Teori Persamaan Fungsi Dan Proses Manajemen
Monday, March 23, 2020
Edit
BAB 1
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN
1.1 Pengertian Manajemen
Istilah administrasi berasal dari Bahasa Latin manus yang berarti ‘to control by hand” atau “gain result”. Istilah ini juga berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti "mengendalikan,". Bahasa Prancis kemudian mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang mempunyai arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen sanggup didefinisikan sebagai tindakan atau proses bersama untuk menuntaskan impian dan mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Management meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengisian staf, pemimpinan, dan pengontrolan untuk meningkatkan secara optimal penggunaan sumber-sumber dan pelaksanaan tugas-tugas.
Selain itu, ada beberapa pengertian administrasi dari beberapa hebat :
- Menurut Henry Fayol memanajemen ialah untuk meramalkan dan merencanakan, mengorganisasikan, memerintahkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan.
- Menurut Ordway Tead mendefinisikan manajemenen sebagai proses dan kegiatan pelaksanaan perjuangan memimpin dan memperlihatkan arah penyelenggaraan kiprah suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
- Menurut Richard L. Draft administrasi ialah pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalikan sumber daya organisasi
- Menurut Marry Parker Follet, administrasi ialah sebagai seni dalam menuntaskan pekerjaan melalui orang lain.
- Menurut James A.F. Stonner administrasi ialah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya semoga mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.
- Menurut George R. Terry Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai target yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya insan dan sumberdaya lainnya.
- Menurut Lawrence A. Appley, Manajemen ialah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui perjuangan orang lain.
- Menurut Horold Koontz dan Cyril O’donnel administrasi ialah perjuangan untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
Dari beberapa definisi tersebut, terdapat tiga ide penting yaitu :
- Manajemen sebagai ilmu dan seni.
- Manajemen ialah proses pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien.
- Terdapat empat fungsi menejemen yaitu planning, organizing, leading, and controlling.
Manajemen disebutkan sebagai seni lantaran administrasi merupakan kekuatan pribadi yang kreatif ditambah dengan skill dalam pelaksanaan pekerjaan. Manajemen sebagai ilmu lantaran administrasi ialah kepingan dari gagasan insan perihal kosmos. Selain itu administrasi memakai metode ilmiah dalam menjelaskan fenomena manajerial. Manajemen juga sebagai profesi lantaran administrasi merupakan salah satu jenis pekerjaan yang terspesialisasi.
Manajemen erat kaitannya dengan kata efektif dan efisien. Efektif berarti melaksanakan hal yang benar, maksudnya bahwa tujuan sanggup dicapai sesuai dengan perencanaan. Sementara efisien berarti melaksanakan dengan benar, maksudnya bahwa kiprah yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
1.2 Ruang Lingkup Manajemen
Lingkungan administrasi merupakan sebuah kekuatan besar untuk dikendalikan semoga mencapai keunggulan daya saing. Lingkungan ini dibagi menjadi tiga, yakni :
1. Lingkungan Umum
Merupakan lapisan luar dari lingkungan. Dimensi ini mempengaruhi administrasi sepanjang waktu, namun tidak terkait dengan sehari-hari. Dimensi lingkungan ini meliputi :
a. Internasional
Lingkungan ini merupakan sebuah bencana yang berasal dari negara aneh yang bisa mengakibatkan pesaing,pelanggan,serta pemasok gres dan membentuk tren sosial,teknologi dan ekonomi.
b. Teknologi
Berupa kemajuan ilmiah dan teknologi dalam industri tertentu,serta masyarakat secara luas.
c. Sosial Budaya
Mencakup karakteristik demografi,norma,kebiasaan, dan nilai-nilai masyarakat.Karakteristik demografi yang paling penting ialah distribusi geografis dan kepadatan penduduk,usia,serta tingkat pendidikan.
d. Ekonomi
Merupakan kesehatan ekonomi secara umum dari suatu negara.
e. Hukum-Politik
Mencakup peraturan pemerintah di tingkat lokal,negara bagian, dan federal,serta kegiatan poitik yang dirancang untuk mempengaruhi sikap pelaksanaan manajemen
2. Lingkungan Tugas
Meliputi sektor-sektor yang melaksanakan transaksi harian dengan perusahaan,serta kuat secara pribadi terhadap operasi dasar dan kinerjanya.lingkungan ini terdiri dari para pesaing,pemasok, dan pelanggan.
3. Lingkungan Internal
Mencakup elemen-elemen yang berada di dalam sebuah perusahaan. Terdiri atas karyawan yang masih bekerja, dan khususnya budaya perusahaan yang menentukan sikap karyawan di dalam lingkungan internal.
BAB 2
FUNGSI MANJEMEN DAN PROSES MANAJEMEN
2.1 Fungsi Manajemen
Fungsi berarti kegunaan dari sesuatu atau seseorang. Dalam manajemen, yang dimaksud dengan fungsi manjemen ialah elemen dasar yang selalu ada dan menempel dalam proses manajemen, yang akan dijadikan contoh oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi secara unik menjelaskan perihal pekerjaan manajer.
Fungsi manajemeen pertama kali diidentifikasi oleh Henry Fayol, seorang industrialis dari Perancis. Menurut Fayol, ada lima fungsi administrasi yang meliputi planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling. Menurutnya, kelima fungsi ini ialah fungsi yang universal lantaran semua manajer, dalam bidang kerja apapun, niscaya menjalankan fungsi-fungsi ini dalam pekerjaan mereka.
Fayol mengidentifikasikan planning sebagai fungsi yang meliputi peramalan kondisi di masa depan, penetapan tujuan, dan pengembangan planning untuk mencapai tujuan. Sedangkan organizing berdasarkan Fayol meliputi penyusunan kegiatan dan alokasi sumberdaya manusia, termasuk juga perekrutan, penilaian dan training anggota. Fungsi selanjutnya, yaitu commanding meliputi pengawasan terhadap anggota dan menginspirasi mereka untuk bekerja mencapai tujuan. Coordinating meliputi penyelarasan banyak sekali kegiatan yang ada. Terakhir, controlling memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan sesuai rencana.
Selain teori diatas, Luther Gullic juga mengajukan sebuah formula lain. Fungsi tersebut disingkat POSDCORBE. Di sini P berarti Planning, O berarti Organizing, D berarti Directing, S berarti Staffing, CO berarti Coordinating, R berarti Reporting, B berarti Budgeting, dan E berarti Evaluating. Gullic menyarankan POSDCORBE sebagai fungsi dari manajemen. Fungsi POSDCORBE inilah yang kini ini paling representatif menjelaskan perihal pekerjaan manajer. POSDCORBE memberikan definisi yang lebih detail perihal fungsi manajemen.
1. Planning
Perencanaan ialah fungsi utama dari manajemen. Perencanaan melibatkan pemilihan misi dan tujuan, pembuatan taktik untuk mencapainya, mengembangkan rencana-rencana selanjutnya, serta diharapkan pengambilan keputusan. Sebelum diambil keputusan final, semua yang ada hanya meliputi perencanaan, analisis atau proposal.perencanaan ialah tahap awal yang sangat penting. Kesuksesan suatu kegiatan ditentukan oleh perencanaan awalnya.
