalam suatu kegiatan. Heckhausen (dalam Djaali, 2011: 103-104) mengemukakan bahwa motivasi berprestasi yaitu suatu dorongan yang terdapat dalam diri siswa yang selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuannya setinggi mungkin dalam semua kegiatan dengan memakai standar keunggulan.
Menurutnya ada tiga komponen dari standar keunggulan yaitu standar keunggulan kiprah (berhubungan dengan pencapaian kiprah sebaik-baiknya), standar keunggulan diri (berhubungan dengan pencapaian prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan prestasi yang pernah dicapai selama ini) dan standar keunggulan siswa lain (berhubungan dengan pencapaian prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan prestasi yang dicapai oleh siswa lain). Atkinson (dalam Djaali, 2011: 105) mengemukakan bahwa diantara kebutuhan hidup manusia, terdapat kebutuhan untuk berprestasi yaitu dorongan untuk mengatasi hambatan, melatih kekuatan dan berusaha untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang sulit dengan cara yang baik dan secepat mungkin. Dengan kata lain, perjuangan seseorang untuk menemukakan atau melampaui standar keunggulan.
Motivasi berprestasi merupakan faktor pendorong untuk memilih keberhasilan dalam mencar ilmu dan untuk meraih atau mencapai sesuatu yang diinginkannya semoga meraih kesuksesan. Besar kecilnya efek tersebut tergantung pada intensitasnya (Djaali, 2011: 110). Berdasarkan uraian definisi-definisi diatas, maka disimpulkan bahwa motivasi berprestasi yaitu suatu impian yang mendorong individu untuk mencapai sukses dan mencapai standar keunggulan. Individu ini berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuannya setinggi mungkin dalam semua kegiatan dengan memakai standar keunggulannya
Related:
SUMBER;