Klasifikasi Basil Atau Jenis-Jenis Bakteri
Sunday, March 22, 2020
Edit
Klasifikasi Bakteri atau Jenis-jenis Bakteri
Bakteri sanggup digolongkan menurut persamaan ciri – ciri morfologi, cara reproduksi, kemampuan menghasilkan spora, motalitas dan siklus hidupnya.
A. Berdasarkan bentuk tubuh
Ditinjau menurut bentuk tubuhnya, basil dikelompokkan lagi menjadi :
1. Bakteri Coccus (Bulat)
Bakteri yang berbentuk kokus, biasanya bundar atau pun berbentuk oval, memanjang atau satu sisinya. Apabila basil berbentuk kokus ini berkembang biak dengan membelah diri sel-selnya tetap berdempetan dan tidak akan memisah. Bakteri yang berbentuk kokus ini masih sanggup dibedakan lagi menjadi beberapa macam yaitu:
- Monococcus
- Diplococcus
- Streptococcus
- Stafilococcus
- Tetracoccus
- Sarcina
2. Bakteri Basil (Batang)
Bakteri berbentuk hasil ibarat bentuk batang pendek, silindris, yang ukuran dan bentuknya bermacam-macam. Bakteri Basil ini sanggup dibedakan lagi menjadi :
- Monobacillus
- Coccobacillus
- Diplobacillus
- Streptobacillus
3. Bakteri Spiral (Lengkung)
Bakteri yang bentuknya mirip batang, melengkung dan ibarat bentuk koma. Bakteri ini sanggup dikelompokkan lagi menjadi :
- Vibrio
- Heliks
- Filamentous
- Spyrochaeta
B. Berdasarkan Letak Flagella pada tubuhnya
Flagella merupakan alat gerak bagi bakteri. Flagel berpangkal pada protoplas, tersusun atas senyawa protein yang disebut flagelin, sedikit karbohidrat dan pada beberapa basil mengandung lipid. Jumlah dan letak flagel pada banyak sekali jenis basil bervariasi. Jumlahnya bisa satu, dua, atau lebih, dan letaknya sanggup di ujung, sisi, atau pada seluruh permukaan sel. Jumlah dan letak flagel dijadikan salah satu dasar penggolongan bakteri. Berdasarkan hal tersebut, maka basil sanggup dibedakan menjadi :
- Monotrik yaitu berflagel satu pada salah satu ujung.
- Amfitrik yaitu flagel masing-masing satu pada kedua ujung.
- Lofotrik yaitu berflagel banyak di satu ujung.
- Peritrik yaitu berflagel banyak pada semua sisi tubuh
C. Berdasarkan pewarnaan Gram (Gram strain).
Pewarnaan Gram atau metode Gram yaitu suatu metode untuk membedakan spesies basil menjadi dua kelompok besar, yakni gram - kasatmata dan gram – negatif , menurut sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama menurut penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853–1938) yang membuatkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan basil Klebsiella pneumoniae.
Jenis- jenis Bakteri yang menguntungkan dan Manfaat Bagi Kehidupan Manusia
Jenis- jenis Bakteri yang menguntungkan dan Manfaat Bagi Kehidupan Manusia
Dengan metode pewarnaan Gram, basil sanggup dikelompokkan menjadi dua, yaitu basil Gram – kasatmata dan Gram – negatif menurut reaksi atau sifat basil terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat basil tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya. Oleh alasannya itu, pengecatan Gram tidak bisa dilakukan pada mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel mirip Mycoplasma sp. Contoh basil yang tergolong basil tahan asam, yaitu dari genus Mycobacterium dan beberapa spesies tertentu dari genus Nocardia. Bakteri basil dari kedua genus ini diketahui mempunyai sejumlah besar zat lipodial (berlemak) di dalam dinding selnya sehingga menyebabkan dinding sel tersebut relatif tidak permeabel terhadap zat-zat warna yang umum sehingga sel basil tersebut tidak terwarnai oleh metode pewarnaan biasa, mirip pewarnaan sederhana atau Gram.
Dalam pewarnaan gram diharapkan empat reagen yaitu :
- Zat warna utama (violet kristal)
- Mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang dipakai untuk mengintensifkan warna utama.
- Pencuci / peluntur zat warna (alkohol / aseton) yaitu solven organic yang dipakai uantuk melunturkan zat warna utama.
- Zat warna kedua / cat epilog (safranin) dipakai untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan cat utama sehabis perlakuan denga alcohol.
Bakteri Gram – negatif yaitu basil yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram – kasatmata akan mempertahankan zat warna metil ungu gelap sehabis dicuci dengan alkohol, sementara basil gram – negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal (counterstain) ditambahkan sehabis metil ungu, yang menciptakan semua basil gram – negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berkhasiat untuk mengklasifikasikan kedua tipe basil ini menurut perbedaan struktur dinding sel mereka.
Pengecatan gram dilakukan dalam 4 tahap yaitu
- Pemberian cat warna utama (cairan kristal violet) berwarna ungu.
- Pengintesifan cat utama dengan penambahan larutan mordan JKJ.
- Pencucian (dekolarisasi) dengan larutan alkohol asam.
- Pemberian cat lawan yaitu cat warna safranin.
Perbedaan dasar antara basil gram – kasatmata dan gram – negatif yaitu pada komponen dinding selnya. Bakteri gram – kasatmata mempunyai membran tunggal yang dilapisi peptidoglikan yang tebal (25-50 nm) sedangkan basil gram – negatif lapisan peptidoglikogannya tipis (1-3 nm).
D. Berdasarkan Kebutuhan akan Oksigen
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, basil dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu :
1. Bakteri Anaerob
Merupakan basil yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk mendapat energi, contohnya Micrococcus denitrificans.
2. Bakteri Aerob
Merupakan basil yang membutuhkan oksigen bebas untuk mendapat energi, contohnya Nitrosomonas, Nitrobacter, Nitrosococcus.
Baca Juga; Struktur Sel Bakteri atau Susunan Sel Bakteri
Baca Juga; Struktur Sel Bakteri atau Susunan Sel Bakteri