2. Organizining
Organizing berarti mengumpulkan semua sumber daya (manusia, bahan, mesin, uang, pasar, dan metode) dan memakai sumber daya tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Mengorganisasi juga berarti menentukan apa yang perlu diselesaikan, bagaimana cara menyelesaikannya, dan siapa yang akan mengerjakannya.
3. Staffing
Staffing berarti menentukan menentukan sumber daya insan yang dibutuhkan dan merekrut, memilih, melatih, dan mengembangkan sumber daya insan tersebut.
4. Directing
Directing berarti memandu dan memerintah orang-orang untuk bekerja dengan cara yang benar. Memimpin ialah mempengaruhi sekelompok orang sehingga mereka berkontribusi pada tujuan kelompok. Memimpin juga termasuk memotivasi anggota dan menuntaskan konflik.
5. Coordinating
Fungsi ini ialah fungsi terpenting, yaitu menyelaraskan semua bagian-bagian dan kegiatan-kegiatan yang ada. menyelaraskan
6. Reporting
Fungsi pelaporan berkhasiat untuk menjaga tanggung jawab atasan dan bawahan. Untuk keperluan ini pemimpin harus mendapatkan laporan pula dari semua kepingan atau petugas yang bertanggung jawab kepadanya.
7. Budgeting
Penganggaran ialah dalam bentuk perencanaan fiskal, akuntansi dan kontrol.
8. Evaluating
Evaluasi merupakan proses dari refleksi dimana nilai dari agresi yang dilakukan bekerjasama dengan proyek, program, atau kebijakan yang diwajibkan (Sringett, 2003). Evaluasi berfungsi menentukan pencapaian objek dan memperbaiki implementasi program
2.2 Proses Manajemen
Menurut Gemp R. Terry, administrasi ialah proses yang khas yang terdiri dari planning, organizing, leading, dan controlling yang diperankan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan insan dan sumberdaya lainnya. Arti dari proses berdasarkan kamus oxford sendiri ialah :
” a series of actions or steps taken in order to achieve a particular end”
Dari makna di atas sanggup disimpulkan bahwa proses administrasi itu ialah bentuk rangkaian kegiatan, tidak berdiri sendiri, merupakan cara yang sistematis, yang dijalankan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam administrasi proses, sumberdaya dan perjuangan insan digunakan dalam cara yang runtut untuk mencapai tujuan tertentu. Sederhananya, proses merupakan implementasi dari fungsi. Dengan kata lain, proses administrasi ialah kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan fungsi planning, organizing, staffing, directing,co-ordinating, reporting, budgeting, dan evaluating. Di sini proses administrasi terdiri dari planning, organizing, actuating, dan controlling (POAC)
1. Planning
Planning ialah sebuah proses yang terdiri dari beberapa langkah. Proses ini diawali dengan mengamati lingkungan, ini berarti perencana harus mendefinisikan masalah, meramalkan kondisi di masa depan, dan menentukan tujuan. Kemudian perencana (manajer) harus berusaha mengembangkan alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan. Setelah mengumpulkan alternatif, gres diambil keputusan untuk menentukan langkah-langkah mencapai tujuan. Akhirnya, perencara harus mengimplementasikan keputusan dan memonitor hasil.
2. Organizing
Meliputi tindakan – tindakan untuk merinci kegiatan yang harus dilakukan, mengembangkan mekanisme untuk mengkoordinasi para anggota, dan mengalokasikan sumber daya yang ada.
3. Actuating
Meliputi tindakan untuk menggerakkan bawahan untuk mencapai tujuan dengan melibatkan kemampuan memimpin, komunikasi, dan disiplin. Juga untuk membuat kondisi yang aman untuk para bawahan.
4. Controlling
Dalam controlling meliputi tindakan-tindakan untuk memutuskan standar pelaksanaan dan pengukuran pelaksanaan, mengevaluasi pelaksanaan kegiatan nyata, mengoreksi penyimpangan dengan membandingkannya dengan standar yang ada. Yang terakhir ialah untuk mengambil tindakan untuk memperbaiki kesalahan.
Tiap proses dalam menejemen saling terkait satu sama lain dan keterkaitan tersebut memberikan umpan balik. Dalam proses administrasi planning akan menentukan organizing, organizing akan mengarah pada actuating, actuating akan mengakibatkan controlling, dan controlling akan memperbaiki planning. Begitu seterusnya hingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh itulah, disebut proses, lantaran terdapat rangkaian kegiatan. Proses administrasi merupakan aktualisasi dari fungsi administrasi atau proses administrasi itu menjalankan fungsi administrasi itu sendiri. Gambar di bawah ini menjelaskan perihal proses manajemen
BAB 3
PERBEDAAN DAN PERSAMAAN FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN
3.1. Perbedaan Fungsi dan Proses Manajemen
Pada dasarnya fungsi lebih bersifat abnormal lantaran fungsi lebih identik dengan teori. Artinya, sebelum kegiatan organisasi dilaksanakan, ada fungsi yang harus terlebih dahulu dipahami dengan baik. Karena fungsi merupakan contoh dalam pelaksanaan kegiatan organisasi. Sedangkan proses lebih bersifat konkret lantaran merupakan hasil realisasi untuk menjalankan fungsi manajemen. Realisasi dalam hal ini berarti telah diproses dalam bentuk kegiatan.
Untuk tujuan teoritis (sebagai fungsi manajemen), setiap elemen fungsi sanggup dipisah sesuai dengan penggunaan dan kiprah masing-masing. Namun untuk tujuan simpel (sebagai proses manajemen), setiap elemennya tersebut saling tumpang tindih atau berkaitan satu sama lain dan tentunya saling memengaruhi.
Selain itu, dalam hal penggunaannya setiap elemen fungsi sanggup berdiri sendiri sesuai dengan kiprah mereka masing-masing tanpa melihat adanya kekerabatan diantaranya. Sedangkan pada penggunaan proses, setiap elemennya harus dikombinasikan, saling dikaitkan, dan berlaku secara kontinyu. Karena penggabungan setiap elemen-elemen tersebut akan membentuk proses yang berlangsung secara terus-menerus tanpa henti. Artinya, setiap elemen-elemen fungsi tersebut akan dihubungkan membentuk siklus manajemen.
3.2. Persamaan Fungsi dan Proses Manajemen
Meskipun pada hakikatnya fungsi dan proses administrasi mempunyai perbedaan dalam hal penggunaannya, namun bahwasanya dua hal tersebut tidak sanggup dipisahkan satu sama lain lantaran saling berkaitan. Apabila dalam salah satu fungsi terdapat kesalahan, maka akan berimbas pada proses atau pelaksanaannya. Karena fungsi administrasi merupakan elemen-elemen dasar penyusun proses manajemen.
Tidak akan ada proses administrasi apabila tidak ada fungsi administrasi yang mendasarinya. Proses administrasi diadakan untuk menjalankan fungsi administrasi sebagaimana mestinya. Jadi, sanggup disimpulkan bahwa persamaan antara fungsi dan proses administrasi terletak pada kiprah keduanya dalam perjuangan mewujudkan tujuan organisasi.
