Pengertian Kultur Jaringan
Sunday, March 22, 2020
Edit
Apa itu Kultur Jaringan???
Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi pecahan dari tumbuhan menyerupai protoplasma, sel, kelompok sel, jaringan dan organ, serta menumbuhkannya dalam kondisi aseptik, sehingga bagian-bagian tersebut sanggup memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tumbuhan utuh kembali. Pada mulanya, orientasi teknik kultur jaringan hanya pada pembuktian teori totipotensi sel. Kemudian teknik kultur jaringan menjelma sarana penelitian dibidang fisiologi tumbuhan dan aspek-aspek biokimia tanaman. Dewasa ini, sesudah mengalami banyak perkembangan dan penyempurnaan, teknik kultur jaringan telah dipergunakan dalam industri tanaman.
Perbanyakan mikro merupakan rujukan aspek yang menarik dari penerapan kultur jaringan, terutama untuk beberapa jenis tumbuhan yang biasa diperbanyak secara vegetatif. Perbanyakan mikro, secara umum sanggup diartikan sebagai perjuangan menumbuhkan pecahan tumbuhan dalam media aseptik, dan memperbanyaknya sehingga menghasilkan tumbuhan sempurna. Tanaman kecil ini kemudian dipindahkan ke media non aseptik. Tujuan pokok penerapan perbanyakan mikro, ialah produksi tumbuhan dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat, terutama untuk varietas-varietas unggul yang gres dihasilkan.
Meristem dan ujung akar tumbuhan sanggup dikultur secara aksenik pada media kultur jaringan khusus untuk menghasilkan satu massa sel yang tidak terdiferensiasi yang dikenal sebagai ‘kalus’ dan dari sepotong kecil materi kalus ini sanggup dihasilkan banyak kalus. Sel-sel individual dari kalus yang dimaserasi seringkali sanggup diregenerasi menjadi kalus-kalus gres dengan cara menumbuhkannya pada media khusus. Dari kultur kalus-kalus ini, sanggup ditumbuhkan tumbuhan gres dengan mula-mula mentransfer anakan tumbuhan kedalam pot-pot kecil dan kemudian ke tanah sesudah tumbuhan itu teradaptasi denagn lingkunagannya. Teknik ini, yang sudah dikenal semenjak tahun 1930 telah mencapai tahap pemakaian komersial dengan menghasilkan klon-klon tumbuhan yang seragam dalam ciri tertentu menyerupai bebas dari penyakit yang ditularkan oleh biji, bebas virus, bebas kerusakan sebab pembekuan, tahan garam dan mempunyai ciri-ciri lain lagi yang tak mungkin diperoleh melaluimetode penangkaran tanaman. Terdapat macam-macam tipe kultur jaringan yang sering digunakan – kultur kalus, kultur suspensi sel, kultur organ, kultur meristem ujung dan kultur protoplas. Dalam hal kultur protoplas, dinding sel dihilangkan dengan lisozim atau enzim pelarut dinding sel yang tepat, dan dikulturkan dalam medium yang cocok, suatu teknik yang memudahkan manipulasi satuan-satuan sel tanpa gangguan dinding sel.
Beberapa rujukan penggunaan kultur jaringan dalam pertanian ialah sebagai berikut: Ketela pohon (Manihot utilisima) umumnya dikembangbiakkan dengan menanam sepotong batangnya yang renta (stek) ke dalam tanah. Stek ini diikat menjadi satu dan diangkut dari tempat yang satu ke tempat lain atau dari negara yang satu ke negara lain sehingga menjadikan duduk kasus karantina sebab kuman bibit penyakit mungkin ikut dipindahkan melalui stek ketela pohon. Pusat PertanianTanaman Tropis Internasional (CIAT) dan Institut Pertanian Tropis Internasional (IITA) menangkar varietas ketela pohon yang gres yang mempunyai resistansi terhadap penyakit dan hama dan membuatkan suatu galur bebas penyakit melalui kultur meristem untuk dikirimkan dalam kondisi aseptik ke negara-negara Afrika. CIAT juga telah mempunyai plasma nutfah ketela pohon in vitro dengan aksesori 700 kultur meristem dalam bank. Demikian pula tumbuhan haploid telah dikembangkan dari kepala sari (kultur kepala sari) dan tumbuhan homozigot telah dihasilkan dalam satu generasi, suatu proses yang dengan metode penangkaran tumbuhan secara konvensional membutuhkan lima atau enam generasi.