BAB 4
SIKLUS MANAJEMEN
Siklus administrasi merupakan suatu istilah yang digunakan pada proses perencanaan dan pengelolaan proyek atau jadwal dari suatu forum atau perusahaan. Siklus administrasi sanggup diartikan sebagai suatu proses rangkaian dari semua fungsi administrasi yang saling berkesinambungan satu sama lain. Meskipun tiap fungsi administrasi sanggup diidentifikasi dari segi kegiatan dan tujuan secara terpisah, akan tetapi dalam pelaksanaannya tiap fungsi administrasi tersebut tidak sanggup dipisahkan. Setiap tahap dari siklus tersebut menuntun ke tahap berikutnya. Di bawah ini merupakan bentuk siklus administrasi :
Adapun tahap yang berkesinambungan dalam siklus administrasi ialah sebagai berikut :
1. Planning
Tahap awal yang harus dilakukan ialah merencanakan suatu jadwal yang ingin dicapai oleh suatu forum atau perusahaan. Planning dilakukan untuk mencapai tujuan atau misi yang diinginkan. Membuat sebuah planning sangat dubutuhkan agar
Menurut Tripathi and Reddy, Principle of Management (2006) Definisi planning ialah :
“Planning means that managers think of their actions in advance. Their actions are usually based on some method, plan, or logic, rather than on a hunch.”
Dari kutipan tersebut sanggup diketahui bahwa, seorang manajer dalam merencanakan suatu jadwal didasarkan pada beberapa metode, rencana, atau logika, bukan pada dugaan. Jadi, dalam melaksanakan Planning tidak dilakukan dengan asal-asalan namun, ada landasan yang mendasari planning tersebut. Sebelum melaksanakan Planning perlu adanya riset lebih lanjut dan mempertimbangkan risiko yang akan ditimbulkan dari Planning tersebut.
2. Organizing
Tahap kedua merupakan pengorganisasian. Pada tahap ini seorang manajer lebih banyak berperan lantaran pada tahap ini dibutuhkan sosok manajer sebagai seorang leader yang mengorganisir anak buahnya.
Menurut Tripathi and Reddy, Principle of Management (2006) Definisi organizing ialah :
“Organizing means that managers coordinate the human and material resources of the organisation.”
Dari kutipan tersebut sanggup diketahui bahwa, seorang manager bertugas untuk mengkoordinasi Sumber Daya Manusia (SDM) dan menyesuaikanya dengan material yang tersedia. Jadi, dalam melaksanakan organizing perlu adanya pembagian kiprah kepada SDM yang ada dan menyesuaikannya dengan material yang tersedia. Hal tersebut perlu dilakukan semoga ketercapaian planning sanggup efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan.
3. Actuating
Tahap ketiga merupakan aplikasi atau pelaksanaan dari banyak sekali planning yang sudah di organizing. Pada tahap ini tiap individu melaksanakan kiprah sesuai dengan posisinya. Tanggung jawab dari setiap individu diharapkan dalam tahap ini.
Menurut Tripathi and Reddy, Principle of Management (2006) Definisi actuating ialah :
“Actuating means that managers motivate and direct subordinates.”
Dari kutipan tersebut sanggup diketahui bahwa, seorang manajer perlu memotivasi anak buah (staff) yang sedang bekerja sesuai dengan posisinya. Hal tersebut perlu dilakukan semoga anak buah merasa diperhatikan sehingga setiap anak buah sanggup bekerja maksimal. Jika pekerjaan sanggup dilakukan dengan baik dan maksimal maka, planning yang dibentuk sanggup mendekati keberhasilan.
4. Controlling
Menurut Tripathi and Reddy, Principle of Management (2006) Definisi controlling ialah :
“Controlling means that managers attempt to ensure that there is no deviation from the norm and plan.”
Dari kutipan tersebut sanggup diketahui bahwa, Control disini dimaksudkan untuk membandingkan planning (plan) dengan hasil (result). Hal tersebut dimaksudkan semoga hasil yang diperoleh tidak jauh menyimpang dari apa yang telah direncanakan. Jika planning yang diperoleh sudah sesuai atau tidak terdapat penyimpangan maka, siklus sanggup dilanjutkan dengan membentuk planning yang baru.
Apabila planning (plan) tidak sesuai dengan hasil atau sanggup dikatakan terjadi penyimpangan maka, pada tahap inilah dilakukan sebuah control untuk mengevaluasi penyebab terjadinya penyimpangan tersebut. Control disini diharapkan pula sanggup digunakan sebagai materi pertimbangan dalam menentukan Planning-planning berikutnya. Agar kesalahan atau penyimpangn yang sama tidak hingga terjadi dua kali.
Dilihat dari gambar dan klarifikasi diatas, sanggup diketahui bahwa siklus administrasi senantiasa berputar secara berulang. Pada tiap tahap siklus saling berkesinambungan antara satu dengan yang lain. Setelah tahap controlling tahap selanjutnya kembali ke tahap planning, begitu pun seterusnya. Dan apabila terdapat kendala maka kiprah seorang manajerlah yang harus mengevaluasi segera. Agar misi dan tujuan yang diinginkan sanggup tercapai.
BAB 5
TINGKAT DAN KOMPETENSI MANAJERIAL
5.1 Tingkat Manajerial
Manajer ialah anggota organisasi yang bertanggung jawab atas anggota organisasi lainnya dan mempunyai kewenangan formal untuk memakai sumber daya organisasi serta membuat keputusan. Dalam sebuah organisasi, manajer dibedakan menjadi beberapa tingkatan berdasarkan peran, fungsi dan kiprah manajer.
Menurut George R. Terry, dalam bukunya yang berjudul Priciple of Management 1972, tingkatan manajer ini ada 4, yakni Top, Upper middle, Lower middle, lower.
Menurut Mintzberg, dalam bukunya yang berjudul The Manager’s Job, tingkatan manajer ialah sebagai berikut:
“Although there may actually be a number of levels, the most common view is that there are three basic levels: top, middle, and first-line managers.”
Pada ketika ini, dalam sebuah organisasi ataupun perusahaan tingkatan manajer ini hanya ada tiga, yakni :
1. Manajer Puncak (Top Manager)
Manajemen ini merupakan puncak atau tingkatan tertinggi dari sebuah organisasi. Biasanya terdiri dari kelompok yang relatif sedikit. Manajer puncak bertanggung jawab untuk administrasi keseluruhan dari sebuah organisasi yang berwenang untuk memutuskan kebijakan operasional dan pedoman interaksi organisasi dengan lingkungan, serta memutuskan tujuan organisasinya. Manajer puncak juga bertanggung jawab membentuk budaya perusahaan, dan menjaga semangat kewirausahaan yang sanggup membantu perusahaan menyeimbangi perubahan yang cepat.
Manajer puncak ini memegang jabatan menyerupai : Chief Executive Officer, Chief Operating Officer, Chairman of the board, ,dan senior vice president.
2. Manajer Menengah (Middle Manager)
Manajer menengah ialah mereka yang berada di tingkat bawah manajer puncak. Jabatan manajer tengah meliputi: Manajer Umum, Manajer Pabrik, Manajer Regional, dan Manajer Divisi. Manajer menengah bertanggung jawab dalam mengimplementasikan tujuan yang ditetapkan oleh administrasi puncak. Mereka melakukannya dengan memutuskan tujuan untuk departemen dan unit bisnis lainnya.
Manajer menengah sanggup memotivasi dan membantu manajer lini pertama untuk mencapai tujuan bisnis. Manajer menengah juga sanggup berkomunikasi keatas, dengan memberikan saran dan umpan balik kepada manajer puncak. Karena manajer menengah lebih terlibat dalam operasional kerja harian perusahaan , mereka sanggup memberikan informasi berharga untuk manajer puncak untuk membantu meningkatkan bottom line organisasi.
Manajer menengah diharapkan sanggup membina korelasi baik dengan sesama manajer dalam organisasi, mendorong kerja tim dan menuntaskan konflik.
3. Manajer Lini Pertama (First Line Manager)
Manajer lini pertama merupakan tingkatan manajer paling rendah, dimana manajer lini peratma ini bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain yang menghasilkan produk. Manajer lini pertama ini ialah mereka yang menduduki jabatan menyerupai : Kantor Manajer, Supervisor Shift, Departemen Manajer, Foreperson, Pemimpin Crew, manajer toko.
Dalam sebuah organisasi selalu ada manajer lini pertama. Meskipun manajer lini pertama tidak membuat suatu keputusan, mereka mempunyai imbas yang sangat kuat pada perusahaan. Hal ini dikarenakan manajer lini pertama setiap harinya berinteraksi dengan karyawan. Jika para manajer lini pertama berkinerja buruk, karyawan juga sanggup berkinerja buruk.
5.2 Kompetensi Manajerial
Henri Fayol mengidentifikasi tiga macam kompetensi atau keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang manajer, yaitu keterampilan konseptual (conseptual skill), korelasi interpersonal (human relations skill) dan teknis (technical skill). Penjelasannya ialah sebagai berikut :
1. Konseptual Skill (Conseptual Skill)
Keterampilan konseptual ialah kemampuan seorang manajer untuk melihat organisasi secara keseluruhan, sebagai entitas lengkap. Termasuk dalam unit organisasi bekerja sama dan bagaimana organisasi cocok dengan lingkungan kompetitif. Keterampilan konseptual sangat penting untuk manajer puncak, yang mempunyai kemampuan untuk melihat "gambaran besar" yang akan berdampak besar terhadap keberhasilan bisnis. Namun, keterampilan konseptual masih diharapkan untuk manajer menengah dan manajer lini pertama. Mereka harus memakai keterampilan ini untuk membayangkan, misalnya, bagaimana pekerjaan unit dan tim yang terbaik terorganisir.
2. Kemampuan Hubungan Interpersonal (Human Relations Skill)
Keterampilan interpersonal melibatkan korelasi manusia, atau kemampuan manajer untuk berinteraksi secara efektif dengan anggota organisasi. Keterampilan ini termasuk didalamnya ialah kemampuan untuk bekerja sama, memahami dan memotivasi orang lain sebagai individu atau dalam kelompok.
3. Kemampuan Tekhnik (Technical Skill)
Keterampilan teknis ialah kemampuan insan untuk memakai prosedur, teknik, dan pengetahuan mengenai bidang khusus.Keterampilan teknis yang digunakan akan berbeda dalam setiap tingkat manajemen. Manajer lini pertama terlibat dalam operasi faktual organisasi, mereka perlu mempunyai pemahaman perihal bagaimana produksi dan jasa terjadi dalam organisasi untuk mengarahkan dan mengevaluasi karyawan. Selain itu, manajer lini pertama perlu keterampilan dalam penjadwalan kerja dan menyiapkan dana. Manajer menengah memakai keterampilan yang lebih teknis terkait dengan perencanaan dan pengorganisasian, dan manajer puncak harus mempunyai keterampilan untuk memahami cara kerja keuangan organisasi yang kompleks.
Fayol dan Katz mengemukakan bahwa walaupun ketiga keterampilan ini penting bagi seorang manajer, kepentingan relatifnya terutama tergantung pada peringkat manajer tersebut dalam sebuah organisasi.
BAB 6
TUGAS, PERAN, DAN KOMPETENSI MANAJER
Ada beberapa cara untuk kita semoga mengetahui bagaimana kerja manajemen. Salah satunya ialah membagi kiprah manajer ke beberapa kategori. Cara yang kedua ialah dengan melihat tipe kiprah manajer yang berbeda-beda dalam suatu perusahaan. Peran ialah ranggkaian khusus yang bekerjasama dengan suatu pekerjaan. Cara yang ketiga ialah melihat keahlian para manajer terhadap pekerjaannya. Masing-masing cara ini akan membantu kita semoga paham perihal proses manajemen.
6.1. Tugas Manajer
Manajer di semua organisasi, mulai dari bisnis kecil hingga besar terlibat dalam beberapa kegiatan dasar. Aktivitas ini dibagi jadi beberapa kategori.
1. Planing
Inti dari perencanaan ini untuk memutuskan tujuan-tujuan apa yang akan dilakukan untuk masa depan dan apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan itu.
2. Organizing
Pengorganisasian ini untuk mengelompokkan aktivitas, memutuskan aktivitas, dan menyediakan otoritas yang diharapkan untuk melaksanakan aktivitas.
3. Staffing
Menentukan sumberdaya insan yang dibutuhkan dan merekrut, memilih, melatih, dan mengembangkan sumberdaya manusia.
4. Leading
Mengarahkan, menghubungkan sikap insan ke arah pencapaian tujuan.
5. Controlling
Mengukur kinerja terhadap tujuan, menentukan penyebab penyimpangan, dan mengambil tindakan perbaikan ketika dibutuhkan.
6.2.Peran Manajer
Peran dan keterampilan manager biasanya diharapkan oleh semua manajer, tanpa terkecuali. Manajer punya otoritas, atau kekuatan, dalam organisasi dan menggunakannya dengan banyak cara. Untuk memakai otoritas terbaiknya, manajer mengambil peranan yang berbeda.
Menurut Mintzberg, dalam bukunya yang berjudul The Manager’s Job, kiprah manajer ialah sebagai berikut:
“Henry Mintzberg offers us an interesting analysis of the nature of managerial roles. In the mid-1970s he closely observed the day-to-day activities of a group of CEOs. From his observations, Mitzberg suggested that the formal authority granted to managers by the organization is accompanied by a certain degree of status. This status facilitates interpersonal relathionships with supriors, peers, and subordinates. Thesa individuals, in turn, povide managers with the information they need to make decisions. From this analysis, he concluced that managers play several different roles and that these roles fall into three basic categories : interpersonal, informational, and decsional.”
Dari kutipan diatas, sanggup disimpulkan bahwa Henry Mintzberg memberikan analisis menarik perihal kiprah manajer. Pada pertengahan 1970an, Henry melaksanakan pengamatan pada perkumpulan CEO (chief executive officer). Dari pengamatannya, henry menyarankan bahwa kewenangan formal yang diberikan kepada manajer oleh organisasi disertai dengan tingkat status tertentu. Status tersebt mengakibatkan manajer melaksanakan korelasi interpesonal dengan atasan, rekan sejawat, dan bawahan yang pada gilirannya memberikan kepada manajer informasi yang mereka butuhkan untuk mengambil keputusan.
Dari analisis ini sanggup disimpulkan bahwa manajer memainkan kiprah yang berbeda dan Peranan manajer berdasarkan Henry Mintzbergini dibagi menjadi tiga kategori :
- Peranan interpersonal
- Peranan korelasi informasional
- Peranan membuat keputusan.