Institut Riset Padi Internasional (IRRI) memperoleh varian padi yang tahan garam yaitu varietas Taichung 65 melalui teknik kultur jarinagn dengan panen 20% lebih tinggi daripada induknya yang paling cocok untuk kondisi yang banyak garam. IRRI juga membuatkan galur-galur dari varietas Taichung 65 yang sanggup mengatasi keracunan aluminium. Di Asia, sebab rendahnya temperatur di permukaan yang tinggi tempat pembudidayaan tumbuhan padi, hasil panen biasanya rendah. Dengan teknik kultur kepala sari, IRRI telah berusaha membuatkan galur padi yang tahan dingin. Anakan tumbuhan dan umbi kentang yang bebas penyakit sanggup dikembangkan dengan teknologi kultur jaringan. Institut Riset Internasional untuk Tanaman Budi Daya Tropis Setengah Kering (ICRISAT) memakai kultur meristem untuk menghasilkan plasma nutfah kacang tanah yang bebas penyakit. Institut Riset Pertanian India (IARI) telah berhasil mengatasi duduk kasus mengganggu yaitu kemandulan pepaya (Carica papaya) jantan dengan teknik kultur jaringan.
Azolla merupakan paku air yang berhasil digunakan sebagai pemasok nitrogen dalam budidaya padi sebab sistem ini memfiksasi nitrogen melalui alga Anabaena azollae yang menghuni dedaunannya. Menurut Dr.M.S Swaminathan, Direktur Jendral IRRI, teknik fusi protoplasma dan generasi sel hibrid sanggup digunakan untuk menyilang suatu Azolla yang mempunyai hasil panen rendah tetapi toleran terhadap temperatur tinggi dengan Azolla yang mempunyai hasil panen tinggi tetapi mempunyai iklim dingin.Apabila hal ini sanggup dicapai, galur-galur Azolla sanggup digunakan sehingga menghasilkan 400kg N/ha disawah-sawah kawasan tropis bertemperatur tinggi. Di kawasan terjadinya fiksasi nitrogen secara biologi, kemungkinan untuk mengeksploitasi jaringan dan teknik kultur sel tetap terbuka. Bakteri pemfiksasi nitrogen dan alga hijau biru sanggup dipaksa masuk kedalam protoplas yang terpisah atau kalus dan sanggup diregenerasi anakan tumbuhan. Tanaman yang berkembang dari kultur kalus semacam itu dengan basil pemfiksasi nitrogen mungkin sanggup menjelma tumbuhan pemfiksasi nitrogen. Kloroplas sanggup dibentuk sedemikian sehingga dimasuki alga hijau biru pemfiksasi nitrogen. Salah satu kendala utama terhadap perjuangan ini ialah halangan fisiologi antara protoplas suatu eukariot dan protoplas prokariot. Eksperimen sedang dilaksanakan untuk mentransfer gen-gen nif dari prokariot sederhana (Klebsiella pneumoniae) ke eukariot sederhana (Saccharomyces cerevisiae). Hasil yang sudah dicapai hingga ketika kini menunjukkan bahwa sementara operon nif telah dikeluarkan dari basil dan dimasukkan ke sel khamir, maka lisan dari ciri yang diharapkan, yaitu fiksasi nitrogen atau acara nitrogenase tidak berhasil dicapai yang lebih baik mengenai langkah-langkah fisiologis yang dibutuhkan biar acara nitrogenase sanggup diekspresikan oleh sel khamir rekombinan. Hal ini menjadi prasarat untuk mencapai tujuan yang diharapkan yaitu mentransfer nif ke spesies tumbuhan yang lebih tinggi.
Di India, teknik kultur jaringan telah digunakan secara memuaskan untuk mengembanggbiakkan secara cepat kultivar-kultivar elite tebu, kunir, jahe, karet, mustard, cardamom, jeruk, nenas, delima, almond, pisang, apel, Dioscorea, Bougenvillea, jati, bambu, sandal, eucalyptus, mawar dan pinus. Perkembangbiakkan lewat kultur jaringan menjamin pelestarian spesies-spesies yang hampir punah dan bebas dari penyakit.