1. Interpersonal roles (peranan interpersonal)
Peran manajer antari ndividu ini yaitu perihal korelasi manajer dengan orang lain. Seorang manajer memainkan sebuah kiprah interpersonal dengan memberikan kepemimpinan dalam perusahan atau interaksi dengan orang lain di luar organisasi. Peran interpersonal sendiri terdiri dari tiga kepingan :
a. Figurehead (bukan pemimpin sesungguhnya)
Manajer berfungsi sebagai perwakilan resmi dari unit atau organisasi tertentu. Manajer sering diminta untuk melayani sebagai figurehead ini,tugasnya hanya ceremonial (upacara) dan simbolik. menyerupai : menyambut dan menyalamitamu, menghadiri upacara pembukaan dengan pemotongan pita,menandatangani dokumen resmi, dan sejenisnya.
b. Leader (pemimpin)
Manajer berfungsi memandu dan memotivasi staffnya dan bertindak yang memberi efek positif di kawasan kerja. Misalnya mempekerjakan, melatih, dan memotivasi pegawai. Seorang manajer baik formal maupun non formal memperlihatkan kepada bawahannya bagaimana mengerjakan sesuatu, bagaimana jika harus melaksanakan sesuatu di bawah tekanan, dan kapan seseorang harus terlibat dalam kepemimpinan di suatu perusahaan.
c. Liaison (penghubung)
Sebagai penghubung (liaison), yaitu bekerjasama dengan orang yang bukan bawahan atau atasannya (misalnya dengan rekannya dalam organisasi atau dengan pelanggan, kreditur, investor, pemasok, dan para pihak luar organisasi lainnya). Dalam kiprah ini, manajer bekerjasama dengan orang di luar organisasi secara berkelanjutan .Manajer melaksanakan kiprah ini dengan mempertahankan jaringan informasi atau kontak baik di dalam maupun di luar organisasi memakai e-mail, telepon, maupun rapat. Misalnya, manajer melaksanakan korelasi kerja dengan pemasok, dan ketika tenggat waktu atau deadline dan ia kekurangan pasokan bisa pribadi memanggil “kontak” di pemasok untuk mendapakan kekurangan pasokan, dengan hal ini ia telah menjalankan kiprah seorang manajer sebagai penghubung.
2. Informational roles (peran manajer sebagai sumber informasi)
Peran ini meminta seorang manajer untuk menyediakan pengetahuan, berita, atau saran kepada pekerja. Dalam kiprah ini, manajer sebagai titik strategis untuk mengumpulkan dan membuatkan informasi. Seorang manajer mengisi kiprah ini contohnya dengan memegang rapat, atau menemukan cara lain dengan membiarkan pekerja mengetahui perihal pentingnya kegiatan bisnis. Ada tiga kategori yang masuk dalam kiprah informasional:
a. Monitor (pemantau)
Dalam kiprah ini, manajer secara kontinu harus mencari dan mendapatkan informasi, mempertahankan kontak personal dan informasinya bermanfaat dan efisien. Intinya manajer secara aktif mencar informasi,menerima dan mengumpulkan informasi.
b. Disseminator (penyebar)
Disini manajer mendistribusikan informasi dalam organisasi. Misalnya manajer membuatkan informasi kepada bawahannya, membuatkan informasi ke organisasi lain, mengirim memo dan laporan, membuat panggilan telepon. Disini manajer muncul sebagai link penting dalam rantai organisasi komunikasi.
c. Spokesperson (juru bicara)
Manajer memberikan informasi dan mendistribusikan informasi di luar unitnya atau di luar organisasi. Sebagai contoh seorang manajer pabrik sanggup mengirimkan informasi untuk manajer tingkat atas sehigga pengetahuan mereka akan kegiatan pabrik lebih baik lagi. Mengirimkan informasi ke luar bisa melalui melalui pidato, laporan, memo.
3. Decisional roles (peran manajer sebagai pengambil keputusan)
Di dalam kiprah ini, seorang manajer memainkannya ketika membuat perubahan di kebijakan, menuntaskan masalah, dan memutuskan apa yang terbaik yang digunakan untuk sumberdaya. Peran ini terdiri dari :
a. Enterpreneur (wirausaha)
Manajer sebagai inisiat perubahan. Memulai proyek perbaikan, mengidentifikasi ide, mendelegasikan tanggung jawab kepada yang lainnya. Contohnya : manajer dibolehkan mengenali problem atau kesempatan untuk dieksploitasi. dan manajer bisa menginisiatif perubahan untuk suatu keadaan atau situasi. Sebagai langkah berikutnya, bukan dimulai oleh manajer tetapi oleh beberapa individu atau kelompok lain.
b. Disturbance handler (pengendalian gangguan)
Manajer sebagai kiprahnya yaitu pengendalian gangguan. Gangguan bisa meliputi msalah pemogokan, pelanggaran hak cipta. manajer memutuskan bagaimana jika ada konflik terjadi antara bawahan yang harus diputuskan dan langkah-langkah ketika seorang karyawan atau bawahan tiba-tiba mengundurkan diri atau kehilangan seorang pelanggan penting. Semua ini termasuk dalam kiprah pengendalian ini.
c. Resource allocator (pengalokasi sumberdaya)
Disini manajer memutuskan bagaimana suatu organisasi akan memakai sumber dayanya, jadwal, pendanaan, maupun prioritas. Manajer memutuskan siapa sumberdaya yang akan di unit tertentu dan siapa yang akan memiiki susukan untuk wajtu manajer. Sebagai contoh manajer mengalokasikan dana dalam anggaran operasional unit antara anggota unit dan proyek.
d. Negotiator (perunding)
Disini manajer berperan melaksanakan perundingan kontrak utama dengan organisasi atau individu lain. Misal seorang manajer melaksanakan perundingan sebagai wakil perusahaan dengan manajer di lain perusahaan, Para manajer memakai banyak waktunya sebagai perunding lantaran hanya merekalah yang mempunyai informasi dan otoritas yang dibutuhkan seorang perunding. Sebagai contoh manajer sanggup menegosiasikan serikat kontrak, perjanjian dengan konsultan, atau korelasi jangka panjang dengan pemasok.
6.3.Kompetensi Manajer
Kompetensi manajer diharapkan dalam tujuan untuk menyatu padukan semua unsur-unsur yang ada dalam suatu prusahaan atau instansi tersebut ke dalam tendensi praktek perusahaan. Jadi, dengan kata lain bahwa perusahaan-perusahaan di dunia memakai kompetensi untuk menemukan dan mengatur perusahaan dalam performa yang tinggi. Kompetensi seorang manajer terdiri dari adonan antara keterampilan, kemampuan, pengetahuan dan sikap manajemen.
1. Pengetahuan Manajer
Seorang manajer perusahaan atau instansi harus mempunyai wawasan yang luas perihal segala hal yang menunjang kegiatan perusahaan atau instansinya, contohnya industri perusahaan dan managemen fungsional sumber daya. Selain itu manajer juga harus mengerti Informasi (Information literacy) yaitu meliputi pengertian bagaimana memakai informasi pada tiap-tiap tahap dari mekanisme pemecahan masalah, dimana informasi sanggup diperoleh, dan bagaimana membagikan informasi dengan orang lain. Serta harus memahami persaingan tuntutan dari kelompok stakeholder yang berbeda, memahami bagaimana kegiatan bisnis inti membuat peluang bagiaktor-aktor lain
dalam masyarakat dan bagaimana perusahaan sanggup memberikan bantuan kepada masyarakat, memahami risiko sosial dan lingkungan dan peluang yang dimiliki perusahaan dan perusahaan sektor industri, dan memahami perdebatan kelembagaan pada perandan legitimasi perusahaan.
2. Kemampuan Manajer
Seorang manajer dituntut mempunyai kemampuan yang tinggi semoga bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Kemampuan manajerial merupakan kemampuan pengelolaan organisasi, diantaranya administrasi SDM, administrasi keuangan, administrasi operasi, administrasi pemasaran, administrasi strategik, dsb. Tuntutan kemampuan berdasarkan tingkatan bisa dilihat dalam gambar berikut.
Dalam mengukur kemampuan seseorang tenaga kerja, contohnya guru, dosen, dan lain lain biasanya digunakan cara sertifikasi, yaitu dengan melaksanakan serangkaian tes dengan tujuan untuk melaksanakan standarisasi kemampuan bagi para tenaga kerja yang siap bekerja dilapangan. Dengan kata lain, seorang tenaga kerja yang mempunyai kemampuan yang memenui standar akan mendapatkan akta yang mengambarkan bahwa orang tersebut telah memenuhi standar kemampuan dan layak untuk bekerja sesuai dengan bidangnya.
Kemampuan manajer ini sanggup diuji dengan adanya sertifikasi manajer. Sertifikasi ini sanggup menjadi bukti bahwa seseorang mempunyai kemampuan manajerial dan mempunyai kemampuan memanajemen sesuatu. Sertifikasi ini penting bagi seorang manajer guna menjamin dapat dipercaya kinerjanya.
3. Keterampilan Manajer
Robert L.ktz pada tahun 1970 mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
a. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus mempunyai keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu planning kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses pembagian terstruktur mengenai ide menjadi suatu planning kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh lantaran itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat planning kerja.
b. Keterampilan bekerjasama dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan bekerjasama dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan administrasi atas, menengah, maupun bawah.
c. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, contohnya memakai jadwal komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
a. Keterampilan administrasi waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk memakai waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Karena waktu yang mereka miliki merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
b. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan problem dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan ialah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).
4. Sikap Manajer
Seorang manajer mempunyai fungsi yang penting di dalam perusahaan, sehingga harus mempunyai sikap yang profesional dalam berorganisasi. Sehingga apa yang menjadi tujuan dari perusahaan bisa tercapai dengan cara yang efektif dan efisien. Sikap administrasi tersebut meliputi kejujuran dan integritas, perspektif jangka panjang, buka pikiran, menghargai dan merangkul keanekaragaman, keyakinandan keberanian, dorongan untuk ketahanan persaingan, kapasitas untuk berpikir di luar kotak.
Dapat disimpulkan bahwa manjadi seorang manajer itu tidak gampang, banyak hal yang harus dikuasai, semua kiprah harus dilaksanakan dengan baik serta semua kompetensi mutlak dimiliki seorang menajer. Karena memang posisi menjadi seorang manajer itu sangat penting, sangat kuat pada berjalannya suatu perusahaan. Sehingga apabila ada kekurangan pada manajernya, niscaya akan berdampak luas bagi perusahaan.
BAB 7
MENJADI SEORANG MANAJER YANG BAIK
Menjadi manajer merupakan pekerjaan yang memuaskan, tetapi juga sanggup menjadi pekerjaan yang menyulitkan. Anda harus menemukan keseimbangan yang sempurna dari keramahan dan otoritas. Anda perlu membuat suasana tim yang baik menuju tercapainya tujuan simpulan perusahaan tersebut. Menurut Jen Smith, langkah untuk mencapai keseimbangan antara lain :
1. Memiliki Kesadaran Diri
Anda seharusnya menyadari bahwa anda sebagai seorang manajer mempunyai dampak besar terhadap tim anda , harusnnya anda sadar terhadap potensi yang anda miliki sangat kuat dalam tim anda . banyak manajer yang tidak paham terhadap kemampuan yang mereka miliki , sehingga tim nya tidak mengalami kemajuan yang berarti.
2. Pekerjaan seorang manajer
Pertama dan terutama ialah melaksanakan pekerjaan sendiri. Mengelola orang bukan alasan untuk membiarkan mereka melaksanakan pekerjaannya sendiri , sementara Anda hanya melihatnya, mungkin pekerjaan anda lebih strategis dari pada pekerjaan staf anda , tetapi staf anda akan menghargai anda, jika anda ikut membantu pekerjaan staf anda kalau memang anda rasa perlu turun tangan. Biasanya kita mempunyai manajer yang memakai kekuasaan mereka sebagai alasan untuk mengatur frekuensi pertemuan (rapat) dengan kita . Jika anda menyeimbangkan urusan anda maka anda akan di hormati oleh staf anda.
3. Mengakui kelebihan orang lain (staf kita)
Lihat sisi positif dari apa yang di kerjakan staf kita. Jangan menjadi bos yang hanya melihat kekurangan dari pencapaian staf kita. Jika kita selalu menyalahkan staf kita , maka sanggup melemahkan semangat staf dalam berproduktivitas. Hal positif akan melahirkan hal positif pula. Pujian nrimo tidak bermakna apa apa jika anda terlalu sering melihat kesalahan staf anda beri apresiasi bagi staf anda yang bekerja dengan baik sehingga mereka tau bahwa anda memperhatikan mereka.
Jangan Takut untuk Mengelola
mengelola ialah Hal yang tidak selalu berjalan lancar di kawasan kerja manapun. Anda seorang manajer, sehingga anda harus bersedia untuk mengelola. Beberapa orang merasa sulit untuk memutuskan batasan atau memberikan umpan balik kepada stafnya, penting untuk mengatasi rintangan itu. Jika anda perlu santunan jangan takut untuk meminta bos anda sendiri untuk membantu menuntaskan kiprah anda, kemampuan pengelolaan bos tidak bisa ada secara alami.perlu mencar ilmu dan kebiasaan untuk memupuk hal itu. Orang-orang menghargai kepemimpinan yang sejati. Praktek mengelola dan membuat keputusan Hal-itu merupakan hal yang sulit. Dan orang akan menghargai praktek apa yang kita lakukan, lantaran bisa merubah diri mereka.
4. Jadilah orang yang mau mengakui kesalahan
Jika anda membuat kesalahan, kemudian kesalahan itu terus saja terulang dan meminta maaf. Walaupun mungkin hal ini sulit bagi anda dan seakan membuat diri anda rendah di mata staf anda, tetapi staf anda akan menghargai kejujuran anda. Tidak ada yang mengharapkan seorang manajer untuk menjadi insan super. Semua orang suka seseorang yang bertanggung jawab untuk tindakan anda. Menjadi jujur akan membantu anda membuat budaya kejujuran.
5. Jadilah orang yang terbuka dengan orang lain
Pekerjaan yang anda geluti niscaya ada banyak perubahan perubahan yang tidak bisa anda prediksi. Anda tidak perlu menjadi insan super dan luar biasa. Biarkan orang di kawasan kerja tahu perihal kehidupan anda. Jika anda membiarkan orang tahu bahwasanya diri anda apa adanya, jauh lebih yummy daripada mempunyai kepribadian yang berbeda di pekerjaan dan kehidupan rumah anda.
Komunikasi
Biarkan staf anda tahu apa yang terjadi di balik kehidupan sang manajer, yang memang patut untuk di ketahui staf anda . Ini tidak berarti anda harus membiarkan staf anda tahu segalanya. Kuncinya ialah koomunikasi ke staf, tujuan staf harus tau perihal diri kita supaya staf sanggup menggandakan kebiasaan baik dari manajer, semoga terciptanya asas keterbukaan terhadap pekerjaan. Tentuya mengkomunikasikan dengan baik-baik dan di waktu yang pas sehingga staf tidak panik.
6. Dapat menjadi contoh
Jika anda ingin staf anda untuk berperilaku dengan baik (profesional, disiplin), haruslah anda memberi contoh. Tidak adil jika anda mengharapkan staf anda untuk melaksanakan sesuatu tetapi anda tidak melakukannya sendiri.
7. Dapat membuat suasana yang menyenangkan
Bersenang-senang di kawasan kerja sanggup membantu membuat pekerjaan lebih mudah untuk semua orang, menjalin korelasi yang positif dan memperkuat tim anda. Biasanya ada waktu untuk lebih menyenangkan dalam lingkungan pekerjaan, tetapi jika pekerjaan anda membuat kita sulit bersenang senang, pastikan untuk menjadwalkan kegiatan yang menyenangkan ketika anda bisa. Pertemuan untuk bisa berupa makan siang atau minuman sehabis bekerja yang sanggup membantu membangun korelasi dan membantu tim anda melihat anda dan satu sama lain dengan jiwa yang lebih bersemangat. Jika anda membuat suasana kerja yang positif juga menjadi lebih mudah untuk menghadapi tantangan yang muncul.
8. Percaya Diri
Pada simpulan hari, tidak ada cara yang sempurna untuk menjadi manajer selain Percaya diri sendiri dan mencar ilmu melalui kesalahan anda. Mengelola orang lain ialah cara yang elok untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan anda dan membuat pengalaman kerja yang positif untuk diri sendiri dan orang lain.
BAB 8
BIDANG KAJIAN MANAJEMEN
1. Manajemen Proses
Manajemen proses ialah rangkaian kegiatan perencanaan dan pengawasan kinerja suatu proses, terutama proses bisnis. Manajemen proses mengaplikasikan pengetahuan, ketrampilan, peralatan, teknik, serta sistem untuk mendefinisikan, memvisualisasikan, mengukur, mengontrol, melaporkan, dan memperbaiki proses dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan atau laba
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya insan (MSDM) ialah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur korelasi dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta sanggup digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan ialah insan bukan mesin dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu menyerupai psikologi, sosiologi, dll. Unsur MSDM ialah insan Manajemen sumber daya insan juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, penilaian kinerja, kompensasi karyawan dan korelasi ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya insan melibatkan semua keputusan dan praktik administrasi yang memengaruhi secara pribadi sumber daya manusianya.
3. Manajemen Strategis
Manajemen strategis ialah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang sanggup memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya. Sesuai definisinya, administrasi strategis berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari banyak sekali kepingan fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Ada tiga tahapan dalam administrasi strategis, yaitu perumusan strategi, pelaksanaan strategi, dan penilaian strategi.
Manajemen strategis merupakan kegiatan administrasi tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim administrator organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan instruksi menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang sikap organisasi. Manajemen strategis berbicara perihal citra besar. Inti dari administrasi strategis ialah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut sanggup digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.
Manajemen strategis di ketika ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini ialah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi. Bahkan mungkin hingga perlu dianggap sebagaimana suatu cairan lantaran sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya informasi gres telah tersedia, ia harus digunakan untuk membuat adaptasi dan revisi.
4. Manajemen Produksi
Manajemen produksi ialah proses administrasi yang bertanggung jawab terhadap prencanaan (aktifitas) produksi, distribusi atau administrasi proyek yang dijalankan oleh sebuah organisasi.
Kegiatan administrasi produksi meliputi :
- Perencanaan (desain) produksi
- Pengendalian (berkaitan dengan persediaan) produksi
- Pengawasan Produksi (berkaitan dengan mutu/quality control)
5. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran ialah suatu planning kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan analisa situasi dan tujuan yang telah ditetapkan.
Kegiatan pemasaran antara lain memutuskan product yang disukai pasar, harga, promosi dan penempatan jalur distribusi.
6. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan ialah suatu kepingan dari administrasi yang fokusnya ialah pengelolaan dana perusahaan yang efektif dan efesien guna mencapat tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
Manajemen keuangan mempunyai kiprah antara lain :
- Memanfaatkan peluang dalam memperoleh dana intern maupun ekstern
- Pengalokasian dana untuk menunjang kegiatan perusahaan.
- Penggunaan dana yang dilakukan secara efisien dan efektif.
7. Manajemen Logistik atau Persediaan (unsur material)
Logistik merupakan seni dan ilmu mengatur dan mengontrol arus barang, energi, informasi, dan sumber daya lainnya, menyerupai produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi ke pasar dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan modal. Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan logistik. Logistik juga meliputi integrasi informasi, transportasi, inventori, pergudangan, reverse logistics dan pemaketan.
Berdasarkan pengertian di atas, maka misi logistik ialah "mendapatkan barang yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, kondisi yang tepat, dengan biaya yang terjangkau, dengan tetap memberikan bantuan keuntungan bagi penyedia jasa logistik" Karenanya, logistik selalu berkutat dalam menemukan keseimbangan untuk dua hal yang amatlah sulit untuk disinergikan, yaitu menekan biaya serendah-rendahnya tetapi tetap menjaga tingkat kualitas jasa dan kepuasan konsumen. Dalam dunia bisnis yang selalu berubah, administrasi logistik yang baik merupakan sebuah keharusan.
8. Manajemen Konflik
Pengelolaan konflik melibatkan taktik implementasi untuk membatasi aspek-aspek negatif dari konflik dan untuk meningkatkan aspek positif dari konflik pada tingkat yang sama atau lebih tinggi dari di mana konflik berlangsung. Selanjutnya, tujuan dari administrasi konflik ialah untuk meningkatkan hasil mencar ilmu dan kelompok (efektivitas atau kinerja dalam kerangka organisasi). Hal ini tidak peduli dengan menghilangkan semua konflik atau menghindari konflik. Konflik sanggup berharga untuk kelompok dan organisasi. Telah terbukti meningkatkan hasil kelompok bila dikelola dengan baik untuk suatu pembelajaran.
9. Manajemen Perubahan
Manajemen perubahan ialah pendekatan terstruktur untuk pergeseran / transisi individu, tim, dan organisasi dari keadaan ketika ini ke negara masa depan yang diinginkan. Ini ialah proses organisasi bertujuan membantu karyawan untuk mendapatkan dan merangkul perubahan lingkungan bisnis mereka ketika ini. Dalam administrasi proyek, administrasi perubahan mengacu pada proses administrasi proyek di mana perubahan proyek secara resmi diperkenalkan dan menyetujui.
Kotter mendefinisikan administrasi perubahan sebagai pemanfaatan struktur dasar dan alat untuk mengontrol setiap upaya perubahan organisasi. Mengubah tujuan pengelolaan ialah untuk meminimalkan dampak perubahan pada pekerja dan menghindari gangguan.
10. Manajemen Sistem Informasi
Pengetahuan Manajemen terdiri bahasa dari banyak sekali taktik dan praktek yang digunakan dalam suatu organisasi untuk mengidentifikasi, menciptakan, mewakili, mendistribusikan, dan memungkinkan penerapan wawasan dan pengalaman. Wawasan dan pengalaman tersebut terdiri pengetahuan bahasa dari, baik yang diwujudkan dalam individu atau daya pada dalam organisasi sebagai proses pengambilan atau praktik.
Sistem informasi administrasi (management information system) ialah kepingan dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan mekanisme oleh akuntansi administrasi untuk memecahkan problem bisnis menyerupai biaya produk, layanan, atau suatu taktik bisnis. Sistem informasi administrasi dibedakan dengan sistem informasi biasa lantaran Sistem informasi administrasi digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada kegiatan operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode administrasi informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, contohnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
11. Manajemen Mutu
Manajemen mutu mempunyai makna tertentu dalam sektor bisnis. Definisi spesifik, yang tidak bertujuan untuk menjamin “kualitas baik” oleh definisi yang lebih umum, melainkan untuk memastikan bahwa suatu organisasi atau produk konsisten, sanggup dianggap mempunyai empat komponen utama: perencanaan mutu, pengendalian mutu, jaminan kualitas dan peningkatan kualitas. Manajemen mutu difokuskan tidak hanya pada produk atau layanan yang berkualitas, tetapi juga sarana untuk mencapainya. Manajemen mutu itu, Perusahaan memakai jaminan kualitas dan pengendalian proses serta produk untuk mencapai kualitas yang lebih konsisten.
12. Manajemen Resiko
Manajemen risiko ialah identifikasi, penilaian, dan prioritas risiko diikuti oleh aplikasi terkoordinasi dan irit sumber daya untuk meminimalkan, memantau, dan mengendalikan probabilitas dan / atau dampak bencana jelek atau untuk memaksimalkan realisasi peluang. Risiko sanggup berasal dari ketidakpastian dalam pasar keuangan, kegagalan proyek (pada setiap fase dalam desain, pengembangan, produksi, atau memelihara kelestarian hidup siklus), kewajiban hukum, risiko kredit, kecelakaan, penyebab dan petaka serta serangan yang disengaja dari musuh, atau bencana yang tidak niscaya atau tidak terduga-akar penyebab. Strategi untuk mengelola risiko biasanya meliputi mentransfer risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif atau probabilitas risiko, atau bahkan mendapatkan beberapa atau semua konsekuensi potensial atau faktual dari risiko tertentu.
13. Manajemen Operasional
Operasi administrasi merupakan bidang administrasi terkait dengan mengawasi, merancang, mengendalikan proses produksi dan merancang ulang operasi bisnis dalam produksi barang dan / atau jasa. Ini melibatkan tanggung jawab untuk memastikan bahwa operasi bisnis yang efisien dalam hal memakai sebagai sumber daya beberapa yang diperlukan, dan efektif dalam hal memenuhi persyaratan pelanggan. Hal ini berkaitan dengan mengelola proses yang mengubah input (dalam bentuk bahan, tenaga kerja, dan energi) menjadi output (dalam bentuk barang dan / atau jasa). Tingkat tertinggi petugas membentuk taktik dan merevisinya dari waktu ke waktu, sementara petugas garis membuat keputusan taktis dalam mendukung pelaksanaan strategi. Dalam bisnis menyerupai dalam urusan militer, batas-batas antara tingkat tidak selalu berbeda; informasi taktis dinamis menginformasikan strategi, dan orang-orang individu sering berpindah antara kiprah dari waktu ke waktu.
14. Manajemen Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan administrasi terdiri dari banyak sekali taktik dan praktek yang digunakan dalam suatu organisasi untuk mengidentifikasi, menciptakan, mewakili, mendistribusikan, dan memungkinkan penerapan wawasan dan pengalaman. Wawasan dan pengalaman tersebut terdiri dari pengetahuan, baik yang diwujudkan dalam individu atau tertanam dalam organisasi sebagai proses atau praktik.
CONCLUSION
Management is the act of getting people together to accomplish desired goals and objectives using available resources efficiently and effectively. Management comprises planning, organizing, staffing, leading or directing, and controlling an organization (a group of one or more people or entities) or effort for the purpose of accomplishing a goal. Resourcing encompasses the deployment and manipulation of human resources, financial resources, technological resources and natural resources.
The function of management describe manager’s jobs. The function of management consist of Planning, Organizing, Staffing, Directing, Co-ordinating, Reporting, Budgeting, and Evaluating. These functions are widely considered to be the best mean of describing manager’s jobs. To do their jobs (their function), managers do a series of actions or steps in order to achieve a particular end. This is called process of management or we can say that process is implementation of the function of management.
Differences between functions and processes of management is that if management functions are abstract and are the basic elements that can stand alone, then the management process is concrete and is a combination of these elements that relate to each other. While the similarity is they play an important role in the effort to realize organizational goals effectively and efficiently. But keep in mind that the management functions and management processes can not be separated because they are closely related.
The three-competency of manager, which consist of conceptual, human relations, and technical is very important. The three servings of that competence needed by manager in accordance with the level of manager (top, middle, and first line manager)
To find out peformance management, the manager’s task is devided into seveal categories: planning, organizing, staffing, leading, and controlling. Management activities can not be separated from the role of manager, role of manager is required by all managers without exception. The three-role of managers are known as interpersonal roles, information, and decision makers. That three-role of managers cannot be separated from management activities. One thing that also can not be separated from manager is competency. Competency of managers consist three elemens: skill, knowledge, attitude, and certification.
A good manager is a manager who is able to balance between friendliness and authority. Management field study is an art of management. The point of topic is about where the knowledge of management is applied.
DAFTAR PUSTAKA;
- Andrew Wilson, Prof Gilbert Lenssen, Dr Patricia Hind. 2006. Leadership Qualities and management Competencies for Coporate Responsibility. United Kingdom: Ashridge.
- Draft, Richard L.2007.Management.Jakarta: Salemba-Empat
- Gomez-Mejia, Luis R.; David B. Balkin and Robert L. Cardy (2008). Management: People, Performance, Change, 3rd edition. New York
- Griffin, Ricky W. 1987. Management Second Edition . Texas : Houghton mifflin Company
- Gulick, Luther Halsey, and Lyndall F. Urwick, eds. 1937. Papers on the Science of Administration. New York,: Institute of Publis Administration.
- Hersey, Paul & Blanchard, Kenneth H. 1988. Management of Organizational Behavior Utilizing Human Resources Fifth Edition. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
- New York USA: McGraw-Hill. pp. 19. ISBN 978-0-07-302743-2.
- Reddy, P N. and Tripathi P.C. 2006. Principles of management, 3rd edn. books.google.co.id, viewed 19 March 2012, from
- Robbins, Stephen dan Mary coulter. 2007. Management, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.
- Rue, Leslie W dan Lloyd L Byars. 2005. Management : Skills and Application 11th Edition. New York: Mc Graw Hill Companies
- Terry, George R. 1972. Principles of Management. Homewoods, Illinois: Richard D. Irwin, Inc.